Pernikahan Kontrak - Bab 156 Kematian dan Kehidupan

Angin malam di laut sangat besar, walaupun jendela yang terdapat di kamar kapal tertutup dengan rapat, dan juga telah menggunakan bahan mebel, tapi tetap saja ada angin yang berhembus melalui jendela masuk ke dalam, meniup kain gorden yang berwarna putih, dan juga mendinginkan hati Joyce An.

Saat ini Zico Li sepenuhnya telah menindih tubuh Joyce An, aroma tubuh pria asing ini membuat seluruh bulu kuduk Joyce An merinding, gerakan tangannya juga semakin liar, tanpa ragu-ragu dia mulai merobek gaun tidur Joyce An yang tipis.

Joyce An berucap dengan lemah: “Zico, kumohon lepaskan aku, pikirkan baik-baik, aku adalah istri dari putra kedua keluarga Zhou, jika kamu melakukan hal ini, sebenarnya Wilson juga tidak akan berbuat apapun padamu, tapi Eka yang mungkin tidak akan melepaskanmu dengan mudah, jika kamu melakukan hal ini sama dengan kamu tidak menghormati keluarga Zhou.” dengan sisa kewarasannya, Joyce An melakukan penyelamatan terakhir.

Akhirnya pergerakan tangan Zico Li mulai sedikit meragu, tapi dengan cepat, dia menyeringai dan berucap: “Tenang saja, sejak ada orang yang membantuku menyelesaikan masalah, walaupun masalahnya dibesarkan, judul berita juga akan berubah menjadi ‘Istri Keluarga Zhou Tidak Ingin Kesepian, Tengah Malam Memasuki Kamar Seorang Pria Kaya, dan Tertangkap Sedang Menggoda Pria Kaya’, jadi Keluarga Zhou tidak akan berani macam-macam padaku, paling hanya mengusirmu dari rumah mereka......”

“Kamu!” Joyce An yang mendengar ucapan Zico Li, menggertakan gigi dengan kesal, namun jika dipikir lagi memang benar, ini adalah rencana Yohanna Yu, berdasarkan kemampuannya, dia dapat melakukan segalanya, dia sangat luar biasa.

“Joyce, aku sarankan sebaiknya kamu menurutiku, aku selalu lembut pada wanita, jadi aku pasti akan membuatmu merasa terbang ke langit, dan juga aku akan membuatmu merasa senang, tidak akan mempermalukanmu di keesokan harinya.” selesai berucap, Zico Li menundukkan kepalanya, menenggelamkan bibirnya di leher Joyce An yang putih, dan tidak lupa berucap dengan samar, “Ckck, aroma tubuhmu lebih wangi daripada yang aku bayangkan.”

Kedua tangan Joyce An dikunci oleh Zico Li dengan kuar, tidak dapat bergerak sedikitpun, hanya dapat menangis dan berteriak, namun tangisannya yang seperti ini tidak membantu sama sekali, kamar kapal ini kedap suara, jadi dari luar tidak terdengar suara apapun, jika mendengarpun, tidak akan ada orang yang ingin ikut campur dengan urusan orang kaya seperti ini.

Beberapa lama kemudian terdengar suara ‘ting’, Joyce An merasa dingin pada tubuh bagian atasnya, gaun tidurnya yang tipis telah dirobek dengan kasar oleh Zico Li, dia merasa aliran darah di seluruh tubuhnya sedang mengalir dengan cepat, mungkin karena tidak ada harapan sehingga membuat Joyce An tersadar, tiba-tiba Joyce An menjadi terdiam tidak seperti biasa.

Dia tidak lagi memberontak, membiarkan bibir Zico Li menelusuri seluruh tubuhnya, ketika Zico Li sedang tenggelam dalam nafsu, Joyce An mengangkat kepalanya, kemudian menggigit bahu telanjang Zico Li dengan kuat, seketika, bau amis menguar dari bibirnya.

Zico Li berteriak kencang ketika digigit oleh Joyce An, dia tidak lagi tenggelam dalam nafsunya, seketika dia melepaskan Joyce An.

Sedangkan Joyce An memanfaatkan kesempatan ini, berdasarkan dengan rencana yang tadi dia pikirkan dia harus berlari secepat mungkin ke sisi jendela, kemudian membuka jendela.

Seketika, angin laut berhembus masuk ke dalam ruangan, menerbangkan rambut panjang Joyce An, dan juga pakaiannya yang telah tidak layak.

Joyce An memejamkan matanya, dengan cepat melompati jendela, melompat ke arah laut.

Sebenarnya tidak ada bedanya jika dia keluar dari pintu, Yohanna Yu dan Zico Li pasti tidak akan membiarkannya, mungkin kali ini dia masih bisa lolos, tapi untuk berikutnya? Dan lain kalinya? Hari dia berada di kapal ini, maka dia adalah mangsa semua orang, dari pada seperti itu, lebih baik dia mencoba untuk mati, ada yang menolongnya maka itu keberuntungannya, jika tidak ada yang menolong maka dia rela, apa salahnya mati demi mempertahankan kebersihan diri?

Hanya saja......

Air mata yang tidak tertahan mengalir turun dari sudut mata Joyce An, pikirannya penuh dengan wajah tampan Wilson Zhou, kemudian perlahan-lahan bercampur jadi satu dengan dinginnya air laut.

……

Dia seperti mendengar suara air yang beriak, juga seperti mendengar suara-suara ribut, kesadaran Joyce An masih samar-samar, kelopak matanya juga terasa seperti dijahit, sangat sulit untuk dibuka.

“Joyce, sadarlah, cepatlah sadar!”

Terdengar suara pria yang jernih masuk ke dalam telinag Joyce An, lalu, dada Joyce An terasa seperti ada yang menekan.

Akhirnya mata Joyce An perahan-lahan terbuka, kemudian, Joyce An terbatuk-batuk memuntahkan air yang tadi tertelan olehnya.

“Joyce, akhirnya kamu sadar.” masih dengan suara yang jernih tadi, seperti mendapatkan nafasnya, nada bicaranya terdengar jauh lebih lega dari sebelumnya.

Di sekitarnya masih dengan langit yang gelap, ditambah lagi dengan kesadaran Joyce An yang tidak begitu jelas, jadi dia terdiam cukup lama, kemudian matanya baru dapat melihat pria di depannya dengan jelas.

Seorang pria yang tampan dan bercahaya, dengan wajah yang sempurna, memancarkan aura yang membuat orang terpukau, dan rambutnya belakangnya yang sedikit panjang yang disisir ke belakang, bergerak ke kiri ke kanan karena angin.

“Jo, Joseph Gu......” akhirnya Joyce An mengeluarkan suaranya, namun suaranya sedikit berbeda, terdengar serak dan lelah.

“Iya ini aku.” Joseph Gu tersenyum, kemudian membimbing Joyce An untuk duduk, “Nyalimu sebagai wanita besar juga, bahkan berani melompat ke laut di tengah malam, jika bukan karena aku yang tidak bisa tidur, dan terus melihat ke arah jendela, mungkin sekarang kamu sudah dimakan oleh ikan hiu.”

Membicarakan hal ini, tatapan Joseph Gu sarat akan sebuah ketakutan: “Dan juga untung saja aku bereaksi dengan cepat, segera menarikmu keluar dari air, namun sepertinya kita tidak bisa kembali ke kapal, kita hanya bisa menunggu pertolongan di pulau kecil ini.”

Mendengar ucapan Joseph Gu, Joyce An baru teringat untuk menatap ke sekeliling, seperti yang dikatakan oleh Joseph Gu, mereka sudah tidak lagi berada di tempat bercahaya, terdengar suara kapal yang berderu, dan juga berada di pulau yang tidak terlihat.

“Kamu lagi yang menolongku?” Joyce An mengembalikan tatapannya, bertanya.

Joseph Gu menganggukkan kepalanya tanpa sungkan: “Iya, hari ini adalah yang kedua kalinya aku menolongmu dari bahaya, hihi, sepertinya kita benar-benar berjodoh.”

“Aku sungguh berterima kasih padamu......” Joyce An tersenyum setelah mengatakan isi hatinya, tiba-tiba, dia seperti teringat dengan sesuatu, melihat ke arah pakaiannya, dia mengira dirinya masih mengenakan pakaian yang tidak layak, tapi ternyata Joseph Gu telah menyampirkan jasnya ke tubuh Joyce An.

Joyce An terdiam sejenak, hatinya terasa menghangat, tubuh dinginnya perlahan-lahan mulai menghangat, sepertinya dunia ini tidak segelap yang dia pikirkan, setidaknya masih ada orang baik seperti Joseph Gu.

“Jangan hanya berterima kasih, bagaimanapun kamu harus menunjukkannya.” Joseph Gu melebarkan senyumannya, “Tunggu setelah kita kembali dengan selamat, kamu harus mentraktirku makan enak.”

Joyce An tertawa mendengar nada bicara Joseph Gu yang bersemangat, tanpa ragu dia menjawab: “Pasti.”

Novel Terkait

The Sixth Sense

The Sixth Sense

Alexander
Adventure
3 tahun yang lalu
Mendadak Kaya Raya

Mendadak Kaya Raya

Tirta Ardani
Menantu
4 tahun yang lalu
Waiting For Love

Waiting For Love

Snow
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Dewa Perang Greget

Dewa Perang Greget

Budi Ma
Pertikaian
3 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku CEO Misterius

Ternyata Suamiku CEO Misterius

Vinta
Bodoh
4 tahun yang lalu
His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
3 tahun yang lalu
Chasing Your Heart

Chasing Your Heart

Yany
Dikasihi
3 tahun yang lalu
Lelah Terhadap Cinta Ini

Lelah Terhadap Cinta Ini

Bella Cindy
Pernikahan
4 tahun yang lalu