Baby, You are so cute - Bab 273
Ketika Joanne Gu menyetir mobil memasuki perkomplekan, sebuah mobil sedan berwarna hitam berjalan keluar.
Dalam sekejap, tidak ada yang memperhatikan satu sama lain.
Dia naik ke lantai atas dan mandi untuk menyegarkan pikiran. Dia tidak memiliki keinginan untuk tidur. Joanne Gu turun dan mengetuk pintu rumah Nenek Wang, karena dia ingin mengetahui bagaimana keadaan ketika Kak Wilson datang ke sini untuk menjemput anak-anak pada kemarin. Mungkin dia akan menemukan sesuatu.
Akan tetapi tidak ada siapa pun di rumah Nenek Wang.
Pada pukul 09.30, karena villa berada di tempat yang tinggi, sehingga tempat itu masih diselimuti oleh kabut.
Di kamar tidur ekstra besar di lantai dua vila, di tempat tidur ekstra besar dengan motif bunga hangat, pria yang terluka itu meringkuk dengan dua roti kecil * di lengan yang lebar dan tebal.
Ayah dan sepasang anaknya bernapas satu sama lain dan mereka tidur dengan senyum ringan di wajah mereka.
Sisi kirinya bergerak, Ice Cream terbangun, matanya yang besar itu melihat ke arah sekeliling.
Setelah menemukan bahwa dia menggunakan lengan ayahnya sebagai bantal dan tidur di atas dadanya serta air liur yang mengalir keluar!
Ice Cream tertegun selama beberapa saat, kata yang hitam itu tidak terlihat terkejut, melainkan hatinya merasa sangat senang hingga membuat dia menyunggingkan sebuah senyuman. Akan tetapi dengan cepat dia menyadari sebuah masalah. Ini dimana? Sudah pukul berapa? Dimana maminya?
Charlien Shen terbangung karena ada sebuah kaki kecil yang menendang lukanya.
Sakit!
Dia membuka matanya dan tatapan gelapnya dengan cepat berubah menjadi terang.
Putrinya sudah bangun, dia mengenakan baju dan celana yang kecil, hingga memperlihatkan lemaknya. Dia merangkak di dadanya dan satu kakinya tanpa basa-basi menginjak lukanya. Sbelah kaus kaki kecil telah jatuh dan pada saat ini, yang sebelahnya ... pun juga akan jatuh ...
Charlie Shen memiringkan wajahnya dan wajahnya terkubur di kaus kaki kecil yang jatuh di atas bantal.
Begitu mencium bau kaos kaki itu, bau ini sama seperti bau neneknya.
Kaos kaki kecil itu diambil pergi oleh sebuah tangan kecil. Charlie Shen mengadahkan kepalanya dan melihat tatapan putrinya.
Little Ice Cream melihat begitu saja terhadap pria yang tampan dan tiba-tiba dia menangis: "ini bukan rumahku. Di mana mamiku? Huhu dimana mami? Aku ingin mami.........."
"Ada apa sayang?" Tangan besar pria itu memegang lengan si Bakpau kecil dengan pelan karena takut melukai dia sehingga dia pun menegakkan tubuhnya. Akan tetapi begitu menolehkan kepalanya, dia melihat kaki putranya sedang berada di atas telepon yang ada di atas lemari.
Tanpa disengaja, telepon itu jatuh ke atas lantai.
Seketika, ruang kamar yang tenang itu pun berubah menjadi sangat kacau karena ada yang menangis dan membuat onar. Hanya tersisa seorang pria yang kebingungan.
"Little Ice Cream?"
"Huh......"
"Ada apa sayang? Kenapa kamu menangis?"
"Mami......."
"Kamu jangan menangis lagi ya?"
"Huhuhu......"
"Sayang, berhentilah sejenak....."
"Huhuhu....."
Tempat tidur itu naik turun seiring tangisan Bakpau kecil.
Tangan besar lelaki itu begitu bodoh. Dia menyeka air mata putrinya, merapikan perut putrinya yang miring, akan tetapi itu menjadi semakin miring. Dia menyentuh kaki pendek putrinya yang lembut. Akan tetapi baru saja dia mengangkatnya, putrinya berdiri dengan tidak seimbang, lalu terjatuh......
“Apakah kamu baru saja mendorongku?” Pantat kecil itu berada di atas tempat tidur sambil menangis, membuka matanya dan menunjukkan tatapan sedih, lalu mengarahkan jari kelingkingnya ke arah ayahnya.
Sang ayah mengangkat tangannya: "maaf, aku tidak. Aku hanya ingin memegang kakimu......."
"Lalu tadi kamu ada menyentuh aku?"
Charlie Shen: "..."
"Hua! ... Mami bilang anak gadis itu tidak boleh disentuh begitu saja. Tidak boleh! Hua ..."
Charlie Shen (沈 墨 城) saat ini ...
Sangat ingin mati ...
Dia menggendong putrinya dan menaruhnya di tengah-tengah ranjang sambil mengerutkan keningnya, lalu pria itu turun dari ranjang. Pada kemeja putihnya itu terlihat ada jejak darah, dia sama sekali tidak menyadari rasa sakit pada tubuhnya, karena kepalanya sudah mau meledak.......
Begitu dia menolehkan kepalanya, dia melihat putranya tidak menghampiri untuk membujuk dia, melainkan hanya melirik ayahnya saja.
Dia sedang memeluk telepon itu dan mencari tahu bagaimana cara menggunakan telepon kuno ini karena dia belum pernah menggunakannya. Dia ingin menelepon mami.
Mami pernah mengatakan bila dia begitu bangun tidak melihat dia, maka harus menghubungi dia.
Dengan tidak mudah dia berhasil menelepon keluar dan terdengar nada sambung, akan tetapi ibunya tidak menjawabnya!
Ice Cream mengerutkan keningnya dan mendengar suara nada dering di dalam ruangan tersebut.
Sambil mengikuti asal suara yang familiar itu, Ice Cream menemukan sebuah tas yang familiar di atas rak. Tas itu milik mami!
Rupanya dia menemukan ada ponsel di dalamnya.
Ice Cream memegang ponsel Mami, memutar matanya yang gelap dan berbalik memandang pria jangkung di samping tempat tidur yang satu tangannya terkulai dan tangan lainnya sedang menggaruk kepalanya.
Charlie Shen sangat menyesalinya.
Vila ini tidak mempekerjakan seorang pelayan. Wilson dengan tulus membantunya mengantar anak-anak ke sini, akan tetapi dia dengan kejam mengusirnya!
Dia sangat pelit karena takut kedua anaknya lebih menyukai Wilson Wen.
Akan tetapi pada saat ini dia sama sekali tidak tahu harus berbuat apa pada dua anak nakal ini.
Ada yang menangis, mencabut telepon rumah, lalu merobek tirai jendela, karpet...........
Setelah beberapa menit kemudian...
"jangan menangis lagi."
"Apakah kamu tidak bisa ditenangkan?!" Nada bicaranya terdengar lebih berat.
Perutn buncitnya berhenti sejenak. Kedua tangan yang basah yang menghalangi matanya pun diturunkan dan dia melirik ke arah pria galak yang sedang melihat ke arah dia.
“Mami… Mami bisa membujuknya dengan baik.” Mulut kecil dimajukan dan dengan begitu menyedihkan serta serius menjawab pertanyaan ayahnya.
"..."
Charlie Shen seperti terpikirkan sesuatu dan berlari ke lantai bawah, lalu mengambil permen lolipop dari lemari es, lalu bergegas ke lantai atas lagi.
Suara tangisannya sudah lebih mengecil, mungkin karena dia sudah kelelahan.
Setelah membuka bungkusan lolipop, dia pun menyodorkannya: "apakah kau ingin memakan ini? Paman memiliki ini!"
Tangan yang digunakan untuk mengelap air mata pun mengambilnya, akan tetapi air matanya masih mengalir turun. Dia menjilat-jilat dan berkata: "mengapa kamu tidak mengeluarkan benda ini sejak tadi?"
Wajah Charlie Shen terlihat sangat 'bagus'......
Setelah ada makanan untuk menghambat mulutnya, mereka berdua pun tidak lagi menangis. Sang ayah menggendong putrinya ke samping ranjang dan menggunakan lima jarinya memegang bokong putrinya agar dia duduk dengan baik.
Dia kembali ke arah lain untuk mengambil sepasang kaos kaki yang satu berada di sebelah utara dan selatan.
Charlie Shen mengerutkan keningnya begitu melihat kaku putriya, setelah diukur, kakinya itu tidak mencapai setengah telapak tangannya. Kakiya berwarna merah muda itu terliat seperti spons dan terlihat rapi.
Dalam seumur hidupnya, dia hanya pernah memegang kaki istrinya saja.
Kaki istrinya juga sangat kecil. Padacmusim semi, kulit telapak kakinya terlihat sangat indah, dengan warna merah muda serta warna putih, seolah-olah tidak pernah berjalan dan sama sekali tidak ada kapalan.
Kaki putrinya mengikuti ibunya.
Kaki kecilnya seperti tidak bertulang, Charlie Shen memulai dengan pelan-pelan dan akhirnya berhasil memasang satu kaus kaki.
Saat ingin memakai yang lain, si kecil tidak ingin bekerja sama lagi. Dia menendang kaki pendeknya dan memakan permen lolipop sendirian.
"Sayang, masih ada sebelah lagi yang belum dipakai."
“Aku bisa memakainya sendiri dan aku bisa memakainya setelah selesai makan permen.” Little Ice Cream sangat senang, mata besarnya sedikit merah, tapi dia tersenyum kepada ayahnya sambil menjilat lolipop.
Charlie Shen juga tertawa, tertawa konyol.
Novel Terkait
My Perfect Lady
AliciaHanya Kamu Hidupku
RenataDiamond Lover
LenaDark Love
Angel VeronicaDoctor Stranger
Kevin WongSomeday Unexpected Love
AlexanderBaby, You are so cute×
- Bab 1
- Bab 2
- Bab 3
- Bab 4
- Bab 5
- Bab 6
- Bab 7
- Bab 8
- Bab 9
- Bab 10
- Bab 11
- Bab 12
- Bab 13
- Bab 14
- Bab 15
- Bab 16
- Bab 17
- Bab 18
- Bab 19
- Bab 20
- Bab 21
- Bab 22
- Bab 23
- Bab 24
- Bab 25
- Bab 26
- Bab 27
- Bab 28
- Bab 29
- Bab 30
- Bab 31
- Bab 32
- Bab 33
- Bab 34
- Bab 35
- Bab 36
- Bab 37
- Bab 38
- Bab 39
- Bab 40
- Bab 41
- Bab 42
- Bab 43
- Bab 44
- Bab 45
- Bab 46
- Bab 47
- Bab 48
- Bab 49
- Bab 50
- Bab 51
- Bab 52
- Bab 53
- Bab 54
- Bab 55
- Bab 56
- Bab 57
- Bab 58
- Bab 59
- Bab 60
- Bab 61
- Bab 62
- Bab 63
- Bab 64
- Bab 65
- Bab 66
- Bab 67
- Bab 68
- Bab 69
- Bab 70
- Bab 71
- Bab 72
- Bab 73
- Bab 74
- Bab 75
- Bab 76
- Bab 77
- Bab 78
- Bab 79
- Bab 80
- Bab 81
- Bab 82
- Bab 83
- Bab 84
- Bab 85
- Bab 86
- Bab 87
- Bab 88
- Bab 89
- Bab 90
- Bab 91
- Bab 92
- Bab 93
- Bab 94
- Bab 95
- Bab 96
- Bab 97
- Bab 98
- Bab 99
- Bab 100
- Bab 101
- Bab 102
- Bab 103
- Bab 104
- Bab 105
- Bab 106
- Bab 107
- Bab 108
- Bab 109
- Bab 110
- Bab 111
- Bab 112
- Bab 113
- Bab 114
- Bab 115
- Bab 116
- Bab 117
- Bab 118
- Bab 119
- Bab 120
- Bab 121
- Bab 122
- Bab 123
- Bab 124
- Bab 125
- Bab 126
- Bab 127
- Bab 128
- Bab 129
- Bab 130
- Bab 131
- Bab 132
- Bab 133
- Bab 134
- Bab 135
- Bab 136
- Bab 137
- Bab 138
- Bab 139
- Bab 140
- Bab 141.
- Bab 142
- Bab 143
- Bab 144
- Bab 145
- Bab 146
- Bab 147
- Bab 148
- Bab 149
- Bab 150
- Bab 151
- Bab 152
- Bab 153
- Bab 154
- Bab 155
- Bab 156
- Bab 157
- Bab 158
- Bab 159
- Bab 160
- Bab 161
- Bab 162
- Bab 163
- Bab 164
- Bab 165
- Bab 166
- Bab 167
- Bab 168
- Bab 169
- Bab 170
- Bab 171
- Bab 172
- Bab 173
- Bab 174
- Bab 175
- Bab 176
- Bab 177
- Bab 178
- Bab 179
- Bab 180
- Bab 181
- Bab 182
- Bab 183
- Bab 184
- Bab 185
- Bab 186
- Bab 187
- Bab 188
- Bab 189
- Bab 190
- Bab 191
- Bab 192
- bab 193
- Bab 194
- bab 195
- Bab 196
- Bab 197
- Bab 198
- Bab 199
- Bab 200
- Bab 201
- Bab 202
- Bab 203
- Bab 204
- Bab 205
- Bab 206
- Bab 207
- Bab 208
- Bab 209
- Bab 210
- Bab 211
- Bab 212
- Bab 213
- Bab 214
- Bab 215
- Bab 216
- Bab 217
- Bab 218
- Bab 219
- Bab 220
- Bab 221
- Bab 222
- Bab 223
- Bab 224
- Bab 255
- Bab 226
- Bab 227
- Bab 228
- Bab 229
- Bab 230
- Bab 231
- Bab 232
- Bab 233
- Bab 234
- Bab 235
- Bab 236
- Bab 237
- Bab 238
- Bab 239
- Bab 240
- Bab 241
- Bab 242
- Bab 243
- Bab 244
- Bab 245
- Bab 246
- Bab 247
- Bab 248
- Bab 249
- Bab 250
- Bab 251
- Bab 252
- Bab 253
- Bab 254
- Bab 255
- Bab 256
- Bab 257
- Bab 258
- Bab 259
- Bab 260
- Bab 261
- Bab 262
- Bab 263
- Bab 264
- Bab 265
- Bab 216
- Bab 267
- Bab 268
- Bab 269
- Bab 270
- Bab 271
- Bab 272
- Bab 273
- Bab 274
- Bab 275