Baby, You are so cute - Bab 261

Setelah mengayunkan tongkat golf tersebut, Charlie hanya menatap bola golf yang telah terbang jauh ini dengan tanpa ekspresi.

Pria yang berada di sisinya seketika berteriak. Charlie lalu mengerutkan keningnya dan mengalihkan pandangannya ke arah pria itu.

Saat ini, dia hanya melihat Joanne di sana dan juga Boss Duan serta uang sebesar 100M itu. Joanne hanya berkata kalau uang ini tidak bisa dikembalikan lagi.

Charlie juga merasa sedikit terkejut melihat wanita itu ada di sini.

Mata pria itu dipapar oleh sinar matahari yang sangat cerah, dia lalu melirik ke arah Joanne dan ia menghentikan tatapannya pada tubuh Joanne yang mengenakan pakaian olahraga sempt berwarna kuning.

Seketika, ekspresi pria itu berubah menjadi begitu murung.

Pria itu merasa begitu marah hingga kehilangan konsentrasinya. Saat ini, Joanne mengikat rambutnya sehingga membuat dirinya terlihat begitu segar seperti seorang mahasiswi. Dia lalu berjalan menghampiri Charlie.

Charlie menundukkan kepalanya dan dia melihat kalau wanita itu sedang menghindari tatapannya. Wanita itu bersikap santai sambil mengulurkan tangannya untuk merapikan kerah baju Charlie. Dia lalu berkata dengan bibirnya yang indah itu: "Kerah bajumu berantakan karena tiupan angin."

Setelah melakukan itu, Joanne pun berjalan mundur beberapa langkah.

Charlie hanya mendaratkan tatapannya pada wajah Joanne.

Joanne merasa pikirannya begitu kacau, wajahnya tidak terlihat memerah dan tidak terlihat pucat juga. Dia memaksakan dirinya untuk tetap tersenyum: "Aku sudah melihatmu dari kejauhan, oleh karena itu, aku pun datang ke sini untuk menyapamu. Aku kebetulan sedang berbisnis bersama salah satu klien ku. Oh iya, aku lupa memperkenalkan pria ini padamu. Ini adalah Boss Duan...."

Joanne sendiri bahkan tidak tahu kenapa dirinya bisa mengatakan ini, Namun setelah mendengar ini, Boss Duan langsung menghentikan langkah kakinya dan segera mengulurkan tangannya, "Kamu adalah Tuan Shen yang merupakan Boss CSC Group bukan? Salam kenal, aku sudah lama mendengar informasi tentang kamu."

Saat ini, Charlie masih menatap wajah Joanne dengan dalam sambil mengulurkan tangannya yang ramping dan bersih itu.

Tidak ada yang berbicara, namun jarak diantara mereka terasa begitu dekat!

Boss Duan begitu terkejut melihat adegan ini!

Joanne menghela napas dan tetap berdiri di sisi mereka.

Boss Duan lalu menunjuk ke arah Joanne dan memberi pujian, "Joanne berkata kalau Boss Shen sangatlah hebat dalam bermain golf. Joanne sangatlah bodoh dalam hal ini, bagaimana kalau boss Shen saja yang mengajarinya langsung?"

Joanne sangat ingin menendang pria tua itu sekarang juga!

Pria itu hanya tersenyum dan menatap ke arah Joanne sambil berkata: "Hebat dalam bermain Golf? Mungkin awalnya nona Joanne ingin berkata kepada boss Duan kalau aku juga hebat di bidang lain?"

Saat ini, Joanne disindir dan wajahnya seketika terlihat begitu merah.

Pria ini sungguh luar biasa, dia bahkan bisa mengetahui apa yang dipikirkan oleh Joanne hanya dengan satu tatapan. Joanne bahkan tidak mengerti apa yang diinginkan oleh Charlie saat ini. Apakah dia ingin membantunya atau tidak?

Joanne sedang berpikir bagaimana kalau dia menatap Charlie dengan tatapan yang penuh kasihan? Apakah itu akan berguna?

Namun dia tidak sanggup untuk melakukan hal itu di depan Charlie.

Dan terdengar suara Charlie yang berkata: "Pramugolf, bawalah tongkat golf yang biasa digunakan oleh wanita kemari."

Joanne langsung menegakkan kepalanya.

Pria itu hanya menatapnya sambil mengerutkan keningnya: "Kemarilah dan berdirilah dengan baik."

Joanne pun menghampirinya.

Tangan besar pria itu menyentuh pinggangnya dan dirinya berdiri dengan posisi siap mengayun, tubuh tinggi kurus dan kekar lelaki itu perlahan menempel pada punggungnya.

Joanne menarik napasnya dengan perlahan.

Dia sedikit kaku ketika dirangkul oleh pria itu dan dia mulai merasakan lemas pada tubuhnya.

Angin mulai bertiup dari sisi tubuhnya. Aroma rokok dari tubuh Charlie tidak begitu tercium. Mungkin dia tidak merokok dalam jumlah yang banyak di lapangan golf ini. Dia hanya merasakan aura pria berumur 37 tahun yang memakai pakaian olahraga dari bahan katun dan berada di bawah pancaran sinar matahari.

Joanne menolehkan kepalanya dan melihat begitu banyak orang disekelilingnya. Jaraknya dengan Charlie juga begitu dekat saat ini.

Charlie menatap tulang leher Joanne yang putih mulus itu dan ada beberapa helai rambut yang tidak terikat dengan baik.

Charlie mengerutkan keningnya dan menatap ke kejauhan sambil mengangkat tangannya.

Joanne merasa punggungnya disentuh oleh pria itu dengan dua jarinya: "Hadaplah ke depan dan busungkan dadamu."

Joanne pun melakukan perintah ini dengan terpaksa.

Saat ini, terlihat adanya perubahan pada tatapan pria itu. Dia lalu memejamkan matanya.

Pramugolf pun menghampiri mereka.

Joanne pun segera menerima tongkat golf dari pramugolf itu. Sebelumnya, Joanne sudah pernah bermain golf sebanyak dua kali. Oleh karena itu, dia tahu bagaimana cara untuk memegang tongkat golf dengan benar.

Dia hanya ingin segera mengayunkan tongkat golf ini.

Dia memegang erat tongkat golf tersebut dan ketika dirinya hendak mengayunkan tangannya, lenggannya pun ditahan oleh pria itu.

"Salah."

Saat ini, bagian punggung yang tadinya tidak sepenuhnya menempel di bagian dada pria itu sudah menempel dengan erat.

Tangan pria itu mulai berjalan turun dari bagian pundak hingga tangan Joanne. Saat ini, kedua tangannya sudah berhasil menggenggam kedua tangan Joanne.

Joanne seketika merasa pikirannya begitu kacau.

"Fokuskan tatapanmu sebelum kamu mengayunkan tongkat golf ini."

Kedua tangan Joanne sudah dibungkus oleh tangan Charlie. Saat ini, dirinya seperti boneka yang bisa dikontrol sesuka Charlie.

Detak jantungnya semakin cepat dan tubuhnya terasa semakin lemas. Joanne merasa begitu tidak nyaman saat ini.

Namun dia malah mendengar Charlie yang berkata: "Miringkan sedikit punggungmu dan busungkan bagian bokongmu."

"...."

Perkataan ini sangatlah familiar.

Wajah Joanne perlahan memerah dan tubuhnya mulai bergetar, tidak tahu apakah karena marah ataupun karena hal lain.

Charline menuntunnya untuk melambaikan tongkat tersebut. Namun dia menyadari kalau tubuh wanita ini sama sekali tidak bergerak dan tubuhnya juga gemetaran.

Charlie mengedipkan matanya dan berkata dengan suara yang pelan, "Kenapa?"

Joanne memejamkan matanya dan lengannya pun dituntun oleh pria itu untuk mengayunkan tongkat golf tersebut. Setelah itu, bola golf tersebut pun terbang jauh.

Pria itu melepas tangannya dan menjauh dari wanita itu. Dia terlihat seperti mengajar dengan sangat serius.

Joanne memegang tongkat golf dan berdiri diam di tempat itu. Dia merasa tubuhnya sudah tidak lagi bertenaga, wajahnya terasa begitu dingin dan ia menarik napas yang dalam.

Seketika terdengar suara tepuk tangan dari belakang tubuhnya.

"Boss Shen dan Joanne bekerja sama dengan baik!" Boss Duan menghampirinya dan berkata sambil tersenyum, "Orang yang menonton di sekeliling kalian bahkan mengira kalau kalian adalah sepasang kekasih, hehe! Saat ini sudah pukul 3 sore, bagaimana kalau aku menyuruh Joanne untuk menemanimu dan haruskah kita pindah ke ruang istirahat untuk meminum teh?"

Setelah mendengar perkataan Boss Duan ini, Joanne merasa segala rasa canggung yang ia rasakan tadi sudahlah terbayarkan.

Joanne mengangkat kepalanya dan menatap ke arah pria yang berbadan tinggi itu. Saat ini, pria itu langsung menolehkan tubuhnya dan Joanne hanya bisa menatapnya dengan tatapan yang gugup.

Joanne tidak menghindar dan semua ini sudah terjadi, dia juga tidak lagi mementingkan harga dirinya saat ini. Relasi sangatlah dibutuhkan dalam pekerjaannya. Meskipun kali ini dirinya bisa menghindar, namun dia tetap saja akan menemukan orang yang ia kenal kedepannya. Lagipula, dia tidak perlu menghabiskan banyak energi untuk membantunya kali ini.

Tetapi, ini sangat jelas adalah pemikirannya sepihak.

Sikap dingin dari pria ini benar-benar mampu menambah pengetahuan orang lain.

Novel Terkait

My Lady Boss

My Lady Boss

George
Dimanja
4 tahun yang lalu
Loving Handsome

Loving Handsome

Glen Valora
Dimanja
4 tahun yang lalu
1001Malam bersama pramugari cantik

1001Malam bersama pramugari cantik

andrian wijaya
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Si Menantu Buta

Si Menantu Buta

Deddy
Menantu
4 tahun yang lalu
Awesome Husband

Awesome Husband

Edison
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
4 tahun yang lalu
Mr. Ceo's Woman

Mr. Ceo's Woman

Rebecca Wang
Percintaan
4 tahun yang lalu
Si Menantu Dokter

Si Menantu Dokter

Hendy Zhang
Menantu
4 tahun yang lalu