Baby, You are so cute - Bab 207
Ini jelas bukan yang bisa dikatakan dari mulut kecil putra keluarga Gu yang jujur, setia ini, Joanne Gu tidak mempercayainya.
Dan juga, Little Ice Cream mana mungkin tahu apa yang dimaksud dengan orang bodoh memiliki banyak uang, pasti ada seseorang yang mengajarinya.
Joanne Gu menyentuh dagunya, apakah dia tidak mengerti sifat dari anaknya sendiri? Dia memikirkannya, terkadang anaknya memang akan menunjukkan bagian dirinya yang lebih gelap.
Ibu dan anak itu pergi keluar.
Joanne Gu terus membersihkan meja, sambil terus menerus mengamati putranya.
Ice Cream turun dari kursi dan berdiri dengan kaki pendek berjinjit: “Mami, aku akan membantumu.”
Joanne Gu memandangi putranya yang pintar dan suka melakukan pekerjaan rumah, lalu menggeleng. Apakah anak yang dia lahirkan sendiri dia tidak mengenalnya? Lihat, betapa jujur dan baiknya dia.
...
Ketika keluar dari dapur, jarum jam bergerak menuju jam sembilan malam.
Joanne Gu berdiri di depan pintu dapur, melihat sosok tinggi dengan kaki panjang yang di tindihkan di atas sofa.
Leon merasa belakang kepalanya hampir berlubang, dia mengangkat alisnya, dan berdiri dengan santai.
Pria ini terlalu tinggi, seluruh tubuhnya memancarkan aura elegan yang kuat, dan ruang tamu kecil seluas lebih dari 20 meter persegi tidak dapat menampungnya.
Joanne Gu membukakan pintu untuknya tanpa sepatah kata pun.
Mata pria itu menatapnya begitu saja, kaki panjangnya melangkah keluar dari pintu. Joanne Gu memegang pegangan untuk menutup pintu. Dia menoleh dan berkata, "Aku takut gelap."
"..."
Joanne Gu membungkuk dan mengangkat kantong sampah hitam di samping pintu, menghadapi pria yang seperti iblis saat bekerja, dan sangat kekanakan dan tidak masuk akal setelah pulang kerja, Joanne Gu benar-benar tidak tahu harus berbuat apa terhadapnya.
Lagipula memang mau membuang sampah.
Setelah berpesan beberapa patah kata kepada anak-anaknya, Joanne Gu menutup pintu keamanan dan turun dengan kantong sampah, pria itu mengikutinya dengan tenang.
Mereka bersama keluar dari pintu unit bergaya lama tersebut.
Tempat dimana Joanne Gu membuang sampah tidak jauh dari mobil yang diparkir oleh Leon Shen.
Beberapa lampu jalan menyala, dan ngengat berkelap-kelip dalam cahaya putih pada larut malam musim panas.
Pria dengan lengan di saku celananya dan jas abu-abu diselipkan di antara lengannya. Wajahnya terlihat seperti batu giok di bawah lampu jalan, matanya dalam, dia diam-diam melihat ke wanita yang sedang berjalan beberapa langkah di depannya, pakaian putih lengan pendek dan rok sempit yang membungkus pinggulnya belum di ganti, garis tubuhnya sangat cantik, bagian pinggang yang langsing seperti leher vas. Dia menatap wanita itu. Dia adalah wanita yang sangat feminim yang membuat pria ingin langsung menerkamnya.
Buah jakunnya tergelincir sedikit, dan dia ingin makan permen mint lagi.
Memikirkan hal tersebut, gigi nya yang rusak di sebelah kiri terasa sakit.
Joanne Gu membuang sampah dan berbalik, memandang pria itu yang sedang kesakitan memegang pipinya, bibir merah mudanya menyungingkan rasa senang: “hati-hati di jalan.”
Leon tentu saja melihat senyuman tersebut.
“Aku sakit gigi.”
Wajah Joanne Gu menjadi suram: “Tidak ada gunanya, aku bukan dokter.”
“Aku sakit gigi, kamu tidak mengantarku hingga ke mobil?”
“...”
Dia berbalik dan pergi ke arah mobilnya yang bernilai lebih dari 12 miliar tersebut.
Dia berjalan ke arah kursi belakang mobil, berbalik, bau mint datang terlalu cepat, dan ada bayangan hitam tinggi di depan Joanne Gu. Lengan kuat pria itu melingkari pinggangnya yang tipis dan mendorongnya ke pintu mobil.
“CEO Shen!” Joanne Gu terkejut.
Tapi dia terjebak di antara tubuh dan lengannya.
Posturnya menawan, dengan kaki panjang lurus, punggung agak melengkung, dan lehernya menjuntai menatapnya.
“Leon.” Joanne Gu mengerutkan kening dan memanggilnya.
“Ehm.”
“Ada banyak orang, apa yang kamu lakukan?”
Pria itu menutup matanya dan membukanya lagi. Faktanya, setiap bagian dari fitur wajahnya sangat indah, dan tipe lipatan kelopak matanya di dalam dan sangat dalam, yang terlihat lembut dan elegan.
Joanne Gu teringat akan orang itu, orang itu memiliki tipe kelopak mata di luar dan memiliki kelopak mata ganda yang dalam, terutama saat dia lelah.
Tetapi kedua pria ini, tidak peduli apakah lipatan kelopak mata dalam ganda atau lipatan kelopak mata dalam di luar, ketika menatap orang terlihat sedikit tidak terduga dan tidak dapat diprediksi.
Leon memandang malam ini, dan mata pria itu berangsur-angsur menjadi menawan dan sedalam malam ini. Dia menatapnya: “Tolong bantu aku membersihkan kantor pagi hari?”
Joanne Gu tercengang, memikirkan pagi hari, tidak tahu dia seperti teringat akan hal apa, wajah putihnya …..menjadi canggung.
Dia menatapnya dengan senyum tipis: “Kenapa kamu tidak membersihkan tempat sampah?”
Wajah Joanne Gu memerah: “Memang benar kamu memerintahkan untuk membersihkan kantor setiap hari, tapi barang seperti itu kamu sendiri yang membersihkannya!”
Leon menundukkan kepalanya, dan rambut pendek pria itu yang lembut, bergesekan dengan dagu dan bibir Joanne Gu, dan Joanne Gu mencium bahwa bahkan rambutnya pun penuh dengan aroma mint segar.
Ketika Joanne Gu terkejut, pria itu memegang tangan kecilnya, dan untuk waktu yang singkat, dia langsung melepaskannya.
Ketika dia berbicara, suaranya menjadi sangat seksi dan serak: “Joanne Gu, itulah yang aku gunakan ketika aku sendirian, aku harap kamu tahu.”
Joanne Gu merasa tangannya yang di sentuhnya sebentar terasa terbakar. Detak jantung yang sangat cepat membuat kulit kepalanya mati rasa.
Saat ini dia merasa canggung, pria itu masih mengukungnya, dan Joanne Gu tidak bisa keluar, dia takut jika dia bergerak maka tidak akan bisa menghindari kontak fisik dengannya.
Pria itu mengernyitkan alis dan meraih salah satu pergelangan tangannya. Dengan kepintaran wanita ini, dirinya harus bertanya, “Jawab aku, apakah kamu mengerti?”
Joanne Gu tidak mengerti. Dia seorang diri menggunakan kondom, untuk apa memberitahunya? Apakah dia orang aneh.
“Tidak menjawab?” Dia mengerutkan kening, dan tubuh laki-laki itu yang tinggi dan kekar perlahan-lahan menekannya.
Joanne Gu ketakutan dan bersembunyi mundur.
Pada saat ini, ada cahaya yang menyilaukan di atas kepala mereka!
Ketika cahaya tersebut mengenai mereka, cahaya tersebut telah menyebar, tetapi sekitarnya sangat gelap, sehingga sangat menyilaukan.
Kedua orang itu melihat ke arah sumber cahaya.
Separuh kepala anak laki-laki itu terlihat dari balkon di lantai tiga, matanya yang hitam besar, dan tangan putih kecil terangkat tinggi dan gemetar sangat keras.
Suara anak laki-laki yang renyah itu sangat nyaring dan dengan keras berteriak: "Joanne Gu dari lantai tiga Unit Tiga! Kamu tidak pulang untuk tidur, sudah pukul setengah sembilan! Tidak mau anak laki-laki dan perempuanmu lagi? Aku akan menelepon Nenek Li dari komite lingkungan untuk mengaturmu!!"
Joanne Gu: "..."
Leon: "..."
Dengan tersipu dan malu, dia keluar dari bawah lengan pria itu, dan berlari di bawah tatapan mata para tetangga dari seluruh komunitas yang membuka jendela untuk menyaksikan mereka. Di bawah sinar, dia berlari kembali ke atas.
Dengan marah dan merasa bersalah, "Ice Cream, Mami sudah kembali, buka pintunya."
Tidak ada yang terjadi.
"Nak! Ibu sudah kembali."
Setelah beberapa menit, akhirnya terdengar suara di pintu.
Little Ice Cream: "Kakak, Mami keluar mengunakan sendal, akan sakit jika dia berdiri di luar. Bisakah kamu membuka pintu?"
"Tidak, jika aku tidak menggunakan senter, dia pasti akan berciuman dengan paman Leon, seorang wanita tanpa prinsip, setelah berdiri selama setengah jam, dia akan ingat bahwa lain kali dia tidak akan berani turun dengan seorang pria yang tidak-tidak di malam hari. "
Joanne Gu:" ... "
Dia benar-benar tidak pernah mengenal putranya, benarkan?
Setelah berdiri di luar selama sepuluh menit, suara bangku bergerak datang perlahan dari dalam rumah, dan pintu terbuka.
Joanne Gu masuk dengan kedinginan dan menjelaskan dengan marah: “Mana ada aku ingin berciuman dengan Paman Leon ?!”
Ice Cream dengan susah payah memindahkan bangku yang hampir setinggi dirinya dan mengendus.
Joanne Gu mengikuti pengurus rumah kecil itu: "Ice Cream, bagaimana sikapmu terhadap ibu? Semua tetangga membuka jendela untuk melihat ibu!"
"Bukankah karena kelakuanmu sendiri?”
"..."
Joanne Gu mengambil bangku yang tidak sanggup di pindah kan oleh anaknya, “Lain kali tidak boleh memindahkan bangku dan berdiri di balkon. Itu berbahaya.”
“Jika kamu tidak membuat khawatir maka aku tidak akan dalam berbahaya.”
“...”
Joanne Gu tidak bisa berakta-kata, di mana dia belajar semua perkataan orang dewasa ini? Menonton TV? Atau apakah dari Nenek Wang?
Dia hampir tidak bisa menghadapinya!
Joanne Gu berjongkok dan menarik putra dan putrinya dengan serius: "Ice Cream, Little Ice Cream, apakah Mami pernah mengatakan bahwa tanpa Paman Leon, tidak akan ada kalian berdua? Dia adalah seorang dermawan, Ice Cream bagaimana kamu mengatakan tentang orang dermawan itu? Dari mana kamu mempelajari kata-kata buruk seperti orang bodoh memiliki banyak uang? "
Novel Terkait
Suami Misterius
LauraEternal Love
Regina WangAkibat Pernikahan Dini
CintiaAngin Selatan Mewujudkan Impianku
Jiang MuyanSiswi Yang Lembut
Purn. Kenzi KusyadiThe Revival of the King
ShintaBaby, You are so cute×
- Bab 1
- Bab 2
- Bab 3
- Bab 4
- Bab 5
- Bab 6
- Bab 7
- Bab 8
- Bab 9
- Bab 10
- Bab 11
- Bab 12
- Bab 13
- Bab 14
- Bab 15
- Bab 16
- Bab 17
- Bab 18
- Bab 19
- Bab 20
- Bab 21
- Bab 22
- Bab 23
- Bab 24
- Bab 25
- Bab 26
- Bab 27
- Bab 28
- Bab 29
- Bab 30
- Bab 31
- Bab 32
- Bab 33
- Bab 34
- Bab 35
- Bab 36
- Bab 37
- Bab 38
- Bab 39
- Bab 40
- Bab 41
- Bab 42
- Bab 43
- Bab 44
- Bab 45
- Bab 46
- Bab 47
- Bab 48
- Bab 49
- Bab 50
- Bab 51
- Bab 52
- Bab 53
- Bab 54
- Bab 55
- Bab 56
- Bab 57
- Bab 58
- Bab 59
- Bab 60
- Bab 61
- Bab 62
- Bab 63
- Bab 64
- Bab 65
- Bab 66
- Bab 67
- Bab 68
- Bab 69
- Bab 70
- Bab 71
- Bab 72
- Bab 73
- Bab 74
- Bab 75
- Bab 76
- Bab 77
- Bab 78
- Bab 79
- Bab 80
- Bab 81
- Bab 82
- Bab 83
- Bab 84
- Bab 85
- Bab 86
- Bab 87
- Bab 88
- Bab 89
- Bab 90
- Bab 91
- Bab 92
- Bab 93
- Bab 94
- Bab 95
- Bab 96
- Bab 97
- Bab 98
- Bab 99
- Bab 100
- Bab 101
- Bab 102
- Bab 103
- Bab 104
- Bab 105
- Bab 106
- Bab 107
- Bab 108
- Bab 109
- Bab 110
- Bab 111
- Bab 112
- Bab 113
- Bab 114
- Bab 115
- Bab 116
- Bab 117
- Bab 118
- Bab 119
- Bab 120
- Bab 121
- Bab 122
- Bab 123
- Bab 124
- Bab 125
- Bab 126
- Bab 127
- Bab 128
- Bab 129
- Bab 130
- Bab 131
- Bab 132
- Bab 133
- Bab 134
- Bab 135
- Bab 136
- Bab 137
- Bab 138
- Bab 139
- Bab 140
- Bab 141.
- Bab 142
- Bab 143
- Bab 144
- Bab 145
- Bab 146
- Bab 147
- Bab 148
- Bab 149
- Bab 150
- Bab 151
- Bab 152
- Bab 153
- Bab 154
- Bab 155
- Bab 156
- Bab 157
- Bab 158
- Bab 159
- Bab 160
- Bab 161
- Bab 162
- Bab 163
- Bab 164
- Bab 165
- Bab 166
- Bab 167
- Bab 168
- Bab 169
- Bab 170
- Bab 171
- Bab 172
- Bab 173
- Bab 174
- Bab 175
- Bab 176
- Bab 177
- Bab 178
- Bab 179
- Bab 180
- Bab 181
- Bab 182
- Bab 183
- Bab 184
- Bab 185
- Bab 186
- Bab 187
- Bab 188
- Bab 189
- Bab 190
- Bab 191
- Bab 192
- bab 193
- Bab 194
- bab 195
- Bab 196
- Bab 197
- Bab 198
- Bab 199
- Bab 200
- Bab 201
- Bab 202
- Bab 203
- Bab 204
- Bab 205
- Bab 206
- Bab 207
- Bab 208
- Bab 209
- Bab 210
- Bab 211
- Bab 212
- Bab 213
- Bab 214
- Bab 215
- Bab 216
- Bab 217
- Bab 218
- Bab 219
- Bab 220
- Bab 221
- Bab 222
- Bab 223
- Bab 224
- Bab 255
- Bab 226
- Bab 227
- Bab 228
- Bab 229
- Bab 230
- Bab 231
- Bab 232
- Bab 233
- Bab 234
- Bab 235
- Bab 236
- Bab 237
- Bab 238
- Bab 239
- Bab 240
- Bab 241
- Bab 242
- Bab 243
- Bab 244
- Bab 245
- Bab 246
- Bab 247
- Bab 248
- Bab 249
- Bab 250
- Bab 251
- Bab 252
- Bab 253
- Bab 254
- Bab 255
- Bab 256
- Bab 257
- Bab 258
- Bab 259
- Bab 260
- Bab 261
- Bab 262
- Bab 263
- Bab 264
- Bab 265
- Bab 216
- Bab 267
- Bab 268
- Bab 269
- Bab 270
- Bab 271
- Bab 272
- Bab 273
- Bab 274
- Bab 275