Baby, You are so cute - Bab 126
Setelah meletakkan semuanya di dalam mobil, Joanne Gu menepuk tangannya.
Camilla Lu memberikan sebotol air, lalu kembali berterima kasih, matanya yang indah menatapnya dengan tenang, kemudian ke mall di belakangnya, "Kenapa Joanne bisa datang ke sini?"
"Oh....." Joanne Gu menyentuh poni yang tertiup angin, dia tidak tahu bagaimana harus mengatakannya, CEO Lu juga tidak mengenal Roy, jadi dia hanya bisa berkata, "Aku datang untuk membelikan hadiah ulang tahun untuk adik laki-lakiku."
Camilla Lu mengangguk sambil berpikir, lalu masuk ke dalam mobil tanpa berkata apa-apa.
Joanne Gu kembali masuk ke dalam mall.
Camilla Lu tidak segera pergi, dia duduk di kursi pengemudi, lalu menyalakan sebatang rokok wanita, dia sesekali menyesap dan menyipitkan mata aprikotnya.
Dia mengetahui seluruh informasi tentang Joanne Gu, Joanne Gu sama sekali tidak memiliki adik laki-laki.
Tiba-tiba, tatapan matanya semakin dalam.
.......
Joanne Gu telah berjalan mengelilingi mall sebanyak 3 kali, karena dia merasa cemas.
Joanne Gu memiliki perasaan yang spesial pada Roy, walaupun hanya bersamanya dalam waktu yang singkat, namun Joanne Gu dapat melihat bayangan masa kecilnya di dalam diri Roy.
Tidak bisa bertemu dengan ibunya, Robert Gu juga tidak memperlakukannya sebagai seorang manusia, dia memperlakukannya dengan acuh tak acuh.
Meskipun paman menjaga Roy dalam semua aspek materi, tetapi ketidakpedulian yang diberikan kepada Roy sebenarnya sedikit mirip dengan Robert Gu.
Terlepas dari jalinan rumit cinta dan kebencian di antara orang dewasa, anak-anak sama sekali tidak bersalah dan ketidakpedulian ini akan memberikan reaksi psikologis yang buruk kepada anak-anak, Joanne Gu memiliki pemahaman yang mendalam.
Dia juga memahami keinginan seorang anak akan cinta kebapakan dan cinta keibuan.
Dulu di sisi paman tidak ada dirinya, tetapi sekarang paman memilikinya, dia adalah istrinya, maka dari itu dia harus membawa beberapa perubahan yang hangat ke dalam kehidupannya.
Dia ingin membuat paman dan Roy senang.
Setelah memilih, dia membeli beberapa buku cerita anak-anak, dia telah memilihnya dengan cermat, semuanya berisi cerita yang sangat hangat.
Setelah itu dia memilih mesin permainan kecil, jenis yang tidak dapat melukai mata jika telah dikontrol dan dia juga telah secara khusus bertanya kepada pegawai toko, barang apa yang cocok untuk anak-anak yang berada di rumah sakit sepanjang hari.
Ketika kembali ke villa, hari sudah gelap dan paman sudah kembali.
Joanne Gu belum menemukan cara untuk memberitahunya, dia menyembunyikan hadiah di dalam tasnya saat berganti sepatu, untungnya, dia sedang sibuk menelepon untuk menangani urusan pekerjaannya, dia hanya mengatakan kepadanya bahwa dia tidak boleh pulang selarut ini lagi.
Rasanya dia sangat sibuk selama 2 hari ini dan suasana hatinya sedang tidak baik, Joanne Gu tidak bisa menemukan waktu yang tepat untuk mengungkit hari ulang tahun Roy kepadanya.
Dia tidak sempat memberitahunya sampai tiba hari ulang tahun Roy.
Hari ini kebetulan adalah akhir pekan, Joanne Gu mematikan jam alarm dan meletakkannya di samping bantalnya dan bangun.
Paman tidak bekerja di akhir pekan, tetapi dia masih belum terbangun pada saat ini, dia mengerutkan kening di sampingnya dan tertidur, dengan lengannya yang berat diletakkan di pinggangnya dan juga memegangi dadanya.
Joanne Gu tidak diam-diam melepaskan tangannya seperti biasanya, tetapi berbalik dan masuk ke dalam pelukannya.
Tindakannya berhasil membangunkannya.
Pria yang terbangun di pagi hari selalu memiliki keinginan untuk melakukan itu, sebelum Joanne Gu sempat mengatakan sesuatu, dia dikejutkan oleh benda yang menempel di pusarnya.
Pria itu belum membuka matanya sepenuhnya, tetapi tangannya telah bergerak untuk membiarkan dia berbaring miring, lalu mengangkat kakinya dari belakang.......
Joanne Gu memegang erat sprei dengan tangan kecilnya, lalu menutup matanya dengan hati-hati, dia ingin menunggu sampai dia merasa nyaman baru mengatakannya kepadanya.
Setelah kegiatan yang sengit, dia merasa lebih dari nyaman, tetapi pinggang Joanne Gu hampir patah oleh tangannya yang besar.
Pria itu terengah-engah dan berpindah ke belakang tubuhnya, dia mengerutkan kening lalu menyeka keringat dari kepalanya, dia berbaring terlentang, lalu mengulurkan tangannya untuk mengangkat kepalanya.
Joanne Gu dengan patuh bersandar pada dadanya, dia mengerutkan bibir merah mudanya yang bengkak, lalu mencium kulit putihnya yang berkeringat untuk menyenangkannya.
Charlie Shen menarik napas kasar, dia meremas dagu kecilnya, lalu berkata: "Ayo, katakan padaku apa yang kamu inginkan."
"Paman, hari ini adalah hari ulang tahun Roy......"
Setelah menunggu, dia tidak bersuara.
Joanne Gu menopang tubuhnya yang lemas untuk menatapnya, tatapan mata pria itu tajam dan tak tergoyahkan, dia menatapnya, lalu mengulurkan tangannya untuk mengambil rokok sambil bertanya: "Siapa yang memberitahumu?"
"....Roy yang mengatakannya kepadaku, tahun lalu kebetulan aku bertemu dengan Roy, dia kebetulan mengungkitnya pada saat kita sedang berbicara, jadi aku mengingatnya."
Tanpa sadar Joanne Gu berbohong, dia tidak ingin dia sampai mencari masalah dengan teman-temannya.
Dia menyalakan sebatang rokok, pergerakkannya sangat santai.
Joanne Gu berkata dengan sangat tulus, "Semua orang ingin ditemani oleh keluarganya di hari ulang tahun mereka, Roy sangat kesepian di rumah sakit, dia juga sakit parah, paman, meski aku tidak tahu ada apa diantaramu dengan Roy, tetapi dia adalah anakmu. Tentu saja, aku tidak melangkahi aturan dan mengambil keputusan sendiri, tetapi aku ingin masuk ke dalam kehidupanmu, aku ingin kamu bahagia, aku ingin kamu melepaskan hal-hal yang tidak bahagia di hatimu, aku ingin kamu dan Roy dapat menjalin hubungan ayah dan anak yang hangat, jangan seperti aku dan Robert Gu....."
Dia berbicara sambil menundukkan kepalanya karena matanya memerah.
Gerakan merokok pria itu berhenti sebentar, dia mengerti bahwa hati kecil yang tulus dan baik hati ini, sangat menyukainya, jadi dia juga memikirkan Roy.
Dia awalnya berpikir bahwa dia tidak akan menyukai Roy, tetapi dia tidak menyangka bahwa dia diam-diam telah mencerna fakta bahwa dia memiliki seorang putra, hal ini benar-benar telah merugikannya.
Tetapi dia tidak mengerti banyak hal, tentu saja, karena dia tidak pernah bermaksud untuk memberitahunya.
Charlie Shen menjepit rokoknya dan berdiri, emosi yang kompleks tersembunyi di dalam hatinya, ekspresinya sangat dingin, "Kamu tidak perlu terlibat ke dalam masalah ini."
Joanne Gu terkejut selama beberapa saat, dia menekan rasa sakit di dalam hatinya dan menjelaskan: "Aku tidak ingin mengganggu apa pun, aku hanya berharap kamu dan Roy dapat merasa bahagia hari ini, aku telah membeli hadiah, paman, ayo kita pergi bersama ke rumah sakit, ya? Ayo kita rayakan ulang tahun Roy, agar semua orang bisa bahagia."
Dia membungkusnya dengan selimut, menggendongnya ke samping, lalu turun dari tempat tidur, suaranya terdengar dingin, "Kamu tidak perlu berhubungan dengan Roy, aku tidak pernah bermaksud untuk menjadikanmu sebagai ibu tirinya, kamu tidak perlu dirugikan atas masalah ini, patuhlah, istirahat di rumah atau pergi bermain dengan temanmu."
"Paman, aku boleh tidak pergi ke rumah sakit, karena aku tidak terlalu penting bagi Roy," Joanne Gu mundur selangkah, "Tetapi apakah kamu juga tidak pergi?"
Charlie Shen menoleh, ekspresinya sudah sangat serius, "Bagaimana aku memperlakukannya adalah urusanku, sekali lagi, kamu tidak perlu khawatir tentang itu, kamu tidak diizinkan untuk pergi ke rumah sakit!"
Dia pergi ke kamar mandi untuk mandi dan tidak berbicara lagi dengannya setelah dia selesai mandi, Joanne Gu memperhatikannya berganti pakaian, dia juga tidak menyuruhnya untuk memakaikannya dasi, dia merasakan adanya jarak yang muncul dari tampang wajahnya yang tenang.
Joanne Gu sangat sedih, sedih karena dia sangat sulit untuk memasuki dunianya.
Dia berjalan keluar dengan membawa tas kerjanya, sangat jelas dia akan pergi ke perusahaan, sepertinya dia tidak akan pergi ke rumah sakit untuk mengunjungi Roy.
Anak kecil yang malang, hari ini adalah hari ulang tahunnya dan dia melewati hari ulang tahunnya tanpa ada seorang pun yang menemaninya?
Joanne Gu kembali ke kamar dan menemukan hadiah yang dia belikan untuknya, dia teringat pada kejadian musim dingin lalu dimana dia memegang roti mentega dengan hati-hati tetapi juga sangat senang ketika dia memakannya, tampangnya terlihat sangat menyedihkan.
Dia mengeluarkan hadiah dan meletakkannya di meja samping tempat tidur, lalu mencari pakaian dan pergi mandi.
.......
Pada saat Porsche Cayenne putih sedang berjalan, Davis bernapas dengan sedikit berhati-hati.
Pria dengan kaki panjang yang duduk di kursi belakang sedang menutup matanya seperti sedang beristirahat, seluruh tubuhnya memancarkan aura yang dingin, alis hitam pekatnya juga terus berkerut, aura kesuraman dan permusuhan juga terpancar dari tubuhnya.
Hari ini pada setiap tahunnya, CEO akan selalu seperti ini.
Pada pukul sembilan lebih seperempat, mobil Porsche Cayenne putih berhenti di depan gedung CSC Groups.
Saat Charlie Shen turun dari mobil, Jones Zhang bergegas menghampirinya, sepertinya semua orang sangat berhati-hati hari ini, terutama Jones Zhang.
Novel Terkait
Pernikahan Kontrak
JennyThe Gravity between Us
Vella PinkyThe Winner Of Your Heart
ShintaAfter The End
Selena BeeMy Only One
Alice SongTernyata Suamiku Seorang Sultan
Tito ArbaniEverything i know about love
Shinta CharityBlooming at that time
White RoseBaby, You are so cute×
- Bab 1
- Bab 2
- Bab 3
- Bab 4
- Bab 5
- Bab 6
- Bab 7
- Bab 8
- Bab 9
- Bab 10
- Bab 11
- Bab 12
- Bab 13
- Bab 14
- Bab 15
- Bab 16
- Bab 17
- Bab 18
- Bab 19
- Bab 20
- Bab 21
- Bab 22
- Bab 23
- Bab 24
- Bab 25
- Bab 26
- Bab 27
- Bab 28
- Bab 29
- Bab 30
- Bab 31
- Bab 32
- Bab 33
- Bab 34
- Bab 35
- Bab 36
- Bab 37
- Bab 38
- Bab 39
- Bab 40
- Bab 41
- Bab 42
- Bab 43
- Bab 44
- Bab 45
- Bab 46
- Bab 47
- Bab 48
- Bab 49
- Bab 50
- Bab 51
- Bab 52
- Bab 53
- Bab 54
- Bab 55
- Bab 56
- Bab 57
- Bab 58
- Bab 59
- Bab 60
- Bab 61
- Bab 62
- Bab 63
- Bab 64
- Bab 65
- Bab 66
- Bab 67
- Bab 68
- Bab 69
- Bab 70
- Bab 71
- Bab 72
- Bab 73
- Bab 74
- Bab 75
- Bab 76
- Bab 77
- Bab 78
- Bab 79
- Bab 80
- Bab 81
- Bab 82
- Bab 83
- Bab 84
- Bab 85
- Bab 86
- Bab 87
- Bab 88
- Bab 89
- Bab 90
- Bab 91
- Bab 92
- Bab 93
- Bab 94
- Bab 95
- Bab 96
- Bab 97
- Bab 98
- Bab 99
- Bab 100
- Bab 101
- Bab 102
- Bab 103
- Bab 104
- Bab 105
- Bab 106
- Bab 107
- Bab 108
- Bab 109
- Bab 110
- Bab 111
- Bab 112
- Bab 113
- Bab 114
- Bab 115
- Bab 116
- Bab 117
- Bab 118
- Bab 119
- Bab 120
- Bab 121
- Bab 122
- Bab 123
- Bab 124
- Bab 125
- Bab 126
- Bab 127
- Bab 128
- Bab 129
- Bab 130
- Bab 131
- Bab 132
- Bab 133
- Bab 134
- Bab 135
- Bab 136
- Bab 137
- Bab 138
- Bab 139
- Bab 140
- Bab 141.
- Bab 142
- Bab 143
- Bab 144
- Bab 145
- Bab 146
- Bab 147
- Bab 148
- Bab 149
- Bab 150
- Bab 151
- Bab 152
- Bab 153
- Bab 154
- Bab 155
- Bab 156
- Bab 157
- Bab 158
- Bab 159
- Bab 160
- Bab 161
- Bab 162
- Bab 163
- Bab 164
- Bab 165
- Bab 166
- Bab 167
- Bab 168
- Bab 169
- Bab 170
- Bab 171
- Bab 172
- Bab 173
- Bab 174
- Bab 175
- Bab 176
- Bab 177
- Bab 178
- Bab 179
- Bab 180
- Bab 181
- Bab 182
- Bab 183
- Bab 184
- Bab 185
- Bab 186
- Bab 187
- Bab 188
- Bab 189
- Bab 190
- Bab 191
- Bab 192
- bab 193
- Bab 194
- bab 195
- Bab 196
- Bab 197
- Bab 198
- Bab 199
- Bab 200
- Bab 201
- Bab 202
- Bab 203
- Bab 204
- Bab 205
- Bab 206
- Bab 207
- Bab 208
- Bab 209
- Bab 210
- Bab 211
- Bab 212
- Bab 213
- Bab 214
- Bab 215
- Bab 216
- Bab 217
- Bab 218
- Bab 219
- Bab 220
- Bab 221
- Bab 222
- Bab 223
- Bab 224
- Bab 255
- Bab 226
- Bab 227
- Bab 228
- Bab 229
- Bab 230
- Bab 231
- Bab 232
- Bab 233
- Bab 234
- Bab 235
- Bab 236
- Bab 237
- Bab 238
- Bab 239
- Bab 240
- Bab 241
- Bab 242
- Bab 243
- Bab 244
- Bab 245
- Bab 246
- Bab 247
- Bab 248
- Bab 249
- Bab 250
- Bab 251
- Bab 252
- Bab 253
- Bab 254
- Bab 255
- Bab 256
- Bab 257
- Bab 258
- Bab 259
- Bab 260
- Bab 261
- Bab 262
- Bab 263
- Bab 264
- Bab 265
- Bab 216
- Bab 267
- Bab 268
- Bab 269
- Bab 270
- Bab 271
- Bab 272
- Bab 273
- Bab 274
- Bab 275