Baby, You are so cute - Bab 218

Dia menghela napas dengan gagal.

Dia sudah menghitung, kalau proyek ini berhasil, dalam tiga bulan dia bisa mendapatkan keuntungan sebanyak 1,8 miliar.

Uang sekolah TK setiap bulan 3 juta. Dua anak jadi 6 juta. Sekarang dia tidak mampu membayarnya, harus mendapat uang itu dulu baru bisa.

Joanne Gu menutup telepon dan berjalan keluar, "Dilla, hubungi bagian HR dan periksa hotel di Charlie sini!"

"Kak Gu?"

Joanne Gu menundukkan kepala, mencari kontrak, dan tersentak.

"Kebetulan sekali, Tuan ke-5 juga di hotel kita. Tapi di lantai 8 gedung seberang, di President Business Suite. Dua jam lalu baru check-in."

Joanne Gu pergi ke kamar mandi, menghapus semua make-up yang luntur akibat menangis, lalu membawa kertas kontrak dan pergi keluar dengan cepat.

Di Gedung B hotel bisnis, Joanne Gu masuk ke dalam lift dan langsung naik ke lantai 8.

Di depan kamar nomor 809, dia berdiri dengankaku. Jantung yang berdetak cepat rasanya sudah akan melompat keluar. Dia menutup mata dan menarik napas dalam.

Dia mengangkat lengan kanan yang hampir bergetar dan mengetuk pintu.

Pintu dibuka oleh satu lengan pria, mata pria itu gelap, dan Joanne Gu melihat setengah tubuh pria tinggi ini dari celah pintu.

Tangan kiri pria itu memegang pegangan pintu, sedangkan tangan kanannya dimasukkan ke dalam kantong celana.

Pria itu hanya melihatnya sekilas, lalu menutup pintu.

Joanne Gu memegang hidung yang tertabrak, lalu kembali mengetuk pintu.

Di dalam ruangan tidak ada pergerakan apa pun.

Dia ini sudah bertekad. Semakin tidak mau buka, dia akan mengetuk semakin kencang! Dalam hati berpikir anaknya sudah akan masuk TK! Memikirkan itu sampai hidungnya panas dan matanya berkaca-kaca.

Sepuluh menit berlalu, pintu yang hampir dia ketuk rusak itu sekali lagi terbuka.

Tidak terlihat pria itu.

Joanne Gu dengan cepat masuk ke dalam. Di bawah cahaya lampu terang, dia berjalan ke dalam kamar yang penuh dengan napas pria itu. Kaki Joanne Gu tiba-tiba lemas, sepatu hak tinggi juga dipakainya terasa tidak stabil.

"Bos Shen——”

Dia sengaja berkata dengan suara genit, dan mencari orang.

President suite terlalu besar. Di dalam kamar mandi ada suara air.

Joanne Gu melihat ke arah kamar mandi. Tanpa sengaja melihat tubuh pria yang tinggi di samping pintu kamar mandi.

Dengan badan atas telanjang, ikat pinggang celana juga sudah terlepas. Dengan kemalasan tak terbatas, berada di samping tubuhnya.

Pria itu mengerutkan dahi sambil memantikkan rokok, lehernya sedikit menunduk.

Joanne Gu, "........"

Seketika benaknya kosong, tenggorokannya kering, kedua matanya kering, dan dia segera mengalihkan pandangan.

Dia mencengkram erat kertas kontraknya.

Tidak tahu kenapa dia teringat pada siang dan malam itu...

Masa lalu itu, masa lalu dimana dia dicintai oleh pria itu...

Dia benar-benar sudah gila! Tidak tahu malu seperti ini.

Suara korek api emas ditutup, diiringi suara seksi pria itu mengisap rokok.

Charlie Shen mengisap, mengembuskan asap rokok, pandangan gelap yang tidak melihat jelas apa pun baru perlahan-lahan melihat ke arah wajah yang sedang menatapnya itu.

Wanita itu seperti baru saja selesai cuci muka, rambut-rambut kecil di ujung dahi, menempel di wajah.

Apa saat cuci muka tidak memperhatikan? Air membasahi kemeja, tali pakaian dalam berwarna kuning terjatuh ke bahu dan tampak keluar dari lengan.

Bertemu dengannya...dengan tampang seperti ini?

Pria itu merokok rokok kedua. Saat mengembuskan napas, jakun pria itu bergerak kuat, mengeluarkan suara rendah dan seksi.

Alis pria itu malah terkerut, wajahnya masam, lalu membalikkan badan, masuk ke dalam kamar mandi, dan mematikan air.

Joanne Gu memanfaatkan waktu beberapa detik dimana pria itu pergi dan segera membereskan kepanasan di wajah yang tidak dapat terkontrol itu.

Ada apa kondisi sekarang ini? Musuh yang saling membenci satu sama lain dan tidak berhubungan, malah karena satu proyek, mau tidak mau harus berhubungan dengan canggung!

Joanne Gu, apa yang sedang kamu pikirkan? Hanya karena melihat badan atasnya saja, kamu memikirkan hal yang tidak seharusnya kamu pikirkan seumur hidup ini?

Joanne Gu memaksakan dirinya untuk tenang.

Di kamar mandi tidak ada suara air. Tali pinggang pria itu yang keluar, menunjukkan garis six pack.

Pria itu tetap bersandar di pintu kamar mandi, berada sangat jauh darinya.

Setelah selesai merokok, pria itu menggerakkan matanya dan melihat ke arah Joanne Gu dengan dingin.

Lipatan mata yang sangat dalam, saat mengerjapkan mata sangatlah mempesona. Lebih parahnya lagi bulu mata pria itu juga sangat panjang.

Joanne Gu menganggap pria itu sebagai tiang kayu dan tersenyum genit yang membuat orang merasa jijik, "Bos Shen, tolong kamu tanda tangan kontrak. Kalau kamu benar-benar menganggap GE tidak layak, setelah aku dan sembilan bos itu tanda tangan, Anda boleh menyelesaikan kontrak..."

Pria itu sepertinya tidak mempunyai kesabaran untuk main lagi dan mengulurkan tangan dengan wajah masam.

Joanne Gu merasa terkejut, tapi dengan cepat menyodorkan.

Charlie Shen mengambil kontrak dan pena, menghindari kontak fisik apa pun dengan jari Joanne Gu. Tangan besar yang memegang pena hitam itu bergerak, "Berdiri di tempat tadi."

Joanne Gu merasa bingung, tapi berjalan kembali, jauh dari pria itu.

Suara halaman dibalik, sampai halaman terakhir, Charlie Shen memegang pena dan mengerutkan dahi. Dengan suara yang dingin dan penuh kebencian itu, dia berkata, "Boleh tanda tangan, tapi menjauhlah dariku."

Joanne Gu memandang Charlie Shen.

Setelah menandatangan dengan kencang, Charlie Shen melemparkan kertas kontrak dan pena ke arah lemari di sisi Joanne Gu.

Kedua lengan Charlie Shen dimasukkan ke dalam kantong celana lalu membalikkan badan, tapi bukan terlihat seperti ingin masuk ke dalam kamar mandi.

Joanne Gu mengangkat kertas kontrak yang terjatuh di atas lantai, menggetakkan gigi, berjalan cepat keluar, dan langsung membanting pintu kencang!

Pria yang memasukkan kedua tangan ke dalam kantong celana itu, membalikkan badan, menatap ke arah pintu yang tertutup rapat lurus-lurus.

Sampai suara sepatu hak tinggi di lorong luar menjadi semakin kecil.

Charlie Shen membalikkan badan, menyandarkan bahu di pintu kamar mandi, dan tubuh yang sangat panas itu perlahan-lahan menurun.

Kaki panjangnya satu terlipat, satu terulur, bersandar di pintu, dan otot di sekujur tubuhnya mengencang dalam kondisi mengerikan.

Dia merindukan wanita itu, menginginkannya, merindukan sampai sekujur tubuhnya terasa sakit semua.

Novel Terkait

Love In Sunset

Love In Sunset

Elina
Dikasihi
5 tahun yang lalu
My Cold Wedding

My Cold Wedding

Mevita
Menikah
4 tahun yang lalu
Akibat Pernikahan Dini

Akibat Pernikahan Dini

Cintia
CEO
4 tahun yang lalu
Unlimited Love

Unlimited Love

Ester Goh
CEO
4 tahun yang lalu
 Istri Pengkhianat

Istri Pengkhianat

Subardi
18+
4 tahun yang lalu
Don't say goodbye

Don't say goodbye

Dessy Putri
Percintaan
4 tahun yang lalu
The Campus Life of a Wealthy Son

The Campus Life of a Wealthy Son

Winston
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Demanding Husband

Demanding Husband

Marshall
CEO
4 tahun yang lalu