Pernikahan Kontrak - Bab 145 Mencari Topik dengan Orang Asing

Joyce An memilih sebuah terusan sederhana yang lebar, kemudian menyapukan bedak tipis ke wajahnya, dan membawa tas keluar dari rumah.

Ketika tiba di Pelabuhan Linchuan, jarak ke kapal pesiar yang mewah itu masih membutuhkan waktu dua puluh menit, di kapal itu sudah terlihat banyak orang yang sedang berdiri, karena kapal pesiar ini dikhususkan untuk para konglomerat, jadi kebanyakan orang-orang itu mengenakan pakaian yang tidak biasa, dengan identitas konglomerat.

Joyce An menyapu sekilas tatapannya pada sekelompok orang, dia tidak tertarik sama sekali dengan para anak-anak orang kaya itu, awalnya dia berencana untuk naik kapal sendirian, namun baru saja dia menyerahkan surat undangan kepada petugas kapal, dia melihat sebuah siluet bayangan orang yang tidak asing berjalan kearahnya.

“Eh, Joyce telah datang.” Yohanna Yu tersenyum manis dan menyapa Joyce An, penampilannya hari ini sangat memukau, sebuah gaun panjang berwarna hitam dengan bentuk V, terlihat sempurna dengan postur tubuh yang proporsional, sepasang hak tinggi yang runcing berwarna silver, semakin menyempurnakan penampilan Yohanna Yu, ditambah lagi dengan kalung berlian yang tergantung di lehernya dan dandanan di wajahnya, membuat semua mata tertuju padanya, mengundang banyak tatapan kagum dari para pria dan wanita.

Dibandingkan dengan Yohanna Yu yang terlihat glamour, penampilan Joyce An terlihat jauh lebih sederhana, dia mengenakan sebuah gaun pendek berwarna putih, dan rambut yang digerai bebas di atas bahunya, tidak menggunakan perhiasan yang berlebihan, sederhana, dan natural.

Jika Yohanna Yu adalah mawar hitam yang mempesona, maka Joyce An adalah anggrek yang sederhana.

Yohanna Yu menatap Joyce An dengan tatapan menilai, sudut bibirnya membentuk sebuah seringaian, orang kelas bawah tetap saja orang kelas bawah, harga pakaiannya terlihat tidak seberapa, mungkin saja tidak mencapai sepertiga dari harga gaunnya, namun seperti ini jauh lebih baik, hari ini giliran dia Yohanna Yu yang menarik semua perhatian orang-orang.

“Eh, Joyce, dimana adik kedua? Kenapa kamu datang sendirian?” Yohanna Yu seperti baru menyadari jika tidak ada Wilson Zhou, dengan bingung mencari di sekeliling Joyce An sejenak.

Sebelum datang Joyce An telah memikirkan alasan kenapa Wilson Zhou tidak datang, namun saat ini dia juga tidak melihat suami Yohanna Yu Johny Zhou yang menemaninya, jadi dia bertanya kembali: “Kakak ipar, apakah kakak juga tidak datang?”

“Dia pergi mengurus pekerjaannya untuk sementara.” Yohanna Yu terlihat sedikit tidak senang ketika menjawab, “Apa jangan-jangan adik kedua juga pergi mengurus pekerjaan?”

Ucapan Yohanna Yu terlihat jelas sarat akan mengejek, Joyce An tidak kesal, dia menjawab pertanyaan Yohanna Yu: “Tentu saja kesibukan Wilson tidak bisa dibandingkan dengan kakak, namun ada beberapa urusan yang tidak bisa ditinggal, jadi aku datang lebih dulu, nanti setelah urusannya selesai dia akan menyusul.”

“Ah, begitu.” Yohanna Yu melihat Joyce An yang menjawabnya dengan lancar, seketika dia tidak menemukan alasan untuk merendahkannya, jadi tanpa berbasa-basi, setelah dia memberikan tatapan meremehkan pada Joyce An, dia langsung membalikkan tubuhnya naik ke atas kapal, seperti berada lebih lama satu detik bersama Joyce An maka akan mempermalukannya.

Joyce An yang melihat Yohanna Yu seperti ini, merasa senang sekaligus lega, dia berharap semoga dua hari selama di kapal pesiar Yohanna Yu akan menjauh darinya, jika seperti ini Joyce An merasa tenang.

Kedua orang itu berjalan beriringan depan belakang naik ke atas kapal, Yohanna Yu tidak mengatakan apapun, mencari wanita berkelas yang dikenalnya untuk mengobrol, sedangkan Joyce An yang tidak mengenal siapapun, hanya dapat mencari tempat di sudut ruangan, kemudian menikmati pemandangan di atas sungai.

Saat ini angin di sungai sedikit besar, menerbangkan rambut Joyce An, menunjukkan leher dan wajahnya yang putih, dan juga menerbangkan sedikit gaun yang dikenakannya, awalnya wanita itu memang sudah kurus namun sekarang terlihat lebih kurus lagi, terlihat sedikit terombang-ambing, namun Joyce An yang seperti ini memancarkan aura seperti anak remaja, membuat para pria kaya yang berada disekitar Joyce An sedikit menatap kagum padanya.

Namun Joyce An tidak menyadari hal itu, saat ini pikirannya dipenuhi oleh Wilson Zhou, memikirkan wajah tampannya, suara lembutnya, tatapan dalamnya, memikirkan semua tentangnya......

Sudut bibir Joyce An tanpa sadar melengkung membentuk senyuman, yang menambahkan kesan cantik padanya.

“Nona, apa boleh aku duduk di depanmu?” ketika Joyce An sedang termenung, terdengar suara rendah dan berat seorang pria.

Joyce An terdiam sejenak, kemudian perlahan-lahan menatap pria yang duduk di depannya.

Itu adalah seorang pria kaya tampan yang luar biasa, rambut pria itu terlihat sedikit panjang, belakang rambutnya membentuk sebuah ekor kuda yang pendek, namun tidak terlihat seperti wanita sama sekali, malah memperlihatkan ketampanannya yang luar biasa, warna kulitnya yang terlihat sedikit gelap, menunjukkan warna kecoklatan yang sehat, sepasang mata almond yang sangat menggoda, terlihat seperti terdapat banyak cahaya yang menyarti di dalamnya, membuat orang yang melihatnya sulit untuk melupakannya.

Saat ini, pria itu menopang dagunya dengan malas, sepasang mata itu menatap Joyce An dengan penuh minat, terdapat pancaran cahaya dalam tatapan matanya.

“Terserah, lagipula ini juga bukan tanah rumahku.” Joyce An tersenyum sejenak, kemudian tidak memikirkan apapun lagi, kembali memutar kepalanya menatap sungai, disaat yang bersamaan terdengar suara dari kapal pesiar yang menandakan kapal akan bergerak, dan perlahan-lahan menjauh dari Pelabuhan Linchuan.

Pria tadi merasa lucu dengan ucapan Joyce An tadi, dia pernah mengobrol dengan banyak wanita, ada yang serius, ada yang pemberani, ada juga yang dingin, namun tidak pernah dia bertemu dengan wanita seperti Joyce An, yang menjawab dengan begitu menarik, seketika, tatapan penuh minatnya menjadi bertambah.

“Nona, apa kamu datang sendirian?” Pria itu menegapkan badannya bersandar pada punggung sofa, menyilangkan kedua kaki panjangnya yang dibaluti celana bahan.

Joyce An mengangguk dengan asal, dan masih terus menatap ke arah sungai, angin yang berhembus membuat orang merasa nyaman, membuat senyuman di bibirnya semakin melebar, jika biasanya, Joyce An pasti akan menyadari jika pria di sampingnya ini sedang mencoba mengobrol dengannya, memikirkan dia adalah orang yang sudah berkeluarga, pasti dia akan membuat jarak dengan pria, namun hari ini perasaan Joyce An sedang baik sehingga tidak merasa enggan pada pria di sampingnya, bahkan tertawa mengejek sambil berucap: “Tuan, apa kamu tidak merasa cara kamu mencari topik pembicaraan itu terlalu tertinggal jaman?”

Pria itu tertawa ringan: “Benarkah? Kalau begitu apa nona memiliki saran yang lebih baik.”

Joyce An menarik tatapannya dari atas sungai, menatap pria yang ada di depannya, memiringkan kepalanya dengan lucu, membuat ekspresi seperti sedang berpikir dengan serius, beberapa lama kemudian, masih tidak terpikirkan cara lain, malah terpikirkan sebuah ide konyol yang menyenangkan, hingga terdengar suara cekikikan darinya.

Pria itu menatap Joyce An dengan lucu, wanita yang di depannya ini tertawa dengan sangat cantik, tidak seperti wanita lainnya yang berusaha menahan diri, tapi wanita ini terlihat sangat nyaman dan natural, membuat pria itu tidak dapat menahan senyumannya: “Nona, apakah telah terpikirkan sebuah ide bagus?”

Joyce An menghentikan senyumannya, menatap sekilas pria itu: “Bukan terpikirkan ide bagus, hanya saja teringat dengan sebuah acara mencari topik yang pernah kutonton, sangat menghibur, apa kamu pernah mendengarnya?”

Pria itu mengangkat tangannya, mengartikan jika dia akan mendengarkan.

Joyce An berdehem membersihkan tenggorokannya kemudian berucap: “Mengenai seorang pria yang berjalan menghampiri seorang wanita dan berucap ‘wajahmu berjerawat sebaiknya kamu memakan makanan sehat, apa kamu bersedia memberikanku nomor teleponmu?’ akhirnya wanita itu mengira jika pria itu adalah penipu, dan mengusirnya, tidak disangka ternyata pria itu mencari topik pembicaraan dengan cara seperti itu, hahahahaha.”

Pria itu yang mendengarnya, sebenarnya tidak merasa lucu, namun dia tertawa karena tertular oleh tawa Joyce An, tertawa dengan kencang, selama ini, selalu dia yang membuat para wanita tertawa, tapi kali ini ternyata dia yang dibuat tertawa oleh wanita, benar-benar sangat menarik.

Novel Terkait

 Habis Cerai Nikah Lagi

Habis Cerai Nikah Lagi

Gibran
Pertikaian
4 tahun yang lalu
The Break-up Guru

The Break-up Guru

Jose
18+
4 tahun yang lalu
Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Denny Arianto
Menantu
4 tahun yang lalu
Chasing Your Heart

Chasing Your Heart

Yany
Dikasihi
3 tahun yang lalu
His Soft Side

His Soft Side

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
My Cute Wife

My Cute Wife

Dessy
Percintaan
4 tahun yang lalu
The Gravity between Us

The Gravity between Us

Vella Pinky
Percintaan
5 tahun yang lalu
Cinta Pada Istri Urakan

Cinta Pada Istri Urakan

Laras dan Gavin
Percintaan
4 tahun yang lalu