Baby, You are so cute - Bab 252

Bicara soal makanan, Little Ice Cream sama sekali tidak ada kemampuan untuk menolak.

Rasa kue bulan dites seorang diri oleh Little Ice Cream. Setelah makan malam, jam sembilan tepat, Leon Shen mengantar Jocelyn Shen dan dua anaknya pulang.

.........

Keesokan harinya, malah hari yang santai.

Joanne Gu pergi ke Science Park dan mengobrol dengan bagian teknik. Setelah kembali ke perusahaan hanya tinggal memeriksa berulang kali pengaturan jadwal, supaya tidak ada kesalahan.

Hari ketiga, Joanne Gu bangun pagi-pagi sekali.

Setelah selesai make-up, mengenakan pakaian kerja baru yang sudah dia persiapkan dari kemarin malam, kemeja putih berbahan sutra dan rok warna krem.

Perusahaan mengutus 12 mobil, semuanya mobil bisnis seharga miliaran. Leon Shen sangat besar hati dalam masalah imaji perusahaan.

Joanne Gu, dua wakil CEO, dan penanggungjawab produk baru kali ini duduk satu mobil. Tujuh kursi bisnis, cukup luas. Jam sembilan tepat pergi ke bandara.

Karena di dalam 10 bos, yang paling sampai di bandara adalah jam 9.50 pagi.

Yang paling lama jam 16.30.

Jadi, Joanne Gu dan sekelompok orang menunggu, harus menghabiskan waktu satu hari di bandara, dengan mempertahankan senyum di wajah.

Para bos satu per satu tiba. Jam 15.30 lebih, masih ada dua bos yang belum sampai, yaitu CEO Perusahaan BY dan CEO CSC Groups.

Joanne Gu dan satu ketua tim penanggung jawab lain yang bertugas menjemput, berdiri menunggu di lantai bawah.

Dua wakil CEO dan penanggung jawab proyek duduk di kafe sebelah.

Jam 16.30, akhirnya, radio yang manis terdengar.

Kaki Joanne Gu yang keluar dari sepatu hak tinggi segera masuk kembali. Berhenti membaca berita, menengadahkan kepala, dan melihat ke arah pintu kedatangan.

Ketua tim di samping segera menelpon ke wakil CEO dan yang lainnya.

Joanne Gu sama sekali tidak mengalihkan pandangan. Benar saja beberapa menit kemudian, dalam kerumunan orang yang keluar, muncul wajah pebisnis, CEO Perusahaan BY dan sekretarisnya.

Mereka menyambutnya, ketua tim mengambil tas koper warna hitam dari tangan sang sekretaris. Joanne Gu tersenyum dan berjabat tangan dengan CEO.

TIba-tiba suasana di pintu kedatangan hening.

Joanne Gu dan ketua tim secara serentak menoleh ke sana. Dari sana keluar dua pria muda berpakaian jas, mendorong kereta tas, di atas kereta terdapat tiga tas besar, kelihatannya seperti sekretaris level tinggi. Salah satu di antaranya mengangkat papan ke arah sini yang bertuliskan "CSC Groups" dengan tulisan hitam dan bold.

Joanne Gu segera berjalan ke sana.

"Halo, halo! Aku adalah petugas penjemputan dari bagian pemasaran GE, Joanne Gu. Bos kalian..."

Joanne Gu berjalan ke hadapan mereka, lalu dari belakang kedua sekretaris pria, perlahan-lahan muncul pria yang lebih tinggi satu kepala, mengenakan mantel tipis hitam musim gugur, diiringi dengan langkah kaki yang santai, di sekitar tubuh itu memancarkan kharisma anggun. Di dalam mantelnya, tidak ada jas, melainkan rompi bisnis hitam dipadukan dengan kemeja buatan tangan yang putih bersih.

Bagian bawah mengenakan celana jas hitam, sampai ke mata kaki, kaos kaki katun hitam, dan juga sepatu kulit hitam yang bentuknya agak runcing.

Waktu itu bayangan bersilangan. Joanne Gu melihat wajah samping pria itu, tangan pria yang putih itu memegang ponsel di samping telinga, gerakan membelokkan tangan itu sangat cantik.

Pria itu sedikit menundukkan kepala.

Berkata beberapa kalimat, tiba-tiba pria itu menengadahkan kepala dan berjalan ke arah sini. Alis pria itu terkerut secara biasa, terlihat serius dan dalam.

Joanne Gu malah tidak ingin bergerak lagi. Dia juga tidak tahu apakah pria itu melihatnya atau tidak, hanya ingin segera pergi dari sini.

"Joanne!"

Ketua tim kembali dengan cepat setelah menyambut CEO Perusahaan BY dan menyenggol bahu Joanne Gu, "Kenapa bengong?"

Joanne Gu ditarik oleh ketua tim dan berjalan ke sana.

Ketua tim berkata, wakil CEO dan penanggung jawab proyek sudah akan datang.

Berjalan ke hadapan pria itu, pria itu masih telepon, pandangannya menghindari lingkungan sekitar yang berantakan, nada bicaranya bertambah cepat, mengandung emosi, tidak tahu sedang bicara menggunakan bahasa apa.

Joanne Gu menolehkan kepala, bicara sambil tersenyum dengan kedua sekretarisnya, kelihatannya perbincangan itu lumayan senang.

Ketua tim bicara di samping telinga Joanne Gu, "Tidak terpikir CEO CSC ini masih begitu muda. Sebelumnya saat aku lihat emailnya mengatakan ingin kamar president suite,aku kira dia pria tua berperut besar yang suka bermain."

Joanne Gu mengerucutkan bibir, sangat ingin marah. CEO yang sangat suka bermain wanita itu dimana? Kenapa jadi ganti orang!

Joanne Gu tiba-tiba berpikir, kalau email itu Charlie Shen yang perintahkan, maka maksudnya pria itu membawa pacar kali ini, jadi meminta kamar president suite mewah yang wanita suka?

Pacar Charlie Shen...

Udara tiba-tiba berubah tidak benar, Joanne Gu tersadar dari lamunannya dan menengadahkan kepala.

Charlie Shen sudah selesai telepon, menyerahkan ponsel ke sekretarisnya, lalu membenarkan kerah kemejanya.

Sedangkan Joanne Gu melihat ketua tim mengulurkan tangan, tapi Charlie Shen tidak menjabat tangannya itu.

Wajah ketua tim malu, memohon menatap Joanne Gu dan memberi kode.

Joanne Gu menenangkan diri dan menunjukkan senyum profesional. Dia pernah bekerja dua tahun di bagian pelayanan klien dan berkata dengan nada bicara manis, "Halo CEO CSC, aku adalah karyawan bagian pemasaran yang bertugas menjemput, panggil aku Joanne saja."

Pandangan pria ini ditarik kembali dari atap bandara yang transparan.

Seperti menarik kembali lamunan, terlihat wajah wanita yang membuat sekitar merasa khawatir itu. Charlie Shen mengulurkan tangannya yang kering, menggenggam tangan Joanne Gu.

Joanne Gu menarik kembali tangannya, namun jari telunjuk Charlie Shen malah melewati telapak tangannya.

Dengan cepat, sampai tidak bisa diprediksi apakah itu sengaja atau tidak.

Joanne Gu langsung meletakkan tangan ke belakang tubuhnya, menengadahkan kepala, ekspresi pria ini sangat serius, menatapnya, juga menatap beberapa wakil CEO yang datang. Pandangan Charlie Shen melihat 45 derajat ke lantai dan berkata dengan kesal, "Ini kemampuan penjemputan karyawan GE? Bahkan tidak mengetahui siapa yang datang?"

Sekretaris prianya berkata, "Ini adalah direktur besar CSC Groups."

Wakil CEO dari GE langsung menyambut dan suaranya berubah, "Bos Shen! Sudah menyusahkanmu datang jauh-jauh..."

Joanne Gu secara otomatis mundur ke samping, mendengar Charlie Shen menjawab sungkan dan berjabat tangan dengan wakil CEO.

Seketika orang yang menghampiri menjadi banyak.

Joanne Gu tidak sempat menghindar. Dia berbalik dan pergi ke arah CEO Perusahaan BY.

Tapi CEO Perusahaan BY malah sedang menunggu Charlie Shen untuk datang, berwajah penuh penantian ingin bicara dengan bos besar itu.

Joanne Gu hanya bisa berdiri dengan tidak berdaya di samping.

Charlie Shen berjalan di paling depan dengan mata lurus, sekelompok orang mengikuti di belakang. Langkah kaki Charlie Shen besar, tidak panik dan kacau, tapi orang-orang yang mengikuti di belakangnya malah tidak tenang.

CEO Perusahaan BY benar saja pergi menyambut dengan ramah. Pria berumur 50 tahunan ketika berdiri dengan Charlie Shen, lebih pendek satu kepala darinya.

Mereka berjalan sambil bicara, sebenarnya hanya CEO Perusahaan BY saja yang terus bicara.

Charlie Shen hanya kadang-kadang saja menganggukan kepala, tatapannya datar, tidak memancarkan sedikit pun cahaya.

Setelah keluar dari gerbang bandara, tiga mobil bisnis berbaris rapi.

Joanne Gu mengikuti di samping CEO Perusahaan BY. Sang sekretaris membuka pintu mobil bagian belakang, dia ingin ikut naik.

Tapi malah tidak tahu kenapa ditarik oleh ketua tim.

"Joanne, kita tukar saja."

Joanne Gu menjilat bibir yang sedikit kering, "Rachel, Direktur Shen adalah klien besar yang tidak dapat diprediksi. Kalau kamu melayani dengan baik, investasi yang akan datang juga pasti tidak dapat diprediksi. Kamu juga tahu aku punya dua anak, datang dan pulang kerja harus sesuai jam, aku..."

Rachel malah berkata, "Proyek kali ini utamanya kamu yang bertanggung jawab."

"CEO CSC yang datang tiba-tiba ditukar menjadi direktur besar, bagaimana aku menjelaskan pada Manajer Wang? Dengan kemampuanku sekarang masih belum bisa mengatur masalah sebesar ini. Joanne, tolong, meskipun aku sangat ingin berada dekat pria tampan itu, tapi aku tidak tahan terhadap kharisma dingin di tubuhnya. Selain itu dia tidak menjabat tanganku, tapi menjabat tanganmu bukan."

Novel Terkait

I'm Rich Man

I'm Rich Man

Hartanto
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu

Hanya Kamu Hidupku

Renata
Pernikahan
4 tahun yang lalu

Blooming at that time

White Rose
Percintaan
5 tahun yang lalu

Cinta Yang Berpaling

Najokurata
Pertumbuhan
4 tahun yang lalu

1001Malam bersama pramugari cantik

andrian wijaya
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu

Rahasia Seorang Menantu

Mike
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu

Love In Sunset

Elina
Dikasihi
5 tahun yang lalu

Asisten Wanita Ndeso

Audy Marshanda
CEO
4 tahun yang lalu