Baby, You are so cute - Bab 94

"Robert, Charlie dan gadis cilik keluargamu berbeda 12 tahun, aku tidak bisa menemukan hubungan diantara mereka sebelum menikah, kamu ceritakan dulu proses Charlie menikahi gadis cilik keluargamu."

Robert tahu bahwa Huxley curiga bahwa Charlie menikahi putrinya karena tujuan tertentu.

Dia mengulangi kondisi saat itu, dia juga tidak bodoh, dua buah kontrak yang ditanda tangan olehnya dengan Jones atas maksud Charlie tidak diceritakannya kepada Huxley.

Menjual putri memang tidaklah berjaya, selain itu isi dari kontrak itu........juga melanggar hukum, memang tidak boleh diceritakan kepada orang lain juga.

Waktu itu karena kontrak itu, dia juga ragu-ragu sejenak, namun godaan 200 juta rmb sungguh besar sekali, dan dia sudah menuangkan semua dendamnya kepada wanita itu kepada Joanne, dan mengorbankannya, dia sebagai ayah tidaklah merasa tidak tega.

Huxley mendengarkannya dengan diam, dia semakin yakin dengan pemikiran dihatinya, Charlie menikahi putri Robert pasti bukan karena mencintainya.

Seorang lelaki keturunan keluarga terkenal dan menyukai seorang anak haram yang orang tuanya tiba-tiba kaya, kemungkinan ini tidaklah terlalu besar.

Jadi apa yang sebenarnya ingin dia lakukan?

Mungkin bahkan tidak perlu terburu-buru untuk memisahkan dia dan gadis itu, dan tunggu saja perubahannya, jika dia punya tujuan lain, cepat atau lambat pasti akan terlihat di gadis itu.

Polisi Zhang kemari dari sisi lain, dia berjalan kesamping Huxley dan menundukkan kepalanya sambil berbisik, "Tuan Besar, Nona Jane datang."

Huxley dengan jarangnya tersenyum dan menganggukkan kepalanya.

...........

Mobil Audi milik Camilla berhenti didepan pintu Paviliun Gu.

Setelah duduk tenang 5 menit di kursi stir, dia turun dari mobil sambil membawa tasnya.

Penjaga didepan pintu sudah lama melihatnya dari kejauhan ada seorang wanita yang berpakaian seragam kerja dengan postur tubuh yang sempurna, sangatlah cantik, namun wajahnya juga sangatlah pucat.

Penjaga ini adalah orang baru diganti dari dua tahun yang lalu, dia tidaklah mengenal Camilla, namun pembantu lama di dalam halaman mengenal Camilla, dia memanggilnya dengan ramah, "Nona Jane."

Camilla tersenyum, namun tatapannya kosong, dia masuk kedalam pintu, halaman depan yang familiar, rerumputan yang familiar, realita dengan ingatannya bercampur menjadi satu.

Tempat yang berbeda membuatnya nyaris tidak bisa bernafas.

Halaman depan sangatlah besar, itu adalah sebuah taman bunga, ada sebuah sungai kecil dan ada jembatan, setiap sudut dan sisi adalah ingatannya dari kecil bersama dia.

Masa kecilnya sangatlah bahagia, ibu dan kakak Charlie yang bisa diandalkan semuanya ada, namun kakak Charlie yang semasa kecil hidupnya sangatlah menderita.

Sekali terpikiran ini, hati Camilla tersentuh, namun dia juga merasa sakit karena dia juga.

Matanya basah, Camilla menahannya, wajahnya yang pucat tenang seimbang, dia menatapi pembantu lama itu, dan bertanya, "Apakah Tuan Muda kedua ada?"

Pembantu lama itu menjawab, "Tidak ada."

Camilla mengangkat kepalanya dan menarik nafas dalam-dalam, dia melangkah dengan elegan kedalam.

Jika bukan karena Tuan besar bilang jangan mencampuri projek Cahrlie di area universitas, dan berikan toko yang paling baik untuknya dan dua buah konter khusus.

Camilla tidak akan pernah menginjak rumah ini lagi, setiap udara kotor yang ada dirumah ini membuatnya merasa tidak nyaman. ketakutan, dan rasa malu yang tidak tertandingkan!

................

Pagi hari, Joanne bangun sangatlah awal.

Lebih tepatnya adalah semenjak melihat diberita bahwa dia berciuman dengan seorang wanita dihotel, Joanne langsung tidak bisa tidur nyenyak setiap malam.

Satu minggu telah berlalu, dia merangkul wanita hingga mencium wanita, Joanne benar-benar tidak mengerti apa maksudnya.

Seminggu tidak melakukan hal itu dan dia tidak tahan?

Sudah tanggal 16, hari cerah, ketika siang hari, cahaya matahari sangatlah menghangatkan, dan membuat orang menjadi nyaman.

Pagi-pagi, tukang kebun sudah sibuk dihalaman belakang, mereka menambahkan air baru untuk kolam renang luar rumah yang sebelumnya airnya dibuang semua.

Kak Wang, Tuan punya kebiasaan untuk berenang ketika musim dingin, untuk memperkuat tubuh, tunggu tuan kembali, dia bisa langsung berenang kapanpun.

Joanne tertawa dalam hati, Tunggu tuan kembali?

Kapan dia pulang? Kemarin adalah hari kumpul-kumpul saja dia juga tidak pulang, seolah dia sengaja menolak semua tempat yang ada Joanne saja, dia sama sekali tidak mengangap tempat ini adalah rumah.

Tapi dia begitu kaya, punya begitu banyak property, wanitanya juga ada begitu banyak, dia bisa tinggal dimana saja.

...........

Sarapannya adalah sisahan pangsit kemarin.

Joanne dan Kak Wang, Serta Bibi Zhou untuk belajar membuatnya, karena dia menantikannya dengan bodoh, meskipun dia marah, namun seharusnya kemarin dia harus pulang kan.

Dari pagi dia membuat pangsit dari pagi hingga siang, dan menunggu hingga petang, hingga tengah malam.

Sebuah pangsit diletakkan dimulutnya, Joanne menatapi kuahnya yang mengalir keluar, dia tiba-tiba merasa matanya ingin menangis.

Dia sedikit merengek, dia lalu menelannya, dan mengedipkan matanya untuk mengerakkan bulu matanya dan menjatuhkan rasa sedih dihatinya.

Bibi Zhou terus menatapinya dari samping, dia saling bertatapan dengan Kak Wang, tatapan mereka juga penuh ketidak berdayaan.

Lelaki yang tidak mau pulang kerumah, siapa yang sanggup mengatai dia apa-apa?

"Aku sudah kenyang." Joanne meletakkan sumpit dan dan naik keatas tangga.

10 menit kemudian dia turun.

"Kak Wang, Bibi Zhou hari ini aku mau pergi ke sekolah untuk mengurus buku, dan membersihkan kelas, tanggal 18 kami akan mulai sekolah."

Kak Wang mengerutkan keningnya, "Aku tidak ada masalah jika mengurus buku, tapi mengapa masih harus membersihkan kelas? Kami melayani nyonya dengan sepenuh hati, para guru ini malah begini, jika Tuan tahu......"

Bibi Zhou mendorong Kak Wang, Kak Wang langsung diam.

Joanne tertawa, "Karena aku adalah pengurus kelas."

Bibi Zhou mengambil apel yang segar dari kantong dan kue cookies yang baru selesai dipanggang dan sebotol susu untuk dimasukan kedalam tas nya.

"Jika nanti siang tidak bisa pulang, makanlah ini dulu, tidak boleh diam-diam makan makanan pedas diluar!"

Joanne mencium wajah Bibi Zhou dengan cepat dan kabur!

Supir tua didalam rumah mengantar Joanne keluar dari villa hingga kebawah gunung, Joanne bersikeras mau duduk kendaraan umum.

Pagi hari jam 1- sampai di universitas X jurusan seni, beberapa pengurus kelas yang rumahnya berada dikota ini sudah tiba, mengurus buku dulu lalu membersihkan kelas yang akan dipakai untuk acara pembukaan tahun ajaran baru.

Seusai sibuk, memang sudah lewat jam 12, Joanne berpamitan dengan pengurus kelas didepan pintu sekolah.

Cuacanya baik, langit sangatlah biru dan tidak ada awan sama sekali, Joanne berjalan mengikuti toko-toko dipinggir sekolah, dia mengeluarkan apel dan sambil makan sambil berjalan.

Hingga diujung jalan, setelah berbelok dan berjalan beberapa ratus meter sudah adalah bus stop, Joanne berdiri disamping jalanan dan menari kartu bus.

Dibelakangnya ada suara klakson mobil, dia mengira telah menghalangi jalanan, dia bergeser beberapa langkah namun mobil itu tetaplah klakson.

Setelah mengambil kartu bus, Joanne melirik kearah sana, terlihat sebuah mobil balap hitam tengah berhenti disampingnya.

Joanne mengerutkan keningnya, dia tahu bahwa ini adalah sebuah mobil balap yang sangatlah keren.

Jendela mobil yang hitam langsung diturunkan, dan terlihat sesosok lelaki yang duduk di kursi kemudi, lelaki itu mempunyai dagu yang tajam, dan ketika menoleh terlihat kemejanya yang elegan, wajahnya yang terlihat berbahaya baik tersenyum maupun tidak itu sangatlah tampan, matanya yang besar berkedip kearah Joanne.

"Kakak ipar?"

Joanne menganggukkan kepalanya, "Halo."

"Kakak ipar mau kemana? Aku antar kamu."

Joanne melirik bahwa bus yang datang setengah jam sekali telah tiba, dia mengelengkan kepalanya dengan sopan dan melewati mobil balap untuk naik bus umum.

Namun mobil balap langsung bergeser sesuai setiran lelaki ini, dan dengan tepatnya menghalangi jalan Joanne.

Ada banyak orang yang naik ke bus, semuanya berdempetan disana, Joanne dihalangi oleh mobil balap lagi, dia ketinggalan jauh.

Novel Terkait

Gaun Pengantin Kecilku

Gaun Pengantin Kecilku

Yumiko Yang
CEO
3 tahun yang lalu
Gue Jadi Kaya

Gue Jadi Kaya

Faya Saitama
Karir
4 tahun yang lalu
Yama's Wife

Yama's Wife

Clark
Percintaan
3 tahun yang lalu
Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
3 tahun yang lalu
Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu
4 tahun yang lalu
Marriage Journey

Marriage Journey

Hyon Song
Percintaan
3 tahun yang lalu
After Met You

After Met You

Amarda
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
My Perfect Lady

My Perfect Lady

Alicia
Misteri
4 tahun yang lalu