Pernikahan Kontrak - Bab 136 Orang yang Merebut Wanitanya...

Sepanjang proses, tatapan Johny Zhou terus jatuh ke tubuh Joyce An. Sepasang mata dalamnya perlahan-lahan terbungkus dalam kemarahan, dan dari sudut pandangnya, dia tidak bisa melihat dengan jelas siapa orang yang mengemudi tersebut. Tetapi ada orang yang berani merebut wanita dengannya di dekat rumah keluarga Zhou? Dia harus mencari tahu siapa orang tersebut!

Hanya memikirkan hal ini, Zhang tiba-tiba seperti teringat sesuatu dan tiba-tiba menepuk kepalanya: "Tuan besar, aku sudah merasa mengapa nomor plat mobil itu begitu tidak asing, ternyata itu adalah mobil tuan muda! Ckck, tuan muda si playboy ini benar-benar hebat, pulang ke rumah untuk makan malam reuni pertengahan musim gugur saja berani membawa pulang seorang wanita asing. Aku dengar-dengar bahwa tuan Eka yang menyuruhnya membawa pulang istri yang baru dinikahinya."

Mendengar Zhang berkata demikian, mata Johny Zhou langsung terlintas rasa kaget, dia kembali melihat mobil mewah yang melaju pergi itu dengan cermat, benar-benar merasa familiar, oke, ternyata orang yang merebut wanita dengannya lagi-lagi adalah Wilson Zhou si sampah itu!

Setelah waktu yang lama, Johny Zhou baru secara bertahap meredam kemarahannya, dan tertawa dengan sarkastik: "Wilson tentu tidak mungkin membawa pulang istrinya, seorang wanita jelek, dia tidak takut malu, tetapi keluarga Zhou kami malu!"

Meskipun Yohanna Yu pernah melihat penampilan Joyce An setelah transformasi, tetapi wanita itu selalu iri melihat wanita yang lebih cantik daripada dirinya sendiri. Oleh karena itu, tentu saja dia tidak akan membahas tentang hal ini di depan suaminya. Jadi dalam ingatan Johny Zhou, istri Wilson Zhou adalah seorang wanita jelek dengan dandanan yang kacau.

Zhang tidak mengatakan apa-apa, meskipun dia juga sama dengan Johny Zhou, yaitu selalu menganggap rendah Wilson Zhou, tetapi Wilson Zhou adalah tuan muda dari keluarga Zhou di kota Anlin, jadi bagaimanapun tetap harus memberinya sedikit muka. Kalau tidak, jika didengar oleh orang-orang, itu tidak akan dihindarkan untuk sial.

“Tuan besar, kalau begitu apakah kita akan menuju ke rumah sekarang?” Zhang melihat Johny Zhou yang duduk di kursi belakang mobil melalui kaca spion. Ekspresi Johny Zhou pada saat ini masih tidak terlalu baik, terutama sepasang mata yang tersembunyi di belakang lensa, juga tidak tahu apa yang dipikirkan, memancarkan cahaya kabut.

Meskipun hati Johny Zhou merasa sangat tidak rela karena wanitanya direbut, tetapi saat teringat bahwa Wilson Zhou pasti akan dimarahi oleh Eka Zhou karena cukup berani untuk pulang ke rumah dengan seorang wanita asing, suasana hatinya dengan cepat mereda, dan sudut mulutnya mengeluarkan senyuman: "Zhang, cepat nyetir, aku harus sampai di rumah sebelum Wilson."

Pada saat yang sama, mobil Wilson Zhou dan Joyce An juga perlahan-lahan mengarah ke arah rumah keluarga Zhou, di dalam mobil, Joyce An menarik sudut mulutnya dengan senang, pura-pura tidak melihat tatapan yang sering dilemparkan oleh Wilson Zhou.

Dan Wilson Zhou juga tidak mengemudi dengan serius, matanya yang cerah mengalir dalam warna yang dalam.

Sejujurnya, Joyce An hari ini bahkan lebih cantik dari yang dibayangkan Wilson Zhou, bahkan lebih menakjubkan dari riasan diri sebelumnya. Saat terakhir kali melihat Joyce An memakai rok biru di hotel kemarin, Wilson Zhou menyadari bahwa wanita ini tampaknya sangat cocok dengan warna biru, oleh karena itu dia menyuruh orang untuk memesan rok biru ini, dan tentu saja, hasilnya memang seperti yang dia harapkan.

"Joyce, kamu benar-benar cantik hari ini.” Setelah keheningan, suara serak lelaki itu terdengar di mobil, terbungkus jejak perasaan yang tidak jelas.

Wajah Joyce An memerah oleh perkataan lelaki yang memujinya tiba-tiba itu, seperti ada tinta merah samar di wajah wanita itu, tetapi juga menambahkan sedikit warna cerah yang menarik untuk Joyce An.

Wilson Zhou memandangi wanita kecil yang begitu menggoda di depan matanya, tubuh langsung seperti terbakar. Dia menyadari bahwa sejak dia melakukan hubungan suami istri pertama kali dengan Joyce An, dia menjadi sangat mudah 'terbakar'. Dari waktu ke waktu, di kepalanya terus muncul pikiran-pikiran cabul yang menyimpang, ingin segera menyelesaikan wanita kecil ini.

Pria itu menarik nafas dalam-dalam dan bersusah payah untuk menekan kembali hasrat di tubuhnya, lalu melanjutkan: "Kamu seperti ini, aku menjadi tidak ingin kamu datang ke rumah keluarga Zhou. Jika ada seseorang yang menggunakanmu untuk berfantasi, apa yang harus kulakukan?" Katanya bercanda.

Awalnya Joyce An masih agak malu, tetapi tiba-tiba dia terhibur oleh perkataan Wilson Zhou, dia juga bercanda: "Tuan muda Wilson, kamu telah berpikir lebih, aku adalah istrimu, siapa yang berani memikirkanku? Lagipula, yang akan datang ke rumah keluarga Zhou hari ini adalah kerabatmu. Bukankah incest jika mereka menggunakanku untuk berfantasi?"

“Ya, yang dikatakan istriku benar, aku yang telah berpikir lebih,” Wilson Zhou memandangi ekspresi jelas di wajah wanita itu dan membalas perkataannya dengan suasana hati yang baik.

Tetapi wajah Joyce An memerah lagi karena perkataan Wilson Zhou yang begitu patuh mendengarkan istrinya, tidak tahu mulai dari kapan, pria yang macho dan agresif ini mulai mendengar kata-katanya?

Perubahan semacam ini telah membuat hati Joyce An menjadi manis. Mungkin ini adalah bukti bahwa Wilson Zhou mencintai dirinya. Karena hanya jika kita benar-benar mencintai seseorang, kita baru akan berubah demi orang tersebut.

"Wilson Zhou..." Joyce An memanggil nama Wilson Zhou tanpa sadar, dengan suara kasih sayang dan kelembutan yang dalam, yang seperti terbungkus dalam lapisan kapas, lembut dan menggugah jiwa.

Mata Wilson Zhou berbinar, dan dia hanya mengatakan sesuatu kembali: "Ya?"

Sebenarnya, Joyce An hanyalah menghela nafas dan ingin mengatakan "Terima kasih kamu telah memperlakukanku dengan baik", tetapi setelah dipikir-pikir itu terlalu emosional, jadi dia tidak lagi mengatakannya, hal ini hanya perlu dia seorang diri yang tahu.

Joyce An tersenyum samar-samar, lalu menggelengkan kepalanya, "Tidak apa-apa, tiba-tiba saja ingin memanggil namamu."

Wilson Zhou tertegun, hatinya tiba-tiba menjadi lunak dan lembut, dan alisnya penuh kelembutan.

"Joyce, kita sudah menjadi suami dan istri yang sah. Kedepannya, jangan panggil aku nama dengan nama keluarga, panggil aku Wilson..."

Joyce An menatap Wilson Zhou dan berkata dengan patuh: "Wilson."

Jendela mobil yang setengah terbuka ditiup angin, terbungkus suara bisikan malu-malu seorang wanita, seperti palu yang memukul hati Wilson Zhou dengan keras, membuat hati pria yang awalnya lembut itu lebih seperti mata air yang membentuk tetesan air.

Pada saat ini, mobil juga sudah memasuki wilayah rumah keluarga Zhou, dan Wilson Zhou tidak mampu mengontrol denyut jantungnya, dia tiba-tiba mengerem mobil, menghentikan mobil di pinggir jalan, kemudian memiringkan badan dan mencium bibir Joyce An, terus berbolak-balik, seakan-akan dia akan mengintegrasikan Joyce An ke dalam darahnya sendiri.

Pada saat ini, Johny Zhou yang sudah terlebih dahulu sampai di rumah keluarga Zhou ingin menunggu Wilson Zhou yang membawa pulang seorang wanita asing dan mengambil kesempatan untuk menegurnya, tetapi saat melihat adegan yang bergairah ini dari jendela yang setengah terbuka, dia langsung marah dan emosi.

Wilson Zhou si sampah ini dengan beraninya bermesraan dengan wanita yang dia sukai, wanita ini seharusnya menjadi miliknya!

Memikirkan hal ini, mata Johny Zhou memancarkan secercah cahaya jahat, seolah-olah dia teringat sesuatu, mulutnya mengangkat senyum sinis, dan kemudian dia berjalan masuk ke dalam keluarga Zhou.