Pernikahan Kontrak - Bab 209 Mari Kita Punya Anak

Wilson Zhou mengemudi di sepanjang jalan, perjalanan yang biasanya ditempuh setidaknya setengah jam perjalanan, dia potong setengahnya, dan dalam waktu kurang dari dua puluh menit, mobil Wilson Zhou telah memasuki pekarangan vila, dia kemudian dengan menenteng sebuah tas anyaman berdiri di depan pintu vila.

Dan di saat ini, Joyce An tidak menyangka kalau Wilson Zhou akan sampai secepat ini. Dia masih sibuk di dapur, menyiapkan sayur, menunggu Wilson Zhou pulang dan mulai memasak.

Pada saat ini, sepasang tangan yang agak dingin membentang ke mata Joyce An, dan kemudian dengan lembut menutupi matanya.

Perlakuan yang tiba-tiba ini membuat Joyce An terkejut, tetapi setelah menyadari semuanya dia tidak bisa menahan tawa. Orang di belakangnya tidak diragukan lagi adalah Wilson Zhou . Siapa yang bisa mengira kalau tuan muda Zhou yang biasanya sombong ini juga memiliki sisi kekanak-kanakan seperti saat ini.

“Wilson, aku sekarang baru menyadari kalau sifatmu semakin lama semakin kekanak-kanakan.” Kata Joyce An sambil berpura-pura jijik.

“Joyce, aku telah menyiapkan hadiah untukmu, ayo ikut aku.” Wilson Zhou tersenyum, tidak merasa terganggu dengan eskpresi jijik Joyce An, dia terus menutupi mata Joyce An dan kemudian membawanya ke ruang tamu. , Sampai Joyce An duduk di sofa, Wilson Zhou baru perlahan melepas tangannya dari mata Joyce An.

Di atas meja kopi ruang tamu saat ini terletak sebuah kotak hadiah perak yang sangat indah, di bawah cahaya lampu memantulkan sedikit kilau.

Mata Joyce An tampak bersinar, dan tidak ada wanita yang tidak suka romansa mendadak yang dibuat oleh laki-lakinya, juga hadiah kecil yang kadang-kadang mereka berikan, Joyce An tentu juga sama seperti pada wanita umumnya, tapi untuk membuat Wilson Zhou tidak melihat ekspresi bahagianya, dia hanya sedikit menarik bibirnya, pura-pura biasa saja dan bertanya, “Apa ini?”

Wilson Zhou mengerjapkan matanya melihat ke arah Joyce An: “Ya kamu bukalah biar tahu.”

“Dasar sok misterius.” Joyce An melihat sekilas Wilson Zhou, lalu mengulurukan tangan mengambil kotak di atas meja, dan dengan hati-hati membukanya.

Tiba-tiba, mata Joyce An terlihat penuh kejutan. Kotak itu bukan sebuah kotak mahal, tetapi isi dalamnya ada satu set beruang kristal yang tidak biasa, total ada tiga beruang, dua besar dan satu kecil, sekali lihat juga tahu kalau itu satu keluarga beruang, di bagian tubuh atas beruang juga sengaja di desain pakaian kecil, terlihat begitu lucu.

Joyce An begitu menyukai hiasan kecil dan indah ini, dan di dalam kamar mereka juga banyak tertata hiasan seperti ini, tetapi setiap Wilson Zhou melihat hiasan ini, dia selalu melihatnya dengan tatapan menjijikkan. membuat Joyce An mengira kalau Wilson Zhou tidak suka dengan hal-hal kecil yang berserakan, dan saat ini dia tidak menyangka kalau Wilson Zhou akan membeli hiasan kecil ini untuknya.

Bibir Joyce An tidak bisa menahan untuk mengembang senyum manis, dia mengambil beruang paling kecil dan melihatnya dalam waktu yang lama, lalu memiringkan kepala melihat laki-laki di sampingnya dengan tersenyum berkata, "Wilson, kamu kok bisa memberikan aku hadiah ini? "

“Hadiah ini sebagai bentuk kompensasi dariku karena beberapa hari ini tidak menemani istirku.” Ucap Wilson Zhou dengan lantang, “Bagaimana, suka tidak?”

Joyce An menganggukkan kepala, “Hm, ya, jadilah.”

“Tahu tidak mengapa aku memberikanmu hadiah 3 beruang?” Tanya Wilson Zhou tiba-tiba.

Joyce An juga tidak berpikir banyak, langsung menjawab: “Memangnya hadiah ini bukan satu paket ya, jadi kamu memang membeli kotaknya terpisah?”

“Ya tentu saja tidak.” Wilson Zhou tersenyum misterius, lalu mengambil beruang paling kecil dari tangan Joyce An, lalu dari dalam kotak mengambil beruang besar yang mengenakan dress, dan meletakkan mereka di atas meja.

Melihat serangkaian tindakan yang dilakukan oleh laki-laki di depannya, Joyce An tiba-tiba dengan berani menebak dalam hatinya, Wilson Zhou mungkinkah membeli satu keluarga beruang ini demi memberinya isyarat untuk... punya anak?

Memikirkan kemungkinan ini, wajah Joyce An memerah, seharusnya tidak mungkin lah ya, keadaan karir Wilson Zhou saat ini sedang sibuk-sibuknya bersaing dengan perusahaan Zhou, seharusnya apa yang dipikirkannya saat ini tidak benar.

Tapi tak disangka Wilson Zhou benar-benar mengatakan: “Joyce, mari punya anak, dengan begitu walaupun aku tidak ada di rumah, akan selalu ada orang yang bisa membantuku menemanimu.” Setelah mengatakan itu, Wilson Zhou memegang erat bahu Joyce An yang lemah, dengan perasaan yang dalam melihatnya, nada suaranya terdengar tulus dan apa adanya.

Walaupun sebelumnya dia sudah menebak kemungkinan ini, tapi ketika kata-kata itu benar-benar keluar dari mulut Wilson Zhou, membuat Joyce An terkejut hingga membelalakan kedua matanya, dia tidak bisa menggambarkan perasaanya saat ini, ada rasa senang, ada rasa sedih, juga ada rasa takut, tapi perasaan yang lebih mendominasi adalah perasaan excited yang sebelumnya tak pernah dirasakannya.

Setelah beberapa menit terdiam tanpa kata, Joyce An akhirnya berhasil menenangkan diri, kedua matanya bersinar melihat Wilson Zhou, sedikit tidak yakin bertanya: “Wilson, kamu sungguh menginginkan kehadiran anak?”

Wilson Zhou dengan semangat menganggukkan kepala: “Iya, Joyce, mari punya anak, ya ya ya?”

“Tapi karirmu saat ini sedang berada di puncak dan di waktu yang genting, dan keadaan perusahaan Zhou semakin lama semakin memburuk, dengan begini kamu tidak takut akan mempengaruhi langkahmu dalam menghadapi perusahaan Zhou?”

“Tenang saja, tidak. Dengan adanya kamu dan anak akan menjadi dukungan terkuatku, aku pasti akan lebih fokus menghadapi perusahaan Zhou. Joyce, aku pernah bilang padamu bahwa aku tinggal di keluarga yang kurang beruntung, dan aku juga tidak berani meminta perasaan yang lebih, aku sejujurnya bahkan tidak berani memikirkan tentang kehadiran seorang anak, karena kehadiran seorang anak, jika tidak bisa memberikannya keluarga yang bahagia, pertumbuhannya pasti akan sangat tidak bahagia, seperti diriku, dari kecil hanya bisa bermandikan kebencian dan dendam. Diriku yang dulu tidak pernah berani membayangkan bahwa diriku bisa memiliki hari seperti ini, memiliki orang yang begitu kucintai, juga keinginan untuk hidup dan memiliki keluarga dan anak-anak, dan sekarang, aku merasa bersamamu, segala kekhawatiran tidak lagi ada, dan dengan kehadiran anak bisa semakin mengikat kita bersama dan menjalani kehidupan yang bahagia selamanya.” Kata Wilson Zhou, sambil mengulurkan tangannya dengan lembut menyelampirkan rambut Joyce An yang ke belakang telinganya,“Jadi, berjanjilah denganku untuk punya anak, ya?”

Joyce An sebenarnya tidak membenci kehadiran seorang anak, dia bahkan sangat menyukainya, memiliki anak bersama orang yang dicintainya pastinya adalah suatu hal yang bahagia, dia hanya khawatir dengan keadaan Wilson Zhou saat ini, tapi sekarang setelah mendengar keyakinan dari Wilson Zhou, Joyce An juga sudah tidak ragu akan apapun, dia dengan malu-malu menganggukkan kepala.

“Oh ya, Wilson, dulu waktu menikah denganmu aku menutupi segalanya dari kedua orang tuaku, jadi sebelum ini, kamu bisa tidak menemaniku pulang ke rumahku?”

Wilson tertawa menganggukkan kepala, “Baik, pilih saja harinya, setelah itu aku akan mengatur waktu dan mengundurkan pekerjaanku, lalu menemanimu pergi, aku juga ingin bertemu dengan kedua mertuaku.”

Melihat respon Wilson Zhou yang begitu positif, juga melihat dirinya sebagai tuan muda kaya raya, tapi masih berperilaku seperti anak yang begitu menghargai kedua orang tuanya, Joyce An merasa bahagia menganggukan kepala, memilihnya sebagai suami sungguhlah pilihan yang tepat, karena Wilson Zhou memperlakukannya dengan begitu tulus dan sangat menyayanginya.

Di waktu ini, keduanya saling memandang satu sama lain, dan kejadian yang terjadi berikutnya tentu saja bisa dengan mudah di tebak, tapi bibir keduanya belum saling menyentuh, Joyce An dari arah dapur mendengar suara air yang terbakar, dia reflek memukul kepalanya, kehilangan kata berkata: “Aduh, aku lupa, keasyikan ngobrol, lupa kalau sedang masak air.” Joyce An dengan panik berlari ke arah dapur.

Wilson Zhou kehilangan kata-kata sambil menggelengkan kepala, tidak menyangka istri yang di bawahnya pulang ke rumah sebodoh ini.

Novel Terkait

Harmless Lie

Harmless Lie

Baige
CEO
5 tahun yang lalu
Eternal Love

Eternal Love

Regina Wang
CEO
3 tahun yang lalu
Marriage Journey

Marriage Journey

Hyon Song
Percintaan
3 tahun yang lalu
Uangku Ya Milikku

Uangku Ya Milikku

Raditya Dika
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Pergilah Suamiku

Pergilah Suamiku

Danis
Pertikaian
3 tahun yang lalu
Back To You

Back To You

CC Lenny
CEO
4 tahun yang lalu
Kamu Baik Banget

Kamu Baik Banget

Jeselin Velani
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Perjalanan Selingkuh

Perjalanan Selingkuh

Linda
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu