Pernikahan Kontrak - Bab 192 Tiba Di Kantor Johny Zhou...

Dari pukul 1:30 sampai pukul 2:00 siang merupakan waktu yang cukup sulit bagi Joyce An, karena pada pukul 2 siang dia harus pergi ke kantor Johny Zhou, Joyce An merasa kepalanya akan meledak.

Pada dasarnya ada begitu banyak orang di Perusahaan Finansial Zhou, dan dia berada di departemen hubungan masyarakat sebagai karyawan kecil, bisa dibilang dalam beberapa bulan terakhir ia tidak perlu bertemu dengan para pimpinan tingkat atas, kecuali rapat perusahaan yang penting, atau jika kedatangan tamu orang besar. Tidak disangka pagi ini, kepala departemen sekretaris yaitu Sellin Song menariknya untuk menjadi gadis pengantar teh, sehingga benar-benar mengekspos dirinya, tetapi untungnya yang menyadari keberadaanya adalah Johny Zhou, bukan Eka Zhou, mungkin ada perasaan yang peka di antara kaum muda..

Ketika Joyce An memikirkannya, dia melirik jam di layar ponselnya, jam 1:30 siang, dia menghela napas dalam-dalam, dan kemudian dengan enggan berdiri dari meja, melangkahkan kaki dengan berat pergi ke luar.

Pimpinan tingkat tinggi Perusahaan Zhou semuanya berada di lantai 36, dan Joyce An pernah sekali pergi ke lantai 36, saat itu Johny Zhou memanggilnya untuk pergi makan siang, jadi kemewahan lantai 36 masih segar dalam ingatannya hingga sekarang. Namun waktu itu dia beruntung, dia pergi ke kantor Johny Zhou dengan lancar, dan meninggalkan kantor Johny Zhou dengan lancar, dan tidak bertemu dengan orang yang dikenal, tapi kali ini dia tidak tahu, Joyce An diam-diam berdoa agar dia berhati-hati dan tidak bertemu dengan Eka Zhou, jika bertemu dengannya maka dia benar-benar akan sengsara.

Ketika wanita itu membayangkannya, pintu lift mewah di depan Joyce An terbuka, yang muncul di depan mata Joyce An masih terlihat ketika terakhir kali dia datang, melanjutkan gaya sederhana bangunan Perusahaan Finansial Zhou, namun bahan material yang digunakan cukup elegan, dan desain setiap detail tampaknya berasal dari tangan orang yang ahli, menunjukkan kreativitas yang luar biasa, memiliki gaya unik dan khas, membuat orang tidak memandangnya sembarangan dan juga akan menyenangkan dan memuaskan mata.

Joyce An tidak bersemangat untuk menikmatinya, dia menundukkan kepalanya, dan dengan cepat berjalan ke pintu kantor di mana papan nama Johny Zhou tergantung di pintu, setelah membuat keputusan yang sulit, dia pun mengetuk pintu.

Dengan segera, terdengar suara pria yang jernih dari dalam ruangan kantor tersebut, tampaknya ada emosi lain yang tersembunyi dari suaranya yang terdengar serius, tetapi Joyce An tidak memiliki mood untuk memikirkannya, dia hanya merasa bahwa hatinya sangat gugup, dan sepertinya detik berikutnya akan melompat keluar dari tenggorokannya.

Terdengar jawaba pria tersebut dari dalam ruangan "silahkan masuk", Joyce An mengambil napas dalam-dalam dan mendorong pintu mewah berwarna emas gelap di hadapannya.

Ruangan kantor Johny Zhou jauh lebih mewah daripada ruangan kantor Wilson Zhou, jika kantor Wilson Zhou termasuk ruangan yang sangat mewah, maka ruangan kantor Johny Zhou dapat disebut ruangan mewah kelas presiden.

Awalnya Joyce An tidak merasa bahwa Eka Zhou memiliki perbedaan dalam memperlakukan Wilson Zhou dan Johny Zhou, tetapi tidak ada salahnya jika membandingkan, sekarang ketika membandingkannya dengan seksama, Joyce An benar-benar menemukan bahwa ukuran kedua lampu ruangan kantor sudah jelas berbeda.

Sebelum Joyce An belum merasakan apa-apa, tetapi saat ini dia mengeluh demi Wilson Zhou, apa alasannya? Mereka berdua sama-sama merupakan anaknya, tetapi mengapa diperlakukan sangat berbeda?

Johny Zhou yang duduk di meja kerjanya secara alami tidak tahu apa yang dipikirkan oleh Joyce An, sejak Joyce Anmasuk, mata pria itu tidak bergerak dari tubuh Joyce An, wanita ini, tampaknya setiap kali melihatnya bisa membuatnya merasa senang.

Joyce An dari sejak pagi masih mengenakan baju khusus yang disediakan departemen sekretaris, sekarang dia telah mengganti dengan pakaiannya sendiri yaitu gaun pendek berwarna merah muda, warna merah muda pada dasarnya bukanlah sembarang orang yang mampu mengendalikannya, jika tidak dikenakan dengan bagus mungkin dikenakan dengan gaya kampungan, tetapi Joyce An sangat bagus dalam mengendalikan warna ini, dan mengenakan dengan gayanya sendiri, kerah bajunya didesain dengan gaya kekanakkan, sehingga membuat Joyce An terlihat polos dan imut, seperti seorang mahasiswa yang baru lulus dari perguruan tinggi dan membuat orang senang melihatnya, ujung roknya berada di atas lutut, memperlihatkan dua kaki panjang wanita itu yang seperti batu giok, dengan samar ia terlihat menarik dan berkilau; manset dengan daun teratai yang besar juga membuat lengan Joyce An yang memang ramping bahkan tampak lebih ramping. Tapi yang paling mencolok adalah tonjolah bagian depan dan belakang tubuh Joyce An, sebenarnya tidak ada bagian tubuh yang tampak terbuka, namun tetap saja membuat orang berangan-angan, ditambah lagi wanita itu dipadukan dengan gaun yang lucu, membuat dia terlihat menarik dan mempesona.

Tatapan tajam mata Johny Zhou melintas di depan lensa kacamatanya, ketika Joyce An tiba di hadapannya, ia tiba-tiba menarik pandangan matanya, berpura-pura secara tidak sengaja melepaskan pandangan matanya dari tubuh Joyce An.

Joyce An tidak berani menatap Johny Zhou, ia tidak tahu bagaimana berbicara kepadanya, apakah pria di depannya ini cocok dipanggil Direktur Zhou, atau memanggilnya kakak yang terdengar lebih akrab dan lebih cocok.

Ketika Joyce An terdiam, Johny Zhou pun berinisiatif menggetarkan tenggorokannya, ia tersenyum dan berkata: "Joyce, kamu sudah datang, kamu adalah anggota keluargaku, tidak perlu sungkan denganku, silahkan duduk dimanapun kamu mau."

Joyce An jelas tak menyangka bahwa nada bicara suara Johny Zhou begitu halus, dia awalnya terpana, begitu lama dia baru meresponnya dengan menganggukkan kepala begitu kaku, ia pun duduk di sofa di seberang Johny Zhou, ia pun berpikir, lebih Joyce An memanggilnya dengan panggilan Direktur Zhou, bagaimanapun saat ini sedang berada di kantor, seharusnya urusan pribadi tidak mengganggu urusan kantor.

"Direktur Zhou ..."

Baru saja Joyce An mengucapkan nama panggilan tersebut, Johny Zhou yang berada di sana berpura-pura tidak senang dan memutus kata yang diucapkan oleh Joyce An: "Joyce , sudah aku katakan tadi, kita adalah satu keluarga, mengapa kamu harus bersikap sungkan dengaku, cukup panggil aku kakak, jika tidak kamu boleh juga memanggilku dengan sebutan Johny"

Ketika mendengar nada bicara yang halus dari pria itu, Joyce An pun tercengang, ketika berada di pertemuan keluarga terakhir kali, dia merasa bahwa Johny Zhou bukan orang yang santai seperti ini, bahkan kadang-kadang dia terlihat dingin, tak disangka dia merasa salah, pria ini sangat santai terhadapnya, sehingga membuatnya sedikit terkejut.

Joyce An diam-diam menghela nafas lega, tampaknya tujuan Johny Zhou memanggil dirinya untuk datang seharusnya bukan untuk mengusirnya dari Perusahaan Finansial Zhou.

Ketika memikirkan hal ini, ekspresi wajah Joyce An pun berubah menjadi natural, dia sekilas memandang Johny Zhou, dengan terbata-bata barulah dia memanggil Johny Zhou: "Kakak."

Joyce An adalah orang selatan, sehingga suaranya terdengar sangat lembut, saat ini memanggil Johny Zhou dengan panggilan seperti itu membawa maksud untuk lebih menghargai, sehingga terdengar sedikit lebih manja, membuat tatapan mata Johny Zhou tiba-tiba dalam, senyum di wajahnya terlihat semakin melebar.

“Kakak, aku tidak tahu ada urusan apa kamu memintaku untuk datang hari ini?” Joyce An kemudian bertanya.

Johny Zhou melihat Joyce An yang sedikit gugup, dia segera menyingkirkan belenggu yang tak dapat dijelaskan di dalam hatinya, ia pun berkata sambil tersenyum: "Kamu jangan gugup, aku hari ini memanggilmu datang kemari sebenarnya tidak ada sesuatu hal yang penting, aku hanya tak menyangka ternyata kamu adalah seorang karyawan kecil di Perusahaan Finansial Zhou, sebelumnya kamu tidak mengatakannya pada saat pertemuan keluarga, kami pikir setelah kamu menikahi adik laki-laki kedua, kamu diperlakukan olehnya di rumah sebagai seorang nyonya, tak disangka dia bersedia membiarkanmu pergi bekerja, apalagi di Perusahaan Zhou kami sebagai karyawan tingkat bawah. "

Novel Terkait

My Beautiful Teacher

My Beautiful Teacher

Haikal Chandra
Adventure
3 tahun yang lalu
More Than Words

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu
Lelah Terhadap Cinta Ini

Lelah Terhadap Cinta Ini

Bella Cindy
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Revenge, I’m Coming!

Revenge, I’m Coming!

Lucy
Percintaan
4 tahun yang lalu
My Goddes

My Goddes

Riski saputro
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Too Poor To Have Money Left

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
4 tahun yang lalu
My Lifetime

My Lifetime

Devina
Percintaan
3 tahun yang lalu