Baby, You are so cute - Bab 82
...
Setelah mengobrol dengan Emily, Joanne Gu merasa lega, kecurigaan dan kesedihan yang menekan di hatinya akhir-akhir ini seakan menghilang begitu saja.
Hal yang paling disyukuri adalah dukungan dari teman-teman terdekatnya.
Berpacaran dengan pria yang lebih tua dua belas tahun darinya, terus terang, Joanne Gu sama sekali tidak percaya diri.
Emily tersenyum mempermainkannya, “Kepercayaan diri seperti apa yang kamu butuhkan? Paman kartu unggulan kemungkinan besar takluk karena mukamu yang masih anak-anak ini, mumpung dia masih penuh energi dan semangat, Joanne, pergunakan baik-baik sepasang dadamu yang montok itu untuk mengekangnya!"
Joanne Gu menutup mulutnya, dan mereka berdua berjalan keluar dari restoran, dia baru berkata dengan sakit kepala, "Sebenarnya, aku takut melakukan itu dengannya. Dia sangat marah terakhir kali sehingga membuatku sangat sakit. Lukaku hampir sembuh. Tetapi setiap kali memikirkannya, akan teringat rasa sakitnya."
Emily juga bingung, jadi dia bertanya, "Jadi apakah malam ini kalian akan ‘itu’?"
Wajah Joanne Gu menjadi merah...
Kata-kata Emily benar-benar mengingatkannya, dua hari lalu dia berkata bahwa dia akan tinggal di kamar tidur, tapi tidak kembali, kemarin dia mabuk, dan hari ini dia akan pulang kerja lebih awal.
Sepertinya sudah tidak bisa menghindar ...
...
Kedua sahabat itu keluar dari restoran cepat saji KFC pada siang hari.
Di sisi jalan di bawah anak tangga, ada Porsche Cayenne putih yang parkir disitu, pengemudi di dalam mobil adalah pekerja yang sudah kawakan di vila, dia berjalan menghampiri Joanne Gu.
Emily memandangi Porsche Cayenne dengan mata berbinar, dan berbisik pada Joanne Gu sambil bercanda: "Sebenarnya ya, seorang CEO CSC Groups, tidak peduli berapa banyak anak yang dia miliki, berdasarkan tampang dan identitasnya, Joanne, kamu benar-benar menemukan harta karun!"
"..."
Joanne Gu dengan sopan menjelaskan kepada supir bahwa dia akan pergi berbelanja setelah ini. Ada banyak orang selama liburan dan tidak nyaman untuk parkir, dia meminta bapak supirnya untuk pulang dulu.
Supir itu memintanya untuk memberi tahu suaminya terlebih dahulu.
Joanne Gu tidak berdaya, dikirimnya pesan teks ke pria yang senang mengatur segala hal itu!
Dalam beberapa detik, dia menjawab dengan lembut:
[Suami mengizinkan. Jangan berbelanja di jalan-jalan kecil, ada banyak pencopet, tidak aman untuk anak gadis. Ajak temanmu untuk mengunjungi mall, kalau ada yang disuka, sebut saja namaku ketika mau bayar.]
... Benar-benar kaya dan semena-mena!
Walaupun mulutnya mendesah, hati Joanne Gu terasa manis, saat suami kaya bilang beli, benar-benar sangat tampan!
Beberapa hari yang lalu dia masih tidak merasakannya, ketika tiba waktunya untuk membelanjakan uangnya, Joanne Gu sekali lagi menyadari secara mendalam pria mulia dan kaya macam apa yang dinikahinya.
Karena beberapa mall yang dia tunjuk untuk dikunjungi dalam pesan teks, bahkan untuk sepasang kaus kaki pun harganya ribuan ...
Joanne Gu pun kaget, menyeret Emily yang masih belum puas, dan keduanya keluar dari pusat perbelanjaan mewah terbesar di Kota A dengan tangan kosong.
Emily menolak untuk pergi, dan menatap Haagen-Dazs di seberang dengan mata berbinar, "Nyonya Shen, bisakah kamu traktir aku makan itu?"
"..."
Kedua sahabat itu benar-benar miskin sampai tahap tertentu, tidak pernah makan Haagen-Dazs sejak kecil.
Saat memasuki pintu, Joanne Gu tiba-tiba teringat bahwa payungnya ketinggalan di mall, "Emily, kamu masuk dulu, aku ambil barang sebentar."
Emily menunjuk tempat duduk, dan Joanne Gu mengangguk sambil berjalan keluar dari toko.
Mall itu berada di seberang alun-alun, ketika Joanne Gu hendak menyeberang jalan, kebetulan sedang lampu merah.
Dia berdiri di ujung paling kiri dari kerumunan dan berjalan ke zebra cross ketika tiba-tiba sebuah mobil sport wanita berwarna merah tiba-tiba mengerem di depannya.
Kejadiannya terlalu cepat sehingga Joanne Gu hanya sibuk menghindar tanpa mengangkat kepalanya, dalam beberapa detik, sebuah kekuatan mencengkeram lengannya dan menyeretnya ke dalam mobil!
Kepalanya pusing ketika membentur tempat duduk bagian belakang mobil, dan ketika Joanne Gu berkedip untuk melihat sosok merah cerah di kursi pengemudi*, raut wajahnya langsung tidak enak dilihat: "Kamu gila ya!"
Tracy Gu menoleh, dagunya yang runcing sangat kaku, menatapnya dengan tajam!
Joanne Gu terpana, apa yang terjadi pada wanita ini, wajahnya pucat dan matanya bengkak. Tapi apa urusannya dengan dia?
"Buka pintu," kata Joanne Gu dengan tidak sabar.
Mobil sport wanita itu langsung melesat maju begitu lampu merah berlalu!
"Hei, apa yang kamu lakukan! Kemana kamu membawaku?"
Mobil sport wanita itu melaju sekitar dua puluh menit dan berhenti di rumah sakit pusat kota.
Setelah turun dari mobil, Tracy Gu dengan kasar menyeret Joanne Gu ke ruang rawat inap.
Begitu memasuki lift, Tracy Gu baru melepasnya, kedua matanya yang merah terbuka lebar, menatap ke arah Joanne Gu dengan ganas, air matanya pun jatuh, "Ethan terluka parah, tahukah kamu?"
"……apa?"
Jantung Joanne Gu tiba-tiba berdebar-debar. Sebelum dia bisa mencerna berita ini, Tracy Gu memberinya bom yang lebih berat, "Charlie Shen yang memukulnya! Ethan dia, he ... hu hu hu, sekarang sedang berbaring di unit perawatan intensif."
Joanne Gu tertegun. Tidak percaya apa yang didengar telinganya, paman memukul seseorang? Memukul Ethan Lu sampai terluka parah?
Dia menggelengkan kepalanya, dia tidak percaya dan malah menganggapnya lucu.
"Untuk apa aku berbohong padamu? Pergi dan lihat dengan matamu sendiri!" Tracy Gu meraih lengannya dan menyeretnya ke kamar pasien!
Joanne Gu diseret ke kamar pasien dalam keadaan melongo, melihat situasi Ethan Lu, wajahnya tiba-tiba pucat dan kaget.
Kepalanya ditutupi dengan kain kasa, dengan banyak luka di wajahnya, dan bagian atas tubuhnya bahkan lebih mengerikan. Kain kasa di banyak tempat masih mengeluarkan darah, satu kaki di gips, dan nafasnya pendek dan lemah.
"Sudah lihat kan! Dua hari yang lalu baru terlepas dari bahaya. Luka luar ini bukanlah apa-apa. Charlie Shen adalah monster, entah bagaimana dia memukulnya sehingga Ethan terluka di mana-mana, membran tulang selangkanya robek, dua tulang rusuk patah, tulang kering betisnya retak, limpanya pun dipukul hingga berdarah. Hu hu hu ... Apa kamu tahu Joanne Gu? Kesehatan Ethan sedang tidak baik, dia ... "
“Tracy Gu!” Di tempat tidur, sorot mata Ethan Lu yang terperanjat masih tertuju pada Joanne Gu, mendengar kata-kata Tracy Gu, langsung menyela dengan wajah dinginnya!
Otak Joanne Gu berdengung, dan darah di wajahnya hilang sedikit demi sedikit.
“Membran tulang selangka robek, dua tulang rusuk patah, tulang kering betis retak, limpanya pun dipukul hingga berdarah.” Kata-kata menakutkan ini terus berkelebat di benaknya.
Paman kartu unggulan begitu lemah lembut dan baik, bagaimana dia bisa ...
Tapi Joanne Gu segera terpikir akan cara dia memukuli dua pria besar yang menangkapnya dengan tangan kosong di gerbang sekolah tahun lalu.
Tubuhnya seolah membeku, ketika dia termangu, telepon berdering di sakunya.
Joanne Gu dengan bodoh menundukkan kepalanya dan mengeluarkannya. ID penelepon di layar membuatnya gemetar tak terkendali.
Bunyi teleponnya berdering lagi dan lagi, tapi wajah Joanne Gu menjadi semakin putih dan pucat, berbalik badan dan berjalan keluar dari kamar pasien layaknya robot, jari-jarinya gemetaran ketika menekan tombol jawab.
“Di mana istriku sekarang?” Di akhir gelombang radio, terdengar suara rendah, lembut dan mengandung senyum itu.
Joanne Gu menggigit bibirnya dan tidak bersuara. Dia bisa melihat luka di tubuh Ethan Lu dengan jelas. Betapa kejam dan haus darahnya dia sehingga bisa memukul orang sampai seperti ini?
Tapi sekarang dia berbisik padanya dengan begitu lembut.
Manakah dia yang sebenarnya?
Hati Joanne Gu kacau, bingung, dari lubuk hatinya muncul perasaan takut yang dalam pada pria ini. Dia memukul dan melukai orang sampai terluka berat, Tracy Gu berkata bahwa Ethan Lu hampir gagal kembali.
“Kamu sedang sibuk apa sampai tidak ada waktu memperhatikan suamimu?” Di ujung sana, dia masih bisa tertawa.
Joanne Gu melihat kembali pada Ethan Lu yang sekarat di kamar pasien, air matanya pun mengalir perlahan.
Dia benar-benar tidak tahu dia ini pria seperti apa, jika Tracy Gu tidak membawanya ke rumah sakit, mungkin Ethan Lu dipukul sampai mati olehnya pun dia tidak akan tahu.
Novel Terkait
My Lifetime
DevinaAwesome Guy
RobinSang Pendosa
DoniTen Years
VivianCEO Daddy
TantoMy Charming Wife
Diana AndrikaLove And War
JaneBaby, You are so cute×
- Bab 1
- Bab 2
- Bab 3
- Bab 4
- Bab 5
- Bab 6
- Bab 7
- Bab 8
- Bab 9
- Bab 10
- Bab 11
- Bab 12
- Bab 13
- Bab 14
- Bab 15
- Bab 16
- Bab 17
- Bab 18
- Bab 19
- Bab 20
- Bab 21
- Bab 22
- Bab 23
- Bab 24
- Bab 25
- Bab 26
- Bab 27
- Bab 28
- Bab 29
- Bab 30
- Bab 31
- Bab 32
- Bab 33
- Bab 34
- Bab 35
- Bab 36
- Bab 37
- Bab 38
- Bab 39
- Bab 40
- Bab 41
- Bab 42
- Bab 43
- Bab 44
- Bab 45
- Bab 46
- Bab 47
- Bab 48
- Bab 49
- Bab 50
- Bab 51
- Bab 52
- Bab 53
- Bab 54
- Bab 55
- Bab 56
- Bab 57
- Bab 58
- Bab 59
- Bab 60
- Bab 61
- Bab 62
- Bab 63
- Bab 64
- Bab 65
- Bab 66
- Bab 67
- Bab 68
- Bab 69
- Bab 70
- Bab 71
- Bab 72
- Bab 73
- Bab 74
- Bab 75
- Bab 76
- Bab 77
- Bab 78
- Bab 79
- Bab 80
- Bab 81
- Bab 82
- Bab 83
- Bab 84
- Bab 85
- Bab 86
- Bab 87
- Bab 88
- Bab 89
- Bab 90
- Bab 91
- Bab 92
- Bab 93
- Bab 94
- Bab 95
- Bab 96
- Bab 97
- Bab 98
- Bab 99
- Bab 100
- Bab 101
- Bab 102
- Bab 103
- Bab 104
- Bab 105
- Bab 106
- Bab 107
- Bab 108
- Bab 109
- Bab 110
- Bab 111
- Bab 112
- Bab 113
- Bab 114
- Bab 115
- Bab 116
- Bab 117
- Bab 118
- Bab 119
- Bab 120
- Bab 121
- Bab 122
- Bab 123
- Bab 124
- Bab 125
- Bab 126
- Bab 127
- Bab 128
- Bab 129
- Bab 130
- Bab 131
- Bab 132
- Bab 133
- Bab 134
- Bab 135
- Bab 136
- Bab 137
- Bab 138
- Bab 139
- Bab 140
- Bab 141.
- Bab 142
- Bab 143
- Bab 144
- Bab 145
- Bab 146
- Bab 147
- Bab 148
- Bab 149
- Bab 150
- Bab 151
- Bab 152
- Bab 153
- Bab 154
- Bab 155
- Bab 156
- Bab 157
- Bab 158
- Bab 159
- Bab 160
- Bab 161
- Bab 162
- Bab 163
- Bab 164
- Bab 165
- Bab 166
- Bab 167
- Bab 168
- Bab 169
- Bab 170
- Bab 171
- Bab 172
- Bab 173
- Bab 174
- Bab 175
- Bab 176
- Bab 177
- Bab 178
- Bab 179
- Bab 180
- Bab 181
- Bab 182
- Bab 183
- Bab 184
- Bab 185
- Bab 186
- Bab 187
- Bab 188
- Bab 189
- Bab 190
- Bab 191
- Bab 192
- bab 193
- Bab 194
- bab 195
- Bab 196
- Bab 197
- Bab 198
- Bab 199
- Bab 200
- Bab 201
- Bab 202
- Bab 203
- Bab 204
- Bab 205
- Bab 206
- Bab 207
- Bab 208
- Bab 209
- Bab 210
- Bab 211
- Bab 212
- Bab 213
- Bab 214
- Bab 215
- Bab 216
- Bab 217
- Bab 218
- Bab 219
- Bab 220
- Bab 221
- Bab 222
- Bab 223
- Bab 224
- Bab 255
- Bab 226
- Bab 227
- Bab 228
- Bab 229
- Bab 230
- Bab 231
- Bab 232
- Bab 233
- Bab 234
- Bab 235
- Bab 236
- Bab 237
- Bab 238
- Bab 239
- Bab 240
- Bab 241
- Bab 242
- Bab 243
- Bab 244
- Bab 245
- Bab 246
- Bab 247
- Bab 248
- Bab 249
- Bab 250
- Bab 251
- Bab 252
- Bab 253
- Bab 254
- Bab 255
- Bab 256
- Bab 257
- Bab 258
- Bab 259
- Bab 260
- Bab 261
- Bab 262
- Bab 263
- Bab 264
- Bab 265
- Bab 216
- Bab 267
- Bab 268
- Bab 269
- Bab 270
- Bab 271
- Bab 272
- Bab 273
- Bab 274
- Bab 275