Baby, You are so cute - Bab 254
Charlie Shen hanya menundukkan kepala, tidak menjawab.
Tapi tubuh bagian atas Charlie Shen basah total, memajukan tubuh, mengambil sandal perempuan di samping sandal yang pengurus rumah siapkan untuknya tadi.
Charlie Shen mengambil kembali, berjongkok di hadapan Joanne Gu.
Joanne Gu menundukkan kepala, tiba-tiba melihat kakinya berada di tangan Charlie Shen.
Charlie Shen memberikan sandal padanya dengan wajah dingin, memasukkan kaki putih yang sembarangan gerak ini ke dalam sandal perempuan yang hangat.
Charlie Shen diam saja, dengan ibu jari yang kasar, memijat kaki bagian belakangnya.
Kenapa pria ini tahu dia merasa kesakitan di sana? Joanne Gu berjalan begitu lama dengan sepatu hak tinggi, menahan rasa sakit dan tidak menunjukkannya.
Joanne Gu menatap Charlie Shen.
Charlie Shen malah tidak melihatnya sama sekali. Wajah tanpa ekspresi itu, memijat tumit Joanne Gu sampai terasa lembut.
Charlie Shen berdiri, memantik rokok, memasukkan satu tangan ke kantong, berjarak kira-kira satu meter jauh dari Joanne Gu, dan mulai merokok.
Ruang tamu di kamar president suite, menatap pemandangan lampu-lampu di luar jendela, di dalam kamar malah sangat terang bagaikan pagi hari. Lampu gantung yang mewah, cahayanya mampu menyinari kedalaman mata.
Sesaat hanya suara hembusan rokok pria yang mempesona itu.
Joanne Gu melihat samping tubuh pria itu, dalam benaknya muncul banyak kegiatan. Dia perlahan-lahan menenangkan diri, menghilangkan kembali pikiran tentang perasaan kacau itu.
Keseriusan di wajahnya kembali hadir.
Joanne Gu memegang handuk di tubuhnya dan berjalan menghampiri pria itu, "Charlie..."
Charlie Shen kebetulan membalikkan tubuh dan berkata di bawah cahaya lampu, "Kita bicarakan setelah makan."
Joanne Gu menatap mata pria itu dan menggetok kepalanya sendiri.
Charlie Shen menghubungi pengurus rumah, suruh mengantarkan makanan, lalu mengambil baju dan pergi ke ruang ganti baju.
Di ruang makan president suite, keduanya duduk berseberangan. Charlie Shen sama sekali tidak berkata satu patah kata pun. Saat Charlie Shen kelelahan, dia tidak ingin bicara. Suasana hatinya juga tidak terlalu baik.
Joanne Gu tahu pekerjaan Charlie Shen hari ini sangat banyak, dapat terlihat ketika Charlie Shen telepon.
Pengurus rumah mengantarkan makanan barat, Charlie Shen mengambil garpu, memotongnya dengan anggun, lalu membawanya ke hadapan Joanne Gu.
Joanne Gu juga tidak sungkan. Karena lapar, dia langsung memakannya.
Setengah jam kemudian, pengurus rumah datang untuk mengambil kembali peralatan makan.
Charlie Shen berdiri, mengenakan pullover rajutan khaki, melepaskan kancing kerah, memperlihatkan tulang leher, bagian bawah tubuh mengenakan celana panjang putih, ketika berjalan memperlihatkan pergelangan kaki. Pergelangan kaki seorang pria saja begitu cantik, yang ada di atasnya bukan bulu-bulu lebat, di bawahnya adalah telapak kaki panjang.
Di mata Joanne Gu, semua di tubuh pria itu, benar-benar sangat sempurna.
Charlie Shen pergi ke taman. Di kamar president suite bagian atapnya adalah kaca. Pagi hari melihat matahari, malam hari melihat bintang-bintang.
Saat Joanne Gu ikut ke sana, Charlie Shen sudah memantik sebatang rokok dan sedang berbaring di atas sofa.
Joanne Gu berdiri di setengah meter jauhnya, melihat ke arah Charlie Shen dengan kharisma berbincang, "Charlie, kita bicarakan dengan tenang."
Charlie Shen tidak bicara.
Joanne Gu bicara dengan singkat, "Waktu kamu menyadari anak-anak tidak panjang. Tindakanmu selalu membuat orang tidak dapat menebaknya. Yang aku ingin katakan adalah, tidak peduli apakah kamu masih suka atau tidak padaku, pikiranku di sini sudah jelas. Karena sudah cerai, aku tidak pernah berpikir akan kembali rujuk. Aku tidak mencintaimu lagi. Perasaan dan kebencian yang ada juga seiring waktu berubah hambar. Di bawah kondisi kamu tidak menginginkan anak, aku memohon pada orang lain untuk mempertahankan dan melahirkan mereka. Dibicarakan dengan lebih tidak enak didengar, kamu selain hubungan darah, sama sekali tidak ada hubungannya dengan mereka."
Charlie Shen menatap ke sini, sambil merokok dan tidak dapat diketahui ada emosi apa di baliknya.
Joanne Gu merasa tatapan Charlie Shen berubah mengerikan, meskipun wajah pria itu sangat datar.
Joanne Gu sebagai ibu yang sangat menginginkan anak, lanjut berkata, "Tentu saja, aku tidak akan merebut hubungan ayah dan anak-mu dengan mereka. Aku harap bisa membuat kerjasama yang jelas denganmu. Hitam di atas putih, hak pengasuhan dimiliki olehku, kamu punya hak untuk datang mengunjungi. Contohnya beberapa hari setiap bulan, anak-anak boleh tinggal di tempatmu."
"Apakah masih ada?"
Charlie Shen saat ini mengeluarkan rokok dari mulut, asap mengepul, dan menatap mata besar Joanne Gu.
Seperti sedang tertawa.
Joanne Gu tidak merasa ada yang lucu, "Kalau kamu ada permintaan, juga boleh dikatakan kalau masuk akal."
"Aku tanya," Charlie Shen menegakkan tubuh dan mematikan rokok di tangannya, "Kamu tidak pernah berpikir untuk rujuk, tapi apakah pernah berpikir untuk menikah lagi?"
Wajah Joanne Gu berubah masam.
Charlie Shen berkata perlahan-lahan, "Pria cupu seperti apa yang akan mengizinkan ibu dari anak kandungnya menikah dan meneruskan marga pria lain?"
"Ada apa? Apakah di wajahku tertulis kata 'cupu'? Aku pria atau bukan, kamu tidak tahu?"
"Charlie Shen!"
Joanne Gu tidak dapat terima dengan tampang Charlie Shen yang agresif seperti ini. Dia membuka mulut, ingin berkata kalu dia pernah berpikir untuk menikah lagi, setidaknya di saat suka pada seorang pria dan yakin kalau pria itu layak dia percayakan seumur hidupnya.
Tapi setelah berpikir lagi, untuk apa mengatakan semua itu pada pria ini?!
Charlie Shen menatap wajah kecil yang sedang menatapnya dengan marah itu, pipi yang merona, secara bersamaan bibi kecil itu, tertutup dengan erat.
Joanne Gu melamun beberapa saat, Charlie Shen menarik Joanne Gu dengan mudah ke dalam pelukan.
"Apa yang kamu lakukan?" Joanne Gu mendorong pria itu, tapi mana kuat.
Charlie Shen menundukkan kepala, menatap bibir yang sedang bernapas cepat itu dan mendekatkan bibirnya.
Tanpa bicara apa pun langsung menciumnya, sangat tergila-gila dan bertanya dengan suara rendah, "Apa yang aku lakukan? Kamu tanya apa yang aku ingin lakukan? Sudah empat tahun, apakah sudah melupakan rasa itu? Mau aku bantu ingatkan? Tidak mencintaiku lagi? Bibirmu bernapas secepat itu dan detak jantungmu berdetak secepat ini, hm?"
Joanne Gu tidak tahan lagi.
Aura pria ini mengelilinginya. Gerakan Charlie Shen lembut, mencium tanpa paksaan, membuat Joanne Gu goyah. Dia pernah begitu mesra dengan Charlie Shen, tubuh bukanlah otak, bagaimana mungkin merasa asing?
Joanne Gu sangat benci pada dirinya yang goyah, berusaha menarik kembali kesadarannya, lalu tangannya menarik kerah baju Charlie Shen, "Kita bicarakan baik-baik, bicarakan baik-baik, Charlie!"
"Apakah bicara seperti ini tidak bagus? Hm?" tangan besar Charlie Shen semakin kuat memeluk pinggang Joanne Gu, sedangkan tangan lain menjepit dagu Joanne Gu, lanjut mencium, "Kamu berkata tidak mencintaiku, jadi aku mengetes..."
"Aku tidak bisa...bicara seperti ini, bicara baik-baik denganmu. Dasar keras kepala!"
Joanne Gu kesal, seperti kerbau gila, tidak membiarkan pria itu menciumnya dan dibuat kehabisan napas oleh pria itu. Dia pun membesarkan tangan dan langsung menampar Charlie Shen!
Tangannya bahkan terasa sakit.
Gerakan Charlie Shen berhenti. Kulitnya yang putih setelah ditampar, terlihat warna merah yang sangat jelas.
Charlie Shen dibuat tersenyum sangking kesalnya, menangkap tangan Joanne Gu yang masih bergetar setelah menampar orang. Pergelangan tangan yang begitu kurus, jempolnya menekan pembuluh darah, membelai perlahan-lahan, mata yang dalam itu semakin gelap lagi. Menatap Joanne Gu antara tersenyum dan tidak.
Setelah Joanne Gu menampar Charlie Shen, dia semakin merasa tidak nyaman. Wajahnya seperti menunggu mati. Di hadapan Charlie Shen, dia selalu tidak berani. Setelah membuat masalah, pasti akan berubah patuh.
Setelah menengadahkan kepala, langsung menundukkan kepala. Tampang pria itu yang tidak marah, baru mengerikan. Dia sedang berpikir harus bagaimana.
TIba-tiba tubuhnya diputar.
Joanne Gu berbaring di atas sofa, Charlie Shen menekan dengan kuat, lalu mencium, "Kamu pukul, begitu galak, cakar setajam itu? Kamu semakin memukul, aku semakin ingin menghajarmu. Harus membereskanmu baru bisa patuh ya."
Wajah Joanne Gu panas dan pucat, tidak peduli pada basa-basi pria ini dan terus memberontak. Joanne Gu langsung menabrakkan kepalanya pada pria itu. Joanne Gu semakin sulit dikontrol, tapi malah membuat Charlie Shen suka dan mengontrolnya dengan mata gelap yang menyala, "Sayang kamu jangan memberontak lagi, jadi membuatmu kesakitan bukan."
Joanne Gu tersentak. Mendengar suara pria itu yang begitu lembut, napasnya menjadi kesal.
Novel Terkait
Your Ignorance
YayaMy Perfect Lady
AliciaStep by Step
LeksThe Gravity between Us
Vella PinkyYama's Wife
ClarkAsisten Bos Cantik
Boris DreySederhana Cinta
Arshinta Kirania PratistaHalf a Heart
Romansa UniverseBaby, You are so cute×
- Bab 1
- Bab 2
- Bab 3
- Bab 4
- Bab 5
- Bab 6
- Bab 7
- Bab 8
- Bab 9
- Bab 10
- Bab 11
- Bab 12
- Bab 13
- Bab 14
- Bab 15
- Bab 16
- Bab 17
- Bab 18
- Bab 19
- Bab 20
- Bab 21
- Bab 22
- Bab 23
- Bab 24
- Bab 25
- Bab 26
- Bab 27
- Bab 28
- Bab 29
- Bab 30
- Bab 31
- Bab 32
- Bab 33
- Bab 34
- Bab 35
- Bab 36
- Bab 37
- Bab 38
- Bab 39
- Bab 40
- Bab 41
- Bab 42
- Bab 43
- Bab 44
- Bab 45
- Bab 46
- Bab 47
- Bab 48
- Bab 49
- Bab 50
- Bab 51
- Bab 52
- Bab 53
- Bab 54
- Bab 55
- Bab 56
- Bab 57
- Bab 58
- Bab 59
- Bab 60
- Bab 61
- Bab 62
- Bab 63
- Bab 64
- Bab 65
- Bab 66
- Bab 67
- Bab 68
- Bab 69
- Bab 70
- Bab 71
- Bab 72
- Bab 73
- Bab 74
- Bab 75
- Bab 76
- Bab 77
- Bab 78
- Bab 79
- Bab 80
- Bab 81
- Bab 82
- Bab 83
- Bab 84
- Bab 85
- Bab 86
- Bab 87
- Bab 88
- Bab 89
- Bab 90
- Bab 91
- Bab 92
- Bab 93
- Bab 94
- Bab 95
- Bab 96
- Bab 97
- Bab 98
- Bab 99
- Bab 100
- Bab 101
- Bab 102
- Bab 103
- Bab 104
- Bab 105
- Bab 106
- Bab 107
- Bab 108
- Bab 109
- Bab 110
- Bab 111
- Bab 112
- Bab 113
- Bab 114
- Bab 115
- Bab 116
- Bab 117
- Bab 118
- Bab 119
- Bab 120
- Bab 121
- Bab 122
- Bab 123
- Bab 124
- Bab 125
- Bab 126
- Bab 127
- Bab 128
- Bab 129
- Bab 130
- Bab 131
- Bab 132
- Bab 133
- Bab 134
- Bab 135
- Bab 136
- Bab 137
- Bab 138
- Bab 139
- Bab 140
- Bab 141.
- Bab 142
- Bab 143
- Bab 144
- Bab 145
- Bab 146
- Bab 147
- Bab 148
- Bab 149
- Bab 150
- Bab 151
- Bab 152
- Bab 153
- Bab 154
- Bab 155
- Bab 156
- Bab 157
- Bab 158
- Bab 159
- Bab 160
- Bab 161
- Bab 162
- Bab 163
- Bab 164
- Bab 165
- Bab 166
- Bab 167
- Bab 168
- Bab 169
- Bab 170
- Bab 171
- Bab 172
- Bab 173
- Bab 174
- Bab 175
- Bab 176
- Bab 177
- Bab 178
- Bab 179
- Bab 180
- Bab 181
- Bab 182
- Bab 183
- Bab 184
- Bab 185
- Bab 186
- Bab 187
- Bab 188
- Bab 189
- Bab 190
- Bab 191
- Bab 192
- bab 193
- Bab 194
- bab 195
- Bab 196
- Bab 197
- Bab 198
- Bab 199
- Bab 200
- Bab 201
- Bab 202
- Bab 203
- Bab 204
- Bab 205
- Bab 206
- Bab 207
- Bab 208
- Bab 209
- Bab 210
- Bab 211
- Bab 212
- Bab 213
- Bab 214
- Bab 215
- Bab 216
- Bab 217
- Bab 218
- Bab 219
- Bab 220
- Bab 221
- Bab 222
- Bab 223
- Bab 224
- Bab 255
- Bab 226
- Bab 227
- Bab 228
- Bab 229
- Bab 230
- Bab 231
- Bab 232
- Bab 233
- Bab 234
- Bab 235
- Bab 236
- Bab 237
- Bab 238
- Bab 239
- Bab 240
- Bab 241
- Bab 242
- Bab 243
- Bab 244
- Bab 245
- Bab 246
- Bab 247
- Bab 248
- Bab 249
- Bab 250
- Bab 251
- Bab 252
- Bab 253
- Bab 254
- Bab 255
- Bab 256
- Bab 257
- Bab 258
- Bab 259
- Bab 260
- Bab 261
- Bab 262
- Bab 263
- Bab 264
- Bab 265
- Bab 216
- Bab 267
- Bab 268
- Bab 269
- Bab 270
- Bab 271
- Bab 272
- Bab 273
- Bab 274
- Bab 275