Baby, You are so cute - Bab 93

Joanne sampai tidak bisa berkata lagi.

Uang yang dia kalah selama satu sore tadi langsung dimenangkan olehnya dalam 6 ronde permainan! Sungguh lelaki yang hebat!

Charlie mengerutkan keningnya dan menghirup hirupan terakhir dari rokoknya, dia menghitung tumpukan uang 0.5 rmban itu dengan wajah tidak peduli, betul, 25 rmb.

Dia berdiri dihadapan Joanne dan membuatnya terlihat sangatlah pendek.

Lelaki ini menatapinya dari atas, tatapannya sangatlah menyeramkan.

Disaat Joanne nyaris tidak bisa bernafas, Charlie menatapinya lagi dengan penuh tidak peduli, dia lalu melangkah cepat keluar dari tempat yang lembab ini.

Joanne mengambil tasnya dan mengikutinya dari belakang seolah mengikuti orang hebat, dia sangatlah merasa bangga!

Lelaki yang tinggi tiba-tiba berhenti, Joanne menabraknya!

Ketika mengangkat kepalanya, dia memutarkan badannya, sosok dihadapannya sudah menghadap kearahnya.

Joanne mengangkat kepala dan tersenyum kearahnya, bulu matanya masih ada air mata, tampangnya sangatlah kasihan, dia tersenyum parah, Charlie begitu hebatnya memenangkan kembali uangnya, senang sekali.

Namun lelaki ini tidak tertawa.

Dengan ekspresi batu, dia menatapi Joanne dengan ekspresi dan tatapan seram!

Tangannya menyumpelkan tumpukan uang tadi ke Joanne!

"Pam......"

"Pulang sana!" Sangatlah mengrendahkan!

Joanne merasa tidak bersalah, "Ada apa, apakah masih tidak senang kalau menang?"

"Aku tidak senang melihatmu! Pergi sana!"

Hingga setelah didorong masuk kedalam mobil Bentley oleh Jones, Joanne masih saja tidak mengerti mengapa lelaki itu bisa begitu marah.

Setelah mobil melaju sesaat, tempat duduk belakang tiba-tiba bersuara!

"Nyonya?!"

Davis menoleh dan melihat sang nyonya menepuk tangannya diatas tempat duduk, wajahnya penuh penyesalan, "Duh! Terus berjudi sampai lupa tujuan mencarinya hari ini! Tuan Davis, apakah boleh berhenti sebentar, masih ada hal yang belum aku perhitungkan dengan direktur utama kalian........"

Davis menyarankan dengan tulus, "Nyonya, menurutku Anda jangan pulang dulu, mungkin saja sekarang satu perusahaan tengah dalam masa badai."

"Huh?"

........

Sama seperti perkataan Davis, Lantai 66 di CSC Groups tengah seolah berada didalam neraka.

Lelaki yang merokok hingga 5 batang rokok didepan pintu perusahaan itu datang dan mendorong pintu perusahaan.

Terlihat didalam lobby perusahaan penuh dengan orang yang berdiri dengan rapi.

Dari lantai satu sampai empat puluh sembilan, semua leader yang mengurus segala jenis masalah sekitar 700-800 orang, mereka berdiri dengan rapi, mereka menatapi Tuan Direktur Utama mereka dengan takut.

Dan ketiga tante-tante tukang bersih-bersih tengah berdiri paling depan dengan gemetaran.

Lelaki yang berpakaian kemeja dan celana jas hitam itu perlahan tersenyum.

"Berjudi ketika sedang bekerja? Hmm?"

"Sudahlah jika menggoda istriku saja, masih saja membuatnya kalah?!"

"Dia seberapa besar saja, kalian sudah berumur berapa, dia menangis dan tidak senang, apakah kalian tidak bisa membaik-baikannya?!"

dilobby yang dipenuhi nyaris seribu orang itu tiba-tiba terdiam dan terpaku disana.

Siapa yang pernah membayangkan bahwa hanya karena seorang gadis kecil, di CSC Groups yang merupakan kerajaan dibidang bisnis ini akan terjadi adegan seperti ini.

Dan orang yang memulai semua ini sudah membawa uang 25 rmb nya itu terbaring didalam kasur dengan nyaman.

Ketika hampir tertidur, dia masih berpikir, besok saja buat perhitungan dengannya, dan jgau tidak perlu takut jika terlalu membosankan, karena masih bisa main kartu dengan tante-tante, sekalipun kalah juga akan ada orang yang memenangkannya kembali untuknya!

...........

Dan kondisi keesokan harinya............

Joanne sangatlah senang dan datang ke CSC Groups, dia dilarang untuk masuk?!

Langit perlahan turun hujan, Joanne berdiri disamping pintu, dia mengeluarkan hp dan menelepon.

Charlie bukannya tidak mengangkat telepon, melainkan dia langsung mematikan panggilannya!

Joanne tercengang, dia mengerutkan keningnya dan menelepon lagi, Charlie mematikan panggilannya lagi!

Setelah ketiga kali, Charlie bahkan memblokir dia.

Joanne langsung marah, dia langsung ingin masuk kedalam, namun dia dihalan oleh satpam, setelah berdebat beberapa menit, Jones keluar.

"Sekretaris Zhang, aku mencarinya!"

Jones dengan ekspresi serius, "Nyonya, jangan berbuat onar lagi, cepatlah pulang, Direktur Utama kali ini benar-benar marah besar, seluruh perusahaan tengah ketakutan sekarang, bahkan semua pejabat tinggi perusahaan sudah dimaki olehnya dari pagi tadi."

Joanne terdiam, jantungnya berdenyut kencang, dia tentu saja juga takut, "Mengapa dia bisa begitu marah?"

Jones melirik ke Joanne dengan tatapan kehabisan kata-kata.

Joanne menaikkan alisnya, "Karena aku?"

Jones terdiam, dia juga sangatlah mengerti Direktur Utama, dibandingkan dengan dirinya mesra dengan wanita lain, istrinya malah lebih peduli menang atau kalah judi, siapapun juga akan merasa lemas.

CEO Shen punya istri yang begitu berbeda dengan wanita lain, sebenarnya hatinya seharusnya sangatlah lelah.

Masalah Ethan, Nyonya terus saja tidak menjelaskan, sebagai lelaki pasti akan keberatan, akan lelah, jadi untuk sementara tidak ingin bertemu dengan nyonya.

..........

Joanne tentu saja tidak berani keterlaluan ketika mendengar dia marah, dia lalu kembali ke villa namun dia tidak bisa menghubunginya, karena Charlie telah memblokirnya.

Dari tanggal 9 sampai tanggal 15, sebentar lagi sudah mau masuk sekolah, Joanne malah hanya melihatnya dari koran saja.

Bukan mengenai bisnis, tapi dibidang hiburan, ada begitu banyak wanita cantik disekitarnya yang terus saja begitu dekat dengannya.

Joanne tidak ingin memikirkannya, namun sebodoh apapun dia juga menyadari bahwa Charlie sengaja menjauh darinya, jarak mereka berdua menjadi jauh sekali dalam kurun waktu hanya satu minggu saja.

Apa yang sebenarnya dia marah??

Paviliun Gu.

Tanaman yang dicangkok dari daerah selatan itu terus saja tumbuh hijau sepanjang tahun, terkadang ada daun bambu yang jatuh kedalam danau dan membuatnya terlihat nyaman.

Dimeja batu disamping danau ada dua sosok orang.

Pembantu mengantarkan teh.

Huxley duduk tenang dan meletakkan tongkat naga emasnya disamping, dia mengambil teko teh dan berkata, "Bagaimana rasanya teh Long Jing yang dikasih oleh junior. kamu coba dulu."

Robert duduk dengan sopan.

Ketika mereka berdua minum teh, suasana terasa hening dan tenang.

Huxley tidak berbicara, Robert lalu berkata, "Tuan Besar, belakangan ini ada banyak berita mengenai CEO Shen."

Robert meletakkan cangkir teh dari keramik kuno, "Mungkin trik aku berguna, kedua anak muda itu tidak punya dasar perasaan, sesuai dengan dugaanmu, mereka berdua seharusnya akan berpisah tidak lama lagi."

Huxley menenangkan tatapannya dan berkata dengan tidak menunjukkan emosionalnya, "Tidak ada dasar perasaan? Menurutku gadis keluargamu itu sangatlah menyukai Charlie."

Robert terlihat kaget, dia tidak pernah berkomunikasi dengan Joanne, gadis itu bukankah selalu menyukai Ethan?

Huxley mengambil tongkat dan berdiri dan menatapi hutan bambu, tatapannya menjauh, "Cucu besarku itu begitu pintar, berita pinggiran dari dunia hiburan itu tidak bisa dipercaya, bisa saja dia menjaga-jaga dari kita dan berakting untuk kita, seumur hidupnya ini hanya pernah mencintai Jane saja, dia bukanlah playboy yang suka memainkan wanita."

"Terus ini........" Robert juga ikut berdiri.

"Ibu dari Charles, itu sudah peristiwa 31 tahun yang lalu, sekalipun dia ingin mengeceknya juga tidak bisa dicari, asalkan anakku tidak muncul, Charlie tidak akan tahu apa-apa, yang sulit itu adalah yang tengah koma di rumah sakit, itu, itulah orang yang dianggap ibu oleh Charlie, jika wanita itu bangun, bisa saja dia membocorkan sesuatu.

Robert terdiam, dia mengerti bahwa Huxley sedang menyalahkannya, waktu itu dia tidak melakukan hal itu hingga selesai dan meninggalkan masalah.

Huxley memutarkan badannya, tatapan dari orang tua yang nyaris 90 tahun itu mengarah ke Robert yang baru berumur 50 tahunan.

Novel Terkait

Ten Years

Ten Years

Vivian
Romantis
4 tahun yang lalu
Asisten Wanita Ndeso

Asisten Wanita Ndeso

Audy Marshanda
CEO
4 tahun yang lalu
Mr Huo’s Sweetpie

Mr Huo’s Sweetpie

Ellya
Aristocratic
4 tahun yang lalu
Waiting For Love

Waiting For Love

Snow
Pernikahan
5 tahun yang lalu
You Are My Soft Spot

You Are My Soft Spot

Ella
CEO
4 tahun yang lalu
Dipungut Oleh CEO Arogan

Dipungut Oleh CEO Arogan

Bella
Dikasihi
5 tahun yang lalu
Menantu Hebat

Menantu Hebat

Alwi Go
Menantu
4 tahun yang lalu
Mr CEO's Seducing His Wife

Mr CEO's Seducing His Wife

Lexis
Percintaan
4 tahun yang lalu