Pernikahan Kontrak - Bab 144 Wilson Zhou Belum Kembali...

Setelah Wilson Zhou pergi melakukan perjalanan bisnis, Joyce An tetap menjalani hari seperti biasanya, pulang pergi kerja seperti biasa, namun selalu merasa ada sesuatu yang berbeda, hatinya selalu terasa kosong, seperti kehilangan sesuatu.

Di Jumat malam, Joyce An pulang kerja tepat pada waktunya, namun karena sendirian jadi dia sedikit malas untuk memasak, sehingga dia hanya berbaring di atas sofa dengan lelah, tanpa sadar menekan remote TV yang ada di tangannya, sebuah TV besar dengan layar sebesar 120 inci, terlihat sekilas berita, drama, iklan, acara kesenian...... tidak ada satupun yang menarik bagi Joyce An, pikirannya terus memikirkan kapan Wilson Zhou akan pulang.

Hari ini telah hari Jumat, besok pagi adalah hari dimana mereka harus menghadiri pesta kapal pesiar, awalnya Wilson Zhou mengatakan jika dia akan kembali pada hari Jumat pagi, namun ketika siang tadi tiba-tiba dia kembali menelepon, mengatakan saat ini ada urusan yang harus diselesaikan, mungkin akan menunda kepulangannya, sejak saat itu, Joyce An tidak lagi mendapatkan kabar dari Wilson Zhou.

Iris mata Joyce An jatuh pada handphonenya yang terletak di atas meja, menimbang apakah dia perlu menelepon Wilson Zhou lebih dulu untuk bertanya, namun dia takut jika teleponnya akan mengganggu Wilson Zhou yang sedang sibuk, tapi yang paling utama adalah, dia takut jika dia menelepon seorang pria dengan begitu semangat, apakah Wilson Zhou akan merasa jika dirinya terlalu tidak sabaran, tidak memiliki sebuah rasa untuk bertahan?

Wanita memang selalu seperti ini, setelah menjalin percintaan akan mudah mengkhawatirkan segala hal, dan juga suka berpikiran yang tidak-tidak, Joyce An juga tidak dapat menghindari hal ini, apalagi setelah mengalami satu kali kegagalan dalam hal percintaan.

Setelah berdebat dalam pemikirannya, akhirnya Joyce An memutuskan untuk menyerah, lagipula sekarang belum pukul sembilan, mungkin nanti malam Wilson Zhou akan meneleponnya.

Memikirkan hal ini, akhirnya Joyce An merasa perasaannya terasa lebih rileks sedikit, dan dia mulai menonton acara yang di tayangkan di televisi, namun tidak lama kemudian, dia kembali merasa bimbang, melihat jam yang tergantung di tembok, jarum jam telah berputar satu putaran, namun handphonenya masih saja terletak dengan tenang di atas meja, satu pesan pun juga tidak ada.

Joyce An mengacak rambutnya sendiri dengan gusar, dia sedikit tidak dapat menahan perasaan aneh yang ada di hatinya, dia memutuskan untuk menelepon Wilson Zhou, lagipula sekarang mereka berdua telah benar-benar menjadi suami istri, seorang istri menelepon suaminya bukankah hal yang biasa?

Akhirnya, dengan cepat Joyce An mengambil handphonenya yang terletak di atas meja, jari bergerak dengan cepat membuka handphone, kemudian mencari nomor yang bernama Wilson Zhou, kemudian segera mendialnya. Namun yang membuat Joyce An merasa kecewa adalah, hingga deringan telepon berakhir, tidak ada orang yang mengangkatnya.

Joyce An menghela nafas dengan berat, susah payah dia menelepon Wilson Zhou, tidak disangka ternyata pria itu tidak mengangkatnya, sepertinya dia masih sibuk dengan urusan yang dia bilang tadi pagi.

Matanya menatap waktu yang terus berlalu detik demi detik, Joyce An telah terbiasa melalui harinya dengan Wilson Zhou, jadi dia tidak ingin kembali ke kamar dan tidur sendirian, jadi dia berbaring di atas sofa dan mulai mengantuk, tanpa sadar perlahan-lahan mulai terlelap masuk ke dalam dunia mimpinya.

Keesokan paginya, Joyce An terbangun karena suara handphonenya, wanita itu membuka matanya dengan kesadaran yang belum kembali sepenuhnya, cahaya terang yang masuk ke matanya membuat Joyce An tersadar seketika, kemudian mengambil handphone yang terletak di atas meja dengan terburu-buru.

Namun yang menelepon bukanlah Wilson Zhou orang yang dirindukan Joyce An, tetapi Yohanna Yu suara yang lembut dan menyakitkan telinga disaat yang bersamaan.

“Joyce, hari ini jam 9 pagi, di pelabuhan Linchuan, sampai bertemu di sana.” sepertinya Yohanna Yu sangat berharap Joyce An hadir dalam pesta kapal pesiar, tidak hanya menyuruh orang untuk mengantarkan surat undangan beberapa hari yang lalu, tapi hari ini tidak ada hujan dan badai tiba-tiba meneleponnya untuk mengundang Joyce An.

Hati Joyce An sedikit ragu, merasa wanita ini pasti akan mempermalukannya ketika di kapal pesiar, namun di kapal pesiar ada begitu banyak orang, di bawah tatapan banyak orang, Joyce An yakin jika Yohanna Yu tidak mungkin melakukan hal yang keterlaluan, jadi tanpa berbasa-basi dengannya, dia langsung menjawab dengan sopan: “Baiklah kakak ipar, aku akan tiba tepat waktu.”

Yohanna Yu yang mendapat jawaban pasti dari Joyce An, seperti tidak ada pembicaraan lagi yang bisa dia bicarakan dengan Joyce An, secepat mungkin menutup teleponnya.

Sedangkan Joyce An tidak mengambil pusing hal itu, dia segera menelepon Wilson Zhou, dengan cepat telepon itu di angkat oleh seseorang, namun orang yang menerima telepon itu bukanlah Wilson Zhou, tapi asisten khusus yaitu Andreas Zhou.

“Wilson, akhirnya kamu mengangkat telepon.” ketika telepon tersambung, Joyce An langsung berucap dengan bersemangat.

“Nyonya, aku bukan Direktur Zhou, tapi asisten Direktur Zhou.” terdengar suara rendah dan berat seorang pria dari seberang telepon.

Senyuman yang mengembang di wajah Joyce An seketika memudar, namun karena pria di seberang sana memanggilnya dengan sebutan “nyonya”, membuat perasaan Joyce An sedikit membaik, dia tidak begitu tahu mengenai persoalan dalam pekerjaan Wilson Zhou, dan menebak selain Perusahaan Finansial Zhou, dia pasti memiliki sebuah perusahaan sendiri, jadi pria yang diseberang sana pasti asisten khusus Wilson Zhou di perusahaan satunya lagi, walaupun Wilson Zhou tidak memberitahunya soal perusahaan itu, tapi ternyata asisten khusus Wilson Zhou tahu jika dia adalah istri Wilson Zhou, ini membuktikan bahwa Wilson Zhou tidak bermaksud menyembunyikan hal ini darinya, sepertinya Wilson Zhou memperdulikan pendapatnya.

Memikirkan hal ini, membuat perasaan Joyce An menjadi tenang kembali, baru saja dia ingin bertanya pada Andreas Zhou mengenai Wilson Zhou, tapi Andreas Zhou telah menjelaskan kebimbangan Joyce An terlebih dahulu: “Nyonya, projek kami sebelumnya di Amerika mengalami sedikit masalah, seharusnya kemarin sudah dapat diselesaikan, tapi tiba-tiba kemarin malam kembali mengalami masalah, jadi diadakan rapat mendadak, Direktur Zhou kemarin sibuk rapat sehingga tidak bisa menghubungi nyonya, dan rapat ini sampai sekarang masih belum selesai, Direktur Zhou takut nyonya kahwatir, jadi menyuruhku untuk keluar dari ruang rapat, dan menunggu nyonya menelepon, dan juga menyuruhku untuk memberitau nyonya jika hari ini dia tidak dapat kembali, acara kapal pesiar itu juga bukan hal yang terlalu penting, nyonya pergi atau tidak juga tidak masalah, namun dia menyarankan sebaiknya nyonya tidak perlu pergi.”

Jika tadi mengetahui Wilson Zhou yang memperdulikannya membuat perasaan Joyce An membaik, maka saat ini mendengar ucapan Andreas Zhou membuat sudut bibir wanita itu melengkung menunjukkan senyuman bahagia: “Baiklah, aku mengerti Asisten Zhou.”

“Kalau begitu apakah nyonya memiliki pesan untuk Direktur Zhou?” terdengar suara dari seberang sana, suara Andreas Zhou yang tetap sopan dan formal sama seperti sebelumnya.

Awalnya Joyce An ingin menggelengkan kepalanya, sebagai jawaban “tidak”, tapi setelah dipikir-pikir, dia berdehem membersihkan tenggorokannya, kemudian berucap dengan sedikit malu-malu: “Itu, Asisten Zhou, tolong bantu aku sampaikan pada Wilson, jika...... jangan bekerja terlalu keras, jaga kesehatan, dan aku akan mengatasi dengan baik urusanku disini.” baru saja selesai berucap, wajah Joyce An telah memerah, namun untungnya orang yang berada di seberang telepon itu tidak dapat melihatnya.

“Baiklah, aku akan menyampaikan pesan nyonya.” Andreas Zhou dengan cepat menyetujui Joyce An.

“Terima kasih, aku sudah tidak ada pesan yang lainnya, Asisten Zhou kamu bisa kembali bekerja, kututup teleponnya.”

“Baiklah, sampai jumpa nyonya.”

Kedua orang itu menutup telepon bersamaan, namun wajah merah Joyce An masih belum mereda, diantara suami istri yang saling memberi perhatian seharusnya adalah hal yang biasa, tapi bagi Joyce An, terasa seperti seorang gadis yang sedang berbunga-bunga, perasaan ini juga tidak dia rasakan ketika bersama dengan Dicky Jiang, ketika bersama dengan Dicky Jiang, Joyce An lah yang lebih sering memperhatikan Dicky Jiang, tidak seperti sekarang, dua orang yang saling memperhatikan, dan juga membuat perasaannya semakin besar pada Wilson Zhou.

Memikirkan hal ini, membuat hati Joyce An terasa berbunga-bunga, Tuhan memang adil padanya, setelah dia dicampakkan oleh seorang pria brengsek, dia bertemu dengan Wilson Zhou pria yang tulus padanya.

Hanya saja Mulan Chu......

Joyce An segera menggelengkan kepalanya, untuk apa dia memikirkan hal-hal yang tidak menyenangkan, dia percaya jika Wilson Zhou tulus padanya, mereka pasti tidak memiliki hubungan apapun lagi sekarang, jika ada, itu adalah urusan masa lalu.

Joyce An menghirup nafas dalam, mengangkat pandangannya melihat jam, sekarang masih ada waktu dua jam sebelum jam sembilan, cukup waktu untuknya berdandan lebih dahulu untuk pergi ke Pelabuhan Linchuan, walaupun dia sangat tidak ingin pergi menghadiri pesta kapal pesiar itu sendirian, tapi dia telah berjanji pada Eka Zhou, dan juga demi membantu Wilson Zhou supaya keluarga Zhou tidak mempersulit Wilson Zhou, jadi dia memutuskan untuk tetap pergi.

Nanti dia akan memikirkan cara lain, percaya pada Yohanna Yu dan yang lainnya jika mereka tidak akan membahayakannya, yang paling ekstrim yaitu menertawakannya sejenak.

Novel Terkait

Inventing A Millionaire

Inventing A Millionaire

Edison
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu
Get Back To You

Get Back To You

Lexy
Percintaan
4 tahun yang lalu
A Dream of Marrying You

A Dream of Marrying You

Lexis
Percintaan
3 tahun yang lalu
Diamond Lover

Diamond Lover

Lena
Kejam
4 tahun yang lalu
Mr Huo’s Sweetpie

Mr Huo’s Sweetpie

Ellya
Aristocratic
3 tahun yang lalu
Because You, My CEO

Because You, My CEO

Mecy
Menikah
4 tahun yang lalu
The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Shuran
Pernikahan
4 tahun yang lalu