Baby, You are so cute - Bab 260
Hari itu Bos Duan dari Perusahaan Duan yang terkutuk menunda pembayaran akhir dan menunda pembaruan kontrak, dia bermain petak umpet dengannya.
Setiap hari Joanne Gu sangat sibuk, dia dan Leon Shen pergi ke firma hukum dan komite yang memasukkan nama anak-anak ke KK-nya, begitu pulang kerja dia pergi ke Perusahaan Duan untuk mencegat orang.
Setelah mencegatnya selama beberapa hari, Joanne Gu mendapatkan informasi internal yang mengatakan beberapa hari ini Boss Duan tidak pergi ke perusahaan, tetapi dia menyuruh atasan sebuah departemen kecil Perusahaan Duan membohogi Joanne Gu, dan mengatakan bosnya ada di perusahaan, dan kalau ada perlu bisa mencarinya di perusahaan
Joanne Gu sangat marah, tapi bekerja selama dua tahun, sudah membuatnya menjadi lebih penyabar.
Hari ini cuaca cerah, pagi-pagi sekali dia menerima informasi internal dari Dilla Zhao, Bos Duan sedang bersantai di lapangan golf South Lake!
Joanne Gu membawa dua orang asisten, dengan kartu tahunan perusahaan, mereka memasuki lapangan golf dengan mulus. Setelah mengganti pakaian, dia dituntun oleh seorang caddy, angin berhembus dengan sepoi-sepoi, dari kejauhan, dia bisa melihat Bos Duan yang sulit di dekati itu.
Matahari berada tepat di atas kepalanya, Joanne Gu yang memakai topi masih harus menyipitkan matanya, begitu dia mengalihkan pandangannya darah di tubuhnya mulai mengalir ke atas.
Di padang golf lain yang jaraknya lebih dari sepuluh meter, seorang pria berpakaian olahraga putih yang bertubuh tinggi dan terlihat berwibawa, sedang mengayunkan tongkat golf dengan lembut, dibawah cahaya matahari dia menyipitkan matanya.
Dalam hati Joanne Gu berkata ‘bagus’.
Dua pria yang selama beberapa hari ini sangat ingin dia cabik-cabik dengan pisau berkumpul di hadapannya.
Dia mengalihkan pandangannya dan melihat ke arah Bos Duan. Joanne Gu menundukkan kepalanya sambil berpikir dengan seksama, bibir merah mudanya mengatup, lalu dia mendekat dan memberikan senyuman yang seindah bunga—
"Bos Duan, kebetulan sekali!"
Suaranya manis dan nyaring, seolah-olah semua ini benar-benar merupakan sebuah kebetulan.
Bos Duan, yang berusia lebih dari lima puluh tahun, bertubuh pendek, dengan sorot mata yang dalam dia melihat kearahnya, sambil tersenyum dia bercanda dengan beberapa orang di sekitarnya: "Aku baru bilang tidak ada gadis cantik yang menemani, sekarang gadis cantiknya langsung datang ! Benar-benar sangat cantik dan manis, sepertinya aku pernah melihatnya di suatu tempat! "
Joanne Gu berjalan menghampirinya sambil tersenyum sinis di dalam hati lalu dia menjulurkan tangan putihnya yang mempesona: "Boss Duan sangat suka bercanda. Belakangan ini karena kerjasama tahap ketiga dengan GE, Boss Duan dan saya sudah beberapa kali bertemu dalam pesta perjamuan, apakah maksud Boss Duan wajah saya pasaran? "
Bos Duan menyipitkan matanya, sikapnya biasa saja, lalu dia berkata ‘oh’, "Semakin tua mataku semakin rabun, sampai-sampai aku tidak bisa mengenali Joanne."
Joanne Gu tersenyum lalu melepas topinya, dia langsung memperlihatkan wajah bulatnya dan kedua matanya berkedip dengan sedih.
"Beberapa hari tidak bertemu Bos Duan sudah lupa pada Joanne, kelihatannya Joanne harus lebih menonjolkan keberadaanku, Bos Duan, tidak keberatan Joanne menonton di samping kan?
Bos Duan memicingkan mata melihat Joanne Gu, "Ada gadis cantik yang menemani tentu saja bagus."
Joanne Gu tadinya mengira setidaknya dia sudah memulai awal yang baik, tetapi kenyataan sangat kejam. Bos Duan mengobrol dengan bos-bos lain dan tidak memberinya kesempatan untuk berbicara.
Sampai mereka selesai bermain golf juga masih tidak ada perkembangan dan dia juga tidak bisa membahas soal pembayaran akhir.
Batas waktu yang diberikan oleh perusahaan sudah lewat. Bos Duan ini sengaja, uang ada di sakunya, kalau tidak bisa membuatnya membayar pembayaran akhir ini artinya kamu tidak berkompeten.
Hari ini, bisa bertemu langsung merupakan kesempatan yang dia peroleh dengan susah payah. Saat Joanne Gu sedang memeras otaknya dia mendengar orang-orang ini sedang membahas seseorang.
"Bos Duan, kamu sudah berkali-kali mengundang CEO Hotel CSC tapi masih tidak berhasil?"
Bos Duan berkata, "Dia adalah Tuan ke-5! Dia terkenal dingin dan suka menyendiri, aku ingin menjalin relasi dengannya, tapi aku tidak bisa mendapatkan informasi mengenai kesukaannya."
Bos yang lain tersenyum, "Bukankah pria hanya menyukai hal itu? Kudengar bos muda ini tampan, dan dia adalah tipe pria yang sangat disukai para wanita ..."
Joanne Gu sangat panik, karena panik dia mengalihkan pandangannya dan dia juga tidak tahu apa yang harus dia katakan.
Dia berkata dengan perlahan: "Selain tampan CEO Shen juga memiliki bentuk fisik yang bagus."
Saat Joanne Gu mengatakan hal ini, orang-orang itu terdiam selama beberapa detik.
Bos Duan menghampirinya dengan perlahan, ketika dia berbalik, dia melihat gadis itu membelai rambutnya sambil sedikit menundukkan kepalanya dan menggigit bibir bawahnya.
Matanya berbinar, dan sikapnya langsung berubah, "Joanne kenal dengan CEO Shen?"
Joanne Gu berkata dengan terbata-bata sambil terus menundukkan kepalanya "Tidak... terlalu akrab."
Ucapannya ini membuat orang merasa dia seperti gadis kecil yang malu, dia bahkan tahu bentuk fisiknya bagus, mana mungkin tidak akrab.
Bos Duan seakan menemukan sebuah harta karun: "Oh ya, Joanne, tadi sepertinya ada yang ingin kamu katakan kepadaku?"
Joanne Gu berkata sambil tersenyum: "Bos Duan, mengenai kerja sama tahap ketiga, dan ... mungkin karena sibuk Anda lupa melakukan pembayaran akhir."
"Oh, akhir-akhir ini perusahaan sangat sibuk, kebetulan hari ini ada waktu, kita bisa membicarakan perihal kerja sama secara mendetail, pembayaran akhir tidak masalah, 100 miliyar rupiah, aku pasti akan memberikannya."
Joanne Gu ikut tertawa dan diam-diam menghela nafas.
Meskipun memanfaatkan nama bajingan itu sangat memalukan, tapi zaman sekarang apa artinya harga diri?
Dia tidak mungkin terus meminta bantuan Leon Shen, itu sangat memalukan. Sekarang Bos Duan adalah kliennya, kalau dia tidak bisa mendapatkan pembayaran akhir, dia harus mendapatkan hukuman sesuai dengan peraturan perusahaan.
Gajinya tidak boleh dipotong, dia harus bekerja keras menghasilkan uang, sebelum pengadilan mengirimkan surat gugatan, dia harus mengumpulkan uang sekolah TK anak-anak selama satu tahun, dengan begitu saat di pengadilan dia akan berada di posisi yang menguntungkan.
Dia kembali melihat kemampuannya yang menakutkan.
Begitu banyak lika-liku, begitu banyak kalangan, tapi tetap ada orang yang berusaha mencari cara untuk mengenalnya, dan bahkan ingin memiliki sedikit relasi dengannya.
"Joanne?"
Joanne Gu sadar dari lamunannya.
Bos Duan menyipitkan mata liciknya, sambil tersenyum dia mendekatinya, lalu berbalik dan menunjuk, "Joanne , lihat, bukankah itu CEO Shen?
Joanne Gu diam-diam berkata gawat, dia baru saja membicarakan pria itu, dia berharap Bos Duan akan salah paham tentang hubungannya dengan Charlie Shen, lalu memberikan 100 miliyar itu kepadanya.
Tapi sekarang...
CEO Duan menyentuh lengan kecilnya: "Benar-benar berjodoh, kita bertemu di sini, Joanne, kamu tidak pergi ke sana dan menyapa CEO Shen?"
Joanne Gu paham, Bos Duan ini licik dan penuh perhitungan. Di satu sisi dia ingin memastikan dirinya dan Charlie Shen benar-benar memiliki hubungan atau tidak, di sisi lain kalau dirinya kesana dia ingin ikut mencari muka kepada pria itu?
Joanne Gu mengeluh, kata-kata ambigu tadi Joanne Gu pelajari dari seniornya, saat seorang gadis membahas tentang seorang bos besar harus terlihat malu, cara ini tidak pernah gagal.
Ini pertama kalinya dia melakukan hal ini tapi dia tidak menyangka dia malah menggali lubang untuk dirinya.
Dia tidak mungkin berhenti di tengah jalan.
Padang golf di kejauhan itu hangat dan berangin. Joanne Gu melangkahkan kakinya dan berjalan selangkah demi selangkah ke atas es yang membeku.
Pria itu sedang mengayunkan tongkat golfnya dan sedikit membungkukkan punggungnya. Dia mengenakan kaos olaharaga berwarna putih, seiring dengan lekuk punggungnya yang lebar dan memikat, dan kedua tulang belikatnya yang terbuka dan tertutup membuat gerakannya yang anggun ini telihat sangat stabil kuat dan seksi.
Di sebelahnya ada seorang pria berusia empat puluhan yang sedang memegang tongkat golf sambil tersenyum.
Dua caddy berada di belakang mereka.
Joanne Gu tidak tahu harus memulai dari mana, apa yang dinamakan cari mati, menggunakan jalan pintas ...
Novel Terkait
Mr. Ceo's Woman
Rebecca WangHei Gadis jangan Lari
Sandrako1001Malam bersama pramugari cantik
andrian wijayaCinta Tak Biasa
SusantiThe Comeback of My Ex-Wife
Alina QueensBaby, You are so cute×
- Bab 1
- Bab 2
- Bab 3
- Bab 4
- Bab 5
- Bab 6
- Bab 7
- Bab 8
- Bab 9
- Bab 10
- Bab 11
- Bab 12
- Bab 13
- Bab 14
- Bab 15
- Bab 16
- Bab 17
- Bab 18
- Bab 19
- Bab 20
- Bab 21
- Bab 22
- Bab 23
- Bab 24
- Bab 25
- Bab 26
- Bab 27
- Bab 28
- Bab 29
- Bab 30
- Bab 31
- Bab 32
- Bab 33
- Bab 34
- Bab 35
- Bab 36
- Bab 37
- Bab 38
- Bab 39
- Bab 40
- Bab 41
- Bab 42
- Bab 43
- Bab 44
- Bab 45
- Bab 46
- Bab 47
- Bab 48
- Bab 49
- Bab 50
- Bab 51
- Bab 52
- Bab 53
- Bab 54
- Bab 55
- Bab 56
- Bab 57
- Bab 58
- Bab 59
- Bab 60
- Bab 61
- Bab 62
- Bab 63
- Bab 64
- Bab 65
- Bab 66
- Bab 67
- Bab 68
- Bab 69
- Bab 70
- Bab 71
- Bab 72
- Bab 73
- Bab 74
- Bab 75
- Bab 76
- Bab 77
- Bab 78
- Bab 79
- Bab 80
- Bab 81
- Bab 82
- Bab 83
- Bab 84
- Bab 85
- Bab 86
- Bab 87
- Bab 88
- Bab 89
- Bab 90
- Bab 91
- Bab 92
- Bab 93
- Bab 94
- Bab 95
- Bab 96
- Bab 97
- Bab 98
- Bab 99
- Bab 100
- Bab 101
- Bab 102
- Bab 103
- Bab 104
- Bab 105
- Bab 106
- Bab 107
- Bab 108
- Bab 109
- Bab 110
- Bab 111
- Bab 112
- Bab 113
- Bab 114
- Bab 115
- Bab 116
- Bab 117
- Bab 118
- Bab 119
- Bab 120
- Bab 121
- Bab 122
- Bab 123
- Bab 124
- Bab 125
- Bab 126
- Bab 127
- Bab 128
- Bab 129
- Bab 130
- Bab 131
- Bab 132
- Bab 133
- Bab 134
- Bab 135
- Bab 136
- Bab 137
- Bab 138
- Bab 139
- Bab 140
- Bab 141.
- Bab 142
- Bab 143
- Bab 144
- Bab 145
- Bab 146
- Bab 147
- Bab 148
- Bab 149
- Bab 150
- Bab 151
- Bab 152
- Bab 153
- Bab 154
- Bab 155
- Bab 156
- Bab 157
- Bab 158
- Bab 159
- Bab 160
- Bab 161
- Bab 162
- Bab 163
- Bab 164
- Bab 165
- Bab 166
- Bab 167
- Bab 168
- Bab 169
- Bab 170
- Bab 171
- Bab 172
- Bab 173
- Bab 174
- Bab 175
- Bab 176
- Bab 177
- Bab 178
- Bab 179
- Bab 180
- Bab 181
- Bab 182
- Bab 183
- Bab 184
- Bab 185
- Bab 186
- Bab 187
- Bab 188
- Bab 189
- Bab 190
- Bab 191
- Bab 192
- bab 193
- Bab 194
- bab 195
- Bab 196
- Bab 197
- Bab 198
- Bab 199
- Bab 200
- Bab 201
- Bab 202
- Bab 203
- Bab 204
- Bab 205
- Bab 206
- Bab 207
- Bab 208
- Bab 209
- Bab 210
- Bab 211
- Bab 212
- Bab 213
- Bab 214
- Bab 215
- Bab 216
- Bab 217
- Bab 218
- Bab 219
- Bab 220
- Bab 221
- Bab 222
- Bab 223
- Bab 224
- Bab 255
- Bab 226
- Bab 227
- Bab 228
- Bab 229
- Bab 230
- Bab 231
- Bab 232
- Bab 233
- Bab 234
- Bab 235
- Bab 236
- Bab 237
- Bab 238
- Bab 239
- Bab 240
- Bab 241
- Bab 242
- Bab 243
- Bab 244
- Bab 245
- Bab 246
- Bab 247
- Bab 248
- Bab 249
- Bab 250
- Bab 251
- Bab 252
- Bab 253
- Bab 254
- Bab 255
- Bab 256
- Bab 257
- Bab 258
- Bab 259
- Bab 260
- Bab 261
- Bab 262
- Bab 263
- Bab 264
- Bab 265
- Bab 216
- Bab 267
- Bab 268
- Bab 269
- Bab 270
- Bab 271
- Bab 272
- Bab 273
- Bab 274
- Bab 275