Baby, You are so cute - Bab 265
Dia lalu menunjuk ke arah tandu dengan jari yang bergetar: "Kenapa aku bisa mengenal pria brengsek seperti kamu di dalam hidupku! Kamu bahkan sanggup untuk menghubungi pihak ambulans dan juga pihak reporter ke tempat kejadian?! Apakah kamu masih tahu malu? Kenapa Joanne dulunya bisa menyerahkan hidupnya padamu...."
Charlie yang baru saja menghabiskan susu yang diberikan oleh dokter itu pun mengerutkan keningnya. Ia lalu membuka matanya dan menatap ke arah Wilson: "Hanya ada satu cara untuk menolong nyonya, apakah kamu ingin membantunya Wilson?"
Wilson: "....."
"Apa yang nyonya katakan melalui telepon tadi?"
"Dia ingin kamu mati!" kata Wilson sambil menghidupkan sebatang rokok.
Di atas tandu, Charlie menyilangkan kakinya sambil memejamkan matanya. Charlie berhasil membuat Joanne orgasme sebanyak empat kali. Meskipun ia sudah mengumpulkan tenaga selama empat tahun, dia tetap saja merasa lelah.
Ketika dirinya hampir tertidur, dia masih saja membayangkan hal menakjubkan tentang Joanne.....
........
Kamar VIP rumah sakit.
Charlie sedang mengganti pakaian rumah sakit dan di depan kaca toilet, terlihat jelas wajah pria itu, terlihat juga tulang leher, dada, serta perutnya.
Dia tersenyum sambil memegang lukanya. Dia bahkan merasa puas akan hal ini.
Namun dia tiba-tiba mengerutkan keningnya.
Di dalam kamar pasien, Roy sedang memainkan ponselnya. Boris mengenakan pakaian militer dan berdiri di sisi jendela sambil merokok dan Wilson sedang duduk di atas kursi sambil membaca majalah.
Saat ini, Michelle tidak diberi masuk ke dalam kamar pasien ini.
Ketika pintu toilet terbuka dan seseorang berjalan keluar, ketiga pria itu sama sekali tidak menghiraukannya.
Charlie berdiri di tengah ruangan itu, "Wilson, apakah kamu sudah menyiapkan laporan penyakit untukku?"
Wilson mendengus dingin.
Charlie menolehkan tubuhnya sambil menghidupkan sebatang rokok. Dia menghisap rokok tersebut dan meniup kembali asap yang ia hembuskan.
Dia kembali berkata: "Luka ini tidaklah parah, meskipun nyonya tidak begitu pintar, namun dia juga tidak mudah dibohongi. Bagaimana kalau kalian meninju aku agar penyakit di dalam laporan itu bisa ditambah?"
Ketiga pria itu langsung menatap ke arah Charlie!
Wilson meletakkan majalahnya dan tersenyum: "Mari, aku yang meninjumu!"
Tetapi, bagaimana mungkin seorang dokter yang lembut mampu meninju pria berbadan kekar seperti ini.
Boris mengerutkan keningnya dan membuang rokoknya, "Wilson, kamu tidak perlu mengotori kedua tanganmu yang biasanya kamu gunakan untuk menjalani operasi. Charlie, kamu ingin menambah lukamu? Aku bisa membantumu."
Semua orang yang berasal dari dunia militer pastilah memiliki tenaga yang kuat. Dua tinjuan berhasil membuat Charlie berjalan mundur beberapa langkah.
Boris tersenyum dan berjalan mundur ke sisi lain.
Setelah menunggu beberapa saat, Roy pun berkata dengan penuh semangat: "Kakak kelima! Apakah giliranku sudah tiba?"
Charlie: "Aku melihat kalau kamu sangatlah menyukai Afrika!"
Roy: "........"
.......
Charlie sudah pergi ke rumah sakit, dia sudah tinggal di kamar pasien, sudah diperiksa oleh dokter, sudah memiliki laporan penyakitnya dan juga laporan tentang segala luka luar dan luka dalamnya!
Semua ini sudah tersedia, hanya sisa sang nyonya saja.
............
Joanne merasa begitu bingung dan panik sepanjang hari.
Setelah menyiapkan makan malam untuk anaknya, dia pun bersembunyi di dalam toilet. Dia membersihkan tubuhnya dengan kuat dan membersihkan segala bukti yang ada pada tubuhnya. Ia lalu mengompres segala luka yang ada di tubuhnya.
Di dalam toilet tersebut terdapat sebuah laptop yang terus mengupdate berita setiap saat.
Jam sudah menunjukkan pukul 10 malam, masih belum ada pihak kepolisian yang datang ke rumahnya.
Joanne tidak bisa merasa tenang, dia membawa kedua anaknya ke rumah Nenek Wang. Dia lalu naik ke atas dan membongkar lemarinya.
Meskipun saat ini sudah tiba di akhir musim semi dan cuaca mulai dingin, namun dia tidak seharusnya seperti ini.....
Di dalam taksi, supir taksi itu terkejut melihat wanita yang mengenakan mantel yang panjang, baju dengan kerah yang tinggi dan juga mengenakan topi serta kacamata hitam....
"Ini....." Supir itu tidak bisa memastikan jenis kelaminnya jika dilihat dari penampilannya. Supir tersebut pun langsung bertanya: "Kemana?"
"Rumah sakit di pusat kota." Setelah mengatakan itu, kedua tangan Joanne bergetar, dia pun kembali menyembunyikan tubuhnya ke dalam mantel besar yang ia kenakan itu.
Di malam yang hening.
Di rumah sakit pada pusat kota, cahaya lampu putih yang terang menyinari ruang darurat di sana.
Seluruh perawat di sana terlihat begitu sibuk melayani semua keluarga pasien di sana sambil mencatat segala laporan penyakit yang ada.
"Suster! Dikamar mana pasien bermarga Zhang itu berada?"
"Suster! Cairan infus suamiku sudah habus!"
"Suster, apakah ada air panas di sini?"
"Suster..... Hm.... Di ruang UGD ini apakah.... Apakah sekitar pukul empat sore, kalian menerima seorang pasien yang...... di.... diper....."
Para perawat di sana sangatlah sibuk melakukan pekerjaan mereka sendiri dan tidak ada yang menghiraukannya.
Tiba-tiba, terdengar suara teriakan yang sangat keras: "Disana.... Cepat! Wawancarai dia!"
Saat ini, para perawat pun menegakkan kepala mereka. Mereka lalu menatap ke arah depan dan sadar kalau tidak ada satu pun orang di sana?!
"Aneh sekali, dimana orang yang belum selesai berbicara tadi?!"
Perawat di sana mulai mencari-cari dan tidak menemukan satu pun orang di sana.
Di saat ini, begitu banyak orang di lobby yang menatap ke arah mereka, baik itu keluarga pasien, dokter dan juga pasien sendiri.
Terlihat sebuah barang besar terdapat di sudut meja yang terletak di depan ruang UGD?!
Jika dilihat dengan teliti, itu adalah manusia. Seorang manusia yang mengenakan mantel panjang dan wajahnta tidak terlihat jelas. Hanya terlihat sebuah kacamata hitam pada wajahnya.
Wanita itu melipat kedua tangannya yang putih mulus itu.
Joanne merasa begitu takut hingga terkencing!!
Wawancara?
Ada pihak televisi yang datang?
Tidak, dia tidak ingin ditangkap di sini. Dia tidak ingin bertemu polisi dan tidak ingin diselidiki!!
Dia memiliki anak dan dia tidak ingin dipenjara!!
Dirinya berpindah secara perlahan ke arah pintu besar rumah sakit tersebut.
Begitu banyak orang di lobby rumah sakit tersebut dan hanya terlihat sebuah benda menggumpal yang terus bergerak...
Akhirnya, akhirnya dirinya tiba di depan pintu!!
Joanne menutupi wajahnya dengan syal yang ia kenakan dan ketika dirinya hendak melarikan diri, dia melihat sepasang kaki pria yang mengenakan sepatu militer di depannya.
Saat ini, tubuh Joanne begitu gemetar, apakah dia akan ditangkap sekarang??
Ketika ia menatap tubuh hingga wajah pria yang mengenakan pakaian militer itu.....
"Ah!!"
Joanne berteriak dan dia pun terjatuh: "Kakak... Kakak keempat?!"
Boris keluar untuk merokok karena dirinya diusir oleh Charlie. Charlie tidak mengizinkan dirinya merokok di dalam kamar pasien karena ia tahu kalau Joanne akan datang di tengah malam.
Ketika Boris selesai merokok dan hendak berjalan masuk, dia melihat sebuah benda aneh yang terus bergerak di lobby. Kalau bukan karena Joanne menyapanya, dia juga tidak sadar kalau itu adalah Koanne.
Kenapa gadis ini membungkus dirinya hingga seperti ini? Kenapa dia membungkus kepalanya menggunakan kain spray?
Boris sedikit terbengong melihat semua ini.
"Adik?"
Joanne sangat ingin mati sekarang!!
"Hehe kakak keempat, lama tidak bertemu. Aku makan terlalu banyak dan datang ke sini untuk membeli obat pelancar pencernaan. Kalau begitu, aku akan ......"
"Datang untuk melihat Charlie?"
Joanne langsung terdiam....
..............
Tiga menit kemudian, Boris pun menarik tangan Joanne dan mereka pun berjalan di tengah lorong rumah sakit yang panjang itu.
"Kakak keempat, itu.... Anakku masih berada dirumah...."
Novel Terkait
My Tough Bodyguard
Crystal SongThe Sixth Sense
AlexanderAir Mata Cinta
Bella CiaoSomeday Unexpected Love
AlexanderAku bukan menantu sampah
Stiw boyBaby, You are so cute×
- Bab 1
- Bab 2
- Bab 3
- Bab 4
- Bab 5
- Bab 6
- Bab 7
- Bab 8
- Bab 9
- Bab 10
- Bab 11
- Bab 12
- Bab 13
- Bab 14
- Bab 15
- Bab 16
- Bab 17
- Bab 18
- Bab 19
- Bab 20
- Bab 21
- Bab 22
- Bab 23
- Bab 24
- Bab 25
- Bab 26
- Bab 27
- Bab 28
- Bab 29
- Bab 30
- Bab 31
- Bab 32
- Bab 33
- Bab 34
- Bab 35
- Bab 36
- Bab 37
- Bab 38
- Bab 39
- Bab 40
- Bab 41
- Bab 42
- Bab 43
- Bab 44
- Bab 45
- Bab 46
- Bab 47
- Bab 48
- Bab 49
- Bab 50
- Bab 51
- Bab 52
- Bab 53
- Bab 54
- Bab 55
- Bab 56
- Bab 57
- Bab 58
- Bab 59
- Bab 60
- Bab 61
- Bab 62
- Bab 63
- Bab 64
- Bab 65
- Bab 66
- Bab 67
- Bab 68
- Bab 69
- Bab 70
- Bab 71
- Bab 72
- Bab 73
- Bab 74
- Bab 75
- Bab 76
- Bab 77
- Bab 78
- Bab 79
- Bab 80
- Bab 81
- Bab 82
- Bab 83
- Bab 84
- Bab 85
- Bab 86
- Bab 87
- Bab 88
- Bab 89
- Bab 90
- Bab 91
- Bab 92
- Bab 93
- Bab 94
- Bab 95
- Bab 96
- Bab 97
- Bab 98
- Bab 99
- Bab 100
- Bab 101
- Bab 102
- Bab 103
- Bab 104
- Bab 105
- Bab 106
- Bab 107
- Bab 108
- Bab 109
- Bab 110
- Bab 111
- Bab 112
- Bab 113
- Bab 114
- Bab 115
- Bab 116
- Bab 117
- Bab 118
- Bab 119
- Bab 120
- Bab 121
- Bab 122
- Bab 123
- Bab 124
- Bab 125
- Bab 126
- Bab 127
- Bab 128
- Bab 129
- Bab 130
- Bab 131
- Bab 132
- Bab 133
- Bab 134
- Bab 135
- Bab 136
- Bab 137
- Bab 138
- Bab 139
- Bab 140
- Bab 141.
- Bab 142
- Bab 143
- Bab 144
- Bab 145
- Bab 146
- Bab 147
- Bab 148
- Bab 149
- Bab 150
- Bab 151
- Bab 152
- Bab 153
- Bab 154
- Bab 155
- Bab 156
- Bab 157
- Bab 158
- Bab 159
- Bab 160
- Bab 161
- Bab 162
- Bab 163
- Bab 164
- Bab 165
- Bab 166
- Bab 167
- Bab 168
- Bab 169
- Bab 170
- Bab 171
- Bab 172
- Bab 173
- Bab 174
- Bab 175
- Bab 176
- Bab 177
- Bab 178
- Bab 179
- Bab 180
- Bab 181
- Bab 182
- Bab 183
- Bab 184
- Bab 185
- Bab 186
- Bab 187
- Bab 188
- Bab 189
- Bab 190
- Bab 191
- Bab 192
- bab 193
- Bab 194
- bab 195
- Bab 196
- Bab 197
- Bab 198
- Bab 199
- Bab 200
- Bab 201
- Bab 202
- Bab 203
- Bab 204
- Bab 205
- Bab 206
- Bab 207
- Bab 208
- Bab 209
- Bab 210
- Bab 211
- Bab 212
- Bab 213
- Bab 214
- Bab 215
- Bab 216
- Bab 217
- Bab 218
- Bab 219
- Bab 220
- Bab 221
- Bab 222
- Bab 223
- Bab 224
- Bab 255
- Bab 226
- Bab 227
- Bab 228
- Bab 229
- Bab 230
- Bab 231
- Bab 232
- Bab 233
- Bab 234
- Bab 235
- Bab 236
- Bab 237
- Bab 238
- Bab 239
- Bab 240
- Bab 241
- Bab 242
- Bab 243
- Bab 244
- Bab 245
- Bab 246
- Bab 247
- Bab 248
- Bab 249
- Bab 250
- Bab 251
- Bab 252
- Bab 253
- Bab 254
- Bab 255
- Bab 256
- Bab 257
- Bab 258
- Bab 259
- Bab 260
- Bab 261
- Bab 262
- Bab 263
- Bab 264
- Bab 265
- Bab 216
- Bab 267
- Bab 268
- Bab 269
- Bab 270
- Bab 271
- Bab 272
- Bab 273
- Bab 274
- Bab 275