Baby, You are so cute - Bab 159

Dalam lorong yang panjang itu hanya terdengar suara derap langkah kaki dan Joanne Gu merasa kakinya melemas begitu melihat lampu merah pada ruangan operasi tersebut masih menyala.

Di luar ruangan operasi tersebut terdapat seorang dokter yang sedang menunggu di sana.

Wilson Wen berlari terlebih dahulu dan kakak keempat yang berada di belakang menggandeng anak gadis yang sedang berlari itu.

"Dokter Wen, operasi sudah dilakukan selama 48 menit. Saat dibawa kemari, limpa Tuan Shen sudah pecah dalam waktu yang cukup panjang. Dari keadaan dia dapat diketahui bahwa dia sudah pingsan dalam waktu yang cukup panjang sehingga membuat tubuh dia kekurangan oksigen..."

Wajah Joanne Gu memucat, dia pun menangis kencang begitu mendengar ucapan dokter tersebut.

Sedangkan kakak keempat berubah menjadi pria pendiam yang tidak dapat berbuat apa-apa. Dia tidak pernah berinteraksi dengan gadis seumuran Joanne Gu sehingga dia tidak tahu bagaimana cara menenangkan dia.

Wilson Wen terburu-buru berbicara dengan dokter lalu bergegas membalikkan badannya dan melihat gadis yang sudah terjongkok di atas lantai sambil menangis histeteris lalu mengangkat dia.

"Kak Wilson........semua ini salahku. Huhu.....aku salah sudah tidak memedulikan dia, aku salah karena hanya berpikir ingin jauh-jauh dari sisinya, maaf. Aku mengira paman hanya jatuh pingsan karena kelelahan. Setelah aku masuk ke dalam mobil, aku ada menghubungi Bibi Zhou. Aku tidak tahu nomor telepon Sekretaris Jones Zhang dan aku juga tidak tahu kamu datang ke Kota S. Pasti karena keterlambatan ini lah yang membuat tubuhnya kehilangan oksigen terlalu banyak.....maaf, maaf......."

Wilson Wen memeluk tubuh gadis mungil, "ini bukan salahmu. Joanne kamu jangan seperti ini."

"Limpanya pecah.....itu pasti karena dia melindungi aku pada kecelakaan waktu itu sehingga membuat limpanya menjadi seperti ini. Ya Tuhan sudah begitu lama, sudah begitu lama dia tidak mengeluh sedikit pun....."

"Joanne, dengarkan aku. Aku ada memberikan dia sebuah suntikan obat sebelum dia pergi menemuimu!"

Joanne Gu tertegun.

Wilson Wen sambil mengerutkan keningnya melanjutkan: "pada saat itu keadaan kesehatan dia sudah sangat buruk karena rasa panik setelah tidak menemukanmu selama berhari-hari. Dari amandel yang meradang hingga demam tinggi selama empat hari berturut-turut hingga 42 derajat celcius. Dia tidak menutup mata selama sepuluh hari di Kota S. Dalam keputusasaan karena tidak mendapatkan informasi mengenai kamu, dia memaksakan dirinya untuk mengelilingi Kota S sepanjang siang dan malam, hanya untuk menemukanmu karena itulah membuat keadaan fisik dan psikis dia menjadi sangat buruk."

“Selema seharian pada tanggal 20 Mei, dia mengawasimu dari dalam mobil. Mengapa dia tidak turun? Karena mungkin saja dia tidak dapat berhasil tiba menghampirimu dengan jarak yang begitu jauh. Dia sudah tidak dapat berjalan dengan seimbang ketika kembali ke hotel. Kamu juga pasti tahu karakter dia yang terlalu keras dan sombong. Dia tidak akan pernah membiarkan dirinya terlihat sakit ketika dia ingin bertemu denganmu dan aku pun menuruti keinginannya. Obat itu diimpor, dulu hanya digunakan dalam keadaan khusus dalam bidang kemiliteran, dimana dalam waktu singkat, tubuh dia akan sehat seperti semula. Akan tetapi obat itu juga akan membalikkan tubuh dia seperti keadaan semula . Dia lebih mementingkan pertemuan denganmu dibanding nyawa dia sendiri!"

Hati Joanne Gu tersentak, ada sebuah perasaan yang tidak dapat dijelaskan di dalam hatinya dan dia tidak lagi bersuara.

Pada saat itu ketika dia bertemu dengannya, dia sedang merokok dan dia masih saja terlihat tampan dan sehat. Tidak terlihat ada yang salah dengan tubuhnya.

Bahkan Joanne Gu merasa kesal di dalam hatinya karena selama berpuluh-puluh hari dia tinggal di tempat lain akan tetapi dia masih saja terlihat begitu sehat bugar.

Rupanya kenyataannya tidak seperti itu. Dia jauh lebih menderita dibanding dirinya. Dia sudah sakit akan tetapi dia masih saja terus mengelilingi kota mencari dia selama puluhan hari tanpa memedulikan nyawa dia sendiri...

Wilson Wen berhenti sejenak dan dengan serak berkata: "obat juga bisa menjadi racun. Setelah meminum obat tersebut, emosi dia akan menjadi sangat kuat dan tubuhnya akan kelelahan......"

Begitu berbicara hingga di titik ini, tatapan pria itu menggelap sedikit sambil menatap gadis di depan dia lalu menganggukkan kepalanya.

Joanne Gu berekasi sejenak lalu bergegas mengerti apa maksud tersembunyi ucapan Kak Wilson.

Kedua tangannya mencengkram bajunya dengan sangat kuat. Dia masih saja merasa malu dan wajah pucat itu bergegas menoleh ke arah lain.

Ketika Sekretaris Jones Zhang menemukan dia, pakaian dia dalam keadaan kacau dan siapa pun pasti akan mengerti apa yang sudah terjadi.

Sepertinya agar dokter lebih memahami keadaan sang pasien, Sekretaris Jones Zhang pasti sudah menceritakan semuanya dan dokter kembali memberitahu hal ini kepada Kak Wilson....

Kakak keempat dan WIlson Wen saling menatap satu sama lain.

Di dalam tatapan dua pria berumur 30 tahunan terlihat begitu jujur tanpa ada yang disembunyikan sedikit pun. Sejak bertemu dengan gadis kecil ini di bandara, pakaian yang dia kenakan seperti sudah mau robek itu dan ada bekas yang ditinggalkan oleh pria itu yang terlihat pada lehernya.

Mereka tidak tahu apa yang terjadi hingga Charlie begitu murka hingga dia sudah kehilangan akal sehatnya hingga tidak lagi memedulikan nyawa dia dan tetap ingin menindas dia.

Pria itu dengan terburu-buru menindas seorang wanita tanpa memedulikan nyawanya sendiri. Sepertinya itu berhubungan dengan harga diri seorang pria, terlebih psikis Charlie yang terlalu keras yang dengan mudah timbul rasa curiga.

Selang satu jam kemudian, sang dokter keluar untuk memberitahu keadaan operasi.

Intinya juga sama menunggu.

Dan ini juga bukan pertama kalinya Wilson Wen menjadi perantara diantara Charlie dan Joanne.

Karakter kedua orang ini juga ada sebagian yang sama. Yang satu itu keras kepala dan dingin yang sudah berumur tiga puluh tahunan akan tetapi masih tidak tahu isi hati seorang wanita dan yang satu lagi adalah wanita berumur dua puluh tahunan yang polos.

Dia pun sekalian menggorek informasi mengenai Ethan Lu.

Begitu bertanya, Joanne Gu langsung menangis dan terus menyebutkan Kak Wilson dengan sedih.

Hati Wilson Wen menjadi sedih dan dia pun menghapus air matanya dan berkata, "kamu berbicaralah dengan pelan-pelan."

Joanne Gu menceritakan semuanya sambil terisak:

"....Pada awalnya aku berniat untuk bekerja di Universitas Ekonomi dan Bisnis, lalu Ethan Lu mencuri dengan pembicaraan Emily dan mengetahui keberadaanku di sini. Aku juga sangat terkejut ketika dia menemukan aku dan dia juga tidak memiliki perasaan lain terhadapku. Aku dan dia sudah saling mengenal sejak kecil dan aku juga masih ragu-ragu mengenai pindah sekolah dan aku juga tidak ingin berhutang budi dengannya. Akan tetapi ucapan dia ada benarnya juga, dalam masyarakat sekarang ini memang sangat dibutuhkannya ijazah. Meskipun aku sudah meninggalkan paman, aku juga tidak dapat menyiksa diriku terus-menerus dan aku juga harus membuat sebuah rencana untuk di masa depan."

Joanne Gu menatap Wilson Wen.

Wilson Wen menganggukkan kepalanya yang mengisyaratkan bahwa dia mengerti.

Gadis itu membesarkan matanya yang berair dan memerah itu. Akhirnya ada orang yang memahami dirinya.

Dia melanjutkan: "Ethan Lu mengatakan ini anggap saja sebagai balas budi atas bantuanku kepada Ibu Lu dan aku juga akan mengembalikan uang kepada dia. Dengan begitu maka di antara kami berdua, sudah tidak ada lagi hutang budi. Akan tetapi aku tidak tahu mengapa paman melihat berkas pindahan sekolah itu menjadi kehilangan akal sehat. Pada saat itu ucapan yang dia lontarkan sangat tidak enak didengar. Dia langsung yakin bahwa ada hubungan gelap di antara aku dan Ethan Lu! Aku tidak dapat menerima tudingan seperti itu dan aku tidak ingin mengulang kata-kata kasar yang dia lontarkan kepadaku. Lalu aku pun juga marah dan mengucapkan kata-kata yang sama tajamnya, lalu paman.....paman....."

Joanne Gu mengangkat kedua tangannya lalu menangkup wajah dia yang dibanjiri air mata.

Wilson Wen memijat dahinya dan juga merasa tidak berdaya.

Mereka berdua ini sama saja, bukannya hanya tinggal mengatakannya dengan jelas saja? Mengapa harus menyembunyikan semuanya di dalam hati tanpa memperlihatkannya kepada pihak lawan? Pihak lawan ini juga bukan cacing yang ada di perutmu, bagaimana dia dapat mengerti?

Hal-hal yang semu ini berhasil membuat mereka berdua seperti sedang berperang untuk mencabut nyawa satu sama lain.

Lihatlah kesedihan gadis ini, akan tetapi keadaan Charlie juga tidak baik bukan? Lalu siapa yang dapat dikatakan sebagai pihak yang benar dan pihak yang salah?

Pria tampan itu merilekskan kerutan keningnya lalu sambil menghela nafas berkata: "Joanne, pamanmu dia....bagaimana mengatakannya ya? Masa lalu yang pernah dia alami itu membuat rasa kepercayaan dia terhadap orang lain itu sangat rendah dan lebih sensitif. Ada beberapa hal yang sebenarnya tidak boleh kamu sentuh. Akan tetapi tentu saja ini juga bukan salah kamu, jika kamu ingin mengetahuinya, aku akan mengatakannya dengan jelas mengapa dia sangat sensitif mengenai laki-laki yang muncul di sekitarmu."

Joanne Gu mengangkat kepalanya.

Novel Terkait

Everything i know about love

Everything i know about love

Shinta Charity
Cerpen
5 tahun yang lalu
Cinta Pada Istri Urakan

Cinta Pada Istri Urakan

Laras dan Gavin
Percintaan
4 tahun yang lalu
Aku bukan menantu sampah

Aku bukan menantu sampah

Stiw boy
Menantu
3 tahun yang lalu
The Break-up Guru

The Break-up Guru

Jose
18+
4 tahun yang lalu
Love From Arrogant CEO

Love From Arrogant CEO

Melisa Stephanie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Don't say goodbye

Don't say goodbye

Dessy Putri
Percintaan
4 tahun yang lalu
Someday Unexpected Love

Someday Unexpected Love

Alexander
Pernikahan
4 tahun yang lalu
The Gravity between Us

The Gravity between Us

Vella Pinky
Percintaan
5 tahun yang lalu