Baby, You are so cute - Bab 155
Jika memintanya untuk menceritakan semuanya, maka pasti akan merobek luka yang telah dijahit menjadi kembali berkeping-keping.
Dia mampu mengatakan hal-hal seperti itu, Joanne Gu bukannya tidak tergoyahkan, dia diselamatkan olehnya dari tepi danau pada hari itu dan dia ada sesekali tersadar, dia mendengar jeritan Camilla Lu dan mendengar dia menangis.
Tampaknya hubungan antara paman dan Camilla Lu bukanlah hanya cinta masa kecil yang sederhana, tampaknya ada banyak hal menyakitkan yang tidak diketahui oleh orang-orang yang disembunyikan oleh mereka.
Charlie Shen sudah berkata sampai seperti ini, dia sudah menyerahkan hatinya, "Aku akan bertanya lagi sekarang, maukah kamu kembali denganku."
Joanne Gu memandangi wajahnya yang tampan dan dalam dengan ekspresi berpikir keras, ini sebenarnya adalah pertanyaan apakah dia bersedia menyerahkan dirinya lagi atau tidak.
Dia sudah pernah diabaikan olehnya sebanyak 2 kali, semua rasa semangat dan kepercayaan untuknya, sedikit demi sedikit telah meretak.
Dia tahu bahwa dia telah berinisiatif menyebut Camilla Lu untuk memuaskan rasa penasarannya, tetapi bagaimana dia bisa menganggap kejadian yang telah terjadi menjadi seperti tidak terjadi apa-apa? Dia telah memberikannya ingatan yang mengerikan dan mungkin dia bisa menggunakan rasa kasih sayangnya untuk melumpuhkan rasa sakit di dalam hatinya, tetapi bagaimana dia bisa mengatasi mimpi buruknya pada saat tengah malam? Hatinya sudah pernah dingin dan butuh waktu untuk memanaskan hatinya lagi, Joanne Gu tahu betul bahwa dia tidak bisa mengabaikan celah ini dalam waktu singkat.
Pria itu terus menunggu jawabannya, aura dinginnya semakin lama semakin mengecil dan es batu yang tercipta karena kesunyiannya telah memerangkap dirinya.
Charlie Shen menyadari bahwa dia tidak bisa menatapnya lagi, keraguannya dan kebisuannya memberinya pukulan yang sangat parah.
Suasana di dalam ruangan kecil itu sangat sunyi seperti laut.
Ketukan tiba-tiba di pintu memecahkan kesunyian di dalam ruangan.
Joanne Gu terkejut, dia melihat ke arah pintu kamar dan Charlie Shen menatapnya.
Dia sepertinya tidak berencana untuk membuka pintunya, bagaimana gadis berusia 20 tahun itu berusaha menyembunyikan ekspresinya, di mata pria yang berusia 30-an itu, apa yang seharusnya disembunyikan masih bisa terlihat olehnya.
Ketukan di pintu terus berlanjut.
Mata merah lelah Charlie Shen mengembun, dia mengulurkan lengannya untuk meraih pinggangnya, membalikkan tubuhnya dan mendorongnya ke pintu!
Joanne Gu bingung, pria itu segera membuka kunci pintu.
Pintu terbuka dan pria itu bersembunyi di balik pintu.
Suara laki-laki yang cemas datang dari luar pintu: "Kenapa kamu begitu lama baru membuka pintunya? Aku sampai mengira kamu telah jatuh pingsan lagi."
Wajah Joanne Gu menjadi kaku, dia tidak bisa berbicara.
Ethan Lu melirik ke kamar di belakangnya dan mengerutkan keningnya: "Kenapa kamu tidak pindah ke kamarku, kamu sangat malas untuk pindah walaupun kamarku hanya di sebelah? Ngomong-ngomong, ini adalah dokumen pemindahan universitas-nya, semuanya telah diurus! Dengan ini kamu bisa menjauh darinya dan memulai hidup yang baru, berhentilah menatapku, bebersihlah setelah itu pergi makan malam bersamaku, aku hanya kembali selama seminggu dan kamu telah mengurus lagi!"
Joanne Gu bingung dengan situasi ini. Dia tidak menyangka Ethan Lu akan datang begitu cepat, dia berkata di dalam telepon bahwa dokumennya akan dikirimkan antara hari ini atau besok dan Joanne Gu tanpa sadar mengira besok.
“Kenapa kamu tidak mengambilnya?” tangan Ethan Lu yang memegang dokumen bergoyang.
Joanne Gu tidak bisa bergerak, karena ada aura dingin yang sunyi dan aneh di sampingnya.
Wajah kecilnya terlihat pucat dan kaku, matanya yang besar memerah dan jejak air matanya tetap ada, dia menatap lurus ke arah Ethan Lu, tetapi dia tidak berani membuat isyarat mata.
Di balik pintu berdiri seorang pria yang menyembunyikan napasnya dengan baik, dia mampu melihat melalui setiap ekspresi halus di wajahnya.
“Joanne?” Ethan Lu mengerutkan keningnya lagi dan memanggilnya.
Amplop coklat yang berisi dokumen pemindahan universitas masuk melewati pintu.
Mata Joanne Gu berkedip dan dia tiba-tiba tersadar, dia mengulurkan tangannya untuk mendorong dokumen dan orang itu keluar.
Tiba-tiba ada hembusan angin di sisinya, lengan kuat pria itu yang terbungkus di bawah kemeja putih menyambar dokumen itu!
Gerakannya sangat cepat sehingga Joanne Gu tidak bisa bereaksi.
Ethan Lu, yang berdiri di luar pintu, berada di titik buta dari pandangannya, dia hanya melihat ada tangan putih seorang pria yang ramping dan dingin yang keluar dari balik pintu, lalu, dia terlempar ke tanah karena pintu yang tiba-tiba tertutup!
Pintu dibanting oleh kaki pria yang panjang dan kuat itu!
Suara yang memekakkan telinga membuat tubuh Joanne Gu gemetar dengan hebat, seluruh tubuhnya terasa lemas.
Kamar kecil seluas 20 meter persegi itu terasa mati dan sedingin neraka.
Joanne Gu tidak bisa mendengar napasnya, tetapi dia tahu dia hanya berjarak beberapa sentimeter dari sisinya, dia masih bisa melihat kaki tajamnya di balik celana panjang hitamnya, dia tidak bergerak, tetapi dia tetap tidak bisa merasakan napasnya, satu-satunya suara adalah ketika dia membuka amplop itu dengan tidak tergesa-gesa dan suara kertas yang dipegang di tangannya.
Dia tidak berani mendongak untuk melihat ekspresinya ketika dia melihat dokumen pemindahan universitas, sepasang telapak tangan kecilnya sudah berkeringat, jantungnya juga terasa sedikit mati rasa.
Ethan Lu tidak salah, dia hanya membantunya.
Tetapi segalanya menjadi rumit, pikirannya menjadi berantakan untuk sementara waktu, dia tidak tahu harus berbuat apa.
Dia tidak lupa betapa marahnya paman ketika melihatnya dan Ethan Lu hanya berdiri bersama-sama di rumah sakit pada saat itu.
Dia tampaknya sangat keberatan dengan kehadiran lawan jenis di sekitarnya, ketidaksukaan semacam itu bukanlah kecemburuan biasa, tetapi dari dalam tulangnya dia tidak akan membiarkan wanita miliknya memiliki hubungan dengan pria mana pun!
Charlie Shen tidak tahu bagaimana perasaannya ketika dia dengan lambat membaca dokumen pemindahan universitas ini.
Keraguannya sebelumnya telah menjadi pukulan baginya, kalau begitu dokumen yang dikirim oleh Ethan Lu telah benar-benar mengejeknya.
Hati seorang pria yang tidak pernah bisa dihancurkan, sedikit demi sedikit telah hancur pada saat ini.
Sebuah dokumen pemindahan universitas, seorang pria yang mengirim dokumen ini, telah mengalahkannya hingga dia kalah telak, kalah telak.
2 jarinya yang panjang menjepit dokumen itu dan perlahan-lahan melemparkannya ke atas meja, dia menatap dokumen yang berantakan itu dalam waktu yang lama, dia terus terdiam, hingga tidak ada cahaya di atas kepalanya lagi dan akhirnya dia tersenyum kecil, lalu tertawa.
Dia tertawa sampai membuat Joanne Gu tidak bisa berdiri dengan tegak.
Aura tubuhnya sangat dingin ketika dia berjalan mendekat, dia tertawa sambil menundukkan kepalanya untuk menatapnya, jari-jarinya yang panjang tidak lagi memiliki kekuatan yang lembut, dingin seperti besi, dia memegang dagunya, kekuatannya begitu kuat sampai raut wajah Joanne Gu berubah karena dia merasa sangat kesakitan.
Dia sedang merokok dan mengeluarkan lingkaran asap untuk berbicara, disertai dengan batuk yang tak terkendali, "Sekarang katakan alasan kenapa kamu menolak untuk kembali bersamaku, bicaralah dengan benar."
Joanne Gu menangis karena kekuatannya, dagunya hampir hancur oleh tangannya, dia menatapnya sambil menangis, dia tahu bahwa dia telah salah paham.
Pria itu mengeluarkan asap yang panjang di wajahnya, di dalam asap putih, semua ekspresinya terlihat putih, lalu dia tertawa, "Dokumen pemindahan universitas."
Dia mendengus ringan dan terus tertawa: "Aku mencarimu sampai tidak memedulikan nyawaku dan kamu malah akan mengurus dokumen pemindahan universitas dengan mantan pacarmu, untuk hidup bersama dengannya? Kamu cepat sekali sudah menemukan rumah yang baru, tindakanmu telah membuat aku tersadar! Kamu tidak bodoh, Joanne Gu, siapa yang bilang kamu bodoh? Kamu begitu pintar sampai kamu bisa menghancurkanku, untuk kedua kalinya aku melihat wajah asli seorang wanita, yang pertama kali aku tidak sampai mati, yang kedua kali aku sungguh sangat bodoh! Menjauh dariku untuk memulai hidup yang baru? Ternyata meninggalkanku adalah kehidupan yang sebenarnya untukmu?"
Matanya memerah karena senyumannya, wajahnya yang halus dan dalam menunjukkan penampilan yang menakutkan, tangan yang memegang dagunya tiba-tiba semakin mengencang!
Joanne Gu berteriak kesakitan.
Novel Terkait
Doctor Stranger
Kevin WongBlooming at that time
White RoseHanya Kamu Hidupku
RenataPenyucian Pernikahan
Glen ValoraSee You Next Time
Cherry BlossomDark Love
Angel VeronicaThe Richest man
AfradenIstri Pengkhianat
SubardiBaby, You are so cute×
- Bab 1
- Bab 2
- Bab 3
- Bab 4
- Bab 5
- Bab 6
- Bab 7
- Bab 8
- Bab 9
- Bab 10
- Bab 11
- Bab 12
- Bab 13
- Bab 14
- Bab 15
- Bab 16
- Bab 17
- Bab 18
- Bab 19
- Bab 20
- Bab 21
- Bab 22
- Bab 23
- Bab 24
- Bab 25
- Bab 26
- Bab 27
- Bab 28
- Bab 29
- Bab 30
- Bab 31
- Bab 32
- Bab 33
- Bab 34
- Bab 35
- Bab 36
- Bab 37
- Bab 38
- Bab 39
- Bab 40
- Bab 41
- Bab 42
- Bab 43
- Bab 44
- Bab 45
- Bab 46
- Bab 47
- Bab 48
- Bab 49
- Bab 50
- Bab 51
- Bab 52
- Bab 53
- Bab 54
- Bab 55
- Bab 56
- Bab 57
- Bab 58
- Bab 59
- Bab 60
- Bab 61
- Bab 62
- Bab 63
- Bab 64
- Bab 65
- Bab 66
- Bab 67
- Bab 68
- Bab 69
- Bab 70
- Bab 71
- Bab 72
- Bab 73
- Bab 74
- Bab 75
- Bab 76
- Bab 77
- Bab 78
- Bab 79
- Bab 80
- Bab 81
- Bab 82
- Bab 83
- Bab 84
- Bab 85
- Bab 86
- Bab 87
- Bab 88
- Bab 89
- Bab 90
- Bab 91
- Bab 92
- Bab 93
- Bab 94
- Bab 95
- Bab 96
- Bab 97
- Bab 98
- Bab 99
- Bab 100
- Bab 101
- Bab 102
- Bab 103
- Bab 104
- Bab 105
- Bab 106
- Bab 107
- Bab 108
- Bab 109
- Bab 110
- Bab 111
- Bab 112
- Bab 113
- Bab 114
- Bab 115
- Bab 116
- Bab 117
- Bab 118
- Bab 119
- Bab 120
- Bab 121
- Bab 122
- Bab 123
- Bab 124
- Bab 125
- Bab 126
- Bab 127
- Bab 128
- Bab 129
- Bab 130
- Bab 131
- Bab 132
- Bab 133
- Bab 134
- Bab 135
- Bab 136
- Bab 137
- Bab 138
- Bab 139
- Bab 140
- Bab 141.
- Bab 142
- Bab 143
- Bab 144
- Bab 145
- Bab 146
- Bab 147
- Bab 148
- Bab 149
- Bab 150
- Bab 151
- Bab 152
- Bab 153
- Bab 154
- Bab 155
- Bab 156
- Bab 157
- Bab 158
- Bab 159
- Bab 160
- Bab 161
- Bab 162
- Bab 163
- Bab 164
- Bab 165
- Bab 166
- Bab 167
- Bab 168
- Bab 169
- Bab 170
- Bab 171
- Bab 172
- Bab 173
- Bab 174
- Bab 175
- Bab 176
- Bab 177
- Bab 178
- Bab 179
- Bab 180
- Bab 181
- Bab 182
- Bab 183
- Bab 184
- Bab 185
- Bab 186
- Bab 187
- Bab 188
- Bab 189
- Bab 190
- Bab 191
- Bab 192
- bab 193
- Bab 194
- bab 195
- Bab 196
- Bab 197
- Bab 198
- Bab 199
- Bab 200
- Bab 201
- Bab 202
- Bab 203
- Bab 204
- Bab 205
- Bab 206
- Bab 207
- Bab 208
- Bab 209
- Bab 210
- Bab 211
- Bab 212
- Bab 213
- Bab 214
- Bab 215
- Bab 216
- Bab 217
- Bab 218
- Bab 219
- Bab 220
- Bab 221
- Bab 222
- Bab 223
- Bab 224
- Bab 255
- Bab 226
- Bab 227
- Bab 228
- Bab 229
- Bab 230
- Bab 231
- Bab 232
- Bab 233
- Bab 234
- Bab 235
- Bab 236
- Bab 237
- Bab 238
- Bab 239
- Bab 240
- Bab 241
- Bab 242
- Bab 243
- Bab 244
- Bab 245
- Bab 246
- Bab 247
- Bab 248
- Bab 249
- Bab 250
- Bab 251
- Bab 252
- Bab 253
- Bab 254
- Bab 255
- Bab 256
- Bab 257
- Bab 258
- Bab 259
- Bab 260
- Bab 261
- Bab 262
- Bab 263
- Bab 264
- Bab 265
- Bab 216
- Bab 267
- Bab 268
- Bab 269
- Bab 270
- Bab 271
- Bab 272
- Bab 273
- Bab 274
- Bab 275