Pernikahan Kontrak - Bab 265 Pergi Mencari Sella Chen

Mendengar hal itu, langkah kaki Jacky Shen terhenti, tubuhnya juga bergetar dengan hebat.

Dia seperti mengunakan semua tenaganya, baru dapat memutar tubuhnya, bertanya dengan mata membelalak tidak percaya: “Kamu...... apa yang tadi kamu katakan?”

“Aku bilang......” Wilson Zhou bangkit berdiri dari duduknya, berjalan hingga ke depan Jacky Shen, “Sella tidak meninggal, saat itu dia membohongimu jika dia sudah meninggal, karena tidak ingin menjadi beban untukmu, kemudian dia menyerah dengan pengobatan, dan kembali sendirian, namun tidak disangka terjadi suatu keajaiban dengannya, walaupun masih ada sel kanker di dalam tubuhnya, tapi hingga akhirnya dia masih bisa bertahan.”

Tatapan Jacky Shen terus jatuh pada mulut Wilson Zhou yang sedang berucap, seperti sedang mencerna ucapan Wilson Zhou.

“Sella membohongiku, karena tidak ingin membebaniku?” Jacky Shen terlihat sedikit linglung, dan seperti kebingungan, bercampur dengan perasaannya yang tidak dapat dijelaskan.

Wilson Zhou menganggukkan kepalanya dengan pasti: “Tidak salah lagi.”

“Jika yang kamu katakan adalah benar, kenapa Sella tidak mencariku?”

Saat ini wajah Wilson Zhou sarat akan kesedihan yang mendalam: “Karena dia cacat, dia adalah orang yang cacat, merasa dirinya tidak pantas untuk orang sepertimu.”

Tubuh Jacky Shen goyah seketika, untung saja dia bersandar pada meja yang ada disisinya, sehingga tidak membuatnya terjatuh ke atas lantai.

Suasana kembali terasa mencekam, Jacky Shen masih saja menundukkan kepalanya, tidak dapat melihat dengan jelas wajahnya, apalagi ekspresi wajahnya, entah apa yang sedang dia pikirkan.

Joyce An dan Wilson Zhou saling bertukar tatapan, mereka juga tidak mengatakan apapun, hanya terdiam. Mungkin soal Sella Chen membuat sedikit membuat Jacky Shen terguncang, membuatnya tidak dapat menerima hal ini.

Wilson Zhou dan Joyce An mengira harus menunggu dengan lama, kemudian Jacky Shen kembali tenang, pria itu akhirnya mengangkat kepalanya, sepasang matanya entah kenapa terlihat berkabut, seperti dapat menurunkan hujan kapanpun.

“Bawa aku menemui Sella, segera, secepatnya!” Jacky Shen mencengkram lengan Wilson Zhou, terdapat rasa tidak sabar dalam nada bicaranya.

Wilson Zhou menganggukkan kepalanya: “Iya, aku akan menelepon asistenku, menyuruhnya mencari penerbangan tercepat ke kota Anlin.”

Dua jam kemudian, ketiga orang itu telah menaiki pesawat ke Kota Anlin, Joyce An dan Wilson Zhou duduk bersama, sedangkan Jacky Shen duduk sendirian tidak jauh di samping jendela, manatap keluar jendela dengan diam, ekspresi wajahnya sedikit sendu, seperti kembali masuk ke dalam kenangan lamanya.

Joyce An menarik lengan baju Wilson Zhou: “Wilson, bukankah kamu bilang jika kamu tidak yakin kalau Sella masih tinggal disana?”

“Sebelumnya aku sudah bertanya pada tetangga lamaku yang masih berhubungan denganku, dia mengatakan satu bulan yang lalu dia melihat Sheila masih tinggal di sana, memikirkan satu bulan, Sheila tidak mungkin pindah begitu saja.” jawab Wilson Zhou.

Joyce An menghela nafasnya: “Baguslah kalau begitu, jadi kita tidak sia-sia, aish, awalnya kukira dokumenmu itu ada kesalahan, Jacky Shen si mesum itu, bagaimana mungkin memiliki kisah cinta menyedihkan seperti ini, namu sekarang, sepertinya memang ada, dilihat-lihat benar-benar menyedihkan.”

Wilson Zhou tertawa menggelengkan kepalanya: “Sekarang mulai bersimpati pada Jacky? Sebenarnya tidak ada orang yang terlahir dengan dosa, kita bisa berubah karena alasan yang tidak diketahui oleh semua orang.” ketika mengucapkan hal ini, mata Wilson Zhou berkilat, tatapannya sarat akan kesedihan.

Joyce An segera menggenggam tangan Wilson Zhou, dia tahu Wilson Zhou pasti teringat dengan dirinya sendiri, kenangan menyedihkan ketika masa kecilnya.

Wilson Zhou membalas genggaman Joyce An, awalnya pria itu yang terlihat tegang, karena kedua tangan yang saling menggenggam itu, terlihat rileks perlahan-lahan.

Dengan cepat pesawat itu telah tiba di kota Anlin, untuk saja jarak dari bandara ke rumah Sheila tidak begitu jauh, setelah setengah jam kemudian, mereka bertiga tiba di sebuah perumahan tua yang terpencil.

Perumahan ini terlihat sedikit cukup tua, namun masih menjaga kekhasan dari bangunan itu, tembok yang tidak rata karena terkikis, terlihat ada dimana-mana, menambahkan sebuah rasa bersejarah di tempat ini.

Wilson Zhou yang berada di paling depan, berjalan menelusuri jalan kecil yang ada didepannya, dengan cepat mereka berjalan hingga tiba di sebuah pintu kayu yang tua, pintu kayu itu awalnya dicat dengan warna merah, namun karena terkena angin dan hujan, warna merah itu terlihat memudar, menyisakan warna merah yang pudar, dan di depan pintu tergantung sebuah gorden bunga, seperti gorden pintu yang sering terlihat di dalam film jaman dulu.

“Sella tinggal di dalam sini.” Wilson Zhou menunjuk pintu merah itu, berucap dengan pelan, dia juga sudah lama tidak datang kesini, melihat ke sekitar tidak ada perubahan sedikitpun, hatinya terasa sedikit bergetar.

Disini ada kenangan masa kecilnya yang paling polos, juga kenangan paling membahagiakan, saat-saat dia tinggal bersama ibunya, adalah hal yang paling membahagiakan, namun walaupun tidak ada yang berubah, tapi dia tidak dapat menemukan orang yang ada di saat itu.

Jacky Shen menganggukkan kepalanya, dia berjalan maju selangkah, awalnya ingin mengetuk pintu yang ada didepannya, namun tangannya terasa kaku, hingga dia tidak bergerak.

Akhirnya, Jacky Shen menyerah, dia berjalan ke sisi lain, berucap pada Wilson Zhou: “Wilson, sebaiknya kamu bantu aku mengetuk pintu.”

Wilson Zhou menatap Jacky Shen dengan dalam sejenak, tanpa mengatakan apapun, dengan cepat dia melakukan apa yang diminta Jacky Shen, mengetuk pintu yang ada didepannya, namun tidak ada jawaban dari dalam.

Ketika beberapa orang itu mengira Sella Chen sedang tidak berada di dalam rumah, namun di waktu yang bersamaan, pintu itu tiba-tiba terbuka dengan sendirinya, perumahan di kampung ini, kebanyakan orang sangat polos, tidak mengunci pintu adalah hal yang biasa disini, dan juga jika para pencuri ingin mencuri barang, rumah-rumah di area sini tidak ada barang berharga yang bisa mereka curi, karena yang tinggal disini bukanlah orang-orang kaya.

Jacky Shen tercengang, menatap tidak yakin pada Wilson Zhou yang ada disampingnya, seperti bertanya apa dia harus masuk atau tidak.

Wilson Zhou menganggukkan kepalanya: “Masuk saja lihat, bibi Chen bukanlah orang yang pelit. Dulu aku juga sering langsung masuk.” selesai berucap, Wilson Zhou maju ke depan, masuk duluan ke dalam rumah Sella Chen.

Sekarang sudah malam, di dalam rumah tidak menyalakan lampu, terlihat gelap dimana-mana, tidak terlihat apapun.

Berdasarkan dengan ingatan Wilson Zhou, dengan cepat dia menemukan saklar lampu yang ada di dinding, terdengar suara “ceklik”, seketika rumah yang gelap itu, berubah menjadi terang.

Novel Terkait

Cinta Yang Berpaling

Cinta Yang Berpaling

Najokurata
Pertumbuhan
4 tahun yang lalu
My Charming Lady Boss

My Charming Lady Boss

Andika
Perkotaan
5 tahun yang lalu
The Serpent King Affection

The Serpent King Affection

Lexy
Misteri
5 tahun yang lalu
Loving The Pain

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
5 tahun yang lalu
My Greget Husband

My Greget Husband

Dio Zheng
Karir
4 tahun yang lalu
My Secret Love

My Secret Love

Fang Fang
Romantis
5 tahun yang lalu
Si Menantu Dokter

Si Menantu Dokter

Hendy Zhang
Menantu
4 tahun yang lalu
Menantu Hebat

Menantu Hebat

Alwi Go
Menantu
4 tahun yang lalu