Baby, You are so cute - Bab 123
Tetapi di atas meja wajah kecilnya terlihat tidak mempermasalahkannya, dia menatap pria di sampingnya yang dari tadi diam dengan penuh cinta, lalu dia menatap Michelle Xiao sambil tersenyum: "Kalau begitu aku benar-benar harus berterima kasih kepada Kakak Xiao karena dulu sudah menjaga paman, mulai hari ini tidak akan merepotkan Kakak Xiao lagi. "
Dia berbicara dengan manis dan santai.
Sambil menggandeng lengan pria di sampingnya, dia berkata: "Kak Xiao, paman sering menceritakan tentangmu, dia mengatakan kamu sudah banyak membantunya, dia juga mengatakan nanti saat bertemu denganmu, aku sebagai istrinya, harus bersulang kepada Kak Xiao, aku akan menggunakan teh sebagai pengganti anggur, mari— "
Joanne Gu mengangkat gelasnya dan berdiri, matanya terlihat jernih.
Michelle Xiao tidak bergerak, wajah cantiknya sedikit terkulai, matanya yang indah menatap pria yang duduk di hadapannya dengan sedih, dengan sorot matanya dia bertanya, apakah kamu benar-benar menyuruhnya bersulang untukku? Semua yang aku lakukan untukmu, kamu ingin dia mewakilimu berterima kasih kepadaku?
Entah sejak kapan Charlie Shen kembali menyalakan sebatang rokok, wajahnya terlihat tenang, dia menikmati rokoknya dan tidak ikut campur dalam perang antar wanita ini.
Dia sedikit menoleh dan menatap gadis muda yang berdiri tegak di sampingnya, melihatnya diam-diam beradu, dia tidak merasa khawatir .
Charlie Shen bahkan terkejut mendengar ucapannya yang penuh dengan EQ yang tinggi ini. Kelihatannya wanita memang dilahirkan dengan kemampuan seperti ini. Tidak peduli betapa bodohnya dia, saat bertemu dengan saingan cinta dia akan emosi.
Sorot mata Michelle Xiao perlahan meredup.
Wilson Wen dan Roy Xiao bergegas mencairkan suasana, teman-teman yang lain juga terlihat santai, akhirnya, semua orang bersulang bersama.
Saat makan malam, Michelle Xiao sangat diam.
Karena tidak ada lawan Joanne Gu makan dengan lahap, tapi tiba-tiba dia ingin pergi ke kamar mandi.
Charlie Shen mengatakan di dalam ada toilet.
Joanne Gu tersipu, semua orang sedang makan, dia tidak enak hati menggunakan toilet yang ada di dalam.
Charlie bertanya padanya apakah dia bisa sendiri?
Joanne Gu tersenyum kepadanya sebagai pertanda dia bisa.
Setelah menanyakan arah kepada pelayan dia pun pergi, toilet di klub restaurant yang berkelas ini sangat bersih.
Setelah mencuci tangannya dan mengeringkan tangannya Joanne Gu pun keluar. Saat berjalan di atas karpe sepatu kanvasnya hampir tidak mengeluarkan suara. Saat melewati belokan dia mendengar seseorang sedang berbicara, tetapi orang itu tidak menyadari kehadirannya dan melanjutkan berbicara.
Joanne Gu menjulurkan kepalanya, dan melihat ada tiga pria yang sedang merokok.
Joanne Gu mengenali sesosok pria yang bertubuh tinggi, dia adalah Tuan Xiao yang bersuara lantang.
"Aku juga ingin menikah dengan wanita seperti istri Kakak Kelima, saat di bawa keluar sangat memberikan muka, saat pulang ke rumah payudaranya yang indah dan besar juga sangat berguna!"
"Ini namanya setiap orang memiliki berkahnya masing-masing, bisa jadi Kakak kelima menderita selama ini agar dia bisa bertemu dengan gadis yang sebaik ini."
Roy Xiao menggelengkan kepalanya, "Kalian semua hanya melihat yang baik, sekarang bahagia belum tentu kelak akan bahagia. Kalian tidak tahu Kakak kelima menikahi ... sialan, aku sudah mabuk, buat apa aku mengatakan hal ini? Yang penting sekarang Kakak Kelima bahagia! Dia juga banyak masalah, dia masih harus menanggung masalah yang tidak seharusnya tidak dia tanggung, selain itu masih ada dua orang di rumah sakit yang sakit parah ... "
Seseorang melanjutkan berkata, "Roy, tiga hari lagi bocah itu ulang tahun, dia juga kasihan, kata Wilson sebentar lagi dia akan menjalani operasi, kondisinya sangat tidak baik. Bisa jadi tahun ini adalah ulang tahun terakhirnya, aih, Kakak Kelima... mungkin tidak akan pergi ke rumah sakit saat ulang tahunnya. "
Roy Xiao mengerutkan alisnya dan berkata: "Kamu tidak mengerti, Kakak Kelima sangat sedih melihat Roy menderita, tapi kalau tidak melihatnya, Kakak Kelima lebih sedih lagi. Di hari Roy berulang tahun wanita itu mungkin akan datang, entah Kakak Kelima akan mengizinkan ibu dan anak itu bertemu atau tidak... kita sudah ngobrol cukup lama, ayo pergi! "
Ketiga pria itu pun bubar.
Joanne Gu mencondongkan tubuh dari balik dinding.
Dia tidak langsung kembali ke ruang VIP, dia sedikit terkejut mendengar apa yang baru saja di dengarnya.
Dia tidak sengaja menguping, diawal pembicaraan mereka memujinya dan menggodanya, jadi dia malu untuk keluar.
Tetapi informasi yang dia peroleh dari percakapan mereka selanjutnya, sangat mengejutkannya.
Joanne Gu menduga kehidupan paman sebelumnya pasti tidak bahagia, tapi menurut Joanne Gu satu kata yang diucapkan temannya sangat serius, 'sangat menderita'.
Terutama kata-kata yang diucapkan Tuan Xiao membuatnya pikirannya kacau dan curiga.
Sekarang bahagia belum tentu kelak akan bahagia? Paman menikahinya, lalu kata-kata itu tiba-tiba berhenti, memangnya kenapa kalau dia menikahinya?
Mendengar nada bicara Tuan Xiao, sepertinya masih ada yang belum tahu paman menikahinya.
Selain itu, dua orang di rumah sakit yang sakit parah, selain Roy, masih ada siapanya paman lagi?
Joanne Gu kembali merasa tidak berdaya, dia benar-benar tidak memahaminya.
Tuan Xiao juga mengatakan ibu Roy mungkin akan datang di hari ulang tahun Roy.
Joanne Gu kesulitan menenangkan suasana hatinya.
Mantan istri paman selalu menjadi belengu di hatinya, dia sangat peduli akan hal ini!
Tidak ada wanita yang tidak peduli dengan mantan istri suaminya.
Apalagi setiap Joanne Gu akan membahas soal mantan istrinya, sikapnya akan menjadi penuh rahasia, hal ini semakin membuat Joanne Gu sulit untuk mengabaikannya.
Ini pasti bukan pernikahan biasa, dan mereka juga pasti tidak bercerai dengan baik-baik. Sikap paman yang hampir cuek terhadap wanita ini justru merupakan hal yang berbahaya dan mengkhawatirkan bagi Joanne Gu.
Semakin Chalie tidak mau membahas soal mantan istrinya, dia semakin penasaran dengan wanita misterius ini.
Joanne Gu sangat yakin wanita itu bukan Michelle Xiao.
Sudah satu bulan lebih dia masuk ke kehidupan dan lingkungan kerja paman. Dalam satu bulan lebih ini, hari ini dia tidak sengaja menemukan Michelle Xiao.
Apakah di sekitarnya masih ada wanita lain yang memiliki hubungan tidak biasa dengannya? Joanne Gu tidak tahu.
Pria ini memikat wanita, dia sangat memikat wanita.
Mungkin salah satu dari wanita yang datang dan pergi dari sisinya adalah mantan istrinya.
Joanne Gu merasa dia sangat pasif. Dia tidak tahu siapa mantan istrinya. Hari itu dia bertanya kepada Kak Wilson, tapi Kak Wilson tidak memberitahunya, teman-teman paman yang lain juga tidak akan memberitahunya.
Ada seseorang yang mungkin akan memberitahunya, Jordan Qu.
Tapi Kak Wilson memperingatkannya dengan serius untuk tidak dekat-dekat dengan pria itu, Joanne Gu selalu mengingat hal ini.
Jadi ... ulang tahun Roy merupakan kesempatan yang tidak boleh dia lewatkan ...
Dia sangat hanyut dalam lamuannya, tiba-tiba lengannya tertimpuk oleh sesuatu.
Joanne Gu langsung sadar dari lamuannya, dan menoleh, di koridor sunyi yang berjarak tiga atau empat meter berdiri sosok berpakaian putih dan bercelana hitam.
Dua kancing kemeja putih slim fit yang tidak dikancing memperlihatkan tulang selangkanya yang indah, celana panjang hitamnya membungkus kaki panjangnya yang sempurna dan berdiri dengan tegak.
Lampu kuning yang remang-remang menyinari wajah dewasa dan tampan pria itu. Dia melihatnya dengan ekspresi wajah galak dan sorot mata tidak sabar yang khusus diperuntukkan untuknya.
"Gadis bodoh, kenapa kamu memelototiku? Kemarilah."
Joanne Gu tidak memelototinya, memangnya salah dia lahir dengan mata yang besar?
Dia menunduk dan melihat benda yang menyentuh lengannya tadi jatuh ke atas karpet. Dia melihat itu adalah rokok yang dibengkokkan.
Dia langsung marah!
Mereka hanya berjarak dua sampai tiga meter memangnya dia tidak bisa datang dan memanggilnya, sampai harus melemparnya dengan rokok? Perilaku macam apa ini!
Dia belum pernah melihat pria menyebalkan seperti ini.
Joanne Gu teringat dengan kata-kata yang baru saja dia dengar, dia teringat dengan putranya dan mantan istrinya yang sangat misterius ...
Ketika dia berjalan melewatinya, dia menyenggolnya dengan marah.
Tubuh Charlie Shen yang tinggi dan besar sedikit menyamping, dia mengerutkan dahinya, ke toilet saja bisa membuatnya marah?
...
Kembali ke ruang VIP, Joanne Gu kembali bersikap lembut.
Semua pria sedang minum, Michelle Xiao sedangan menunduk dan melihat ponselnya.
Joanne Gu melirik pria menyebalkan yang datang setelahnya, tas sekolahnya masih di dalam mobil, jadi dia menarik lengan bajunya.
Novel Terkait
Akibat Pernikahan Dini
CintiaCinta Tapi Diam-Diam
RossieMr. Ceo's Woman
Rebecca WangMata Superman
BrickCutie Mom
AlexiaMy Charming Lady Boss
AndikaMbak, Kamu Sungguh Cantik
Tere LiyeBaby, You are so cute×
- Bab 1
- Bab 2
- Bab 3
- Bab 4
- Bab 5
- Bab 6
- Bab 7
- Bab 8
- Bab 9
- Bab 10
- Bab 11
- Bab 12
- Bab 13
- Bab 14
- Bab 15
- Bab 16
- Bab 17
- Bab 18
- Bab 19
- Bab 20
- Bab 21
- Bab 22
- Bab 23
- Bab 24
- Bab 25
- Bab 26
- Bab 27
- Bab 28
- Bab 29
- Bab 30
- Bab 31
- Bab 32
- Bab 33
- Bab 34
- Bab 35
- Bab 36
- Bab 37
- Bab 38
- Bab 39
- Bab 40
- Bab 41
- Bab 42
- Bab 43
- Bab 44
- Bab 45
- Bab 46
- Bab 47
- Bab 48
- Bab 49
- Bab 50
- Bab 51
- Bab 52
- Bab 53
- Bab 54
- Bab 55
- Bab 56
- Bab 57
- Bab 58
- Bab 59
- Bab 60
- Bab 61
- Bab 62
- Bab 63
- Bab 64
- Bab 65
- Bab 66
- Bab 67
- Bab 68
- Bab 69
- Bab 70
- Bab 71
- Bab 72
- Bab 73
- Bab 74
- Bab 75
- Bab 76
- Bab 77
- Bab 78
- Bab 79
- Bab 80
- Bab 81
- Bab 82
- Bab 83
- Bab 84
- Bab 85
- Bab 86
- Bab 87
- Bab 88
- Bab 89
- Bab 90
- Bab 91
- Bab 92
- Bab 93
- Bab 94
- Bab 95
- Bab 96
- Bab 97
- Bab 98
- Bab 99
- Bab 100
- Bab 101
- Bab 102
- Bab 103
- Bab 104
- Bab 105
- Bab 106
- Bab 107
- Bab 108
- Bab 109
- Bab 110
- Bab 111
- Bab 112
- Bab 113
- Bab 114
- Bab 115
- Bab 116
- Bab 117
- Bab 118
- Bab 119
- Bab 120
- Bab 121
- Bab 122
- Bab 123
- Bab 124
- Bab 125
- Bab 126
- Bab 127
- Bab 128
- Bab 129
- Bab 130
- Bab 131
- Bab 132
- Bab 133
- Bab 134
- Bab 135
- Bab 136
- Bab 137
- Bab 138
- Bab 139
- Bab 140
- Bab 141.
- Bab 142
- Bab 143
- Bab 144
- Bab 145
- Bab 146
- Bab 147
- Bab 148
- Bab 149
- Bab 150
- Bab 151
- Bab 152
- Bab 153
- Bab 154
- Bab 155
- Bab 156
- Bab 157
- Bab 158
- Bab 159
- Bab 160
- Bab 161
- Bab 162
- Bab 163
- Bab 164
- Bab 165
- Bab 166
- Bab 167
- Bab 168
- Bab 169
- Bab 170
- Bab 171
- Bab 172
- Bab 173
- Bab 174
- Bab 175
- Bab 176
- Bab 177
- Bab 178
- Bab 179
- Bab 180
- Bab 181
- Bab 182
- Bab 183
- Bab 184
- Bab 185
- Bab 186
- Bab 187
- Bab 188
- Bab 189
- Bab 190
- Bab 191
- Bab 192
- bab 193
- Bab 194
- bab 195
- Bab 196
- Bab 197
- Bab 198
- Bab 199
- Bab 200
- Bab 201
- Bab 202
- Bab 203
- Bab 204
- Bab 205
- Bab 206
- Bab 207
- Bab 208
- Bab 209
- Bab 210
- Bab 211
- Bab 212
- Bab 213
- Bab 214
- Bab 215
- Bab 216
- Bab 217
- Bab 218
- Bab 219
- Bab 220
- Bab 221
- Bab 222
- Bab 223
- Bab 224
- Bab 255
- Bab 226
- Bab 227
- Bab 228
- Bab 229
- Bab 230
- Bab 231
- Bab 232
- Bab 233
- Bab 234
- Bab 235
- Bab 236
- Bab 237
- Bab 238
- Bab 239
- Bab 240
- Bab 241
- Bab 242
- Bab 243
- Bab 244
- Bab 245
- Bab 246
- Bab 247
- Bab 248
- Bab 249
- Bab 250
- Bab 251
- Bab 252
- Bab 253
- Bab 254
- Bab 255
- Bab 256
- Bab 257
- Bab 258
- Bab 259
- Bab 260
- Bab 261
- Bab 262
- Bab 263
- Bab 264
- Bab 265
- Bab 216
- Bab 267
- Bab 268
- Bab 269
- Bab 270
- Bab 271
- Bab 272
- Bab 273
- Bab 274
- Bab 275