Pernikahan Kontrak - Bab 39 Dandan Pergi ke Pesta

Joyce baru sampai di depan rumah, dari kejauhan sudah melihat Wilson, Wilson memakai jas limited edition, memperjelas bentuk tubuhnya yang sempurna, kakinya juga memakai sepatu limited edition tapi dengan desain sederhana, tetap membuat penampilannya terlihat begitu elegan, walaupun jaraknya dengan beberapa orang agak jauh, tapi dengan penampilannya ini tetap bisa mencuri perhatian banyak orang.

Terlebih di bagian wajahnya, walaupun cahaya saat ini kuning gelap, tapi wajahnya yang ganteng masih bisa terlihat dengan jelas, bentuk mukanya yang sempurna, alis tebalnya yang mempesona, dan kedua bola matanya yang hitan pekat, sungguh semuanya terlihat begitu sempurna.

Walaupun Joyce sudah sering melihat Wilson, tapi dia masih selalu terpesona dengan penampilan laki-laki yang berdiri tak jauh darinya itu, hatinya juga saat ini ikut reflek berdetak dengan kencang, dia bahkan tidak tahu dirinya harus bagaimana berjalan ke arah Wilson.

Sampai di depan Wilson, Wilson tidak mengucap satu katapun, dia langsung menarik Joyce, dan mereka berhenti tepat di samping mobilnya.

Setelah naik ke atas mobil, Wilson melihat jam di tangannya, mengangkat kedua alisnya tertawa dan berkata: “Joyce, kamu tepat waktu sekali, sekarang tepat pukul 6, tidak lewat sedikitpun.”

Joyce tertawa hambar, dari nada suara Wilson dia tidak merasa Wilson sedang memujinya, dia malah merasa kalau Wilson sedang menyindirnya.

Oleh karena itu, Joyce berpura-pura bodoh ikut tertawa dan menjawab: “Terima kasih atas pujiannya.”

Wilson dengan tidak senang mengatupkan bibirnya, dan tiba-tiba memutar arah kemudinya, dengan cepat, mobilnya meninggalkan area Villa, dan tiba di jalan raya.

“Wilson, kita sebenarnya menghadiri pesta dimana?” Joyce sambil melihat pohon yang dipinggir jalan, dan dengan sedikit gemetar bertanya.

Dia dari kemarin malam masih ragu dan memikirkan masalah pesta hari ini, tapi Wilson sedikitpun tidak memberi tahunya, dia hanya menyuruh Joyce menghadiri pesta, dan Joyce yang tidak tahu mengenai isi pesta dan segala macamnya bagaimana bisa tenang!

Pergi menghadiri pesta orang kaya di tambah hadir dengan status sebagai istri seorang Wilson, dia bagaimana mungkin bisa tidak grogi!

Dan yang paling penting dandanannya kali ini sangat biasa, dia awalnya berpikir untuk pulang dulu menukar baju yang lebih formal, tapi malah di tarik Wilson yang sudah terburu-buru naik ke atas mobil, Wilson tidak memberikannya waktu sedikitpun.

Wilson melihat Joyce sekilas, dengan tidak peduli menjawab: “Deddy Lim pemilik perusahaan Lim, hari ini adalah pesta ulang tahun anaknya-Nanda Lim yang ke 23 tahun.”

Nanda Lim!

Mendengar nama Nanda Lim, kedua mata Joyce terbelalak, dia masih ingat wanita ini, dia pernah melihatnya di pesta kaka ipar Wilson-Yohanna, dan dia tahu Nanda Lim tidak menyukainya dan selalu mencari kelemahannya dan membuatnya malu.

Tidak disangka dia hari ini pergi menghadiri pesta ulang tahunnya!

Joyce menggigit bibirnya, kalau menghadiri pesta ulang tahun orang yang tak di kenalnya dia mungkin masih biasa saja, tapi ini pergi menghadiri pesta ulang tahun Nanda, dia saat ini kalau bilang ke Wilson tidak mau ikut ke pesta pasti akan kena semprot habis-habisan oleh Wilson, tapi kalaupun harus pergi, dia tidak ingin mengenakan baju santai seperti ini pergi menghadiri pesta.

Dia juga tidak tahu Wilson bagaimana berpikir, penampilannya yang saat ini terlihat begitu santai, dia tidak pedulikah?

Wilson seperti melihat sikap Joyce yang lain dari biasanya, dengan agak ragu bertanya: “Kenapa, ada masalah kah?”

“Wilson, kamu tidak merasa penampilanku saat ini tidak cocok untuk menghadiri pestakah?”

Wilson melihat seksama penampilan Joyce: “Bagus kok, cocok-cocok saja.” Dia sungguh tidak merasa penampilan Joyce biasa saja, walaupun Joyce hanya memakai pakaian santai tapi penampilannya masih terlihat cantik dan mengundang banyak mata untuk melihatnya.

Mendengar jawaban Wilson, Joyce dalam hati tak habis pikir, dia agak ragu kalau Wilson sengaja ingin mempermalukannya di depan banyak orang, walaupun dia sebelumnya tidak pernah menghadiri pesta di malam hari, tapi sama seperti jika tidak pernah makan daging babi tapi setidaknya pasti pernah melihat bentuk babi, orang-orang yang menghadiri pesta tentu tidak boleh sembarangan mengenakan pakaian dan pergi menghadiri pesta.

Dan akhirnya, Joyce dengan menggertakan giginya berkata: “Wilson, itu, kalau kamu melihat dimana ada toko baju tolong berhenti, aku rasa aku harus menukar bajuku dengan dress yang agak formal.”

Dia tidak punya pilihan lain, dan dia kali ini sepertinya akan kembali bangkrut.

Wilson menautkan kedua alisnya: “Melihat istriku yang sedang membantuku untuk tampil sempurna dan mendapat pujian dari rekan lainnya, aku tentu saja tidak menolak.”

Setelah itu, tanpa menunggu Joyce merespon, Wilson menambah kecepatan mobilnya melaju ke arah jalan kecil, dan mobil dengan cepat berhenti di depan sebuah toko pribadi.

Joyce turun duluan, wajahnya memerah, dan kata-kata mesra yang tidak tahu di ucapkan sengaja atau tidak oleh Wilson masih terngiang-ngiang di telinganya, dan membuatnya merasakan sebuah kehangatan.

Dasar laki-laki kepedean, siapa juga yang deminya pergi menukar baju formal! Dan juga kata “istri” yang di ucapkannya, dia masih dengan pedenya mengucapkannya dengan suara yang lantang!

Joyce mengatupkan bibirnya, hingga Wilson ikut turun dari mobil, dia baru dengan setengah hati mengikuti Wilson masuk ke dalam toko.

Belasan menit kemudian, seorang wanita menggunakan dress putih merek dior, dari tempat coba baju berjalan keluar.

Desain dressnya begitu sederhana, tapi jahitan bajunya sangat unik, dan membentuk bentuk tubuh wanita yang sempurna, bahunya yang panjang dan kakinya yang panjang terekspos, di cahaya yang lembut terlihat begitu mempesona. Rambutnya dicepol ke belakang, dan memakai satu buah pita rambut, walaupun sederhana tapi juga terlihat elegan.

Mukanya yang di dandan tebal terlihat begitu cantik, hidungnya mancung, bibir tipisnya yang seksi, matanya yang bersinar, membuat orang tidak bisa mengalihkan pandangan darinya.

Wilson yang duduk di sofa melihat Joyce yang berjalan menghampirinya, dari kedua matanya terlihat memancarkan cahaya, dan dari matanya penuh dengan ketakjuban.

Joyce sedikit malu menundukkan kepalanya, dan wajahnya ikut memerah mengikuti perasaannya saat ini.

“Stylistku bilang penampilanku saat ini sudah oke, bagaimana menurutmu?”

Wilson mengangkat wajahnya, tubuhnya bersandar di sofa, kedua matanya melihat seksama penampilan Joyce, dan dia menganggukan kepalanya, dengan memujinya: “Menurutku juga sudah oke.”

Tak lama, dia seperti mengingat sesuatu, di telinga stylist Joyce yang berdiri di sampingnya membisikkan sesuatu, dengan cepat, stylistnya kembali datang dengan membawa satu buah kotak, di dalamnya terdapat sebuah kalung diamond.

Wilson mengambil kalung dari dalam kotak, berjalan ke belakang Joyce, dia dengan tangannya memakaikan kalung itu di leher Joyce, nafas hangatnya terhembus hingga ke leher Joyce, membuat wajahnya yang awalnya sudah memerah semakin merah.

“Hm, begini baru sempurna.” Melihat wanita di depannya yang saat ini terlihat malu, Wilson dengan puas menganggukkan kepala.

Dan Joyce seluruh tubuhnya merasa tidak leluasa dia mengalihkan pandangannya, tatapan panas Wilson yang terhenti di tubuhnya membuat hatinya bergetar tak karuan.

Laki-laki ini sungguh berbahaya, dia takut kalau saat ini terus berlangsung, dia tidak bisa menahan dirinya lagi untuk tidak berbuat sesuatu yang tidak seharusnya dia perbuat dengan Wilson.

Novel Terkait

Rahasia Istriku

Rahasia Istriku

Mahardika
Cerpen
4 tahun yang lalu
Unlimited Love

Unlimited Love

Ester Goh
CEO
4 tahun yang lalu
Eternal Love

Eternal Love

Regina Wang
CEO
3 tahun yang lalu
See You Next Time

See You Next Time

Cherry Blossom
CEO
5 tahun yang lalu
Pergilah Suamiku

Pergilah Suamiku

Danis
Pertikaian
3 tahun yang lalu
Dark Love

Dark Love

Angel Veronica
Percintaan
5 tahun yang lalu
Cintaku Pada Presdir

Cintaku Pada Presdir

Ningsi
Romantis
3 tahun yang lalu
Wahai Hati

Wahai Hati

JavAlius
Balas Dendam
4 tahun yang lalu