Baby, You are so cute - Bab 223
Dia tidak ingin berbicara kepada pria yang pandai berakting ini lagi ...
Sebelum pergi, dia dipaksa memakai jaket baseballnya.
Joanne Gu berjalan menghampiri Dilla Zhao dan ngobrol sebentar dengan Dilla Zhao.
Dilla Zhao juga bingung, setelah listrik padam, dia mendengar suara alarm dan langsung lari ke bawah. Joanne Gu mengangguk dan melihat orang-orang yang memenuhi kedai kopi, mungkin benar-benar ada bom.
Kafe itu sangat ramai, kemanapun dia melihat semuanya penuh dengan kepala manusia, Joanne Gu mengambil kopi panas yang diberikan oleh pelayan lalu menyesapnya.
Saat dia melihat ke arah pintu tempat Leon Shen berada, dia melihat pria itu sudah dikelilingi oleh beberapa bos.
Joanne Gu berdiri dengan bosan, tapi dia terus merasa punggungnya terasa dingin, ada semacam aura negatif yang membuatnya menggigil.
Dia tidak bisa menahan diri untuk tidak menoleh, tapi saat dia melihat ke tempat itu tubuhnya sedikit menegang.
Tempat ini sangat ramai, tapi di tengah kedai kopi itu malah kosong dan ada sebuah sofa putih terletak di tempat itu, sekitar satu meter di sekitar tempat itu tidak ada orang.
Di bawah cahaya lampu kristal yang menyilaukan, di tempat itu duduk sesosok orang bertubuh tinggi yang sedang menyilangkan kaki panjangnya, kemeja dan celana panjang berwarna gelap membaluti kulitnya, paras wajahnya yang dingin dan putih semakin membuatnya terlihat bak bangsawan, sisi wajahnya yang menghadap ke arah Joanne Gu seperti ukiran yang sempurna, ekspresi wajahnya sangat biasa, tetapi sekujur tubuhnya memancarkan aura mencekam yang membuat orang merasa takut
"..."
Raut wajah terlihat seakan seluruh dunia berhutang kepadanya!
Joanne Gu tidak tahu kenapa bisa ada orang yang sangat menyebalkan seperti ini!
Saat dia mengalihkan pandangannya, Joanne Gu melihat gadis bercelana kodok yang berdiri di dekatnya sedang memberikan kopi kepadanya.
Saat mengambil kopi, jari-jari panjang pria itu menarik tangan kecil gadis itu.
Gadis itu berteriak dengan kaget dan memanyunkan mulutnya, gadis itu ditarik oleh pria itu untuk duduk di sebelahnya.
Gayanya saat menunduk sangat mempesona, dia meminum kopinya sambil meletakkan lengannya di sofa, seperti merangkul gadis itu.
Gadis itu berhenti berbicara, sambil sedikit menundukkan kepalanya gadis itu duduk di samping pria yang terlihat gagah dan dingin itu.
Joanne Gu melihat mereka selama dua detik, lalu dia mengalihkan pandangannya, dan melanjutkan berbicara dengan Dilla Zhao, saat mereka sedang membicarakan sesuatu, Joanne Gu tertawa, dia tertawa dengan sangat keras dan sangat bahagia.
Dia menunggu dan menunggu, entah jam berapa alarm itu baru bisa berhenti.
Joanne Gu sudah meminum tiga cangkir kopi jadi dia ingin pergi ke toilet.
Joanne Gu melewati kerumunan dari samping sambil bertanya di mana letak toilet dan berjalan ke arah itu.
Setelah melewati koridor, orang-orang mulai berkurang, bagaimana pun tidak mungkin ada orang yang akan beristirahat dan menunggu di dekat toilet.
Setelah melewati pintu toilet, ada pria dan wanita yang keluar masuk secara bergantian.
Joanne Gu berdiri di tempat yang berjarak tiga atau empat dari toilet wanita, dia menunduk untuk mencari tisu basah dan tisu di dalam tasnya.
Ada banyak barang di dalam tasnya jadi Joanne Gu menghabiskan waktu cukup lama untuk mencarinya, saat mendongak dia menyadari ada yang tidak beres.
Para wanita yang berada di toilet tidak bergerak.
Termasuk seorang wanita muda yang baru saja membuka pintu bilik wc sambil merapikan roknya, wajahnya memerah dan memucat, dia terkejut tapi dia tidak mengeluarkan suara.
Joanne Gu tiba-tiba merasa punggungnya terasa dingin, di antara bau desinfektan toilet dia mencium ada bau yang familiar.
Dia segera berbalik.
Di bawah cahaya lampu yang putih, sosok bertubuh tinggi dan berwajah dingin yang dibaluti dengan pakaian berwarna gelap berdiri di belakangnya.
Mata hitamnya sangat dalam dan tenang.
Paras wajahnya tampan dan sempurna.
Kedua tangannya dia masukkan ke dalam saku celana abu-abu tua yang hampir seperti warna hitam, celana slimfit yang sampai ke pergelangan kakinya itu membuat kakinya terlihat panjang.
Dia sangat mempesona, pantas saja para wanita itu tidak berteriak, sebaliknya mereka malah tersipu.
Joanne Gu mematung karena terkejut, tanpa sadar dia meremas tisu ditangannya dan hendak berjalan keluar.
Kaki panjang pria itu bergerak dan tubuh tingginya yang gagah mendekat, dia mengangkat tangannya dan langsung mendorong Joanne Gu ke belakang.
Joanne Gu kaget, dia kaget karena sikap agresifnya!
"Char... aa!"
Tubuh kecilnya kembali dicengkeram oleh tangan besarnya, gadis itu langsung mundur ke belakang dan bersandar di dinding.
Seorang wanita di sebelahnya berteriak dengan panik.
Pria itu meliriknya sambil berkata dengan dingin, "Masih tidak pergi? Ingin melihat pertunjukkan langsung?"
Semua wanita, termasuk wanita yang ada di bilik wc ketakutan dan segera keluar.
"Apa yang sedang kamu lakukan?!"
Tubuh kecil Joanne Gu dia tahan di dinding dengan tangan besarnya.
"Charlie Shen!"
Tubuh dingin pria itu menahannya dengan kuat, seperti besi kedua kakinya menahan kaki Joanne Gu hingga tidak bisa bergerak, dia bahkan tidak perlu menggunakan tangan untuk menahannya, Joanne Gu sudah tidak bisa melarikan diri.
Detik berikutnya, kaki ramping Joanne Gu yang berada di balik rok sempit dia buka dengan kaki kanannya seperti bambu yang patah!
Joanne Gu berteriak dan menangis, dia sangat marah hingga menjulurkan tangan untuk mencakar wajahnya.
Sepasang tangan kecil itu malah ditahan oleh pria itu dengan menggunakan tiga jari tangan kirinya, dia hanya menggunakan tiga jari.
Joanne Gu tidak tahu kenapa tubuhnya begitu keras, kenapa dia begitu kuat, kenapa dia bisa terlihat sangat tenang saat menindas orang!
Pria itu melihat ke bawah, bulu mata panjang yang berada di rongga matanya terlihat semakin indah, dia semakin terlihat seperti pria tampan yang tenang.
Pria itu menjulurkan tangannya, ibu jarinya yang kuat dan dingin, menyentuh bibir Joanne Gu yang telah dia gigit hingga memerah.
Ibu jarinya bergerak bolak-balik di sepanjang bibir Joanne Gu. Awalnya sangat lembut tapi semakin lama semakin kuat, bahkan gusi Joanne Gu sampai berdarah.
Dia seperti iblis, dia menggosok bibirnya dengan semakin kuat dan semakin serius.
"Kamu sudah gila! Apa yang ingin kamu lakukan, apa yang ingin kamu lakukan ... Pergi! ... Ugh!"
Joanne Gu terpaksa mengangkat kepalanya karena kepala pria itu memaksa masuk ke leher kanannya, dia membuka mulutnya dan langsung menggigit lehernya, lalu dia menghisap lehernya dengan kekuatan yang entah seberapa kuatnya!
“Sakit… brengsek, sakit…” teriak Joanne Gu kesakitan.
Tempat itu ...
Joanne Gu akhirnya mengerti, tempat itu adalah tempat di mana Leon Shen menciumnya, sekarang dia menghisapnya hingga berdarah, dia menghisap darahnya sampai mengeluarkan suara hisapan seperti saat iblis menghisap darah dengan dingin.
Dia sudah gila……
Apakah Charlie melihat semua yang dia lakukan dengan Leon?
Joanne Gu mengejapkan matanya, tapi tak lama dia tertawa dengan sinis, memangnya kenapa kalau dia melihatnya? Dia dan Leon tidak ada apa-apa, kalaupun ada sesuatu itu adalah urusannya!
Dia boleh hidup dengan bebas dan bahagia, kenapa dirinya hanya boleh menjanda dan menjauhi pria!
"Charlie Shen, kamu sangat tidak tahu malu, kamu brengsek, kamu boleh memiliki wanita cantik di sisimu, tapi kamu tidak mengizinkan mantan istrimu memulai hubungan yang baru? Kamu sangat berpikiran sempit, kamu ... aa!"
Karena digigit dengan keras, pikiran Joanne Gu menjadi kacau, tubuhnya terus berputar di telapak tangannya yang seperti neraka, penglihatannya bergoyang dan kacau.
Saat dia menyadari apa yang terjadi, dia sudah masuk ke dalam bilik wc.
Bunyi klik yang nyaring terdengar dan pintunya langsung terkunci!
“Apa yang ingin kamu lakukan ?! Bajingan, apa yang ingin kamu lakukan?!”Joanne Gu sangat ketakutan, tubuh kecilnya gemetar dengan hebat dibawah genggaman pria itu, dia berteriak dan menangis.
Cahaya lampu yang redup membuat wajah tampan bak ukiran yang terlihat dingin dan berbahaya itu menjadi semakin sulit dibaca.
Tubuhnya yang sangat tinggi dan keras, menahan tubuh Joanne Gu hingga dia tidak bisa berkutik.
"Charlie Shen ..."
Bilik wc sangat kecil, hanya ada panel kayu di ketiga sisi, toilet dan dinding, Joanne Gu tidak bisa kemana-mana. Dia terperangkap dalam pelukan dingin pria itu, dan pria itu semakin mendekat.
"Pergi, lepaskan aku!"
Joanne Gu meneteskan air mata sambil mendongkak dan menatapnya dengan marah.
Novel Terkait
Love In Sunset
ElinaPria Misteriusku
LylyHabis Cerai Nikah Lagi
GibranBretta’s Diary
DanielleMarriage Journey
Hyon SongKing Of Red Sea
Hideo TakashiBaby, You are so cute×
- Bab 1
- Bab 2
- Bab 3
- Bab 4
- Bab 5
- Bab 6
- Bab 7
- Bab 8
- Bab 9
- Bab 10
- Bab 11
- Bab 12
- Bab 13
- Bab 14
- Bab 15
- Bab 16
- Bab 17
- Bab 18
- Bab 19
- Bab 20
- Bab 21
- Bab 22
- Bab 23
- Bab 24
- Bab 25
- Bab 26
- Bab 27
- Bab 28
- Bab 29
- Bab 30
- Bab 31
- Bab 32
- Bab 33
- Bab 34
- Bab 35
- Bab 36
- Bab 37
- Bab 38
- Bab 39
- Bab 40
- Bab 41
- Bab 42
- Bab 43
- Bab 44
- Bab 45
- Bab 46
- Bab 47
- Bab 48
- Bab 49
- Bab 50
- Bab 51
- Bab 52
- Bab 53
- Bab 54
- Bab 55
- Bab 56
- Bab 57
- Bab 58
- Bab 59
- Bab 60
- Bab 61
- Bab 62
- Bab 63
- Bab 64
- Bab 65
- Bab 66
- Bab 67
- Bab 68
- Bab 69
- Bab 70
- Bab 71
- Bab 72
- Bab 73
- Bab 74
- Bab 75
- Bab 76
- Bab 77
- Bab 78
- Bab 79
- Bab 80
- Bab 81
- Bab 82
- Bab 83
- Bab 84
- Bab 85
- Bab 86
- Bab 87
- Bab 88
- Bab 89
- Bab 90
- Bab 91
- Bab 92
- Bab 93
- Bab 94
- Bab 95
- Bab 96
- Bab 97
- Bab 98
- Bab 99
- Bab 100
- Bab 101
- Bab 102
- Bab 103
- Bab 104
- Bab 105
- Bab 106
- Bab 107
- Bab 108
- Bab 109
- Bab 110
- Bab 111
- Bab 112
- Bab 113
- Bab 114
- Bab 115
- Bab 116
- Bab 117
- Bab 118
- Bab 119
- Bab 120
- Bab 121
- Bab 122
- Bab 123
- Bab 124
- Bab 125
- Bab 126
- Bab 127
- Bab 128
- Bab 129
- Bab 130
- Bab 131
- Bab 132
- Bab 133
- Bab 134
- Bab 135
- Bab 136
- Bab 137
- Bab 138
- Bab 139
- Bab 140
- Bab 141.
- Bab 142
- Bab 143
- Bab 144
- Bab 145
- Bab 146
- Bab 147
- Bab 148
- Bab 149
- Bab 150
- Bab 151
- Bab 152
- Bab 153
- Bab 154
- Bab 155
- Bab 156
- Bab 157
- Bab 158
- Bab 159
- Bab 160
- Bab 161
- Bab 162
- Bab 163
- Bab 164
- Bab 165
- Bab 166
- Bab 167
- Bab 168
- Bab 169
- Bab 170
- Bab 171
- Bab 172
- Bab 173
- Bab 174
- Bab 175
- Bab 176
- Bab 177
- Bab 178
- Bab 179
- Bab 180
- Bab 181
- Bab 182
- Bab 183
- Bab 184
- Bab 185
- Bab 186
- Bab 187
- Bab 188
- Bab 189
- Bab 190
- Bab 191
- Bab 192
- bab 193
- Bab 194
- bab 195
- Bab 196
- Bab 197
- Bab 198
- Bab 199
- Bab 200
- Bab 201
- Bab 202
- Bab 203
- Bab 204
- Bab 205
- Bab 206
- Bab 207
- Bab 208
- Bab 209
- Bab 210
- Bab 211
- Bab 212
- Bab 213
- Bab 214
- Bab 215
- Bab 216
- Bab 217
- Bab 218
- Bab 219
- Bab 220
- Bab 221
- Bab 222
- Bab 223
- Bab 224
- Bab 255
- Bab 226
- Bab 227
- Bab 228
- Bab 229
- Bab 230
- Bab 231
- Bab 232
- Bab 233
- Bab 234
- Bab 235
- Bab 236
- Bab 237
- Bab 238
- Bab 239
- Bab 240
- Bab 241
- Bab 242
- Bab 243
- Bab 244
- Bab 245
- Bab 246
- Bab 247
- Bab 248
- Bab 249
- Bab 250
- Bab 251
- Bab 252
- Bab 253
- Bab 254
- Bab 255
- Bab 256
- Bab 257
- Bab 258
- Bab 259
- Bab 260
- Bab 261
- Bab 262
- Bab 263
- Bab 264
- Bab 265
- Bab 216
- Bab 267
- Bab 268
- Bab 269
- Bab 270
- Bab 271
- Bab 272
- Bab 273
- Bab 274
- Bab 275