Baby, You are so cute - Bab 267
Seperti ada beban berat di pundaknya, dan itu sangat melelahkan, kebanyakan, dia merasa dirinya seperti mesin berkuatan tinggi.
Saat merasa sangat tidak bahagia, dia saat merasa sangat marah, mengingat seorang wanita, dia tidak akan langsung tersenyum.
Dia mengandalkan hatinya untuk menenangkan diri dan menyemangati dirinya.
Tetapi dia tidak akan melakukan apa-apa padanya, melewai empat tahun yang indah, ada keraguan, karena pria yang ingin mencintainya, dia masih mempunyai hati nurani, bagaimana pun kebaikannya ini tidak terbatas.
Sekarang, pakaiannya berantakan, dia berlari sambil menangis.
Alis Leon Shen semakin mengernyit, saat dia tidak bisa menahan perasaan ini, dia mengambil telepon yang ada di samping tempat tidur.
……
Taman kompleks lama berada di lantai pertama, terdengar suara ponsel.
Ice Cream gelisah mendengar suara itu : “Paman Leon, Mami tidak membawa ponselnya. Yah, Mami tidak ada saat aku terbangun … Tidak tahu, aku sangat khawatir, tidak bisa tidur, MM masih tidur, sore tadi sehabis pulang, Mami menangis, menangis sangat lama. Aku minta tolong agar Paman Leon bantu mencari Mami, lalu meneleponku kembali? Makasih, tidak perlu memanggil orang kemari, aku bisa menjaga MM, yah, selamat tinggal. "
Setelah menutup telepon, Leon Shen segera berdiri, dan mata pria itu selalu terlihat jernih, sekarang matanya terlihat suram.
Sambil berpakaian, dia membuat beberapa panggilan, nadanya terdengar tajam!
Sementara di sini, Ice Cream naik ke atas tempat tidur dengan handphone di tangannya, lalu menyelimuti MM dengan selimut, tubuh munggilnya berbaring, lalu tangannya yang kecil mengusap sudut matanya, dia meletakkan handphone Mami di dada kecilnya, memeluknya dengan dua tangan.
Beberapa saat kemudian, di kamar sebelah sana terdengar suara Nenek Wang bicara, kemudian terdengar suara lembut paman yang sangat tampanmasuk ke dalam.
Wilson Wen memandang dua bakpau kecil yang tertidur lalu terbangun, dengan bibir tipis merah muda pucat dan tersenyum: "Hai, Tuan Es Krim."
……
Rumah Sakit Kelas Atas Kota.
Joanne Gu menelan ludahnya untuk menyuapi Tuan muda besar untuk makan malam yang terluka parah olehnya, mencuci wajahnya, dan mencuci kakinya.
Tangan kecilnya menyeka keringat dari dahinya, lalu bagian belakang sweater tubuhnya basah, dia gemetaran, lalu sambil duduk di sofa, dia mengambil daftar medis yang tergantung di ujung tempat tidur.
Charlie Shen sudah selesai membasuh kakinya.
Kaki pria itu terlihat sangat indah dan ramping, kakinya yang putih terlihat ada urat biru, seperti menegang, dan tulang pergelangan kaki yang sangat menonjol.
Dia memandang wanita bertubuh munggil yang meringkuk di sofa, dia menekuk gulungnya, lalu kakinya berada di tepi sofa, karena kelelahan, kakinya berubah kemerahan.
Charlie Shen turun dari tempat tidur, membuang air bekas cuki kakinya, mencuci baskom, lalu menuangkan minyak esensial, menyesuaikan suhu air, lalu keluar dengan membawa baskom.
Joanne Gu mengerutkan keningnya dia mencoba membaca tulisan tangan dokter di rekaman medis, tapi tiba-tiba kaki kanannya dipegang lembut dan ditarik dengan sepasang tangan yang besar.
Dia mendongak.
Pria itu berjongkok di depannya sambil mengernyitkan alis, tubuhnya tinggi dan ramping, saat berjongkok pun tidak terlihat pendek, lalu dengan posisi bagus, dia meletakkan kedua kakinya di dalam baskom.
Kaki Joanne Gu masuk ke dalam baskom, dia masih memegangnya, tangan pria itu sangat besar, setelah mengukurnya, berbisik: "36 yard."
Joanne Gu mengangkat kepalanya, dia memandang bulu mata pria itu terlihat sangat lentik.
Dia tidak bisa menahan diri, lalu melihat wajah pria yang serius dan terlihat tenang dengan detail : “Charlie Shen, sekarang kamu mencuci kakiku, bukankah barusan kamu takut aku akan melawan? Kenapa menurutku, keadaanmu sangat baik? Kamu bisa berpikir dengan baik, kamu juga bisa melakukan sesuatu dengan baik, lalu orang yang terkena pukulan keras, mencuci kaki orang yang memukulnya, ini …”
"Tidak bisa tutup mulutmu?"
Joanne Gu: "..."
Lalu suasananya berubah menjadi suram kembali …
Charlie Shen merasa pusing, dengan tidak muda bisa sendirian di ruangan dengan cahaya samar-samar! Lalu mencuci kakinya, bersikap baik padanya, dan orang bodoh ini tidak peka sedikit pun!
Lalu ada keheningan, di dalam kamar itu hanya terdengar suara kertas yang dibalik, lalu percikan air.
Beberapa kali mata Charlie Shen sedikit terangkat, mencuri-curi pandang untuk menatap istrinya.
Sebelum air cuci kaki menjadi dingin, dia memikirkan caranya bagaimana caranya mencairkan suasana.
Lelaki itu menjilat bibir tipisnya yang agak kering, matanya melirik, wajahnya yang tampan terlihat malu, telinganya sedikit panas, lalu hatinya berdebar kencang, akhirnya bergumam:
"Istriku, yang aku katakan di ruang ganti itu benar, jangan dengarkan obrolan pria di tempat tidur, lalu soal hal itu … benar-benar yoghurt (Hal yang memalukan) ..."
“Yoghurt apa? Tengah malam kamu minum yoghurt apa? Charlie Shen, tutup mulutmu!” Joanne Gu terisak, matanya memerah, lalu menunjuk ke arah rekam medis, suara terdengar marah : “Hei! Kapan aku memukul dadamu dan mematahkan tulang rusukmu ?! Apa aku ini kingkong?! Jangan kira aku bodoh jadi kamu bisa menggertakku, aku ini hanya mengalahkan barangmu, aku beritahu! Jangan bilang aku yang melakukannya, mungkin saja wanita lain yang melakukannya ... "
Seseorang berusaha merendah, lalu berusaha menjadi lebih baik, dan berniat menunjukkan bahwa dia mencintai istrinya: "..."
Jadi bisa dibilang, mereka tidak akan pernah bisa sehati …
……
Setelah mencuci kakinya, Joanne Gu terlihat lebih segarm lalu mengabaikan tentang cedera bagian internal di dadanya, dan tulang rusuk yang patah!
Kemudian tertidur dengan perasaan senang.
Sekitar jam setengah 1 tengah malam, pria berwajah gelap itu menggendong tubuh wanita munggil yang mendengkur di sofa, dan memindahkannya ke tempat tidur.
Terdengar ada ketukan di kamar pintu pasien.
Charlie Shen mengira, mungkin itu Wilson membawa anak laki dan perempuannya ke sini.
Dia menjepit rokok dengan jarinya, meletakkan korek api, merokok, lalu berjalan pelan ke pintu kamar pasien, lalu mengulurkan tangan untuk membuka pintu.
Tanpa persiapan, ada tinju yang ingin menghantam dirinya, alis panjang Charlie Shen berkedut, matanya tajam, bahkan walau dia menghindar, tetap saja saat dipukul dia sempat terpental mundur, badannya yang lemah menabrak tembok.
Orang yang berdiri di luar pintu tidak bergerak, tubuhnya ramping, tampan, dia datang dari luar, tubuhnya terasa sangat dingin.
Charlie Shen menyipitkan matanya, rokok yang berada di jarinya tidak jatuh, dia mengulurkan tangannya untuk menyeka noda darah di sudut mulutnya, dan pelan-pelan mengangkat kepalanya.
Cahaya di kamar pasien itu termasuk terang, hanya saja lampu di koridor dimatikan, pria itu berdiri di tengah-tengah gelap dan terang, nafasnya terasa dingin.
Mata Charlie Shen setengah tertutup, dia memandangnya dengan mengernyitkan alis, lalu memutar matanya, dan tersenyum.
Setelah tersenyum, di luar dugaan, dia menegakkan tubuh, menggulung lengan bajunya, melemparkan rokok ke lantai, dan mulai meninjunya.
"Sudah lama tidak berkelahi."
Pria itu berkata dengan pelan: "Aku juga."
Saat ini, mereka saling menyerang, pasti akan ada salah satu yang mati.
……
80 Observatorium di lantai atas.
Bel jam dua belas berbunyi sampai akhirnya berhenti.
Terlihat ada sosok cahaya yang melompat turun dari pagar, dan Elisia Chi menatap pintu masuk dengan bingung, lalu mengeluarkan ponselnya dan berulang kali melihatnya.
Akhirnya, dia membanting ponselnya ke lantai yang keras.
Di samping tangga di lantai pertama gedung ke-80, di seberang jalan ada taksi berhenti, lalu dia membuka pintu taksi dan naik ke kursi belakang.
Supir itu melirik gadis kecil cantik yang memakai riasan tipis dari kaca spion: "Gadis kecil mau ke mana?"
"Siapa yang suruh kamu memanggilku gadis kecil? Tidak ada dada lalu aku bocah? Semua mata lelaku itu buta."
Dia menendang kursi supir dengan keras, sangat marah, lalu melihat ke belakang, tidak ada orang, lalu membuka pintu mobil.
“Nona, berhenti!” Sopir itu turun dari mobil, menunggu seseorang mengejarnya, tapi mana ada orang.
Novel Terkait
Asisten Bos Cantik
Boris DreyThe True Identity of My Hubby
Sweety GirlPria Misteriusku
LylySiswi Yang Lembut
Purn. Kenzi KusyadiBaby, You are so cute×
- Bab 1
- Bab 2
- Bab 3
- Bab 4
- Bab 5
- Bab 6
- Bab 7
- Bab 8
- Bab 9
- Bab 10
- Bab 11
- Bab 12
- Bab 13
- Bab 14
- Bab 15
- Bab 16
- Bab 17
- Bab 18
- Bab 19
- Bab 20
- Bab 21
- Bab 22
- Bab 23
- Bab 24
- Bab 25
- Bab 26
- Bab 27
- Bab 28
- Bab 29
- Bab 30
- Bab 31
- Bab 32
- Bab 33
- Bab 34
- Bab 35
- Bab 36
- Bab 37
- Bab 38
- Bab 39
- Bab 40
- Bab 41
- Bab 42
- Bab 43
- Bab 44
- Bab 45
- Bab 46
- Bab 47
- Bab 48
- Bab 49
- Bab 50
- Bab 51
- Bab 52
- Bab 53
- Bab 54
- Bab 55
- Bab 56
- Bab 57
- Bab 58
- Bab 59
- Bab 60
- Bab 61
- Bab 62
- Bab 63
- Bab 64
- Bab 65
- Bab 66
- Bab 67
- Bab 68
- Bab 69
- Bab 70
- Bab 71
- Bab 72
- Bab 73
- Bab 74
- Bab 75
- Bab 76
- Bab 77
- Bab 78
- Bab 79
- Bab 80
- Bab 81
- Bab 82
- Bab 83
- Bab 84
- Bab 85
- Bab 86
- Bab 87
- Bab 88
- Bab 89
- Bab 90
- Bab 91
- Bab 92
- Bab 93
- Bab 94
- Bab 95
- Bab 96
- Bab 97
- Bab 98
- Bab 99
- Bab 100
- Bab 101
- Bab 102
- Bab 103
- Bab 104
- Bab 105
- Bab 106
- Bab 107
- Bab 108
- Bab 109
- Bab 110
- Bab 111
- Bab 112
- Bab 113
- Bab 114
- Bab 115
- Bab 116
- Bab 117
- Bab 118
- Bab 119
- Bab 120
- Bab 121
- Bab 122
- Bab 123
- Bab 124
- Bab 125
- Bab 126
- Bab 127
- Bab 128
- Bab 129
- Bab 130
- Bab 131
- Bab 132
- Bab 133
- Bab 134
- Bab 135
- Bab 136
- Bab 137
- Bab 138
- Bab 139
- Bab 140
- Bab 141.
- Bab 142
- Bab 143
- Bab 144
- Bab 145
- Bab 146
- Bab 147
- Bab 148
- Bab 149
- Bab 150
- Bab 151
- Bab 152
- Bab 153
- Bab 154
- Bab 155
- Bab 156
- Bab 157
- Bab 158
- Bab 159
- Bab 160
- Bab 161
- Bab 162
- Bab 163
- Bab 164
- Bab 165
- Bab 166
- Bab 167
- Bab 168
- Bab 169
- Bab 170
- Bab 171
- Bab 172
- Bab 173
- Bab 174
- Bab 175
- Bab 176
- Bab 177
- Bab 178
- Bab 179
- Bab 180
- Bab 181
- Bab 182
- Bab 183
- Bab 184
- Bab 185
- Bab 186
- Bab 187
- Bab 188
- Bab 189
- Bab 190
- Bab 191
- Bab 192
- bab 193
- Bab 194
- bab 195
- Bab 196
- Bab 197
- Bab 198
- Bab 199
- Bab 200
- Bab 201
- Bab 202
- Bab 203
- Bab 204
- Bab 205
- Bab 206
- Bab 207
- Bab 208
- Bab 209
- Bab 210
- Bab 211
- Bab 212
- Bab 213
- Bab 214
- Bab 215
- Bab 216
- Bab 217
- Bab 218
- Bab 219
- Bab 220
- Bab 221
- Bab 222
- Bab 223
- Bab 224
- Bab 255
- Bab 226
- Bab 227
- Bab 228
- Bab 229
- Bab 230
- Bab 231
- Bab 232
- Bab 233
- Bab 234
- Bab 235
- Bab 236
- Bab 237
- Bab 238
- Bab 239
- Bab 240
- Bab 241
- Bab 242
- Bab 243
- Bab 244
- Bab 245
- Bab 246
- Bab 247
- Bab 248
- Bab 249
- Bab 250
- Bab 251
- Bab 252
- Bab 253
- Bab 254
- Bab 255
- Bab 256
- Bab 257
- Bab 258
- Bab 259
- Bab 260
- Bab 261
- Bab 262
- Bab 263
- Bab 264
- Bab 265
- Bab 216
- Bab 267
- Bab 268
- Bab 269
- Bab 270
- Bab 271
- Bab 272
- Bab 273
- Bab 274
- Bab 275