Baby, You are so cute - Bab 222
Sebenarnya berusia dua puluh lima tahun, banyak gadis di perusahaan yang seumuran ini terlihat sangat terbuka dengan hal ini.
Kadang-kadang, Joanne Gu juga mendengar mereka berbicara tentang pergi ke klub malam, dan bertemu dengan seorang pria yang lumayan lalu membawanya pulang atau pergi ke hotel, setelah itu keesokan harinya saat bangun, dia bahkan tidak ingat wajah pria itu tapi sepanjang malam dia mengila dan juga mendapatkan kebahagiaan.
Joanne Gu bertanya pada dirinya, kamu sudah sangat lelah, kenapa kamu tidak mencoba merilekskan tubuh?
Charlie Shen boleh, kenapa kamu tidak boleh?
Tidak seharusnya tubuhmu hidup dalam bayang-bayangnya, kamu sudah menikmati kebahagiaan yang dia berikan kepadamu, kenikmatan hingga mati rasa dan gemetar juga bisa diberikan oleh pria lain.
Kamu bisa membuat keputusan atas tubuhmu, jangankan di abad 21 ini, bahkan di zaman dulu, tidak ada aturan wanita yang diceraikan harus menjanda seumur hidup.
Tapi...
Joanne Gu melihat kebawah, dia menjulurkan tangannya dan bergumam dengan tidak jelas, dia ingin mendorong tubuh pria yang hanya berjarak satu sentimeter darinya.
Tapi saat jari-jarinya yang sedikit gemetar menyentuh kemeja putih pria itu, dada bidang yang tersembunyi di balik kemeja membuat jari-jari Joanne Gu tidak bisa bergerak.
Dia sudah punya pacar baru, seorang gadis yang muda, dia menyuruhmu menjauh darinya, Joanne Gu kenapa kamu mengekang dirimu?
Hidup sangat panjang, dia tidak menginginkanmu, dia bilang mati pun tidak akan saling bertemu lagi, kenapa kamu repot-repot menjalani hidup sendirian?
Empat tahun sudah cukup untuk mengakhiri perasaan di dalam hati.
Apalagi apa yang kamu lihat hari ini sudah lebih dari cukup.
Kamu juga harus mengejar kebahagiaanmu dan mencoba menerima pria lain.
Ada pria sebaik ini di depanmu, kamu juga tidak merasa benci saat dia menciummu, bahkan hatimu sedikit tergerak.
Joanne Gu memejamkan matanya dengan perlahan , lalu kelima jari tangannya yang seputih salju menggenggam kemeja putih Leon.
Tubuhnya meninggalkan kaca jendela dan bergerak maju ke dalam pelukannya.
Dia berjinjit dengan kaki putih dan mulusnya, salah satu lengan Joanne Gu dengan gemetar menyentuh pundak pria itu, lalu dia mengangkat kepalanya, dan mencium tulang rahang pria tampan itu dengan bibir merah mudanya yang kering.
Leon menunduk dan menatapnya, sorot matanya menjadi gelap, tubuhnya sedikit bergerak dan menekan wanita menawan di pelukannya kembali ke kaca jendala.
Dia menyentuh janggut pendek yang habis dicium oleh bibir merah mudanya, rasanya sangat gatal.
Dia mengangkat alisnya: "Kamu mabuk? Aku tahu kamu cukup sadar, kamu tidak menganggapku sebagai pria lain kan?"
Joanne Gu mengangkat kepalanya dan menatapnya.
Tatapannya ini membuat sesuatu yang tertahan di dalam tubuh Leon meledak, seberapa gentleman dia biasanya, seliar itu juga dia saat ini.
Tangan besar pria itu menyentuh pinggang kecilnya, lehernya menunduk dan bibir tipisnya yang sedikit terangkat menempel di bibir Joanne Gu.
Dia berkata: "Sampai ketahap kamu tidak tahan lagi kamu harus mengeluarkan suara."
Joanne Gu memejamkan mata dan mengabaikan perlawanan di hatinya, dia percaya kalau ingin melangkah keluar dia harus menghadapi perlawanan ini.
Dia harus berusaha sebaik mungkin.
Mereka berdua berciuman dengan canggung seperti anak SMP, tubuh mereka berdekatan, gerakannya sangat perlahan tapi memberikan kesan romantis kepada Joanne Gu.
Leon sangat sabar, melihat kedua bibirnya yang tertutup, dia mengecupnya dengan lembut, dan di saat yang sama, telapak tangannya menekan pinggangnya ...
Dia menekannya hingga jendela kaca mengeluarkan suara.
Seiring dengan gerakannya yang tenang tubuh dan udara disekitar mereka perlahan menjadi hangat, mereka berciuman hampir satu menit, tapi tiba-tiba ruangan menjadi gelap!
Joanne Gu berteriak dengan pelan, dia seperti disadarkan oleh sesuatu, lalu dia menjulurkan tangannya untuk mendorong pria itu!
Sepenuhnya merupakan gerakan refleksnya.
Wajah tampan Leon menggelap, bibir tipisnya menjauh dari bibir Joanne Gu, tapi tangan besarnya masih memeluk pinggang gadis itu sambil menenangkannya: "Jangan panik."
Mereka berdua bergerak dalam kegelapan, di saat bersamaan mereka melihat keluar teras, gedung di seberang mereka juga gelap gulita.
Leon mengeluarkan ponselnya dengan tenang, dia baru menyalakan senter ponselnya, ruangan itu kembali terang.
Tapi setelah itu alarm berbunyi dengan keras!
Setiap orang yang pernah menginap di hotel tahu ini adalah alarm peringatan tanda bahaya, di koridor terdengar suara tamu yang berlarian keluar dan suasana langsung menjadi kacau.
"Ada apa?" Joanne Gu seakan langsung tersadar dari pengaruh alkohol dan dia membuka pintu: "Semua orang berlari ke bawah! Apakah terjadi masalah besar?!"
Wajahnya langsung menjadi pucat dan dia segera mengambil tasnya yang berada di sofa, dia mana memiliki mood untuk berciuman lagi: "Cepat, kita pergi juga! Turun dan selamatkan diri dulu!"
Leon mengangguk dengan serius.
Pria itu berjalan dua langkah lalu melirik ke arah teras.
Tiba-tiba, Leon mengangkat bibir tipisnya dan tertawa.
"Ada apa?"
Joanne Gu sedikit bingung dengan sikapnya yang sulit ditebak ini, dia terlihat berbahaya tapi juga sopan.
Leon mengenggam tangan kecil Joanne Gu dengan erat sambil mengangkat alis indahnya dan berkata: "Keinginanku belum terpuaskan."
"Sebagai kompensasi, setelah kita turun buka mulutmu untukku?"
Wajah Joanne Gu langsung merah padam dan dia melepaskan tangan besar pria itu!
Kenapa dia bisa mengira Leon adalah pria yang sopan?
Saat seseorang menciummu dan tidak menjulurkan lidah, kamu langsung merasa orang itu polos dan tidak punya pengalaman dengan wanita?
Ini mana mungkin? Direktur GE! Sepandai apa pun dia berpura-pura sorot mata jangak pria itu saat berbicara dengan genit kepadanya tidak bisa ditutupi.
Ternyata dirinya yang bodoh!
Tapi kalau dipikir-pikir, sepertinya tadi dirinya meminjam kekuatan alkohol untuk memiliki keberanian melakukan hal itu.
Dia tiba-tiba tersadar karena suara alarm, kalau sekarang saat dalam keadaan sadar dia disuruh berciuman dengan pria tampan ini, dia membutuhkan bantuan alkohol lagi.
Mereka membutuhkan waktu hampir dua puluh menit untuk turun ke bawah.
Karena lift berhenti mereka menggunakan tangga darurat.
Leon memeluknya, lengan pria itu melindunginya dari kerumunan orang-orang.
Joanne Gu dan Leon menginap di Gedung Hotel A, pihak hotel tidak membiarkan orang-orang berdiri di lobi, katanya mereka ingin mengosongkan gedung ini.
Setelah bertanya mereka baru tahu alarm ini berbunyi karena ledakan, pihak hotel sudah menghubungi tim penjinak bom dan polisi, dan mereka sedang dalam perjalanan ke sini.
Leon tertawa mendengar penjelasan manajer, dia sangat tenang dan tidak panik, sorot matanya sangat gelap, tapi dia tetap bekerja sama.
Joanne Gu menyentuh kepalanya, bom? Kenapa tiba-tiba bisa ada bom di hotel?
Para tamu yang menginap di gedung ABC semuanya di bawa ke kedai kopi besar yang memiliki jarak yang aman dari hotel.
Sudah hampir jam sepuluh malam, seiring dengan hembusan angin malam di penghujung musim panas dan awal musim gugur, Joanne Gu dipeluk oleh Leon.
Saat masuk ke dalam kedai kopi, Joanne Gu melihat para eksekutif senior GE dan asisten Dilla Zhao, jadi dia langsung melepaskan diri dari pelukan Leon.
Leon menjulurkan tangan dan menariknya, sorot matanya yang jernih terlihat sedikit menindas: "Apa yang kamu hindari?"
Joanne Gu berbisik kepadanya: "Jangan bicara sembarangan, memangnya ada apa antara aku dan kamu? Kamu jangan keras kepala, aku masih ingin bekerja seperti biasa."
Tubuh pria itu langsung berbalik dan dia menatapnya sambil tertawa dengan sinis: "Aku menyatakan cinta, lalu kita ciuman, tidak, kamu mencium daguku, sekarang masih terasa lembut, kalau kamu menolak pernyataan cintaku, kenapa kamu menciumku? Aku terlihat lugu dan mudah ditindas? Kamu wanita yang bertanggung jawab kan? "
Nada bicaranya ... sedih...
Joanne Gu: "..."
Novel Terkait
Pergilah Suamiku
DanisBack To You
CC LennyHusband Deeply Love
NaomiJalan Kembali Hidupku
Devan HardiBalas Dendam Malah Cinta
SweetiesMy Only One
Alice SongLove and Trouble
Mimi XuBaby, You are so cute×
- Bab 1
- Bab 2
- Bab 3
- Bab 4
- Bab 5
- Bab 6
- Bab 7
- Bab 8
- Bab 9
- Bab 10
- Bab 11
- Bab 12
- Bab 13
- Bab 14
- Bab 15
- Bab 16
- Bab 17
- Bab 18
- Bab 19
- Bab 20
- Bab 21
- Bab 22
- Bab 23
- Bab 24
- Bab 25
- Bab 26
- Bab 27
- Bab 28
- Bab 29
- Bab 30
- Bab 31
- Bab 32
- Bab 33
- Bab 34
- Bab 35
- Bab 36
- Bab 37
- Bab 38
- Bab 39
- Bab 40
- Bab 41
- Bab 42
- Bab 43
- Bab 44
- Bab 45
- Bab 46
- Bab 47
- Bab 48
- Bab 49
- Bab 50
- Bab 51
- Bab 52
- Bab 53
- Bab 54
- Bab 55
- Bab 56
- Bab 57
- Bab 58
- Bab 59
- Bab 60
- Bab 61
- Bab 62
- Bab 63
- Bab 64
- Bab 65
- Bab 66
- Bab 67
- Bab 68
- Bab 69
- Bab 70
- Bab 71
- Bab 72
- Bab 73
- Bab 74
- Bab 75
- Bab 76
- Bab 77
- Bab 78
- Bab 79
- Bab 80
- Bab 81
- Bab 82
- Bab 83
- Bab 84
- Bab 85
- Bab 86
- Bab 87
- Bab 88
- Bab 89
- Bab 90
- Bab 91
- Bab 92
- Bab 93
- Bab 94
- Bab 95
- Bab 96
- Bab 97
- Bab 98
- Bab 99
- Bab 100
- Bab 101
- Bab 102
- Bab 103
- Bab 104
- Bab 105
- Bab 106
- Bab 107
- Bab 108
- Bab 109
- Bab 110
- Bab 111
- Bab 112
- Bab 113
- Bab 114
- Bab 115
- Bab 116
- Bab 117
- Bab 118
- Bab 119
- Bab 120
- Bab 121
- Bab 122
- Bab 123
- Bab 124
- Bab 125
- Bab 126
- Bab 127
- Bab 128
- Bab 129
- Bab 130
- Bab 131
- Bab 132
- Bab 133
- Bab 134
- Bab 135
- Bab 136
- Bab 137
- Bab 138
- Bab 139
- Bab 140
- Bab 141.
- Bab 142
- Bab 143
- Bab 144
- Bab 145
- Bab 146
- Bab 147
- Bab 148
- Bab 149
- Bab 150
- Bab 151
- Bab 152
- Bab 153
- Bab 154
- Bab 155
- Bab 156
- Bab 157
- Bab 158
- Bab 159
- Bab 160
- Bab 161
- Bab 162
- Bab 163
- Bab 164
- Bab 165
- Bab 166
- Bab 167
- Bab 168
- Bab 169
- Bab 170
- Bab 171
- Bab 172
- Bab 173
- Bab 174
- Bab 175
- Bab 176
- Bab 177
- Bab 178
- Bab 179
- Bab 180
- Bab 181
- Bab 182
- Bab 183
- Bab 184
- Bab 185
- Bab 186
- Bab 187
- Bab 188
- Bab 189
- Bab 190
- Bab 191
- Bab 192
- bab 193
- Bab 194
- bab 195
- Bab 196
- Bab 197
- Bab 198
- Bab 199
- Bab 200
- Bab 201
- Bab 202
- Bab 203
- Bab 204
- Bab 205
- Bab 206
- Bab 207
- Bab 208
- Bab 209
- Bab 210
- Bab 211
- Bab 212
- Bab 213
- Bab 214
- Bab 215
- Bab 216
- Bab 217
- Bab 218
- Bab 219
- Bab 220
- Bab 221
- Bab 222
- Bab 223
- Bab 224
- Bab 255
- Bab 226
- Bab 227
- Bab 228
- Bab 229
- Bab 230
- Bab 231
- Bab 232
- Bab 233
- Bab 234
- Bab 235
- Bab 236
- Bab 237
- Bab 238
- Bab 239
- Bab 240
- Bab 241
- Bab 242
- Bab 243
- Bab 244
- Bab 245
- Bab 246
- Bab 247
- Bab 248
- Bab 249
- Bab 250
- Bab 251
- Bab 252
- Bab 253
- Bab 254
- Bab 255
- Bab 256
- Bab 257
- Bab 258
- Bab 259
- Bab 260
- Bab 261
- Bab 262
- Bab 263
- Bab 264
- Bab 265
- Bab 216
- Bab 267
- Bab 268
- Bab 269
- Bab 270
- Bab 271
- Bab 272
- Bab 273
- Bab 274
- Bab 275