Baby, You are so cute - Bab 156
Pria itu tiba-tiba mencondongkan tubuh ke depan, bibir tipisnya mengusap ujung hidungnya dan mencibir dengan dingin, "apakah dia yang menemanimu selama beberapa hari ini? Sebegitu perhatiannya dia kepadamu hingga menyewa rumah di sebelah. Mengapa kamu tidak pindah ke sana? Dia sudah menyentuh bagian tubuhmu yang mana? Apakah dia menyadari bahwa kamu sudah semakin kurus?"
"Hentikan, sudah cukup Charlie Shen!" Tubuh Joanne Gu gemetar karena ucapan dia yang begitu tajam dan tidak masuk akal itu.
“Tidak cukup, bagaimana mungkin bisa cukup?” Charlie Shen menatapnya dengan matanya yang memerah sambil menyunggingkan sebuah senyuman yang berusaha menutupi rasa frustrasi yang menyakitkan di bagian terdalam. Aura mengerikan pria itu semakin menguat yang bisa saja menghancurkan tulang pria itu sendiri, akan tetapi tidak dengan suaranya.
Setelah dia menemukannya, dia bisa saja memaksanya, akan tetapi dia tidak mau karena dia sangat menyayanginya dan ingin memperlakukannya dengan baik.
Kemudian mengenai Camilla Lu yang merupakan masa lalunya yang begitu buruk saja dia sudah berinisiatif mengungkitnya terlebih dahulu dan menceritakannya kepada dia lalu berharap dia dapat mengerti mengenai rasa sakit di dalam hatinya. Bahkan dia juga bersedia menceritakan semuanya jika dia memang sangat ingin tahu mengenai masa lalunya.
Akan tetapi semua ini terasa begitu konyol.
Bahkan dia sudah mengeluarkan hati dari dalam tubuhnya kepada dia, akan tetapi apa yang dia berikan kepadanya?
Sejak awal dia sudah mempersiapkan untuk pindah sekolah dan mencari pria lain.
Sebenarnya sejak kapan dia dan Ethan Lu sudah bersama-sama? Apakah di saat sebelum dia keluar dari rumah sakit? Selama beberapa hari ini dia begitu khawatir karena dia sendirian di luar sana. Dia tidak makan, tidak minum dan menyetir mobil seperti orang tak bernyawa lalu berharap suatu hari nanti dia dapat bertemu dengannya di sebuah jalan dan bayangan lainnya. Akan tetapi ini semua terasa seperti sebuah lelucon!
Dia tidak sendirian, dia memiliki orang yang menjaganya, dia bahkan memiliki niat untuk pergi dengan pria lain dengan diam-diam hingga dia tidak dapat menemukan dirinya lagi, barulah dia akan memulai hidup yang baru!
Charlie Shen apakah kamu masih belum cukup disakiti wanita? Ketika wanita ingin menjadi jahat, dia dapat membuatmu hingga kehilangan nyawa. Apakah kamu tidak bisa mengambil pelajaran dari pengalaman di masa lalu?
Pria itu kembali ke dunia nyata dengan nafas yang kabur, jari-jarinya yang panjang dan dingin itu memegang dagunya dan menarik tubuh mungilnya ke dalam pelukannya.
Joanne Gu merasa rahangnya hampir lepas dari tubuhnya. Dia merasa sangat sakit dan menangis sambil menepuk tangannya dengan marah: "kamu sadarlah sedikit! Lepaskan, lepaskan! Charlie Shen, jangan sentuh aku!"
Kata-kata terakhir itu pasti berhasil menusuknya dan tangan besar yang memegang dagunya berubah menjadi mencekik lehernya, "Jika aku tidak boleh menyentuhmu, siapa yang bisa menyentuhmu? Coba katakan! Apakah pria asing di luar sana? Dia sudah menyentuh bagian tubuhmu yang mana saja! Coba katakan dia menggunakan cara seperti apa dalam menyentuhmu!"
"Kamu tidak masuk akal!"
Joanne Gu marah, hatinya menjadi mati rasa karena ucapan dia yang mempermalukan dia dan ketidakpercayaan dia kepadanya. Jika seperti itu maka sekalian dia akan mengikuti keinginan dia! Jika dia mengucapkan kata-kata yang menyakiti harga dirinya, dia pasti akan melepaskan tangannya dan sebaiknya mereka tidak perlu berhubungan lagi!
Dia membesarkan matanya tanpa berkedip sedikit pun berkata: "kamu ingin mendengarkan jawaban jujur bukan? Setelah aku datang ke sini, aku sudah segera menghubungi dia untuk mengatur urusan pindahan sekolahku dan setelah selesai mengurusinya aku meminta bantuan dia untuk mencari cara lagi untuk pergi ke tempat yang jauh dimana kamu tidak menemukan aku! Mengenai kedepannya, aku belum tentu juga akan bersama dengannya. Camilla Lu ini hanya sebuah alasan. Kenyataannya adalah aku sudah lelah berada di sisimu, aku lelah sudah melangkah maju sebanyak 99 langkah. Aku ini sangat jelas melihat sebuah kenyataan terlebih setelah aku disakiti. Aku tidak memiliki kesabaran untuk menunggu hingga hari dimana kamu membuka hati untukku. Kamu kaya raya dan berkuasa lalu kamu juga memiliki seorang mantan istri dan seorang anak. Aku tidak mungkin terus membohongi diriku sendiri di dalam kisah percintaan seperti di negeri dongeng yang memiliki hasil yang indah. Aku ini sudah bosan denganmu! Jika aku tidak meninggalkanmu, memangnya apalagi yang aku harus lakukan?"
Pria tersebut mendengarkan dengan serius, akan tetapi sudah tidak ada ekspresi sedikit pun lagi di wajahnya.
Dia menyadari bahwa dirinya membutuhkan waktu sebanyak tujuh belas hari untuk menemukan bahwa dirinya jatuh cinta kepadanya. Namun, dia hanya membutuhkan beberapa menit untuk mengetahui bahwa dia telah membuat rencana lain sejak awal.
Dia dengan tenang kembali menyalakan sebatang rokok. Ini merupakan batang ketiga yang sudah dia bakar pada hari ini. Dia dengan tatapan memperingatkan berkata: jika kamu tidak ingin cepat mati sebaiknya kurangi merokok!
Akan tetapi dia sangat ingin merokok pada saat ini.
Charlie Shen menghisap rokok tersebut dan menatap ke arah pintu lalu kembali ke wajah wanita tersebut.
Dia menaikkan alisnya berkata: "kamu ingin meninggalkan aku?"
Joanne Gu menatap dia sambil menahan rasa sakit di dalam hatinya.
Pria itu meremas lengannya dengan tangannya yang besar dan membawanya ke depan ranjang dengan tenaga yang sangat kuat. Joanne Gu terkejut dan pundaknya pun ditekan oleh dia, sehingga dia terduduk di atas ranjang.
Dengan ekspresi gelpa di wajahnya, dia berjalan sambil memasukkan tangan ke dalam saku celananya. Tubuhnya yang sangat tinggi itu berhenti di depannya, kakinya yang panjang ditekan dan pinggang laki-laki itu mendekat ke arah dia.
Dia menundukkan kepalanya dan berbicara dengan sangat cepat, dia juga menghisap batang rokok tersebut dengan sangat cepat hingga abunya jatuh mengenai wajah Joanne Gu: "bayaran untuk meninggalkan aku itu sangat tinggi, akan tetapi aku melihat keyakinanmu juga sangat besar. Kamu dapat pergi setelah aku merasa senang."
Joanne Gu membutuhkan waktu yang sangat panjang baru mendapatkan kembali kesadarannya.
Wanita berumur 20 tahun yang polos seperti selembar kertas putih. Sejak awal Charlie Shen selalu bersabar karena ketidakpahaman dia. Sebenarnya dia lebih banyak bersikap lembut kepada dia karena melihat umurnya yang masih terbilang cukup muda.
Setelah dia selesai berbicara dalam waktu yang cukup panjang, Joanne Gu masih saja tidak mengerti apa maksud dari ucapan dia.
Tetapi dia tahu bahwa situasi sekarang ini tidak baik karena dia membawa dirinya ke dekat ranjang.
Pundak Joanne Gu ditekan oleh dia, sehingga dia pun terduduk di atas ranjang dan pria yang berada di depannya ini memiliki tubuh yang sangat tinggi dan jarak ikat pinggang pria itu dengan wajahnya hanya berjarak satu hingga dua sentimeter.
Joanne Gu merasa di dalam otaknya ada sebuah bom yang berhasil meledaki otaknya.
Dia mengadahkan kepalanya dengan tatapan tidak percaya. Bulu matanya basah karena air mata dan ekspresinya terlihat lemah sambil menatap ke arah dia yang terlihat sangat tampan akan tetapi terasa sangat asing begitu mendengar kata-kata yang baru saja dia ucapkan.
Pria dewasa berumur 30 tahun ini rupanya dapat berbicara hal seperti ini
Pria itu membuang asal batang rokok yang ada di tangannya. Tatapan mengerikan dia pun perlahan-lahan menghilang. Akan tetapi dia masih berdiri menghadap ke arah dia sambil mengusap kepala dia dan menggunakan nada acuh tak acuh berkata: "kamu tidak bersedia?"
"Setiap wanita pasti akan melakukan hal seperti ini terhadap pria, untuk apa kamu berpura-pura suci?"
Ketika dia mulai mengeluarkan sisi dirinya yang dingin, semua ucapan dia itu bagaikan belati!
Joanne Gu akhirnya sudah merasakannya. Dia meremas seprei yang ada di sampingnya dengan sangat kuat untuk menenangkan hatinya.
Dia mempermalukan dirinya seperti ini.
Mereka berdua ini seperti sedang bergulat karena tidak ada salah satu pihak yang berani mengaku kalah.
Dia mengulurkan tangannya untuk menghapus air matanya yang turun mengenai rahangnya,
akhirnya dia berhasil menenangkan dirinya berkata, "jika aku mengiyakannya, apakah aku benar-benar dapat pergi?"
Charlie Shen kehilangan kesadarannya selama satu hingga dua detik. Dia masih saja menunjukkan ekpsresi datar dalam waktu yang sangat panjang. Setelah beberapa saat barulah dia tertawa.
Suara tawaan itu sangat rendah, akan tetapi itu dapat membuat orang bergidik.
Dia kehilangan ekspresinya, menutup matanya, bulu mata tidak bergerak sama sekali dan mengangguk.
Setelah beberapa saat, terjadilah sebuah gerakan.
Novel Terkait
Everything i know about love
Shinta CharityMy Lady Boss
GeorgeGet Back To You
LexyMarriage Journey
Hyon SongTen Years
VivianHis Soft Side
RiseBaby, You are so cute×
- Bab 1
- Bab 2
- Bab 3
- Bab 4
- Bab 5
- Bab 6
- Bab 7
- Bab 8
- Bab 9
- Bab 10
- Bab 11
- Bab 12
- Bab 13
- Bab 14
- Bab 15
- Bab 16
- Bab 17
- Bab 18
- Bab 19
- Bab 20
- Bab 21
- Bab 22
- Bab 23
- Bab 24
- Bab 25
- Bab 26
- Bab 27
- Bab 28
- Bab 29
- Bab 30
- Bab 31
- Bab 32
- Bab 33
- Bab 34
- Bab 35
- Bab 36
- Bab 37
- Bab 38
- Bab 39
- Bab 40
- Bab 41
- Bab 42
- Bab 43
- Bab 44
- Bab 45
- Bab 46
- Bab 47
- Bab 48
- Bab 49
- Bab 50
- Bab 51
- Bab 52
- Bab 53
- Bab 54
- Bab 55
- Bab 56
- Bab 57
- Bab 58
- Bab 59
- Bab 60
- Bab 61
- Bab 62
- Bab 63
- Bab 64
- Bab 65
- Bab 66
- Bab 67
- Bab 68
- Bab 69
- Bab 70
- Bab 71
- Bab 72
- Bab 73
- Bab 74
- Bab 75
- Bab 76
- Bab 77
- Bab 78
- Bab 79
- Bab 80
- Bab 81
- Bab 82
- Bab 83
- Bab 84
- Bab 85
- Bab 86
- Bab 87
- Bab 88
- Bab 89
- Bab 90
- Bab 91
- Bab 92
- Bab 93
- Bab 94
- Bab 95
- Bab 96
- Bab 97
- Bab 98
- Bab 99
- Bab 100
- Bab 101
- Bab 102
- Bab 103
- Bab 104
- Bab 105
- Bab 106
- Bab 107
- Bab 108
- Bab 109
- Bab 110
- Bab 111
- Bab 112
- Bab 113
- Bab 114
- Bab 115
- Bab 116
- Bab 117
- Bab 118
- Bab 119
- Bab 120
- Bab 121
- Bab 122
- Bab 123
- Bab 124
- Bab 125
- Bab 126
- Bab 127
- Bab 128
- Bab 129
- Bab 130
- Bab 131
- Bab 132
- Bab 133
- Bab 134
- Bab 135
- Bab 136
- Bab 137
- Bab 138
- Bab 139
- Bab 140
- Bab 141.
- Bab 142
- Bab 143
- Bab 144
- Bab 145
- Bab 146
- Bab 147
- Bab 148
- Bab 149
- Bab 150
- Bab 151
- Bab 152
- Bab 153
- Bab 154
- Bab 155
- Bab 156
- Bab 157
- Bab 158
- Bab 159
- Bab 160
- Bab 161
- Bab 162
- Bab 163
- Bab 164
- Bab 165
- Bab 166
- Bab 167
- Bab 168
- Bab 169
- Bab 170
- Bab 171
- Bab 172
- Bab 173
- Bab 174
- Bab 175
- Bab 176
- Bab 177
- Bab 178
- Bab 179
- Bab 180
- Bab 181
- Bab 182
- Bab 183
- Bab 184
- Bab 185
- Bab 186
- Bab 187
- Bab 188
- Bab 189
- Bab 190
- Bab 191
- Bab 192
- bab 193
- Bab 194
- bab 195
- Bab 196
- Bab 197
- Bab 198
- Bab 199
- Bab 200
- Bab 201
- Bab 202
- Bab 203
- Bab 204
- Bab 205
- Bab 206
- Bab 207
- Bab 208
- Bab 209
- Bab 210
- Bab 211
- Bab 212
- Bab 213
- Bab 214
- Bab 215
- Bab 216
- Bab 217
- Bab 218
- Bab 219
- Bab 220
- Bab 221
- Bab 222
- Bab 223
- Bab 224
- Bab 255
- Bab 226
- Bab 227
- Bab 228
- Bab 229
- Bab 230
- Bab 231
- Bab 232
- Bab 233
- Bab 234
- Bab 235
- Bab 236
- Bab 237
- Bab 238
- Bab 239
- Bab 240
- Bab 241
- Bab 242
- Bab 243
- Bab 244
- Bab 245
- Bab 246
- Bab 247
- Bab 248
- Bab 249
- Bab 250
- Bab 251
- Bab 252
- Bab 253
- Bab 254
- Bab 255
- Bab 256
- Bab 257
- Bab 258
- Bab 259
- Bab 260
- Bab 261
- Bab 262
- Bab 263
- Bab 264
- Bab 265
- Bab 216
- Bab 267
- Bab 268
- Bab 269
- Bab 270
- Bab 271
- Bab 272
- Bab 273
- Bab 274
- Bab 275