Pernikahan Kontrak - Bab 38 Kalau Tidak Aku ke Kantor Menjemputmu

Karena malam sudah semakin larut, Joyce hanya masak 2 sayur sederhana, setelah selesai memanggil Wilson makan.

Saat Wilson datang dan duduk di meja makan, ekspresi wajahnya walaupun tidak sesuram awal, tapi tidak juga senang, dari aura tubuhnya masih terpancar aura dingin, membuat Joyce tidak berani mengucap satu katapun.

Dalam hati Joyce tidak senang dan menggerutu: “Memangnya dia tidak boleh cari kerja? Wilson ini sepertinya banyak mencampuri urusannya! Memangnya dia suami sungguhannya?”

Memikirkan ini, Joyce menegapkan badannya, mengangkat wajahnya, seolah tengah menunjukkan pada Wilson kalau dia tidak takut padanya.

Wilson melihat tingkah Joyce, dari matanya tersorot suatu amarah, wanita ini berani melawannya?

“Joyce.” Wilson meletakkan sumpit dari tangannya, menatap lurus wanita yang ada di depannya, wajah gantengnya akhirnya terlukis senyuman ringan.

“Hah?” Joyce merasa aneh menatap Wilson, dan ketika matanya menyatu dengan bola mata hitam pekat milik Wilson, dia segera mengalihkan pandangannya, “Kenapa?”

Wilson berjalan mendekatinya, dengan jari tangannya yang panjang memegang dagu Joyce yang seputih salju, memaksa Joyce melihat dirinya: “Ada pekerjaan boleh, tapi aku harap kamu tidak membuat dirimu bekerja hingga terlalu lelah dan sengsara. ”

Wilson yang tiba-tiba mendekati Joyce membuatnya seketika gagal fokus, ditambah suara lembut dan kata-kata yang di ucapkan padanya, membuat hati Joyce berdetak lebih kencang dari biasanya, wajahnya juga ikut memerah.

Wilson lagi-lagi memperlakukan Joyce dengan menggunakan cara ini membuatnya salah tingkah.

Tapi tak berapa lama Joyce kembali sadar, dan dengan keras mendorong tubuh laki-laki yang ada si depannya agar menjauh darinya, dengan suara parau berkata: “Wilson, aku juga tidak idiot, aku tidak akan membuat diriku lelah apalagi sengsara.”

Wilson memanfaatkan dorongan Joyce yang tidak biasa tadi berdiri dan bersandar di punggung kursi, dan melihat wajah merah karena malu wanita yang ada di depannya ini, bola matanya begitu gelap, dia tersenyum miring penuh arti.

“Ya, baguslah kalau tahu. Oh iya, besok malam ada waktu tidak?”

Joyce tanpa berpikir panjang langsung menjawab: “Tidak ada waktu.”

Wilson memicingkan kedua matanya: “Mengapa bisa tidak ada waktu?”

“Besok aku kemungkinan lembur...” Kata-katanya baru keluar, tapi setelah itu dia menyesal, karena setelah itu dia bisa merasakan aura dingin Wilson kembali menguar. Dia beberapa detik yang lalu sepertinya baru mengatakan kalau dia tidak akan bekerja terlalu lelah, dan perkataannya sekarang berbalik, dia seperti tengah menampar dirinya sendiri.

Dan benar saja, suara dingin milik Wilson seketika terdengar di telinga Joyce: “Lembur?”

“Aku bilang mungkin saja...” Joyce segera memperjelas kata-katanya.

“Kalau hanya mungkin berarti besok kamu ada waktu, kalau besok malam jam 6 kamu belum sampai rumah, aku akan pergi ke kantormu menjemputmu.” Suara Wilson terdengar begitu santai.

Tapi Joyce yang mendengarnya terkejut hingga keringat dingin bercucuran, dia segera menyela: “Jangan!” Jangan bilang dia kerja di perusahaan Zhou, walaupun dia kerja di perusahaan lainnya, kalau Wilson datang menjemputnya pasti mengundang perhatian dan menggemparkan seisi kantor, baik dia ataupun mobilnya mau diletakkan dimana pasti mengundang perhatian.

“Nah kalau begitu kamu malam jam 6 sudah ada di rumah?”

Joyce dengan cepat menganggukkan kepalanya, tidak tahu kalau dirinya sudah masuk dalam jebakan.

“Baiklah, kalau begitu deal ya, besok malam aku akan membawamu pergi menghadiri pesta.”

Belum menunggu respon dari Joyce, Wilson dari kursinya berdiri dengan langkah besar pergi meninggalkan meja makan.

Apa? Pesta! Wilson mau mengajaknya pergi menghadiri pesta?!

Malam ini, Joyce tidak bisa tidur.

Alasan pertama, karena dia berhasil mendapatkan pekerjaan dan membuatnya excited; alasan kedua, dia masih tidak percaya akan perkataan Wilson mengenai pesta besok malam.

Menghadiri pesta dengan Wilson pasti pergi ke tempat yang banyak orang-orang terkenal di dalamnya, Wilson mengapa bisa mengajaknya pergi, bukan mengajak Mulan pergi?

Joyce memikirkan ini tapi tak bisa menemukan jawaban, ada sebuah jawaban mudah yang nyambung dengan logikanya tapi dia tak berani memikirkannya, dia hanya bisa bergerak kesana kemari di tempat tidurnya, hingga pagi mulai datang dia baru bisa tertidur nyenyak.

Hari kedua Joyce bangun terlihat jelas matanya ada lingkaran hitam karena kurang tidur, dia memakai foundation yang tebal di bagian matanya menutupi lingkar hitam.

Setelah menyiapkan diri, dia dengan kebiasaannya di pagi hari pergi menyiapkan sarapan pagi yang sederhana, dia memanfaatkan Wilson yang belum turun cepat pergi meninggalkan rumah.

Dia rasa dia sebaiknya jangan banyak bertemu dengan Wilson, tapi dia sendiri tidak sadar, dirinya padahal selalu memikirkan Wilson dan membantu Wilson dalam beberapa hal, walaupun dia semalam tidak bisa tidur nyenyak, tapi dia masih memikirkan Wilson dan membuatkan Wilson sarapan.

Joyce biasanya datang ke kantor di jam pas-pasan masuk, dia baru saja duduk, tiba-tiba di depannya ada orang yang membawa banyak dokumen dan menyerahkannya ke mejanya.

“Joyce, dokumen ini tolong di kerjakan ya.” Orang yang bicara adalah Angela, dengan wajah suci dan senyuman manis tapi sana terlihat maksud tidak baiknya, “Sekalian bisa membuatmu lebih memahami segala sesuatu yang berhubungan dengan kantor dan pelanggan kantor.”

Kedua alis Joyce saling bertaut, tapi dia tidak mengucap kata apapun, dia menerima pekerjaan yang diberikan Angela padanya, orang baru di kantor di buly atasan adalah hal yang wajar, asalkan dirinya melakukan tugasnya dengan baik, dan tidak membuat orang menemukan celah kesalahannya, orang lain yang berniat mencelakainya juga tidak akan bisa.

Jadi Joyce hari ini di habiskan dengan memeriksa dokumen, Angela dan Rindi tanpa rasa bersalah sibuk ngobrol, hanya ketika Cindy lewat, mereka akan berpura-pura sedang serius merapikan dokumen.

Selesai kantor, Joyce menghembuskan nafas dalam-dalam, akhirnya pekerjaanya selesai juga.

Angela dan Rindi berjalan menghampiri Joyce, dengan tertawa berkata: “Joyce, sungguh merepotkanmu, tapi ngomong-ngomong gerak kerjamu cepat juga ya, nanti tugas selanjutnya aku serahkan padamu ya.”

Rindi menambahkan satu kalimat: “Iya, Joyce kita juga orang yang baik hati dan juga sangat rajin.

Joyce mendengar perkataan keduanya, hatinya tidak terima, tapi juga tidak bisa melawan, jadi dia hanya bisa tertawa hambar.

Angela dan Rindi melihat respon Joyce yang seperti itu, tidak lagi membullynya, mereka bersiap kembali ke tempatnya semula, sebelum pergi, Rindi tiba-tiba terpikir sesuatu, dan mengingatkan Joyce: “Oh ya, Joyce, besok tamu dari Amerika-Claire akan datang kesini, kamu sebaiknya mulai membereskan barangmu, besok malam langsung bisa menginap di hotel.”

Selesai bicara, tidak lagi menatap Joyce, dengan Angela bercanda sambil tertawa berjalan pergi kembali ke tempat kerja mereka.

Hati Joyce karena kata-kata dari Rindi kembali tidak tenang, dia selalu merasa kalau tugasnya ini tidak semudah yang di bayangkan.

Tapi dia sudah tidak punya banyak waktu berpikir, jam pulang kerja sudah tiba, dia segera keluar dari gedung, memanggil taksi dan segera pulang ke rumah, kalau jam 6 dia tidak sampai di rumah, dia sungguh takut kalau Wilson akan datang menjemputnya.

Walaupun dia sekarang masih belum memberi tahu alamat tempat kerjanya dimana, tapi dengan kemampuan Wilson, asalkan dia ingin tahu, dia pasti bisa menemukan jawabannya.

Novel Terkait

My Only One

My Only One

Alice Song
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Love and Trouble

Love and Trouble

Mimi Xu
Perkotaan
4 tahun yang lalu
More Than Words

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu
Don't say goodbye

Don't say goodbye

Dessy Putri
Percintaan
5 tahun yang lalu
Adieu

Adieu

Shi Qi
Kejam
5 tahun yang lalu
Doctor Stranger

Doctor Stranger

Kevin Wong
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Gue Jadi Kaya

Gue Jadi Kaya

Faya Saitama
Karir
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Tak Biasa

Cinta Yang Tak Biasa

Wennie
Dimanja
4 tahun yang lalu