Baby, You are so cute - Bab 185
"Nona Xiao, apa yang akan diperiksa di dalam?"
Michelle menjelaskannya.
Di dalam, dokter memanggil namanya. Joanne pun membuang kapas, lalu melepaskan lengan baju kecilnya, lalu bergegas masuk.
Michelle menarik napas, "Kak."
Kedua kakak beradik itu keluar, lalu menuju ke jalan kecil di gedung teknologi. Michelle pun berkata: "Sulit untuk melakukan hal seperti ini."
"Michelle, tidak ada yang lebih menyedihkan dari Kakak Kelima."
Roy menghela napasnya: "Cobalah pikirkan bagaimana dengan Kak WIlson. Apakah menurutmu Kak Wilson merasa baik-baik saja?"
"Aku mengerti, tapi aku, kamu dan beberapa orang di sini sama sekali tidak memiliki kecocokan untuk mendonor. Satu-satunya yang cocok hanyalah Joanne seorang, dan dia sama sekali tidak tahu akan hal ini. Saat hasilnya keluar, dia mungkin baru tahu bahwa dia dapat mendonor. Namun demikian, dia tidak tahu bahwa Kakak Kelima telah menemukan ginjalnya itu sejak dua tahun lalu. Jika aku tahu kebenarannya, maka tidak dapat menerimanya..."
"Hentikanlah." Roy melihat sekelilingnya, "Untungnya adik ipar ku berada dalam keadaan sehat. Sehingga tidak akan terjadi suatu masalah. JIka kondisi Ibu sudah membaik, maka keluarga kita pasti akan bersatu kembali, pasti selalu ada solusi."
Kedua orang itu berjalan di jalan kecil taman. Ada sesosok orang yang berada di belakang bunga-bunga di taman itu. Ketika kedua kakak beradik itu baru saja pergi, orang iu baru dapat mengeluarkan napas lembutnya.
……
Tiga hari kemudian, yaitu hari Rabu.
Pada pukul 12, setelah menyelesaikan kelasnya, Joanne menerima panggilan dari telepon lokal yang tidak dikenalnya.
Setelah menerima panggilan itu, Joanne baru mengetahui bahwa itu dokter dari bagian pemeriksaan Rumah Sakit di pusat Kota A, Dokter wanita itu yang bertanggung jawab atas tes kecocokan ginjal pada hari itu.
Dokter wanita itu menyuruh Joanne untuk datang ke rumah sakit jika tidak berhalangan.
Joanne pun naik taksi dari pintu gerbang sekolahnya, kemudian dan tiba di Gedung Teknologi Medis Rumah Sakit Central pada pukul 12:30.
Dokter wanita itu menunggunya di gerbang Gedung Teknologi Medis, lalu mengantar Joanne menuju ke lantai tiga.
Cuacanya terasa sangat panas di pertengahan Juni, tetapi begitu memasuki rumah sakit udaranya terasa sangat sejuk, seperti sedang berada di dalam alam bebas.
Lantai tiga adalah kantor yang digunakan untuk menangani hasil pemeriksaan.
Dokter wanita yang mengenakan masker dan sarung tangan itu, mengeluarkan setumpuk hasil pemeriksaan, lalu memberikannya kepada Joanne yang berada di depan meja.
Joanne melihat hasil pemeriksaannya secara sekilas. Dia tidak bisa memahami data medis itu, segera mengalihkan pandangannya.
Faktanya, jantungnya berdetak sangat cepat sejak dia meninggalkan sekolah.
Dokter wanita itu melepas sebagian maskernya, lalu berkata: "Nona Gu, hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa ginjal mu dan ginjal Nona Lu memiliki kecocokkan sepenuhnya. Ini adalah hasil pemeriksaan HLA, lalu ini adalah PRA, kemudian yang ini ..."
Joanne tidak dapat mengerti apa yang didengarnya, dia terus menelan ludahnya. Tangan yang berada di atas lututnya, jari-jari kecilnya yang putih menggenggam celananya dengan kuat.
Dia selalu memiliki kuku yang sangat pendek, jari yang bulat yang berkilau. Ketika dia melihat ke bawah, daging merah muda di dalam kukunya berubah menjadi sangat merah karena telah tertekan begitu kuat.
Bagaimana perasaannya saat ini?
Sejujurnya, tampaknya dia tidak bahagia. Mata besarnya di penuhi oleh ketakutan dan dia mulai berkaca-kaca.
Sejak kecil dia tidak pernah memiliki penyakit atau masalah serius. Sungguh tidak terbiasa dengan rumah sakit, apalagi dengan transplantasi. Apa yang dapat dirinya pikirkan adalah bahwa ada bagian dalam tubuhnya yang akan didonorkan. Itu adalah hal yang mengerikan dan menyakitkan. Jadi dia sungguh merasa sangat takut.
Hari itu, dia melihat bahwa semua orang melakukan tes pencocokan, tetapi dia tidak banyak berpikir, dia juga ingin memberikan yang terbaik.
Setelah hari itu berlalu, dia tidak memikirkannya lGI dengan hati-hati. Apa yang harus dia lakukan jika hasilnya cocok?
Faktanya, hal yang kebetulan adalah dia dan Ibu benar-benar memiliki kecocokkan?
Dokter wanita itu menggenggam tangannya, "Aku hanya bertanggung jawab untuk memberitahu mu tentang hasil pemeriksaannya. Aku sudah memberi tahu Dokter Zhang yang merupakan Dokter yang menangani Nona Lu. Sekarang harus ..."
Lantai itu sangat sepi, sehingga suara langkahan kaki di luar kantor terdengar sangat jelas.
Dokter wanita itu bangkit berdiri, lalu memberikan senyuman: "Kita baru saja berbicara mengenai Dokter Zhang, Dokter Zhang pun telah datang."
Joanne berdiri dengan wajah yang sangat pucat.
Koridor kantor itu sangat panjang.
Dokter Zhang berjalan selama beberapa waktu tanpa mendengar langkah kaki di belakangnya. Melihat ke belakang, ternyata ada seorang pria jangkung berdiri di depan lift lantai tiga. Di bawah cahaya lampu, fitur wajahnya tidak terlalu jelas.
"Tuan Shen." Dokter Zhang membuka mulutnya, menghampirinya.
Wajah pria itu tampak pucat, karena dia sudah menjadi agak kurus. Tulang alis yang menonjol dan rongga mata yang cekung membuat wajah tampan itu tampak berbeda.
Dia milihat kaca kotak hidran, yang di dalamnya tampak ada seorang yang tidak memiliki ekspresi apapun.
"Tuan Shen?"
"Ayolah jalan."
Charlie menurunkan matanya, dengan perlahan berjalan, menunjukkan seolah dia sedang sekarat saat ini.
Saat langkah kaki itu mendekat, Joanne mendengar ada lebih dari satu orang.
Ketika dia mendongak, dia melihat seorang pria di belakang Dokter Zhang dengan wajah tenang dan tatapan yang muram.
Dokter Zhang memasuki ruangan itu, lalu menyapa Dokter wanita itu, kemudian mengambil hasil pemeriksaan, melihatnya dengan cermat selama hampir sepuluh menit.
Charlie mengerutkan kening dan melihat ke arah luar jendela. Dia berrdiri di dekat Joanne, Joanne dapat merasakan aromanya dengan jelas.
Dia tidak meletakkan tangannya di bahu kecil Joanne atau memeluknya.
Saat ini pikiran Joanne juga sangat terganggu.
Tidak ada komunikasi di antara kedua orang itu.
Sepuluh menit kemudian, Dokter Zhang menghampiri Joanne, lalu berkata, "Nyonya Shen, ikutlah aku menuju ke kantor ku. Aku akan memberitahu mu semuanya mengenai donor ginjal. Kamu dapat memikirkannya setelah ini?"
Joanne mengangguk.
Ketiga orang itu turun bersama, kembali menuju bangsal pribadi VIP.
Charlie menunggu di luar kantor Dokter.
Hampir satu jam kemudian, pintu itu terbuka.
Gadis kecil yang tampak lemah keluar, allu berjalan di bawah matanya. Dia membawa tas sekolah dan mengenakan pakaian siswa sederhana. Dia memiliki dua ikat rambut panjang di samping telinganya dengan poni di wajah putih kecilnya itu. Saat matanya terkulai, itu tampak tidak besar. Dia tampak diam dan mengerucutkan bibir merah mudanya.
Charlie tetap berdiam diri, berdiri di poisi semula.
Joanne perlahan-lahan berjalan ke arahnya, lalu berhenti dengan jarak satu kaki darinya. Dia mengangkat kepalanya, melihat ekspresi pria itu, lalu berkata, "Paman, aku ingin memikirkannya dulu."
Ketika Charlie menatapnya, tangannya, yang hampir retak di saku celananya, tiba-tiba mengendur.
Charlie melirik arlojinya.
"Kamu tidak perlu pergi ke kelas pada sore hari. Aku akan mengantarmu pulang."
Joanne menatap sosok tinggi di depannya itu. Hari ini, dia mengenakan kemeja biru ketat. Garis besar punggungnya tampak lebih kurus, tetapi dia tetap terlihat sangat kuat.
Biru adalah warna melankolis, menunjukkan kepribadiannya.
Joanne menunduk, lalu mengikutinya, dia tidak memiliki kekuatan untuk mengatakan hal lain.
Sepanjang perjalanan, jari-jari pria itu menggenggam setir.
Mobil itu bergerak dengan kecepatan konstan, lengan satunya ditekuk ke arah jendela, jari-jarinya menahan posisi pelipis kepalanya yang sedikit menyimpang.
Sangat hening.
Joanne memang terlihat sangat diam, tapi di dalam hatinya, dia seperti jalinan benang yang sangat rumit.
Kedua orang itu kembali ke vila. Saat itu masih pagi, yaitu sekitar jam lima sore.
Charlie naik ke atas untuk mandi.
Joanne mengganti sepatunya, lalu menuju ke dapur untuk menjelaskan kepada sang koki untuk memasak beberapa hidangan, lalu suaminya akan pergi setelah makan.
Dia duduk di ruang tamu, lalu menyalakan TV.
Charlie keluar dari kamar tidur dengan rambut basah, lalu mengenakan baju putih berlengan panjang yang tampak nyaman, dengan celana panjang abu-abu muda, dan sandal hitam di kakinya, dia mengernyitkan alis dan pergi ke ruang kerja.
Joanne tahu dia tidak akan meninggalkanI Ibunya dalam beberapa hari ini, namun dia masih memiliki banyak hal yang harus dilakukan di perusahaan.
Pemandangan paling umum adalah ketika Jones keluar-masuk rumah sakit dengan setumpuk dokumen.
Novel Terkait
Baby, You are so cute
Callie WangMy Greget Husband
Dio ZhengCinta Yang Terlarang
MinnieLelaki Greget
Rudy GoldMy Cold Wedding
MevitaThe Winner Of Your Heart
ShintaBaby, You are so cute×
- Bab 1
- Bab 2
- Bab 3
- Bab 4
- Bab 5
- Bab 6
- Bab 7
- Bab 8
- Bab 9
- Bab 10
- Bab 11
- Bab 12
- Bab 13
- Bab 14
- Bab 15
- Bab 16
- Bab 17
- Bab 18
- Bab 19
- Bab 20
- Bab 21
- Bab 22
- Bab 23
- Bab 24
- Bab 25
- Bab 26
- Bab 27
- Bab 28
- Bab 29
- Bab 30
- Bab 31
- Bab 32
- Bab 33
- Bab 34
- Bab 35
- Bab 36
- Bab 37
- Bab 38
- Bab 39
- Bab 40
- Bab 41
- Bab 42
- Bab 43
- Bab 44
- Bab 45
- Bab 46
- Bab 47
- Bab 48
- Bab 49
- Bab 50
- Bab 51
- Bab 52
- Bab 53
- Bab 54
- Bab 55
- Bab 56
- Bab 57
- Bab 58
- Bab 59
- Bab 60
- Bab 61
- Bab 62
- Bab 63
- Bab 64
- Bab 65
- Bab 66
- Bab 67
- Bab 68
- Bab 69
- Bab 70
- Bab 71
- Bab 72
- Bab 73
- Bab 74
- Bab 75
- Bab 76
- Bab 77
- Bab 78
- Bab 79
- Bab 80
- Bab 81
- Bab 82
- Bab 83
- Bab 84
- Bab 85
- Bab 86
- Bab 87
- Bab 88
- Bab 89
- Bab 90
- Bab 91
- Bab 92
- Bab 93
- Bab 94
- Bab 95
- Bab 96
- Bab 97
- Bab 98
- Bab 99
- Bab 100
- Bab 101
- Bab 102
- Bab 103
- Bab 104
- Bab 105
- Bab 106
- Bab 107
- Bab 108
- Bab 109
- Bab 110
- Bab 111
- Bab 112
- Bab 113
- Bab 114
- Bab 115
- Bab 116
- Bab 117
- Bab 118
- Bab 119
- Bab 120
- Bab 121
- Bab 122
- Bab 123
- Bab 124
- Bab 125
- Bab 126
- Bab 127
- Bab 128
- Bab 129
- Bab 130
- Bab 131
- Bab 132
- Bab 133
- Bab 134
- Bab 135
- Bab 136
- Bab 137
- Bab 138
- Bab 139
- Bab 140
- Bab 141.
- Bab 142
- Bab 143
- Bab 144
- Bab 145
- Bab 146
- Bab 147
- Bab 148
- Bab 149
- Bab 150
- Bab 151
- Bab 152
- Bab 153
- Bab 154
- Bab 155
- Bab 156
- Bab 157
- Bab 158
- Bab 159
- Bab 160
- Bab 161
- Bab 162
- Bab 163
- Bab 164
- Bab 165
- Bab 166
- Bab 167
- Bab 168
- Bab 169
- Bab 170
- Bab 171
- Bab 172
- Bab 173
- Bab 174
- Bab 175
- Bab 176
- Bab 177
- Bab 178
- Bab 179
- Bab 180
- Bab 181
- Bab 182
- Bab 183
- Bab 184
- Bab 185
- Bab 186
- Bab 187
- Bab 188
- Bab 189
- Bab 190
- Bab 191
- Bab 192
- bab 193
- Bab 194
- bab 195
- Bab 196
- Bab 197
- Bab 198
- Bab 199
- Bab 200
- Bab 201
- Bab 202
- Bab 203
- Bab 204
- Bab 205
- Bab 206
- Bab 207
- Bab 208
- Bab 209
- Bab 210
- Bab 211
- Bab 212
- Bab 213
- Bab 214
- Bab 215
- Bab 216
- Bab 217
- Bab 218
- Bab 219
- Bab 220
- Bab 221
- Bab 222
- Bab 223
- Bab 224
- Bab 255
- Bab 226
- Bab 227
- Bab 228
- Bab 229
- Bab 230
- Bab 231
- Bab 232
- Bab 233
- Bab 234
- Bab 235
- Bab 236
- Bab 237
- Bab 238
- Bab 239
- Bab 240
- Bab 241
- Bab 242
- Bab 243
- Bab 244
- Bab 245
- Bab 246
- Bab 247
- Bab 248
- Bab 249
- Bab 250
- Bab 251
- Bab 252
- Bab 253
- Bab 254
- Bab 255
- Bab 256
- Bab 257
- Bab 258
- Bab 259
- Bab 260
- Bab 261
- Bab 262
- Bab 263
- Bab 264
- Bab 265
- Bab 216
- Bab 267
- Bab 268
- Bab 269
- Bab 270
- Bab 271
- Bab 272
- Bab 273
- Bab 274
- Bab 275