Baby, You are so cute - Bab 170
Joanne Gu: "..."
Dia memelototi pria yang sedang duduk di sofa!
Kak Wang: "Kak Zhou, kamu tidak mengerti! Zaman sekarang sangat populer riasan smokey eyes yang hanya akan menghitamkan bagian mata, secara pribadi aku merasa dandanannya agak berlebihan, tapi nyonya tetap terlihat sangat cantik! "
Pria dingin dan bermartabat yang sedang duduk di sofa sambil membuka tas kantornya, langsung memuncratkan air putih dengan anggun.
Joanne Gu: "..."
Dia pergi kamar mandi untuk bercermin, tadi dia menangis karena dipeluk oleh Bibi Zhou, jadi sekarang seluruh wajahnya penuh dengan tinta hitam.
Joanne Gu bergegas menyalakan air, dia takut wajahnya tidak bisa dibersihkan, tapi begitu terkena air noda tintanya langsung lepas, setelah dia membasuh wajahnya dua kali, wajahnya langsung bersih.
Dalam sekejap dia langsung tahu dirinya dikerjai lagi!
Di dalam mobil ada air mineral, dia tinggal mencuci wajahnya, tapi dia malah dengan bodohnya berpenampilan jelek seperti ini sepanjang perjalanan. Bajingan itu! !
Yang lebih keterlaluan adalah, Kak Wilson dan yang lainnya malah tidak memberitahunya, mereka berada di pihak pria itu dan membantu pria itu menindasnya! !
Dia tidak akan mencintainya lagi ...
Di dalam kamar mandi yang kecil, Joanne Gu membutuhkan waktu cukup lama untuk menenangkan diri.
Keluar dari kamar mandi dia melewati ruang tamu dan berjalan ke ruangan di samping, makan malam yang mewah sudah di sajikan di atas meja.
Meskipun marah, dia harus mengurusi pria tua yang baru saja selesai dioperasi itu.
Joanne Gu berjalan mendekat lalu menerima mangkuk yang diberikan oleh Bibi Zhou setelah itu dia mengambilkan semangkuk sup ikan untuknya.
Charlie Shen duduk di kursi utama meja makan, buku-buku jarinya menopang pelipisnya, tadi dia habis naik pesawat dan naik mobil, dan barusan dia melihat komputer selama hampir setengah jam, jadi dia sedikit lelah.
Joanne Gu membawakan supnya, setelah menarik bangku dia duduk di sampingnya dan meniup sup itu, lalu mengarahkan sendok ke arahnya.
Charlie Shen menggelengkan kepalanya, bau ikan membuatnya mengenyritkan dahinya.
Kak Wang mengedipkan mata kepada Joanne Gu, agar dia membujuknya.
Benar-benar merepotkan!
"Sup ikan ini sangat baik untuk penyembuhan luka."
Pria itu meliriknya dan tidak bergerak.
“Kak Wang sudah bilang, kamu tidak makan daging dan ikan, tapi sesekali kamu akan meminum sup ikan seperti ini.”
Suara hati Joanne Gu yang sebenarnya adalah, jangan terlalu manja! Cepat habiskan! ! ... Sialan, masih harus membujuknya.
"Kamu cicipi dulu, ini tidak amis, sup ini direbus hampir sepanjang malam, Bibi Zhou dan Kak Wang membuatnya dengan susah payah."
"Suap aku."
"..."
Joanne Gu tersenyum, dia mengambil sendok lalu berdiri dan menjulurkan tangan meraih dagunya untuk membuka mulut manjanya dan memberinya makan seperti memberi makan babi! !
Pria itu sedikit memalingkan wajahnya untuk menghindar: "Kamu ingin melakukan kekerasan dalam rumah tangga lagi? Kamu kecanduan ya?"
"..." ketahuan olehnya.
...
Di Kediaman Shen ada aturan keluarga, makan malam tidak boleh lewat dari 40 menit. Joanne Gu menyuapinya selama setengah jam ...
Istri kecil yang malang ini hanya punya sepuluh menit untuk makan.
Ikan di mulutnya belum dia telan, dari lantai atas suara rendah pria itu sudah memanggil-manggilnya!
Bibi Zhou diam-diam memberikan paha ayam goreng yang sudah ditaruh sedikit cabai kepadanya. Joanne Gu sangat terharu dan dia bergegas melahapnya, setelah itu dia naik keatas
Pria itu berdiri di depan pintu kamar mandi dengan raut wajah murung dan tidak sabar.
"Paman ... um, paman ada perlu apa?"
“Habisi dulu makananmu!” berkata dengan sangat jijik.
Joanne Gu menelan sepotong ayam yang renyah lalu menyeka mulutnya: "Kamu ingin aku melakukan apa?"
"Mandikan aku."
Joanne Gu berjalan ke lemari lalu mengambil celana boxer dan jubah tidur sutra pria itu, setelah itu dia pergi ke kamar mandi untuk menggelar karpet anti selip, "Masuklah!"
Charlie Shen mengalihkan tatapan matanya yang terpesona dari tubuh gadis yang dari tadi sedang sibuk itu, setalah itu dia berjalan ke kamar mandi dengan ekspresi wajah datar.
"Paman, dengan kondisimu saat ini kamu masih belum boleh mandi, harus menunggu sampai jahitanmu dilepas, kamu jangan keras kepala , kamu harus patuh, aku akan membantumu membasuh badan setelah itu kamu pergi tidur, bagaimana?"
Mendengar bujukan manis dan lembut ini, membuat telinganya sangat panas, dia sangat suka mendengarnya, jadi dia selalu mengganggunya, memintanya melakukan ini dan itu, tapi semuanya bukan pekerjaan berat, melihat gadis itu melakukan sesuatu dengan serius untuk dirinya membuatnya merasa sangat puas.
Joanne Gu melihatnya melepas kemeja dan celananya, tingginya hampir 1,9 meter, proporsi tubuhnya sangat sempurna, tinggi dan berotot, kulit putih yang ketat dan maskulin membuat orang tidak bisa menatapnya secara langsung.
Dia menggigit bibirnya dengan pelan, lalu wajahnya menjadi panas.
Charlie Shen duduk di sisi bak mandi dengan malas sambil menunggu untuk dilayani.
Gadis kecil itu meletakkan pakaiannya di rak, lalu menggulung rambut panjangnya dengan asal, setelah itu dia membungkuk untuk menuangkan air panas sambil memeriksa suhunya, wajah bulatnya sangat cantik dan memperlihatkan sikap wanita yang lembut dan berbudi luhur.
Dia memasukkan handuk, lalu meneteskan sedikit minyak esensial dan merendamnya sebentar, setelah itu dia memeras handuknya sampai setengah kering, lalu dia berjalan sisi tubuh pria itu, tangan kecilnya memegang pundaknya yang kekar, lalu tetesan air membasahi dada pria itu.
Tangannya yang lain, memegang handuk dan mulai menggosok punggungnya yang tegap.
"Panas tidak? Kalau panas beritahu aku."
Joanne Gu bertanya sambil membasuh tubuhnya, hembusan nafasnya mengenai seluruh punggung pria itu, begitu juga dengan rambutnya jadi dia terus menyingkirkannya, suhu tubuhnya dan bau wanita yang samar-samr membuat Charlie Shen mengerutkan kening, bibir tipisnya tertutup rapat dan matanya terpejam.
Baru membasuh beberapa kali, pria itu meraih pergelangan tangan kecil yang ada di bahunya , lalu dia menariknya ke dalam pelukannya.
"Ada apa..."
Joanne Gu ditarik oleh lengannya yang kuat ke dadanya yang bidang, jadi dia segera meletakkan kedua tangannya di tulang belikat pria itu agar tidak menyentuh luka operasi yang berada dibalik perban.
Mata pria itu menjadi gelap, di bawah cahaya lampu kamar mandi yang hangat, dia meraih jari tangan kecilnya yang putih sambil berkata, "Membasuh badan, mulai dari depan."
Di menunjuk dadanya yang bidang dan berotot.
Wajah Joanne Gu memanas, meskipun kesal tapi dia tidak berani membantah, dibawah tatapannya yang membara dia berjongkok dan membilas handuk dengan canggung, lalu dia membasuh lehernya dengan perlahan dan hati-hati.
Setelah gadis itu selesai membantunya membasuh badan dia merasa seluruh tubuhnya terasa nyaman dan segar, lalu dia duduk bersandar di kepala tempat tidur sambil melipat kaki panjangnya, dan menaruh laptop di pahanya, setelah itu dia mulai mengurus pekerjaannya.
Joanne Gu yang sudah selesai mandi, mengeringkan rambutnya sampai setengah kering, dia merasa lengan kecilnya sedikit pegal dan dia sangat mengantuk, jadi dia naik ke tempat tidur di samping pria itu dan masuk ke dalam selimut.
Dia membaringkan kepalanya di atas bantal lalu menatapnya: "Lukamu baru sembuh sedikit, paman tidurlah lebih awal."
Pria itu meliriknya, jari tangannya yang panjang membantunya merapikan selimutnya, tetapi ada sesuatu di dalam matanya, bibir tipisnya sedikit terangkat lalu dia berkata: "Istriku sudah bekerja keras, kamu tidur duluan."
Joanne Gu menurutinya. Sambil mendengarkan ketukan jarinya di atas keyboard, gadis itu pun tertidur.
Jam sebelas malam, Charlie Shen meletakkan laptopnya, sambil menopang tubuhya, dia melihat gadis yang sudah tertidur dengan pulas di sampingnya, dia melihatnya dalam waktu yang lama, setelah itu dia bangun dari tempat tidur dengan perlahan dan pergi berganti pakaian, setelah mengganti pakaiannya dengan setelan jas dia turun ke bawah.
Kak Wang yang menunggu di ruang tamu berkata, "Tuan, apakah tuan harus pergi selarut ini? Kenapa tidak pergi lebih awal atau besok saja?"
"Istriku baru kembali, kalau aku tidak menemaninya dia akan sulit tertidur. Aku baik-baik saja, kamu tidak perlu khawatir."
Setelah memakai sepatu dia keluar melewati pintu vila, Davis turun dari kursi kemudi dan membukakan pintu untuknya.
Di dalam kegelapan malam Porsche Cayenne melaju ke Rumah Sakit, di pintu masuk rumah sakit, Wilson Wen baru saja menghentikan mobilnya.
Setelah itu mereka berdua pergi ke kamar pasien VIP.
Dokter sudah menunggu mereka di luar ruang terapi oksigen hiperbarik.
Charlie Shen berjalan melewati koridor yang panjang, di bawah cahaya lampu yang putih ekspresi wajah pria itu sulit dibaca, dari matanya terlihat perasaan yang bercampur aduk dan penuh harapan.
"Dokter Zhang, bagaimana kondisi ibuku? Jarinya bergerak hampir lebih dari setengah jam, apakah itu berarti dia akan segera siuman?"
Dokter membuka pintu kamar pasien, "Kemarin dan hari ini Nyonya Lu tidak menggerakkan jarinya, Tuan Shen masuk dan lihat keadaannya dulu, mengenai detailnya, nanti aku akan menjelaskannya kepadamu."
Departemen Terapi Oksigen Hiperbarik di Rumah Sakit Kota A tidak termasuk yang paling baik di negara ini.
Novel Terkait
Mr. Ceo's Woman
Rebecca WangMy Secret Love
Fang FangThe Great Guy
Vivi HuangMata Superman
BrickPejuang Hati
Marry SuThe Richest man
AfradenBaby, You are so cute×
- Bab 1
- Bab 2
- Bab 3
- Bab 4
- Bab 5
- Bab 6
- Bab 7
- Bab 8
- Bab 9
- Bab 10
- Bab 11
- Bab 12
- Bab 13
- Bab 14
- Bab 15
- Bab 16
- Bab 17
- Bab 18
- Bab 19
- Bab 20
- Bab 21
- Bab 22
- Bab 23
- Bab 24
- Bab 25
- Bab 26
- Bab 27
- Bab 28
- Bab 29
- Bab 30
- Bab 31
- Bab 32
- Bab 33
- Bab 34
- Bab 35
- Bab 36
- Bab 37
- Bab 38
- Bab 39
- Bab 40
- Bab 41
- Bab 42
- Bab 43
- Bab 44
- Bab 45
- Bab 46
- Bab 47
- Bab 48
- Bab 49
- Bab 50
- Bab 51
- Bab 52
- Bab 53
- Bab 54
- Bab 55
- Bab 56
- Bab 57
- Bab 58
- Bab 59
- Bab 60
- Bab 61
- Bab 62
- Bab 63
- Bab 64
- Bab 65
- Bab 66
- Bab 67
- Bab 68
- Bab 69
- Bab 70
- Bab 71
- Bab 72
- Bab 73
- Bab 74
- Bab 75
- Bab 76
- Bab 77
- Bab 78
- Bab 79
- Bab 80
- Bab 81
- Bab 82
- Bab 83
- Bab 84
- Bab 85
- Bab 86
- Bab 87
- Bab 88
- Bab 89
- Bab 90
- Bab 91
- Bab 92
- Bab 93
- Bab 94
- Bab 95
- Bab 96
- Bab 97
- Bab 98
- Bab 99
- Bab 100
- Bab 101
- Bab 102
- Bab 103
- Bab 104
- Bab 105
- Bab 106
- Bab 107
- Bab 108
- Bab 109
- Bab 110
- Bab 111
- Bab 112
- Bab 113
- Bab 114
- Bab 115
- Bab 116
- Bab 117
- Bab 118
- Bab 119
- Bab 120
- Bab 121
- Bab 122
- Bab 123
- Bab 124
- Bab 125
- Bab 126
- Bab 127
- Bab 128
- Bab 129
- Bab 130
- Bab 131
- Bab 132
- Bab 133
- Bab 134
- Bab 135
- Bab 136
- Bab 137
- Bab 138
- Bab 139
- Bab 140
- Bab 141.
- Bab 142
- Bab 143
- Bab 144
- Bab 145
- Bab 146
- Bab 147
- Bab 148
- Bab 149
- Bab 150
- Bab 151
- Bab 152
- Bab 153
- Bab 154
- Bab 155
- Bab 156
- Bab 157
- Bab 158
- Bab 159
- Bab 160
- Bab 161
- Bab 162
- Bab 163
- Bab 164
- Bab 165
- Bab 166
- Bab 167
- Bab 168
- Bab 169
- Bab 170
- Bab 171
- Bab 172
- Bab 173
- Bab 174
- Bab 175
- Bab 176
- Bab 177
- Bab 178
- Bab 179
- Bab 180
- Bab 181
- Bab 182
- Bab 183
- Bab 184
- Bab 185
- Bab 186
- Bab 187
- Bab 188
- Bab 189
- Bab 190
- Bab 191
- Bab 192
- bab 193
- Bab 194
- bab 195
- Bab 196
- Bab 197
- Bab 198
- Bab 199
- Bab 200
- Bab 201
- Bab 202
- Bab 203
- Bab 204
- Bab 205
- Bab 206
- Bab 207
- Bab 208
- Bab 209
- Bab 210
- Bab 211
- Bab 212
- Bab 213
- Bab 214
- Bab 215
- Bab 216
- Bab 217
- Bab 218
- Bab 219
- Bab 220
- Bab 221
- Bab 222
- Bab 223
- Bab 224
- Bab 255
- Bab 226
- Bab 227
- Bab 228
- Bab 229
- Bab 230
- Bab 231
- Bab 232
- Bab 233
- Bab 234
- Bab 235
- Bab 236
- Bab 237
- Bab 238
- Bab 239
- Bab 240
- Bab 241
- Bab 242
- Bab 243
- Bab 244
- Bab 245
- Bab 246
- Bab 247
- Bab 248
- Bab 249
- Bab 250
- Bab 251
- Bab 252
- Bab 253
- Bab 254
- Bab 255
- Bab 256
- Bab 257
- Bab 258
- Bab 259
- Bab 260
- Bab 261
- Bab 262
- Bab 263
- Bab 264
- Bab 265
- Bab 216
- Bab 267
- Bab 268
- Bab 269
- Bab 270
- Bab 271
- Bab 272
- Bab 273
- Bab 274
- Bab 275