Baby, You are so cute - Bab 179
Sebenarnya hanya terdiri satu mata kuliah, usai kuliah pukul 4 sore. Aku merangkul Mia Zhou dan keluar dari gerbang sekolah arah selatan. Ia memanggil taksi dan menuju ke CSC Groups.
Joanne Gu tidak turun dari mobil, seluruh orang di perusahaan mengenalinya. Mia Zhou akan bertanya dikarenakan takut para pekerja membohongi Joanne Gu.
Jawaban yang didapatkan adalah: “Selama seminggu CEO Shen tidak ke perusahaan untuk bekerja.”
Dalam perjalanan pulang ke sekolah, Joanne Gu tidak bisa semangat saat Mia Zhou beberapa kali berbicara dengannya.
Malam ini, Charlie Shen tidak menghubunginya, juga tidak menghubunginya menggunakan telepon villa. Joanne Gu insomnia.
Hari ini hari sabtu, Joanne Gu berada di rumah mudah terselimuti oleh pikiran pikiran aneh, dan waktu sulit untuk dijalankan oleh Joanne Gu.
Saat matahari terbenam, Joanne Gu yang berada di ruang audio visual mendengar suara mesin mati di luar rumah.
Ia berlari menuju arah tangga, pintu villa dibuka oleh sidik jari dari luar, dan muncul lah sesosok yang tinggi.
Charlie Shen mengganti sepatu dan mengangkat kepala. Tatapannya dalam dan suaranya lembut: “Kamu tidak keluar untuk bermain?”
Joanne Gu tidak berbicara, dan tangan mungilnya tengah dengan kasar menggaruk pagar kayu.
Ia naik ke atas.
Ketika sudah mendekat, Joanne Gu melihat jelas wajah Charlie Shen. Hanya dalam satu minggu, ia benar-benar berubah menjadi kurus.
Ia tidak berada di perusahaan dan tidak sibuk dengan bisnis, mengapa ia bisa berubah menjadi seperti ini?
Pria sedikit menggunakan tenaganya dan membawa Joanne Gu ke dalam dekapannya.
Charlie Shen membungkuk lalu menciumnya, membawa Joanne Gu menuju kamar mandi, dan mulai melepaskan kemeja yang tengah ia kenakan.
Dalam lubuk hati Joanne Gu memiliki banyak pertanyaan yang ingin ditanyakan, perasaannya campur aduk, tentunya ia malas untuk melakukan sesuatu.
Namun saat berada di dekapannya, menghirup aroma yang selama seminnggu ia rindukan, ia benar-benar runtuh.
.......
Pukul enam sore, Charlie Shen telah mengenakan kemeja yang rapi dan tengah berdiri di kamar. Rambut pria tersebut tengah meneteskan air.
Joanne Gu tengah memakaikan pakaian di dalam selimut, dan wajahnya masih memerah.
Pria menggunakan jarinya merapikan manset kemeja lalu jalan menuju kasur, dan mengelus wajah Joanne Gu: “Tidur sebentar.”
Joanne Gu mengerutkan dahinya saat melihat ia mengambil rokok dan korek api di meja: “Kamu ingin keluar rumah lagi?”
Charlie Shen menatapnya.
Joanne Gu menendang selimut sutra yang menutupi tubuhnya: “Paman, aku memilih untuk mempercayaimu. Namun aku tahu seminggu ini kamu tidak berada di kantor!”
“Aku tidak mengatakan diriku di kantor.”
”Lalu kamu di mana? Satu minggu tidak pulang, apa yang telah kamu lakukan?” kedua netra Joanne Gu sedikit berkaca-kaca menatap tubuh Charlie Shen yang mulai mengurus.
Ia tidak menjawab, dahinya yang mengerut terlihat semakin jelas, ia menatapnya dalam, dan membalikkan tubuh keluar dari kamar.
Wajah Joanne Gu memucat saking marahnya, ia pun melempar bantal menuju ke arah pintu!
Ia mematung selama dua detik saat mendengar mesin mobil dihidupkan oleh Charlie Shen. Ia langsung bangkit dari kasur, melewati bantal lalu turun ke lantai bawah, dan menyambar kunci mobil di garasi.
Tiga menit kemudian, sebuah mobil QQ kecil juga ikut turun dari gunung.
Joanne Gu hanya beberapa kali dalam mengemudi mobil. Kali ini ia terburu-buru, ia tidak membawakan SIM, perasaan bersalah ditambah ketegangan yang berlebihan membuat Joanne Gu tidak stabil dalam mengendarai mobil.
Untungnya tidak ada banyak kendaraan di jalan ini, dan dapat langsung melihat mobil Audi berwarna hitam tersebut.
Ia terus mengikutinya hanya ingin mengetahui ke manakah ia pergi! Kondisi terburuk adalah ia bersama dengan Camilla Lu?
Joanne Gu menggelengkan kepalanya, tidak ingin berpikir seperti itu.
Jarak tiga mobil, kursi pengemudi mobil hitam Audi. Pria yang tengah memegang setir mobil melambatkan kecepatan mobilnya, dan mengalihkan pandangannya dari kaca spion.
Joanne Gu terus memperhatikan gedungan di kedua sisi jalanan. Semakin mengikuti, Joanne Gu semakin tidak percaya diri.
Hingga mobil paman melaju ke rumah sakit pusat kota A, di dalam rumah sakit terdapat jalan raya yang kecil. Mobil hitam Audi terus melaju ke area perawatan intensif pribadi VIP di bagian belakang rumah sakit.
Sudah melewati gedung rawat inap Roy, siapakah pasien yang ingin paman jenguki?
Mobil hitam Audi berhenti di parkiran.
Mobil QQ milik Joanne Gu berhenti juga di jarak 20 meter.
Pria tinggi yang mengenakan kemeja abu-abu turun dari mobil. Langit sore hari yang merah dengan matahari yang mulai terbenam, bayangan sebelahnya terlihat dingin, tergesa-gesa, dan memasuki sebuah gedung berwarna putih.
Gedung ini terpisah sangat jauh dibanding gedung ruang inap lainnya dan dikelilingi oleh pohon-pohon yang tinggi.
Joanne Gu mengikutinya memasuki ke dalam gedung.
Koridor yang panjang, dan di ujung koridor paman memasuki pintu induksi. Joanne Gu pun menuju ke arah pintu induksi tersebut.
Di dalam pintu induksi, pria itu menyentuh pelipisnya dan memberitahu kepada petugas keamanan, pengawal, dan suster: “Ada gadis kecil yang akan tiba di sini, tidak perlu menghalanginya dan membiarkan ia masuk.”
Charlie Shen memasuki ruang inap, tidak menutupkan pintu, dan membiarkan pintu bangsal dalam kondisi terbuka.
Ia berdiri di pintu bangsal hingga mendengar suara langkahan kaki yang jelas. Ia berhenti menatap tajam, menuju ke arah kasur pasien, memindahkan kursi, dan mendaratkan bokong di kursi.
Di pintu kaca yang terdapat perlindungan radiasi adalah ruangan yang luas.
Saat Joanne Gu memasuki ruangan tersebut tidak ada halangan dari suster dan dokter, dan ia tengah melihat perbedaan gedung rawat inap biasa serta gedung rawat inap mewah tersebut.
Tiga pintu ruang bangsal yang telah dilewati tertutup.
Ruang keempat, pintu terbuka.
Joanne Gu melambatkan langkahan kaki sekaligus menahan napas.
Ia mendekati tembok cukup lama, ia menahan rambutnya menggunakan tangan, dan memiringkan tubuh untuk melihat ke dalam bangsal.
Ruang inap besar, pencahayaan gelap, dan kasur pasien tidak menghadap pintu.
Joanne Gu sekilas langsung melihat bayangan yang bertubuh tegak tengah duduk di kursi.
Ia membungkuk, kedua siku berada di atas paha kaki, jarinya yang lentik berada di tepi kasur, dan ia tengah menggenggam tangan pasien.
Joanne Gu sudah melihat dengan jelas, tangan yang tengah paman genggam sedikit pucat dan keriput.
Sudah dipastikan adalah wanita.
Joanne Gu sedikit mematung.
Joanne Gu tidak bisa menebak siapakah ia, hubungan ia dengan paman. Namun bisa dipastikan ia bukan Camilla Lu.
Tubuh pria sedikit menggerak, dan kursi yang ditempati muncul suara denyitan.
Joanne Gu dengan reflek membalikkan tubuhnya, namun dikarenakan terlalu semangat membuat kepala Joanne Gu terbentur pintu yang terbuat dari kayu, dan menimbulkan suara yang besar!
Ia melihat paman mengalihkan pandangannya!
Ingin menghindar juga telat, paman sudah keburu melihatnya....
Wajah Joanne Gu memucat.
Charlie Shen menatap sejenak lalu bangkit, pria itu memasukkan kedua tangan di dalam saku celana, mimik wajahnya terlihat serius serta tegas dan tengah menatap Joanne Gu.
”Paman, aku....” Joanne Gu menundukkan kepala dan jari tangannya tengah menggaruk pintu dengan perasaan tak berdaya.
“Kamu mengikutiku?”
Tidak dapat menjawab, ini adalah kenyataan yang membuat Joanne Gu semakin menundukkan kepalanya, dan Joanne Gu takut paman marah dengannya.
Novel Terkait
My Perfect Lady
AliciaBalas Dendam Malah Cinta
SweetiesMr. Ceo's Woman
Rebecca WangCintaku Pada Presdir
NingsiBehind The Lie
Fiona LeeInventing A Millionaire
EdisonBaby, You are so cute×
- Bab 1
- Bab 2
- Bab 3
- Bab 4
- Bab 5
- Bab 6
- Bab 7
- Bab 8
- Bab 9
- Bab 10
- Bab 11
- Bab 12
- Bab 13
- Bab 14
- Bab 15
- Bab 16
- Bab 17
- Bab 18
- Bab 19
- Bab 20
- Bab 21
- Bab 22
- Bab 23
- Bab 24
- Bab 25
- Bab 26
- Bab 27
- Bab 28
- Bab 29
- Bab 30
- Bab 31
- Bab 32
- Bab 33
- Bab 34
- Bab 35
- Bab 36
- Bab 37
- Bab 38
- Bab 39
- Bab 40
- Bab 41
- Bab 42
- Bab 43
- Bab 44
- Bab 45
- Bab 46
- Bab 47
- Bab 48
- Bab 49
- Bab 50
- Bab 51
- Bab 52
- Bab 53
- Bab 54
- Bab 55
- Bab 56
- Bab 57
- Bab 58
- Bab 59
- Bab 60
- Bab 61
- Bab 62
- Bab 63
- Bab 64
- Bab 65
- Bab 66
- Bab 67
- Bab 68
- Bab 69
- Bab 70
- Bab 71
- Bab 72
- Bab 73
- Bab 74
- Bab 75
- Bab 76
- Bab 77
- Bab 78
- Bab 79
- Bab 80
- Bab 81
- Bab 82
- Bab 83
- Bab 84
- Bab 85
- Bab 86
- Bab 87
- Bab 88
- Bab 89
- Bab 90
- Bab 91
- Bab 92
- Bab 93
- Bab 94
- Bab 95
- Bab 96
- Bab 97
- Bab 98
- Bab 99
- Bab 100
- Bab 101
- Bab 102
- Bab 103
- Bab 104
- Bab 105
- Bab 106
- Bab 107
- Bab 108
- Bab 109
- Bab 110
- Bab 111
- Bab 112
- Bab 113
- Bab 114
- Bab 115
- Bab 116
- Bab 117
- Bab 118
- Bab 119
- Bab 120
- Bab 121
- Bab 122
- Bab 123
- Bab 124
- Bab 125
- Bab 126
- Bab 127
- Bab 128
- Bab 129
- Bab 130
- Bab 131
- Bab 132
- Bab 133
- Bab 134
- Bab 135
- Bab 136
- Bab 137
- Bab 138
- Bab 139
- Bab 140
- Bab 141.
- Bab 142
- Bab 143
- Bab 144
- Bab 145
- Bab 146
- Bab 147
- Bab 148
- Bab 149
- Bab 150
- Bab 151
- Bab 152
- Bab 153
- Bab 154
- Bab 155
- Bab 156
- Bab 157
- Bab 158
- Bab 159
- Bab 160
- Bab 161
- Bab 162
- Bab 163
- Bab 164
- Bab 165
- Bab 166
- Bab 167
- Bab 168
- Bab 169
- Bab 170
- Bab 171
- Bab 172
- Bab 173
- Bab 174
- Bab 175
- Bab 176
- Bab 177
- Bab 178
- Bab 179
- Bab 180
- Bab 181
- Bab 182
- Bab 183
- Bab 184
- Bab 185
- Bab 186
- Bab 187
- Bab 188
- Bab 189
- Bab 190
- Bab 191
- Bab 192
- bab 193
- Bab 194
- bab 195
- Bab 196
- Bab 197
- Bab 198
- Bab 199
- Bab 200
- Bab 201
- Bab 202
- Bab 203
- Bab 204
- Bab 205
- Bab 206
- Bab 207
- Bab 208
- Bab 209
- Bab 210
- Bab 211
- Bab 212
- Bab 213
- Bab 214
- Bab 215
- Bab 216
- Bab 217
- Bab 218
- Bab 219
- Bab 220
- Bab 221
- Bab 222
- Bab 223
- Bab 224
- Bab 255
- Bab 226
- Bab 227
- Bab 228
- Bab 229
- Bab 230
- Bab 231
- Bab 232
- Bab 233
- Bab 234
- Bab 235
- Bab 236
- Bab 237
- Bab 238
- Bab 239
- Bab 240
- Bab 241
- Bab 242
- Bab 243
- Bab 244
- Bab 245
- Bab 246
- Bab 247
- Bab 248
- Bab 249
- Bab 250
- Bab 251
- Bab 252
- Bab 253
- Bab 254
- Bab 255
- Bab 256
- Bab 257
- Bab 258
- Bab 259
- Bab 260
- Bab 261
- Bab 262
- Bab 263
- Bab 264
- Bab 265
- Bab 216
- Bab 267
- Bab 268
- Bab 269
- Bab 270
- Bab 271
- Bab 272
- Bab 273
- Bab 274
- Bab 275