Baby, You are so cute - Bab 175

Joanne Gu berjalan ke arah meja, kemudian merobek bungkusan itu, karena terlalu kuat, isinya pun terjatuh di atas meja, berupa setumpuk foto.

Karena memegangnya dengan posisi terbalik, dia pun tidak dapat melihat foto itu dengan jelas.

Ketika dia membalikkan foto itu, dia tertegun, dan matanya membelalak!

Jarinya yang gemetar, membuat tumpukan foto itu berjatuhan di atas meja.

Wajahnya tampak pucat dan kaku, namun beberapa detik kemudian, dia mengatup bibirnya yang kering dan pucat, sambil perlahan-lahan mengambil kembali foto itu.

Foto yang pertama adalah foto close-up, ada beberapa alat para pria itu, yang lurus dan hitam, salah satunya ada di mulut wanita itu, dan yang lainnya di wajah wanita itu, di dalam foto ini, beberapa alat itu menutupi sebagian wajah wanita itu, cahayanya redup, sehingga wajah wanita itu tidak terlihat dengan jelas, namun ekspresinya tampak menyakitkan.

Foto yang kedua adalah foto pria dan wanita yang sedang melakukan 'sesuatu', dalam foto ini, terlihat dengan jelas wajah wanita yang sedang menangis menderita, dan Joanne Gu mengenali wanita ini.

Camilla Lu...

Pada foto ketiga, tampak pria itu sedang membakar kulit wanita itu dengan puntung rokok,

Pada foto keempat, kelima, dan seterusnya, adalah kelanjutan dari foto ketiga.

Joanne Gu pun membuka foto-foto itu dengan cepat, sehingga tampak seperti sebuah rekaman video yang menampilkan Camilla Lu yang sedang menjerit dan menangis, kemudian wajahnya yang perlahan berubah bentuk karena luka, tampak seperti sebuah rekaman video yang diperlambat, dan pada foto-foto terakhir, mata wanita itu tampak kosong, seolah-olah dia sudah tidak bernyawa, sambil membiarkan para pria itu meneteskan cairan lilin yang panas ke tubuhnya, membuat kulitnya hangus terbakar dan menghitam.

Seluruh tubuh Joanne Gu gemetar.

Di bawah foto yang terakhir ada selembar kertas putih, dengan tulisan berwarna hitam tebal :

[Dia suka memperlakukan wanita yang dia cintai seperti ini, sebaiknya kamu berhati-hati ketika bersamanya, sebagai orang yang berwajah manusia namun berhati binatang, kamu akan menyadari itu setelah lama mengenalnya.]

Joanne Gu tidak bisa bernafas untuk waktu yang lama, kertas di tangannya melayang dan jatuh di atas karpet, kemudian dia pun melemas di atas karpet.

Siapa yang dimaksud dengan "dia"?

Apakah Paman?

Apakah dulu Paman memperlakukan Camilla Lu seperti ini?

Foto-foto itu terlintas di benaknya tanpa terkendali, Joanne Gu menutup mulutnya, sambil berlari ke kamar mandi! Kemudian dia pun jongkok di toilet dan muntah.

...

Charlie Shen sedang menunggu di area pemantauan lalu lintas, kemudian sopir terdekat yang disediakan oleh CSC datang untuk menjemputnya.

Ketika tiba di villa pribadi, waktu sudah lewat pukul sembilan malam.

Pria itu masuk, melepas jasnya dan menentengnya, sosoknya yang tinggi sedikit membungkuk untuk mengganti sepatunya, kemudian bertanya kepada Kak Wang yang sedang berjalan ke arahnya : "Di mana nyonya?"

"Kata dokter, nyonya baik-baik saja, dia sedang berada di lantai atas, menunggu bapak kembali untuk makan malam bersama."

Charlie Shen meremas pangkal hidungnya, dengan mengenakan celana panjang hitam, kaus kaki tipis hitam, dan sandal hitam, dia pun naik ke lantai atas.

Begitu membuka pintu kamar, tampak istrinya sedang duduk diam di samping tempat tidur.

"Apakah kamu lapar?"

Joanne Gu terkejut, dengan posisinya yang membelakangi Charlie Shen, kemudian dia membalikkan wajahnya setelah beberapa saat, wajahnya tampak pucat pasi.

Charlie Shen mengerutkan kening : "Ada apa?"

Dia berjalan mendekat, dan Joanne Gu pun segera berdiri, kemudian menatap pria yang bermuka serius itu cukup lama, tiba-tiba dia bernafas lega setelah sekian lama menahan nafas.

Tatapan matanya tampak lega.

Bagaimana mungkin "dia" adalah Paman?

Dia pun berjalan mendekati Charlie Shen, dan jatuh dalam pelukannya, tangan kecil Joanne Gu melingkari pinggangnya.

Charlie Shen dapat merasakan tubuh orang di pelukannya itu yang lega, pria itu pun meletakkan tangannya yang besar di bahu kecil Joanne Gu, "Apakah terjadi sesuatu?"

Joanne Gu menarik diri dari pelukan yang menghangatkan, kemudian membawanya ke dekat meja.

Joanne Gu tidak berbicara, dan hanya menunjuk ke tumpukan foto yang berantakan itu.

Charlie Shen mengambilnya, dan melihat foto-foto itu, wajahnya yang tenang tiba-tiba berubah dingin, dan alisnya tampak berkerut!

Dia hanya melirik sekilas, kemudian jari-jari pria itu meremas tumpukan foto itu.

"Paman…."

Charlie Shen memeluk Joanne Gu, tangan besar pria itu kemudian memegang kepala dan pipinya, sambil menenangkannya, dia pun langsung bertanya : "Apakah kamu ketakutan?"

Joanne Gu menghadapnya, karena tidak ingin dia khawatir, dia pun hanya menggelengkan kepalanya, namun di dalam benaknya sudah terlintas foto-foto yang sangat menjijikkan dan menakutkan ini.

Charlie Shen kembali berkata, "Jangan terlalu dipikirkan."

Joanne Gu melihatnya mencondongkan badan dan mengeluarkan bungkus paket dari dalam tempat sampah kecil, setelah dia menyatukannya, dia pun menatap paket itu dengan tatapan dingin.

"Pengirim tidak meninggalkan pesan apa pun, dan nomor teleponnya pun tidak jelas."

Charlie Shen tidak berbicara, dia memasukkan semua barang ke dalam sebuah kantong plastik.

Joanne Gu dapat merasakan aura tubuhnya yang menakutkan, dan sangat muram.

Setelah ragu beberapa saat, dia pun berkata dengan pelan : "Paman, wanita di dalam foto itu, dia, dia adalah..."

Pria yang tadinya diam sambil membelakanginya itu berbalik, bentuk wajahnya di bawah sinar lampu tampak kaku, dalam dan tajam seolah-olah baru diasah.

Joanne Gu sangat takut padanya sekarang, karena itu, sekalipun dia sangat ingin bertanya, dia tidak berani melanjutkan perkataannya.

Wajah Charlie Shen tampak pucat di bawah sinar lampu, dia memejamkan matanya, kemudian mengangkat tangannya, dan menutupi matanya yang sedang terpejam dengan punggung tangannya hingga terlihat uratnya, seolah-olah dia baru bisa berbicara setelah melakukan gerakan itu.

"Camilla Lu pernah mengalami kejadian yang tragis, foto-foto ini hanya sebagian kecil dari kejadian yang menimpanya, mengapa aku menyelamatkannya di Kota Z? Karena dia pernah berulang kali dianiaya di dalam air yang dalam oleh para penjahat, dan aku sedang tidak berada di sisinya pada saat itu, sehingga membuat hidupnya begitu menderita. Aku berhutang padanya, jadi sekalipun kejadian di Kota Z itu adalah kejadian yang dia rencanakan sendiri, aku tetap ingin melunasi hutangku padanya."

Telinga Joanne Gu tiba-tiba terasa dingin ketika mendengarkan penjelasannya, seolah-olah tenggelam dalam perkataannya yang dingin.

Joanne Gu pernah berpikir untuk memberitahu Paman tentang rekaman itu, namun ternyata ada penyebab yang menyakitkan di balik semua yang terjadi, yang tidak diketahuinya.

Sebagai sesama wanita, hati Joanne Gu terasa sakit tanpa alasan.

Dia bahkan sudah tidak mampu untuk menilai wanita seperti apa Camilla Lu itu.

Dia mendongak, "Siapa yang mengirim foto-foto ini padaku? Apa tujuannya? Paman, sejujurnya aku takut."

Charlie Shen menatap Joanne Gu dengan serius, "Jangan takut, tidak apa-apa, jika terjadi sesuatu, aku akan menyelesaikannya."

Kelihatan bahwa Paman sama sekali tidak ingin menjelaskan sepatah kata pun tentang foto itu.

Karena itu, Joanne Gu pun tidak ingin bertanya lagi.

Keduanya turun ke lantai bawah, dan makan malam seperti biasa, namun Joanne Gu makan lebih lambat daripadanya.

Setelah makan, mereka menuju ke ruang tamu, rambut pendek pria itu tampak masih basah, tubuhnya tampak bersih, pakaiannya pun telah diganti.

Charlie Shen sedang melipat manset kemejanya sambil berkata : "Pergilah ke lantai atas, dan aturlah waktumu sendiri, aku akan keluar."

"Ke mana Paman pergi?"

Dalam sehari, terjadi kecelakaan mobil, kemudian dikirimi foto-foto yang menjijikkan, bahkan dengan kondisi kepalanya yang sedang tidak sehat, Joanne Gu dapat merasakan ada sesuatu yang tidak beres.

Dia tidak menjawab, kemudian dia mengerutkan kening, dan menarik kembali tatapannya yang dalam dari wajah kecil Joanne Gu yang sedang cemas itu, sambil berkata dengan suara rendah : "Aku akan kembali pagi-pagi, jadi kamu tidur saja, tidak perlu menungguku."

Ketika keluar dari villa, Charlie Shen menelepon dan menyuruh tiga hingga empat pengawal untuk datang menjaga villa.

Kemudian pria itu masuk ke dalam mobil, sambil memegang kantong plastik yang penuh dengan keringat dari tangannya, kemudian dia melempar kantong itu ke kursi depan di sebelah pengemudi!

Dia pun mencibir.

Jari-jari panjang pria itu memutar setir mobil, setiap sendi tangannya tampak berwarna biru dan putih.

Setelah melewati jalan yang berliku-liku, dan keluar dari bundaran besar villa, Charlie Shen pun mengeluarkan ponselnya.

Kemudian dia menghubungi adik ke-4 : "Boris Jian, tidak perlu mencari tahu pemilik mobil Haval lagi."

"Apa yang terjadi?"

"Di mana kamu sekarang?"

Adik ke-4 menjawab : "Di rumah."

Charlie Shen menatap dengan tajam melalui kaca mobil ke arah sebuah area kecil yang diterangi oleh lampu depan mobilnya, dan seolah-olah tersenyum : "Bawalah dua pistol, dan berjalanlah menuju Zhongshan street, Paviliun Gu, tunggu aku di luar pintu."

Novel Terkait

This Isn't Love

This Isn't Love

Yuyu
Romantis
4 tahun yang lalu
Dewa Perang Greget

Dewa Perang Greget

Budi Ma
Pertikaian
4 tahun yang lalu
The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Demanding Husband

Demanding Husband

Marshall
CEO
4 tahun yang lalu
Pergilah Suamiku

Pergilah Suamiku

Danis
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Asisten Wanita Ndeso

Asisten Wanita Ndeso

Audy Marshanda
CEO
4 tahun yang lalu
Eternal Love

Eternal Love

Regina Wang
CEO
4 tahun yang lalu
Pejuang Hati

Pejuang Hati

Marry Su
Perkotaan
4 tahun yang lalu