Baby, You are so cute - Bab 259
Amarah Ice Cream langsung hilang setelah mendengar ucapannya yang sangat biasa ini.
Dia pernah mengalami mimpi seperti ini. Dalam mimpi itu, Papi berjalan ke sisi tempat tidur sambil berkata kepada dirinya yang sedang menangis dan tantrum: “ Nak, kamu mau sepatu hujan yang bagaimana, ayah akan membelikannya untukmu?”
Sore ini, Ice Cream memiliki sepasang sepatu hujan, Papi yang memilihkannya di mal, dia berjongkok lalu memakaikannya di kakinya, setelah itu dia mengajaknya dan MM pergi ke beberapa taman kanak-kanak paling terkenal di kota ini, dia menggendong MM dan menggandeng tangannya, apa yang dia alami saat ini sama persis dengan mimpinya.
Tapi sekarang saat Ice Cream melihat Mami menangis sambil memegang dokumen itu, dia panik, apakah karena dia dan MM tidak bisa menahan godaan, jadi mereka membuat Mami sedih?
"Mami ..."
Ice Cream memegang tangan Mami, dia mendapati tangan Mami dingin dan gemetar.
Saat membaca dokumen itu, pikiran Joanne Gu semakin buntu dan wajahnya memucat
Dia bertubuh kurus, jadi saat menangis tubuhnya langsung gemetar, tubuh kurusnya itu terlihat hampa.
Dia menarik nafas dalam-dalam, jari-jarinya yang kurus meremas dokumen itu, ujung kertas yang menekan telapak tangannya, tidak membuatnya merasa sakit.
Dia panik, dia merasa sangat panik.
“Mami, jangan menangis…” Little Ice Cream yang berada di samping menangis dengan keras.
Joanne Gu mencium pipi putrinya yang lembut, lalu dia memeluk kedua anak itu ke dalam pelukannya, mereka bertiga meringkuk di tengah ruangan, mereka semua sedang menangis.
...
Pukul 20:30, setelah memberi makan dan memandikan anak-anak, dan setelah anak-anak tidur.
Joanne Gu turun ke bawah dan meminta Nenek Wang yang belum tidur naik ke atas untuk menjaga anak-anak, dia memanggil taksi lalu pergi meninggalkan komplek.
Dari komplek lama dia pergi ke Hotel CSC yang berada di pusat kota, supir taksi mengemudi dengan kencang, karena perempuan di kursi belakang terus menangis, tangisannya sangat keras, dan menakuti supir taksi itu.
Joanne Gu melihat pemandangan jalanan di luar, saat hampir tiba di Hotel CSC, dia mengendalikan suasana hatinya dan hanya menyisakan raut wajah dingin.
Dia tidak mengganti pakaiannya yang basah sore ini. Dia merasa tidak enak badan, dia rasa mungkin dirinya demam.
Dia merapikan dokumen yang kusut dengan sabar.
Di hotel bintang lima platinum seperti Hotel CSC, ada pemeriksaan ketat saat masuk dan keluar. Joanne Gu bergegas masuk ke lobi, darah di otaknya memuncak, dia bahkan tidak tahu bagaimana dia bisa masuk ke lift yang langsung tiba ke kamar Presidential Suite.
Di lantai 25, pintu lift terbuka.
Tubuhnya seperti bom yang penuh dengan bubuk mesiu. Semakin dia akan meledak, semakin lembut dia mengetuk pintu.
Dia sedang memikirkan apa yang akan dia katakan di awal pembicaan, memikirkan pembantaian!
Tapi ketika pintu kayu di buka dan memperlihatkan wajah orang yang berada di dalam, darah Joanne Gu yang meluap langsung membeku.
Setelah diam ditempat, raut wajahnya berubah menjadi terlihat konyol.
Elisia Chi mandi di kamar pembantu, kamar pembantu adalah kamar terkecil di Presidential Suite, tadinya untuk kepala pelayan. Tapi begitu dia datang, Charlie Shen menggila dan memasukkannya ke kamar pembantu.
Kamar berukuran sepuluh meter persegi! Dia benar-benar mempelakukannya sebagai bawahan!
Saat tengah mandi, suara ketukan pintu seakan merenggut nyawanya, Elisia Chi mengutuk sambil mengenakan jubah mandi lalu dia pergi untuk membukakan pintu.
Ketika marah si tua bangka Charlie Shen itu sangat menakutkan.
Tetapi ketika dia membuka pintu, di luar berdiri ...
Raut wajah tidak bahagia yang tadinya ingin Elisia Chi sembunyikan langsung dia perlihatkan.
Gerakannya mengikat sabuk jubah mandi melambat, melihat gadis berbibir tipis itu suasana hatinya langsung menjadi buruk.
Bibirnya yang memerah karena uap air panas itu tersenyum: "Ada perlu apa?"
Joanne Gu merasa dia tidak perlu merasa kecewa, tapi matanya sangat sakit, dan rasa sakit itu terus menerus keluar dari bola matanya.
Dia ingat pagi ini di restoran prasmanan, pria itu memerintahkan penanggung jawab wanita mengantarkan beberapa kue yang disukai wanita, dan dia berbisik 'Seharusnya dia sudah bangun'.
Dia juga ingat di pintu hotel, Manajer Wang menyindir dan mengatakan di kamarnya ada pacar asli yang menunggunya.
Sekarang dia melihat Elisia Chi memakai jubah mandi dan pakaiannya acak-acakan, wajah memerah, dan matanya sangat lembut hingga dapat meneteskan air.
Dia bisa menahannya, dia membuka mulutnya dengan tenang: "Aku mencari Charlie Shen, suruh dia keluar."
"Paman sedang berada di kamar mandi."
Joanne Gu tertawa, semakin amarahnya meluap di dalam hatinya, wajahnya semakin terlihat tenang, "Tolong panggilkan dia!"
"Kamu pikir kamu siapa! Kamu hanya mantan istrinya buat apa kamu bersikap sesombong ini? Kalau aku jadi kamu, saat melihat semua ini aku akan segera pergi, wanita yang paling menakutkan adalah wanita yang tidak tahu diri, pantas saja kamu tidak bisa mempertahankan seorang pria. Apa kamu tahu apa yang dia katakan padaku, dia bilang kamu memberinya dua anak, tapi dia menyukaiku ... Aa! "
Plak!
Joanne Gu tidak mengendalikan kekuatannya, bahkan bisa dikatakan dia mengagumi dirinya memiliki kekuatan menampar orang seperti ini.
Elisia Chi kaget karena ditampar olehnya, dengan temperamennya yang bossy dia pasti tidak pernah menyangka ada suatu hari dimana dia akan ditampar oleh seseorang, dia memukul pintu beberapa kali.
"Wanita tua, kamu sudah gila!"
Elisia Chi membelalakkan sepasang mata hitamnya, sorot matanya penuh dengan amarah, lalu dia berteriak dan hendak menerjangnya!
Joanne Gu tersenyum, dia mundur ke belakang sambil menggulung lengan bajunya, Elisia Chi menerjangnya dengan agresif, dia siap untuk dipukul, dan juga siap untuk melawan!
Tapi ketika Elisia Chi hendak memukul wajahnya, dia ditahan oleh kepala pelayan yang entah muncul dari mana.
Joanne Gu terdiam, dia benar-benar tidak tahu dari mana datangnya kepala pelayan ini.
"Sialan! Kepala pelayan lepaskan aku, lepaskan aku, aku harus membalasnya, sejak kecil orang tuaku pun tidak pernah memukulku, lepaskan ..."
"Nona Chi, tenanglah ..."
Di koridor yang panjang itu langsung datang dua penjaga keamanan pria yang menahan Joanne Gu dengan sopan.
Joanne Gu dimasukkan ke dalam lift dengan sopan, sebelum pergi, dia berteriak ke arah pintu: "Charlie Shen! Kalau kamu menginginkan anak-anak, ambil nyawaku sebagai gantinya! Mereka adalah hidupku, kamu ingin memberikan ibu tiri seperti ini, aku akan melawanmu mati-matian! Kalau kamu merebut anak-anakku, aku akan membunuhmu bajingan! Bajingan— "
Penjaga keamanan takut dibuat wanita gila ini, setalah membawa wanita ini ke lift sesuai dengan perintah tamu mereka langsung pergi.
Di saat bersamaan, pria yang mendengar dan menyaksikan semua ini dari ruangan pemantau memijat dahinya dengan jari-jarinya yang memegang rokok, suatu bagian di tubuhnya tiba-tiba melunak.
Dulu dia tidak sadar dia menikahi wanita yang ganas.
...
Sesampainnya di rumah, Joanne Gu langsung pergi ke klinik kecil di lantai bawah mencari dokter TCM untuk meresepkan dua obat tempel.
Dia harus mencegah dirinya terkena serangan jantung.
Semalaman dari lingkaran sosialnya dia belajar tentang bagaimana menyewa pengacara dan memperjuangkan hak asuh anak.
Tetapi para pengacara yang dia cari di Internet atau dikenalkan oleh koleganya tidak begitu terkenal.
Keesokan harinya Joanne Gu pergi mencari Leon Shen, tim penasihat hukum GE, lebih hebat.
Setelah Leon Shen mengetahui hal ini, untuk pertama kalinya di kantornya Leon Shen membuatkan secangkir kopi untuknnya.
Saat itu tubuh Joanne Gu gemetar dengan hebat, pria itu memeluknya sambil menghiburnya dengan lembut, dia tidak banyak bicara, dia hanya berkata: "Ada aku."
Joanne Gu yang terbebani sepanjang malam, langsung tenang.
Leon Shen selalu menjadi penyelamat hidupnya, empat tahun lalu kalau tidak ada dia anak-anak mana mungkin bisa bertahan hidup?
Sekarang, dia tidak punya jalan lain, Joanne Gu mengakui dirinya memalukan, tapi dia tetap meminta bantuannya.
Saat ini dia hanya menerima dokumen legal, dokumen yang pengacara kirimkan kepadanya belum di ajukan ke pengadilan.
Joanne Gu punya cukup waktu untuk mempersiapkan semuanya, tapi kemalangan tidak pernah datang sendiri-sendiri, terkadang begitu bernasib buruk semua masalah langsung berdatangan.
Novel Terkait
Angin Selatan Mewujudkan Impianku
Jiang MuyanLove And War
JaneMy Superhero
JessiHalf a Heart
Romansa UniverseMbak, Kamu Sungguh Cantik
Tere LiyeThick Wallet
TessaBaby, You are so cute×
- Bab 1
- Bab 2
- Bab 3
- Bab 4
- Bab 5
- Bab 6
- Bab 7
- Bab 8
- Bab 9
- Bab 10
- Bab 11
- Bab 12
- Bab 13
- Bab 14
- Bab 15
- Bab 16
- Bab 17
- Bab 18
- Bab 19
- Bab 20
- Bab 21
- Bab 22
- Bab 23
- Bab 24
- Bab 25
- Bab 26
- Bab 27
- Bab 28
- Bab 29
- Bab 30
- Bab 31
- Bab 32
- Bab 33
- Bab 34
- Bab 35
- Bab 36
- Bab 37
- Bab 38
- Bab 39
- Bab 40
- Bab 41
- Bab 42
- Bab 43
- Bab 44
- Bab 45
- Bab 46
- Bab 47
- Bab 48
- Bab 49
- Bab 50
- Bab 51
- Bab 52
- Bab 53
- Bab 54
- Bab 55
- Bab 56
- Bab 57
- Bab 58
- Bab 59
- Bab 60
- Bab 61
- Bab 62
- Bab 63
- Bab 64
- Bab 65
- Bab 66
- Bab 67
- Bab 68
- Bab 69
- Bab 70
- Bab 71
- Bab 72
- Bab 73
- Bab 74
- Bab 75
- Bab 76
- Bab 77
- Bab 78
- Bab 79
- Bab 80
- Bab 81
- Bab 82
- Bab 83
- Bab 84
- Bab 85
- Bab 86
- Bab 87
- Bab 88
- Bab 89
- Bab 90
- Bab 91
- Bab 92
- Bab 93
- Bab 94
- Bab 95
- Bab 96
- Bab 97
- Bab 98
- Bab 99
- Bab 100
- Bab 101
- Bab 102
- Bab 103
- Bab 104
- Bab 105
- Bab 106
- Bab 107
- Bab 108
- Bab 109
- Bab 110
- Bab 111
- Bab 112
- Bab 113
- Bab 114
- Bab 115
- Bab 116
- Bab 117
- Bab 118
- Bab 119
- Bab 120
- Bab 121
- Bab 122
- Bab 123
- Bab 124
- Bab 125
- Bab 126
- Bab 127
- Bab 128
- Bab 129
- Bab 130
- Bab 131
- Bab 132
- Bab 133
- Bab 134
- Bab 135
- Bab 136
- Bab 137
- Bab 138
- Bab 139
- Bab 140
- Bab 141.
- Bab 142
- Bab 143
- Bab 144
- Bab 145
- Bab 146
- Bab 147
- Bab 148
- Bab 149
- Bab 150
- Bab 151
- Bab 152
- Bab 153
- Bab 154
- Bab 155
- Bab 156
- Bab 157
- Bab 158
- Bab 159
- Bab 160
- Bab 161
- Bab 162
- Bab 163
- Bab 164
- Bab 165
- Bab 166
- Bab 167
- Bab 168
- Bab 169
- Bab 170
- Bab 171
- Bab 172
- Bab 173
- Bab 174
- Bab 175
- Bab 176
- Bab 177
- Bab 178
- Bab 179
- Bab 180
- Bab 181
- Bab 182
- Bab 183
- Bab 184
- Bab 185
- Bab 186
- Bab 187
- Bab 188
- Bab 189
- Bab 190
- Bab 191
- Bab 192
- bab 193
- Bab 194
- bab 195
- Bab 196
- Bab 197
- Bab 198
- Bab 199
- Bab 200
- Bab 201
- Bab 202
- Bab 203
- Bab 204
- Bab 205
- Bab 206
- Bab 207
- Bab 208
- Bab 209
- Bab 210
- Bab 211
- Bab 212
- Bab 213
- Bab 214
- Bab 215
- Bab 216
- Bab 217
- Bab 218
- Bab 219
- Bab 220
- Bab 221
- Bab 222
- Bab 223
- Bab 224
- Bab 255
- Bab 226
- Bab 227
- Bab 228
- Bab 229
- Bab 230
- Bab 231
- Bab 232
- Bab 233
- Bab 234
- Bab 235
- Bab 236
- Bab 237
- Bab 238
- Bab 239
- Bab 240
- Bab 241
- Bab 242
- Bab 243
- Bab 244
- Bab 245
- Bab 246
- Bab 247
- Bab 248
- Bab 249
- Bab 250
- Bab 251
- Bab 252
- Bab 253
- Bab 254
- Bab 255
- Bab 256
- Bab 257
- Bab 258
- Bab 259
- Bab 260
- Bab 261
- Bab 262
- Bab 263
- Bab 264
- Bab 265
- Bab 216
- Bab 267
- Bab 268
- Bab 269
- Bab 270
- Bab 271
- Bab 272
- Bab 273
- Bab 274
- Bab 275