Baby, You are so cute - Bab 210
Wilson Wen dan Boris Jian bukan lah orang yang suka berjalan-jalan di malam hari, dia di tarik keluar oleh beberapa saudara Xiao merasa tidak senang.
Satu malaman sangat suram, mobil pun terkena macet di pintu masuk pasar malam.
Michelle Xiao ingin makan makanan khas di sini, Wilson Wen yang tinggi berdiri di samping dan menunggu sambil merokok.
"Kakak Keempat! kakak Wilson! Kakak Wilson!"
Wilson Wen mengerutkan kening, dalam keramaian dia seperti mendegaar seseorang yang memanggil dirinya.
Roy Xiao berlari datang, baju polo nya ternodai oleh orang-orang yang tadi di tabraknya, dengan terengah-engah berkata: "kakak Wilson, cepat, katakan padaku, kakak kelima di mana?! Keluarganya di mana?!"
"Ada apa?"
"Ya Tuhan! Coba tebak apa yang tadi aku lihat? Kakak ipar sudah reinkarnasi, bila bukan dia pasti transformasi, sangat kecil, setinggi ini, sebesar ini, dia mengecil, kelima indra nya mengicil! mirip sekali...."
Wilson Wen baru tersadar, dia baru tahu siapa yang di maksud dengan kaka ipar kelima.
Pria itu mengerutkan keningnya dan mengeluarkan rokoknya dari mulutnya, dengan terkejut berkata: "Roy, kamu minum berapa banyak? transormasi reinkarnasi?"
"Aku sadar! Paggilan kakak ipar kelima, poni rata, dua rambut dikuncir, seperti ini..." Roy Xiao dengan kesal memperagakan.
Boris Jian memutar bola matanya dengan kesal,: Kakak beberapa tahun ini bertemu dengan gadis berponi rata dan rambut ikat dua harus lebih di perhatikan, dibawa oleh kakak kelima, apa yang aneh?"
"Jangan bicara lagi! Aku menyuruh anak kecil itu menungguku 3 menit, sekarang sudah lewat 5 menit, ayo cepat ikut aku, kalian akan mengerti setelah melihatnya, itu benar-benar kakak ipar kelima!"
Wilson Wen membuang rokoknya, menundukan kelopak matanya satu detik, lalu tidak peduli itu benar atau tidak: "dimana?!"
Roy Xiao memutar kepalanya dan berlari membawa jalan.
Boris Jian sepanjang jalan mendorong orang-orang.
Tidak sampai dua menit, mereka semua tiba di pinggir pot bunga, di sana kosong, mana ada bayangan anak kecil itu?
"Roy Xiao!" Boris jian mengeram.
"Salah kalian tidak percaya, anak kecil itu hilang, dia telah pergi!" Roy Xiao dengan kesal dan terengah-engah duduk di pinggir jalan.
Wilson Wen juga terengah-engah, dengan curiga bertanya: "Roy, berapa usia anak yang kamu lihat itu? apakah sangat mirip dengan Joanne?"
"Bukan sangat mirip, tetapi membuat orang merasa kan seperti itu, cara berbicaranya, dan bengongnya benar-benar seperti kakak ipar kelima! Umur dua atau tiga, sangat kecil, dia berpakaian cukup bersih."
Mereka bertiga memutari air mancur dan mencari, dengan teliti mencari kios kecil di sekitar sana, anak kecil tidak banyak, Roy Xiao menggambarkan anak kecil berusia tiga tahun yang mengenakan pakaian putih tidak ada satupun.
Dalam sekejap mata sudah pukul sepuluh.
Wilson Wen dan saudara-saudaranya berkumpul di pinggir air mancur tersebut.
Roy Xiao bodoh, hingga nama pun lupa dia tanyakan, bahkan foto pun tidak memotretnya satu pun.
Wilson Wen menelepon temannya di kota ini, temannya analah anak dari pengurus di kota ini, tetapi tidak berada di daerah pasar malam ini.
Bila ingin menyuruh orang untuk memperhatikan tempat tinggal penduduk di sekitar pasar malam ini, Wilson Wen harus tinggal dan berdiskusi bersama beberapa temannya.
Kembali ke hotel, Roy Xiao langsung berlari menuju kamar suite president kakak kelima.
Wilson Wen langsung menendang masuk: "Pesawat Charlie jam 6 sore sudah terbang kembali."
"Sial! Kakak kelima benar-benar mengesalkan."
Michelle Xiao berkata: "Kamu kapan bertemu dan berkumpul dengannya? sekarang bila bukan urusan besar dia sama seklai tidak peduli, kali ini kalau bukan karena persaingan GE memperebutkan pesanan sebesar 60 miliar,apakah dia akan datang ke kota yang penuh dengan bau laut untuk melihat GE itu seperti apa?"
Benar juga, benar-benar sulit di katakan kakak kelima orang seperti apa, dia hanya duduk di dalam mobil di depan gedung besar GE, merokok dan berpesan kepada supir untuk kembali ke hotel.
Wilson Wen kembali ke kamar, Boris Jian ikut masuk.
"Apa yang kamu pikirkan?"
Wilson Wen melepas jaketnya, pikirannya sangat berat: "Roy mabuk, dia salah lihat atau bagaimana itu harus di pikirkan, bila dia melihat anak kecil berusia dua atau tiga tahun, ini bukanlah hal baik, Joanne Gu sudah pergi selama lima tahun, anak yang dulu di gugurkan sekarang masih di simpan di rumah sakit kota A."
Boris jian: "berusia dua tau tiga tahun, bukan anak Carlie."
Wilson Wen mengerutkan alis, "keluarga Qu sudah bangkrut 2 tahun, Charlie tidak mencari Joanne, apa maksudnya kamu dan aku mengerti. Dia berkata selamanya tidak akan bertemu, Joanne kesal, setelah hatinya membaik dia menikah lagi ini mungkin saja, besok aku akan mengatur, 4 tahun tidak ada kabar, mencarinya akan membutuhkan waktu, harus menyembunyikannya dari Charlie, bila dia tahu kita melakukan hal ini di belakangnya pasti tidak ada hasil yang baik."
Kakak keempat tidak bersuara, menjadi temannya memang sulit, sifat Charlie beberapa tahun ini penyendiri dan aneh, membuat orang sulit menerimanya.
Tingga sendiri, tidak ada pembantu, paling lama bisa setengah tahun tidak berbicara, bahkan kucing yang telah lama dia jaga itu pun sekrang tidak bersuara.
Dia menyukai yang baru dan tidak menyukai yang lama, dan itu seperti memainkan permainannya di dunia bisnis yang berdarah. Dia sengaja kehilangan banyak uang ketika dia menghasilkan keuntungan. Dia berperilaku aneh dan menjadi semakin tidak terduga.
Dua tahun terakhir ini, dia terus berurusan dengan GE tersebut.
Wilson Wen berpesan kepada adik keempat, besok ingat mengingatkan si Roy yang tidak berguna itu, kembali ke kota A dan lihat suasana hati Charlie dan menanyakan sedikit tentang wanita itu.
Rencana Wilson Wen sangat sederhana, walaupun membuat kesal, dia ingin sedikit membuat kesal kayu dingin yang setengah mati setengah hidup itu.
Adik keempat mengerutkan kening: "Tidak ada bukti mengatakan hal ini apakah cocok? lagi pula ada wanita di sisi Charlie sekarang."
Wilson Wen tidak peduli: "Wanita apa? hanya asisten untuk bekerja, Jones Zhang sakit."
"Bukankah Charlie membiarkan wanita itu di sisinya? Apakah kamu tahu apa maksud Charlie?" Adik ke empat bertanya.
Wilson Wen merasa kesal, di dalam hatinya posisi wanita yang menemani Charlie seumur hidup adalah Joanne, tidak ada wanita lain!
.....
Joanne Gu tidak tidur nyenyak semalaman.
Dia bermimpi buruk, di dalam mimpi, pria berwajah dingin merampas kedua anaknya, dia menangis dan berteriak mengejarnya tetapi tidak terkejar, anak-anaknya menangis di gendongan pria itu, tangisan itu membuat hati Joanne Gu hancur.
Dia terbangun dengan berkeringat dingin, Joanne Gu merasa tahut dan memeluk erat anaknya, dia tidak dapat menahan dirinya dan menangis.
Hatinya merasa tidak enak, iitu aritinya sama dnegan menculik anak dari pria itu.
Dia merasa tempat ini tidak aman, satu yang patut di syukuri Little Ice di temukan di pasar malam, dan itu jauh dari tempat tinggal mereka.
Joanne Gu termangu duduk hingga pagi pukul lima.
Dia turun dari ranjang dan menyiapkan sarapan, jam enam dia keluar rumah, anak-anak masih tidur.
Sepeda listriknya sudha diperbaiki, dia berhenti di perkarangan rumah nenek Wang, Nenek Wang bangun sangat pagi, Joanne Gu memberikan sarapan kepada orang tua itu, dan seperti biasa meminta tolok kepadanya jam 8 naik ke atas untuk membangunkan anak-anaknya dan menyuruhnya sarapan.
Jam setengah tujuh dia tiba di perusahaan, dia naik ke lantai 55 untuk membersihkan ruangan, hari ini adalah hari senin, Leon Shen tidak tinggal di kantor.
Turun ke bawah sudah pukul 7 lewat 15 menit, para karyawan mulai berdatangan.
Joanne Gu bersandar di meja dan tidur, jam 9 mulai bekerja.
Departemen perlindungan hak pelanggan adalah departemen yang sangat merepotkan dan tidak ada yang mau melakukannya. Bertanggung jawab atas telepon masuk, dan berkomunikasi dengan pelanggan besar yang sulit di atasi, mempertahankan pelanggan, dan memecahkan masalah..
Ketika anaknya sudah berusia 2 tahun dia baru benar-benar mencari kerja, karena tidak lulus kuiah, sangat sulit mendapatkan kerja, tidak memiliki gelar gaji rendah, tidak dapat menghidupi dua anak.
Akhirnya Leon Shen mengaturnya bekerja di sini, gajinya 10 juta perbulan.
Joanne Gu tahu, dia adalah orang yang baik ,agar dirinya tidak merasa tidak enak terhadap bantuannya, dia sengaja menempatkannya di bagian yang paling sulit.
Novel Terkait
Ternyata Suamiku Seorang Milioner
Star AngelUntouchable Love
Devil BuddyAdieu
Shi QiBack To You
CC LennyYama's Wife
ClarkAku bukan menantu sampah
Stiw boyBaby, You are so cute×
- Bab 1
- Bab 2
- Bab 3
- Bab 4
- Bab 5
- Bab 6
- Bab 7
- Bab 8
- Bab 9
- Bab 10
- Bab 11
- Bab 12
- Bab 13
- Bab 14
- Bab 15
- Bab 16
- Bab 17
- Bab 18
- Bab 19
- Bab 20
- Bab 21
- Bab 22
- Bab 23
- Bab 24
- Bab 25
- Bab 26
- Bab 27
- Bab 28
- Bab 29
- Bab 30
- Bab 31
- Bab 32
- Bab 33
- Bab 34
- Bab 35
- Bab 36
- Bab 37
- Bab 38
- Bab 39
- Bab 40
- Bab 41
- Bab 42
- Bab 43
- Bab 44
- Bab 45
- Bab 46
- Bab 47
- Bab 48
- Bab 49
- Bab 50
- Bab 51
- Bab 52
- Bab 53
- Bab 54
- Bab 55
- Bab 56
- Bab 57
- Bab 58
- Bab 59
- Bab 60
- Bab 61
- Bab 62
- Bab 63
- Bab 64
- Bab 65
- Bab 66
- Bab 67
- Bab 68
- Bab 69
- Bab 70
- Bab 71
- Bab 72
- Bab 73
- Bab 74
- Bab 75
- Bab 76
- Bab 77
- Bab 78
- Bab 79
- Bab 80
- Bab 81
- Bab 82
- Bab 83
- Bab 84
- Bab 85
- Bab 86
- Bab 87
- Bab 88
- Bab 89
- Bab 90
- Bab 91
- Bab 92
- Bab 93
- Bab 94
- Bab 95
- Bab 96
- Bab 97
- Bab 98
- Bab 99
- Bab 100
- Bab 101
- Bab 102
- Bab 103
- Bab 104
- Bab 105
- Bab 106
- Bab 107
- Bab 108
- Bab 109
- Bab 110
- Bab 111
- Bab 112
- Bab 113
- Bab 114
- Bab 115
- Bab 116
- Bab 117
- Bab 118
- Bab 119
- Bab 120
- Bab 121
- Bab 122
- Bab 123
- Bab 124
- Bab 125
- Bab 126
- Bab 127
- Bab 128
- Bab 129
- Bab 130
- Bab 131
- Bab 132
- Bab 133
- Bab 134
- Bab 135
- Bab 136
- Bab 137
- Bab 138
- Bab 139
- Bab 140
- Bab 141.
- Bab 142
- Bab 143
- Bab 144
- Bab 145
- Bab 146
- Bab 147
- Bab 148
- Bab 149
- Bab 150
- Bab 151
- Bab 152
- Bab 153
- Bab 154
- Bab 155
- Bab 156
- Bab 157
- Bab 158
- Bab 159
- Bab 160
- Bab 161
- Bab 162
- Bab 163
- Bab 164
- Bab 165
- Bab 166
- Bab 167
- Bab 168
- Bab 169
- Bab 170
- Bab 171
- Bab 172
- Bab 173
- Bab 174
- Bab 175
- Bab 176
- Bab 177
- Bab 178
- Bab 179
- Bab 180
- Bab 181
- Bab 182
- Bab 183
- Bab 184
- Bab 185
- Bab 186
- Bab 187
- Bab 188
- Bab 189
- Bab 190
- Bab 191
- Bab 192
- bab 193
- Bab 194
- bab 195
- Bab 196
- Bab 197
- Bab 198
- Bab 199
- Bab 200
- Bab 201
- Bab 202
- Bab 203
- Bab 204
- Bab 205
- Bab 206
- Bab 207
- Bab 208
- Bab 209
- Bab 210
- Bab 211
- Bab 212
- Bab 213
- Bab 214
- Bab 215
- Bab 216
- Bab 217
- Bab 218
- Bab 219
- Bab 220
- Bab 221
- Bab 222
- Bab 223
- Bab 224
- Bab 255
- Bab 226
- Bab 227
- Bab 228
- Bab 229
- Bab 230
- Bab 231
- Bab 232
- Bab 233
- Bab 234
- Bab 235
- Bab 236
- Bab 237
- Bab 238
- Bab 239
- Bab 240
- Bab 241
- Bab 242
- Bab 243
- Bab 244
- Bab 245
- Bab 246
- Bab 247
- Bab 248
- Bab 249
- Bab 250
- Bab 251
- Bab 252
- Bab 253
- Bab 254
- Bab 255
- Bab 256
- Bab 257
- Bab 258
- Bab 259
- Bab 260
- Bab 261
- Bab 262
- Bab 263
- Bab 264
- Bab 265
- Bab 216
- Bab 267
- Bab 268
- Bab 269
- Bab 270
- Bab 271
- Bab 272
- Bab 273
- Bab 274
- Bab 275