Baby, You are so cute - Bab 64
Wilson Wen dulu adalah dokter di militer. Pintar tapi lemah, setelah ditonjok beberapa kali menjadi tidak bisa berdiri lagi.
Karena sudah tidak ada keseruan lagi, mereka pun turun dari lantai tiga.
Kemudian, melihat adegan yang membuat pembuluh darahnya meledak ini!
Wilson Wen melihat Charlie Shen berdiri lama di sana, seperti sedang melihat pria dan wanita yang berciuman lebih dari satu menit itu. Semakin seperti itu, Wilson Wen semakin berkeringat dingin. Dia yang pernah mengalami berbagai kejadian mengerikan, tapi suaranya tetap bergetar, "Charlie..."
Charlie Shen perlahan-lahan melepas satu-satunya kancing di jas hitamnya, melepasnya, lalu menyodorkan ke belakang.
Wilson Wen segera mengambilnya, sekalian mengintip diam-diam, melihat wajah pria itu sangat tenang, seperti air yang tidak beriak, tapi tetap begitu tampan.
Tampang seperti itu, justru membuat jantung Wilson Wen seperti berhenti berdetak!
Charlie Shen sudah melepaskan kancing kemeja dengan gerakan yang sama anggunnya, perlahan-lahan mengangkat lengan baju sampai siku.
Seperti adegan film yang diperlambat, sampai, lengan baju di kedua lengannya dilipat sampai siku.
Selanjutnya yang terjadi, sangat cepat sampai mata semua orang tidak bisa melihat jelas.
Ethan Lu hanya merasa angin bergerak di belakangnya, lalu leher belakangnya dicekik oleh sebuah kekuatan kencang!
Kekuatan ini dalam satu detik, memisahkan bibirnya dengan bibir Joanne.
Selain itu, dalam kecepatan yang Ethan Lu tidak sempat untuk bereaksi, tubuhnya diseret dari kursi, udara berubah, dan dia tidak tahu akan dibawa kemana!
Joanne Gu yang dicium paksa oleh paman kartu unggulan, dan tiba-tiba dilepaskan, mengerjapkan mata, lalu kepalanya jatuh ke atas meja bar tanpa peduli apapun.
Wilson Wen menarik pandangan dari dua buah bayangan yang melaju cepat bagai angin itu. Dia sudah cukup tenang dibandingkan teman-temannya ini.
Cara penyelesaian pria biasanya mudah dan kasar! Sudah cukup lama tidak melihat Charlie menggunakan ototnya untuk menyerang orang lagi.
Wilson Wen melihat tampang Joanne yang bergoyang berbeda dari biasanya dan mengerutkan dahi, menyuruh Michelle Xiao yang terus berada di belakangnya ke sana, memapah perempuan itu.
Meski Michelle Xiao tidak bersedia, tapi tetap melakukannya.
Semua orang menunggu dengan sabar.
Tidak tahu setelah menunggu berapa lama.
Roy Xiao sedikit khawatir, "Kak kelima bukan benar-benar membunuh orang kan!"
Wilson Wen tertawa.
Baru saja mau bicara, dalam kegelapan lorong muncul orang yang penuh dengan aura hitam.
Kemeja hitam, celana hitam, bersih sempurna, mana mempunyai tampang seperti baru saja bertengkar?
Hanya di ujung bibir saja yang mempunyai bekas merah.
Charlie Shen mengulurkan tangan, Wilson Wen segera memberikan tangan Joanne yang putih kepada Charlie Shen.
Charlie Shen menatap Wilson Wen dengan pandangan membunuh.
Salah memberi...?
Charlie Shen mengambil jasnya lalu berjalan keluar dari pintu bar. Sejak awal sampai akhir, Charlie Shen tidak melihat wanita yang sudah terbakar oleh panas ini!
"Charlie!"
"Marah memang marah, tapi kamu jangan membuang istrimu di sini dong. Ada berapa banyak mata serigala yang melihat nih!"
"Charlie! Joanne agak aneh, sungguh! Tolong kamu lihat dia..."
Langkah Charlie Shen melambat di pintu utama. Wajahnya yang dingin dan pucat itu sampai membuat dua pelayan yang membukakan pintu untuknya terkejut.
Wilson Wen dengan cepat membawa Joanne Gu ke sana.
Charlie Shen membalikkan badan ke samping, melihat dengan dingin wanita yang tidak bisa berdiri dengan stabil ini. Ketika melihat pada bibir yang sedikit bengkak itu, mata Charlie Shen muncul perasaan sakit, sakit hati yang dalam.
Apa yang paling dia benci, yang paling dia tidak bisa terima, semuanya dilakukan oleh wanita ini.
Matanya juga sedikit memerah, menatap Joanne Gu dengan benci, dengan terluka. Kedua tangannya bahkan tidak bersedia menyentuh Joanne Gu lagi.
"Charlie, kamu tenang dulu. Coba lihat dia. Tidak seperti mabuk, melainkan seperti diberi obat." Wilson Wen melihat Charlie Shen seperti itu, juga merasa sedih dan berkata dengan hati-hati.
Charlie Shen menutup mata. Mata yang begitu terang itu, sekarang begitu gelap. Benak Charlie Shen tetap terputar adegan dimana Joanne Gu berciuman dengan Ethan Lu. Bisa-bisanya Joanne Gu memeluk pria itu. Bibir yang pernah dia peluk, mencium pria lain, apakah wanita ini masih bersih?
Charlie Shen tidak ingin menipu dirinya sendiri.
Wilson Wen sekali lagi mendorong Joanne Gu ke arah Charlie Shen, "Di dalamnya mungkin ada kesalahpahaman. Charlie, dia masih kecil. Kamu jangan begitu kejam pada dia. Nanti pulang setelah dia sadar, kamu baru bertanya jelas."
Charlie Shen masih tidak mengulurkan tangan, tapi tidak menghindar juga. Tubuh Joanne Gu yang lembut, masuk dalam pelukan Charlie Shen yang dingin.
Charlie Shen menundukkan kepala, pandangan yang tersakiti tidak berseda melihat ke bibir Joanne Gu. Mengamati wajah dan matanya saja.
Ekspresi Charlie Shen masam, "Wilson, panggil polisi. Tutup bar ini. Semua orang yang mencurigakan harus tinggal di sini, harus segera mengecek rekaman CCTV!"
Wilson Wen senang dan segera menganggukan kepala. Bagus selama Charlie Shen masih peduli pada istrinya.
Di parkiran luas di luar bar.
Salju turun banyak.
Charlie Shen berjalan sendiri di hadapan mobil Mercedes Benz hitam. Davis membukakan pintu bagian belakang kepadanya.
Di sisi lain, Michelle Xiao memapah Joanne Gu juga ikut membuka pintu.
Charlie Shen berkata dengan kesal, "Suruh dia naik mobil lain!"
"Kalau begitu naik mobilku saja." Michelle Xiao malah tidak ingin dua orang itu berhubungan.
Roy Xiao memelototi adiknya, tidak mempedulikan Charlie Shen yang pura-pura tidak mau itu, langsung memasukkan Joanne Gu ke dalam mobil.
Charlie Shen berdiri selama tiga menit lebih di samping mobil, setelah bertatapan melawan Roy Xiao dalam diam selama tiga menit lebih, akhirnya naik ke atas mobil dengan wajah bagaikan plat besi.
Roy Xiao menghela napas lega.
Davis segera naik ke kursi kemudi dan mengendarai mobil.
Mercedes Benz hitam melaju di jalan bersalju. Suasana di dalam mobil... agak aneh.
Davis melihat dari kaca spion belakang, direkturnya seperti balok es. Nyonya seperti api. Jarak dua orang itu selalu dijauhkan oleh direktur, lalu didekatkan oleh nyonya lagi...
Charlie Shen tidak tahu berapa kalinya saat wanita ini mendekat padanya, akhirnya marah, menarik rambut Joanne Gu, hanya kurang menendang dengan kaki saja!
Mendorong Joanne Gu dengan sangat jijik ke arah jendela, mengikatkan sabuk pengaman kepada Joanne Gu sampai yang paling kencang, dan teriak, "Coba kalau kamu masih berani bergerak!"
Joanne Gu dibentak oleh Charlie Shen juga tidak apa-apa. Dia bahkan tidak tahu sedang berada dimana, juga tidak tahu sedang bersama dengan siapa.
Dia hanya merasa semut di tubuhnya semakin seenaknya. Terlalu panas. Kenapa begitu panas? Lidahnya kering, ingin minum air dingin, ingin menyentuh barang yang dingin. Kebetulan di sampingnya ada balok es, menariknya tiada henti ke sana...
"Jangan ke sini!" Charlie Shen melepaskan tangan Joanne Gu yang menyentuh tubuhnya.
Joanne Gu hanya terus mengelap keringat di tangannya ke kemeja Charlie Shen yang dingin. Nyaman.
"Kotor sekali! Masih berani pegang?!" Charlie Shen sudah mau gila rasanya dan ekspresinya sangat jijik, "Pergi sana!"
Joanne Gu mana mengerti, hanya membelalakan mata dengan kasihan, menatap Charlie Shen dalam diam. Melihat balok es besar yang ada di hadapannya itu, lalu menggerakan tubuh dengan aktif keluar dari sabuk pengaman yang ditetapkan, seperti bayi merangkak ke arah balok es itu, merambat ke atasnya. Suhu yang dingin membuat Joanne Gu bergetar. Sangat nyaman dan tanpa sadar mulai melepaskan baju luarannya.
Tubuh Charlie Shen kaku!
Charlie Shen menatap wanita yang berada di atas tubuhnya, yang wajahnya merona dan tidak takut mati ini, dengan kedua mata berair dan berkabut itu.
Novel Terkait
Mendadak Kaya Raya
Tirta ArdaniSederhana Cinta
Arshinta Kirania PratistaMr. Ceo's Woman
Rebecca WangGaun Pengantin Kecilku
Yumiko YangMy Lady Boss
George1001Malam bersama pramugari cantik
andrian wijayaBaby, You are so cute×
- Bab 1
- Bab 2
- Bab 3
- Bab 4
- Bab 5
- Bab 6
- Bab 7
- Bab 8
- Bab 9
- Bab 10
- Bab 11
- Bab 12
- Bab 13
- Bab 14
- Bab 15
- Bab 16
- Bab 17
- Bab 18
- Bab 19
- Bab 20
- Bab 21
- Bab 22
- Bab 23
- Bab 24
- Bab 25
- Bab 26
- Bab 27
- Bab 28
- Bab 29
- Bab 30
- Bab 31
- Bab 32
- Bab 33
- Bab 34
- Bab 35
- Bab 36
- Bab 37
- Bab 38
- Bab 39
- Bab 40
- Bab 41
- Bab 42
- Bab 43
- Bab 44
- Bab 45
- Bab 46
- Bab 47
- Bab 48
- Bab 49
- Bab 50
- Bab 51
- Bab 52
- Bab 53
- Bab 54
- Bab 55
- Bab 56
- Bab 57
- Bab 58
- Bab 59
- Bab 60
- Bab 61
- Bab 62
- Bab 63
- Bab 64
- Bab 65
- Bab 66
- Bab 67
- Bab 68
- Bab 69
- Bab 70
- Bab 71
- Bab 72
- Bab 73
- Bab 74
- Bab 75
- Bab 76
- Bab 77
- Bab 78
- Bab 79
- Bab 80
- Bab 81
- Bab 82
- Bab 83
- Bab 84
- Bab 85
- Bab 86
- Bab 87
- Bab 88
- Bab 89
- Bab 90
- Bab 91
- Bab 92
- Bab 93
- Bab 94
- Bab 95
- Bab 96
- Bab 97
- Bab 98
- Bab 99
- Bab 100
- Bab 101
- Bab 102
- Bab 103
- Bab 104
- Bab 105
- Bab 106
- Bab 107
- Bab 108
- Bab 109
- Bab 110
- Bab 111
- Bab 112
- Bab 113
- Bab 114
- Bab 115
- Bab 116
- Bab 117
- Bab 118
- Bab 119
- Bab 120
- Bab 121
- Bab 122
- Bab 123
- Bab 124
- Bab 125
- Bab 126
- Bab 127
- Bab 128
- Bab 129
- Bab 130
- Bab 131
- Bab 132
- Bab 133
- Bab 134
- Bab 135
- Bab 136
- Bab 137
- Bab 138
- Bab 139
- Bab 140
- Bab 141.
- Bab 142
- Bab 143
- Bab 144
- Bab 145
- Bab 146
- Bab 147
- Bab 148
- Bab 149
- Bab 150
- Bab 151
- Bab 152
- Bab 153
- Bab 154
- Bab 155
- Bab 156
- Bab 157
- Bab 158
- Bab 159
- Bab 160
- Bab 161
- Bab 162
- Bab 163
- Bab 164
- Bab 165
- Bab 166
- Bab 167
- Bab 168
- Bab 169
- Bab 170
- Bab 171
- Bab 172
- Bab 173
- Bab 174
- Bab 175
- Bab 176
- Bab 177
- Bab 178
- Bab 179
- Bab 180
- Bab 181
- Bab 182
- Bab 183
- Bab 184
- Bab 185
- Bab 186
- Bab 187
- Bab 188
- Bab 189
- Bab 190
- Bab 191
- Bab 192
- bab 193
- Bab 194
- bab 195
- Bab 196
- Bab 197
- Bab 198
- Bab 199
- Bab 200
- Bab 201
- Bab 202
- Bab 203
- Bab 204
- Bab 205
- Bab 206
- Bab 207
- Bab 208
- Bab 209
- Bab 210
- Bab 211
- Bab 212
- Bab 213
- Bab 214
- Bab 215
- Bab 216
- Bab 217
- Bab 218
- Bab 219
- Bab 220
- Bab 221
- Bab 222
- Bab 223
- Bab 224
- Bab 255
- Bab 226
- Bab 227
- Bab 228
- Bab 229
- Bab 230
- Bab 231
- Bab 232
- Bab 233
- Bab 234
- Bab 235
- Bab 236
- Bab 237
- Bab 238
- Bab 239
- Bab 240
- Bab 241
- Bab 242
- Bab 243
- Bab 244
- Bab 245
- Bab 246
- Bab 247
- Bab 248
- Bab 249
- Bab 250
- Bab 251
- Bab 252
- Bab 253
- Bab 254
- Bab 255
- Bab 256
- Bab 257
- Bab 258
- Bab 259
- Bab 260
- Bab 261
- Bab 262
- Bab 263
- Bab 264
- Bab 265
- Bab 216
- Bab 267
- Bab 268
- Bab 269
- Bab 270
- Bab 271
- Bab 272
- Bab 273
- Bab 274
- Bab 275