Baby, You are so cute - Bab 172

Dokter Zhang menekuk bibirnya : "Aku segera mengatur pemeriksaan otak dan seluruh tubuh, keadaannya lebih baik dari yang aku kira. Mohon luangkan waktu tuan Shen untuk menemani nyonya Lu sebanyak mungkin, pada saat yang bersamaan, aku akan memperkuat suntikan obat untuk merangsang fungsi otak dan tubuh pasien. Selama jari-jari nyonya Lu menunjukkan reaksi yang sama seperti minggu lalu, maka ia akan segera siuman, mungkin saja ia akan siuman di pagi tertentu, malam tertentu, atau di saat tertentu."

Dokter Zhang menghela nafas : “Siuman seorang pasien yang telah koma selama bertahun-tahun, merupakan sebuah tanda bahwa ia memiliki keinginan yang kuat untuk bertahan hidup, ia saja tidak menyerah, maka kita pun harus lebih memiliki harapan !"

Charlie Shen mendongak, menarik napas dalam-dalam, cahaya terang menembus matanya.

Ibu ingin sadar, dan ingin melihat anaknya.

Sesaat mata pria itu berkaca-kaca.

Ini adalah ibunya, dia tidak ada alasan untuk membiarkannya begitu saja.

Pukul dua subuh.

Kamar tidur besar di lantai dua dari villa keluarga tunggal.

Charlie Shen masuk ke dalamnya, mengangkat kepalanya dan menutup matanya, dan membuka kancing kerah bajunya.

Tanpa menyalakan lampu, garis putih cahaya bulan menembus tirai, ia berdiri di depan tempat tidur dan diam-diam menatap tangan kecilnya, dan tanpa sadar mengelus orang yang sedang tidur itu.

Mungkin karena ia tidak mendapati siapapun, sehingga tiba-tiba alisnya berkerut, ia tampak gelisah, berbalik dan kembali tidur.

Ia membungkuk, jari-jari panjangnya yang dingin menyentuh dahinya, menatap kosong pada kekasihnya. Ia membuat keputusan dalam hati, bahwa dirinya harus mampu menjaga antara ibu dan kekasihnya, ia tidak ingin kehilangan siapapun lagi !

Joanne Gu mengamati Charlie Shen yang sedang berkumur di cermin wastafel, pria ini selalu terlihat dingin pada saat bangun pagi.

Ia mengambil sikat gigi kecilnya sendiri, meremas pasta giginya, membusungkan mulutnya dengan tumpul, berpikir bahwa sikap pria saat ini tidak sama seperti ketika pria itu meminta hubungan seksual tadi malam.

Ada perbedaan besar antara sebelum dan setelah berhubungan seks !

"Paman, aku sakit punggung."

Pria itu meminum obat kumur tanpa menyipitkan mata.

"Kakiku juga sakit."

Pria itu mengambil handuk dan menyeka sudut mulutnya dengan serius.

"Seluruh badanku terasa lemah."

Ia berbalik dan meletakkan handuk.

"Charlie Shen !"

Joanne Gu dengan kesal menatap pria di cermin dengan balutan handuk di sekitar tubuh bagian atasnya, pria itu terlihat sangat menggoda.

Pria yang berusia 30 lebih, ternyata memiliki kulit yang putih, hingga memancarkan cahaya....

"Apakah kamu bisa menggunakan pisau cukur ?"

Pria ini akhirnya menoleh, mengamati raut wajah kesal wanita ini, dan langsung meminta bantuan wanita ini begitu ia berbicara !

"Tidak bisa !"

Charlie Shen mengambil pisau cukur, dan mencukur kumis dirinya sendiri dengan bersih, sudut di mana ia sedikit mengangkat rahangnya benar-benar terlihat sangat tampan.

Selesai ia mencukur, ia berguling dan memberikan pandangan dingin : "Kamu tidak bisa apapun, dan kamu masih berani mengatakan bahwa kamu sakit di mana-mana."

"Apa kamu punya hati nurani saat mengatakan ini ? Aku....sangat lelah tadi malam...."

Tersipu.

Bibir tipis pria itu sedikit melengkung, ia meletakkan pisau cukur, mencuci tangannya dengan air dingin, dan mengusap dahi putihnya, "Aku menyambut istriku untuk menunggangku setiap malam tanpa batas...."

"....kamu, kamu...."

Joanne Gu hanya bisa gagap !!

Jari ramping pria itu meluncur dari dahinya, menyentuh wajah bulat dan lembut gadis itu, meremasnya lagi, lalu keluar.

.....Pengganggu ini !

Rambutnya terlalu panjang, Joanne Gu malas dan hanya mencuci poninya. Setelah mengeringkannya dengan handuk, sosok pria tinggi itu melipat tangan di depan dadanya sendiri, sambil berdiri di depan pintu lemari yang terbuka.

Melihat wanita itu keluar, ia langsung melihatnya : “Pilihlah satu untukku."

Benar-benar merepotkan ! Apakah kamu keluar tanpa pakaian saat kamu belum mempunyai istri ?

Meskipun wanita itu berpikir seperti itu, namun hatinya sangat senang.

Joanne Gu memandangi sederetan kemeja handmade dari warna terang hingga gelap, dengan warna serupa namun memiliki ketebalan dasi yang berbeda, serta jam tangan mewah yang terlihat sama semua.

"Pakaian yang ini, dasi yang itu, dan jam tangan itu."

Wanita itu mengeringkan rambutnya, lalu berganti pakaian.

Wanita itu berganti pakaian, sedangkan pria itu sedang menunggunya mengikat dasinya.

Joanne Gu meletakkan tas sekolahnya di samping tempat tidur, memonyongkan bibir sambil mengambil dasinya, lalu mendekati pria itu dengan sedikit berjinjit.

"Apakah kamu hari ini pergi ke rumah sakit untuk melepas benang jahitan ?"

Charlie Shen memeluk pinggang wanita itu untuk membantunya berdiri tegap.

Rahang tegas pria itu ada di dahi Joanne Gu, dan bibir tipisnya selalu mencium Joanne Gu ketika dia berbicara : "Pekerjaanku terlalu banyak, aku akan sibuk seharian ini."

"Ingatlah untuk makan siang nanti."

Dia mengangguk, "Kedepannya, koki di rumah akan menyiapkan makan siangmu dan mengantarkannya kepadamu, makanan di sekolah tidak bergizi, dalam jangka pendek, kamu harus memulihkan berat badanmu."

"Tidak bisakah memulihkannya secara perlahan ? Kenapa kamu ingin membuatku gemuk dalam waktu singkat ?"

Charlie Shen mengerutkan kening, sesuatu melintas di mata pria itu, tetapi dia tidak berbicara.

Joanne Gu mengencangkan dasinya dan membelai kerah bajunya yang melengkung, lalu berkata ketika ia teringat sesuatu : ”Oh ya, paman, apakah kamu bangun dan pergi tadi malam ?"

"Kenapa ?" Charlie Shen mengangkat alis.

"Aku merasa sisi tempat tidur di sebelahku kosong beberapa saat, kemana kamu pergi ?"

"Aku bangun untuk merokok."

Joanne Gu menjerit, melihat ke jam tangan kecilnya, "Mari kita turun ke bawah untuk sarapan, aku tidak mau terlambat ke sekolah setelah absen sebulan."

Di restoran lantai pertama Villa, Bibi Zhou dan Kak Wang sedang mengatur meja, sedangkan Charlie Shen sedang duduk di samping meja makan sambil membaca koran.

Joanne Gu melewati sofa di ruang tamu dan mendapati sebuah kotak ponsel Iphone 6 !

Wanita itu berhenti, ia bereaksi setelah terdiam beberapa detik, lalu berteriak kegirangan, membuka kotak itu, dan benar itu adalah sebuah Iphone 6 !

"Paman ! Apakah kamu yang membelikannya untukku, paman ?"

Ia membawa ponsel itu sambil berjalan ke ruang makan.

Joanne Gu menyalakan ponsel, menemukan bahwa kartu ponsel juga ada di dalamnya : “Kapan kamu membelinya ?!"

Pria itu mengusap sudut koran dengan jari-jarinya yang panjang, raut wajahnya sangat dingin.

Joanne Gu sepertinya mengerti bahwa ia marah karena dirinya bertukar ponsel dengan orang lain demi melarikan diri.

"Paman, terima kasih ! Aku tidak akan bertukar ponsel dengan orang lain lagi, aku akan menggunakan ponsel ini selama beberapa tahun, oke ? Jangan marah lagi ya."

Joanne Gu mencium-cium ponsel, lalu berlari untuk meraih bahunya yang lebar, dan hendak menciumnya, namun Kak Wang tiba-tiba datang dengan membawa sayur....

Joanne Gu dengan segan mendorongnya segera !

Joanne Gu duduk dengan rapi, ponsel barunya sudah di tempelkan banyak pernak-pernik di bagian belakang ponselnya.

Kak Wang berkata : ”Tuan meminta Davis untuk membawanya kemari pagi-pagi, apakah nyonya menyukainya ?"

"Aku sangat menyukainya !" Joanne Gu menggigit bibirnya sambil menatap pria yang sedang fokus membaca koran, ia harus mengakui bahwa pria itu menjadi semakin tampan setelah membelikannya Iphone 6 !

Kartu itu masih kartu aslinya, disalin, Joanne Gu mendaftar masuk ke Wechat dan QQ.

Patricia Zhao dan Mia Zhou mengirimnya banyak pesan di Wechat, menanyainya berapa lama dirinya meminta cuti, bertanya mengapa dirinya tidak kembali ke kelas setelah sebulan ?

Sepertinya teman-temannya tidak tahu, bahwa Ethan Lu diam-diam memindahkannya ke sekolah lain, tampaknya pamannya mengambil cuti panjang untuknya sebelumnya.

Joanne Gu melihat-lihat QQ, dan mendapati sebuah akun baru menambahkan nomornya.

Tidak ada nama panggilan, namun nomor QQ adalah nomor lama, tanggal penambahannya adalah 6 mei, sehari setelah dirinya menukar ponselnya dengan orang lain di bandara kota Z ?

Setelah ragu-ragu sejenak, ia setuju.

Setelah menerimanya menjadi temannya di QQ, Joanne Gu mengirim sebuah pesan tanda tanya kepadanya.

Orang ini tidak membalas pesannya, foto profilnya berwarna hitam, tidak tahu apakah orang itu sedang offline atau tidak ingin diketahui. Setelah di perbesar, foto profilnya adalah sebuah foto bayangan hitam putih pria. Postur tubuh yang menawan dengan leher sedikit menggantung, rambut berantakan di keningnya menutupi separuh matanya, terutama rahang bawah dengan garis yang sangat dalam, jika dilihat dari samping, ketampanannya tidak kalah dari paman, tampannya seperti foto model pria.

Joanne Gu melipat bibirnya, kemungkinan itu bukan fotonya sendiri, mungkin saja, orang itu mengunduhnya dari internet.

Novel Terkait

Hello! My 100 Days Wife

Hello! My 100 Days Wife

Gwen
Pernikahan
4 tahun yang lalu

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu

Behind The Lie

Fiona Lee
Percintaan
4 tahun yang lalu

Unperfect Wedding

Agnes Yu
Percintaan
5 tahun yang lalu

Asisten Bos Cantik

Boris Drey
Perkotaan
4 tahun yang lalu

Cinta Yang Dalam

Kim Yongyi
Pernikahan
4 tahun yang lalu

Istri Yang Sombong

Jessica
Pertikaian
5 tahun yang lalu

Love In Sunset

Elina
Dikasihi
5 tahun yang lalu