Pernikahan Kontrak - Bab 45 Tak Disangka Memintanya Membawa Produk Khas

Pada siang hari, Claire dijamu oleh beberapa petinggi dari Perusahaan Finansial Zhou, jadi tidak ada hubungannya dengan Joyce An, setelah menunggu Claire melihat-lihat perusahaan, dia mengikutinya tinggal di hotel.

Pada siang hari, untuk menghindari kemungkinan bertemu Wilson Zhou, Joyce An dengan sengaja keluar dari perusahaan dan menemukan restoran kecil yang tersembunyi untuk makan siang, tetapi pada saat ini ia menerima telepon dari Wilson Zhou.

“Di mana?” Suara rendah serak pria itu terdengar dari telepon.

Joyce An pun seketika menyadari dan melihat di sekelilingnya, setelah memastikan Wilson Zhou tidak ada di dekatnya, ini menjawab dengan rasa bersalah: "Itu, bukankah aku sudah mengatakan kepadamu? Aku sedang dalam perjalanan bisnis hari ini, dan sekarang aku telah tiba di lokasi perjalanan bisnis yaitu di Kota B""

"Oke, Apakah kamu masih beradaptasi di kota B?"

“Baik-baik saja, lagipula baru sampai, tidak ada perasaan yang begitu besar, dan aku lebih nyaman dengan orang ini,” Joyce An tertawa dua kali.

"Baiklah jika sudah beradaptasi dengan baik."

Setelah Wilson Zhou menyelesaikan kalimat ini, ada keheningan di telepon, ketika Joyce An berpikir bahwa Wilson Zhou tidak akan bertanya lagi padanya, dia mendengar kata-kata kasar pria itu: "Oh, ya, aku ingat produk khas Kota B adalah teh kering, ketika kamu kembali jangan lupa membelinya untukku. "

Selesai mendengar perkataannya, Joyce An tercengang selama lima detik.

Dia tidak salah dengar, Wilson Zhou yang merupakan seseorang yang besar ini benar-benar ingin dia membawakannya produk khas dari Kota B? Dan itu adalah teh kering murah? !

Menurut pemahamannya tentang dirinya, permintaan orang ini terhadap makanan cukup tinggi, dia jarang melihatnya makan makanan ringan, belum lagi dia tidak tahu produk yang diproses di pabrik itu sehat atau tidak.

Jika restoran kecil ini tidak dengan sekilas mata bisa melihat hingga ujung, Joyce An benar-benar ragu bahwa Wilson Zhou sepertinya bersembunyi di sekitarnya dan dengan sengaja memainkannya, dia jelas mengetahui bahwa dia tidak benar-benar pergi ke Kota B.

Tidak mudah, Joyce An baru merasa tenang dan bertanya, "tidak disangka kamu yang adalah seorang Tuan Muda ternyata suka makan teh kering?"

Dia mengatakan kalimat ini dengan tajam, tidak berharap Wilson Zhou serius menjawabnya, tidak disangka nada suara Wilson Zhou tiba-tiba serius dan tenang, dan juga dengan samar mengingat sebuah memori yang dirindukannya dan begitu menyentuh perasaan.

"Aku sangat suka makan teh kering, kampung halaman Ibuku ada di Kota B, ketika dia masih kecil, dia sering membeli teh kering untuk aku makan, rasanya itu sangat kurindukan."!

Ketika ia mendengar nada suara Wilson Zhou, hati Joyce An sangat kencang, dalam kesannya, Wilson Zhou ialah tuan muda yang selalu bahagia, dia sering marah, tetapi sisi sentimentilnya belum pernah terlihat.

Dan ini adalah pertama kalinya Joyce An mendengar Wilson Zhou bercerita tentang keluarganya, meskipun nama Wilson Zhou di Kota Anlin sangat dikenal, tetapi situasi sebenarnya dalam keluarganya malah tidak ada yang berani menyelidikinya, dia hanya tahu bahwa dia memiliki Ayah yang begitu hebat, Eka Zhou yaitu pendiri Perusahaan Finansial Zhou, dan ibunya yaitu Susi An yang merupakan istri pertama dari Eka Zhou, meninggal secara tak terduga beberapa tahun lalu, sekarang istri Eka Zhou adalah adalah Dewi Zhang, putri tertua dari Perusahaan Keluarga Zhang, yang juga merupakan ibu kandung dari Kak Johny Zhou dan Wilson Zhou.

Sangat lucu jika terus dibicarakan, bahwa seorang wanita yang masuk ke rumah, sebenarnya anak yang dilahirkan lebih tua dibandingkan anak dari istri pertama, ada beberapa macam alasan, jika ingin tahu secara jelas.

Ketika mendengar nada suara Wilson Zhou yang seperti itu, Joyce An tidak lagi curiga bahwa dia sengaja mempermainkannya, dia hanya bisa berencana untuk membeli sebungkus teh kering secara online, ketika sampai ia kan berpura-pura membelinya di Kota B, kemudian membawanya untuk Wilson Zhou, lagipula dia tidak akan tahu di mana dia membelinya.

“Kalau begitu aku akan membelikanmu beberapa bungkus dan membawanya ketika pulang nanti,” kata Joyce An dengan nada suara yangberani.

Seseorang yang berada di ujung telepon itu tertawa kecil, kemudian Wilson Zhou berkata dengan suara pelan: "Baiklah."

Setelah beberapa saat, Joyce An menutup telepon, barulah ia bisa menghembuskan napas lega yang panjang, tentu saja berbohong bukanlah hal yang baik, jika sering memulai satu kebohongan, maka akan menggunakan seratus kebohongan untuk menutupinya, dia benar-benar tidak ingin berbohong lagi setelah itu, ketika kembali pulang ia akan berterus terang kepada Wilson Zhou bahwa dia sekarang bekerja di Perusahaan Finansial Zhou.

Setelah membuat keputusan ini, suasana hati Joyce An akhirnya mereda, ia menundukkan kepalanya dan dengan cepat memakan sisa makanan, kemudian ia pun bergegas kembali ke kantor.

Untungnya sore itu berlalu dengan lancar, damai dan tidak urusan apapun yang akan dikerjakan hingga malam hari.

Ketika matahari terbenam hanya tersisa secercah cahaya terakhir, Joyce An akhirnya menerima telepon dari Cindy Lu, ia mengatakan bahwa Claire bersiap untuk kembali ke hotel untuk beristirahat, memintanya juga bergegas untuk menemaniya.

Dia segera membawa koper yang dibawanya, naik lift dan dengan cepat pergi ke tempat yang Cindy Lu katakan.

Namun, Claire dan rekan-rekannya belum tiba, Joyce An meletakkan kopernya di mobil dan berdiri di samping mobil menunggunya.

Angin malam di musim panas sedikit sejuk, Joyce An mengenakan gaun tanpa lengan, dia tidak tahan dan menggigil, dan memeluk lengannya sendiri, ketika dia sedang menunggu untuk naik bus, dia melihat sekelompok orang dari kejauhan yang semakin mendekat.

Yang pertama adalah seseorang campuran Cina dan Amerika yaitu Claire yang Joyce An lihat hari ini di bandara, Cindy Lu dan dua rekannya dari departemen hubungan masyarakat berjalan di sisinya, Cindy Lu yang tersenyum, dengan bibir yang dilapisi lipstik cerah, sepertinya sedang mengobrol dengan Claire, Claire juga tersenyum tipis karena kata-kata Cindy Lu.

“Claire, hari ini kita sampai di sini dulu, kamu pasti sangat lelah, kembali ke hotel lebih awal untuk beristirahat.” berjalan ke depan Joyce An, Cindy Lu berhenti dan tersenyum pada pria jangkung di depannya. “Oh, benar, ini adalah rekan kerja yang kami telah atur untuk menemani di hotel, jika Anda punya kebutuhan di malam hari, jangan sungkan untuk mencarinya "Cindy Lu menunjuk ke arah Joyce An.

Claire secara alami mengikuti jari-jari Cindy Lu dan melihat ke arah Joyce An, tatapan tajam itu melihat dari atas dan ke bawah tubuh wanita itu dengan penuh ketertarikan.

Joyce An mengikuti isyarat yang diberikan Cindy Lu, Joyce An langsung berjalan ke depan beberapa langkah, mengulurkan tangan, dengan sopan berkata, "Tuan Claire, halo, nama saya Joyce, sekarang saya di sini untuk menjaga Anda."

"Joyce, itu nama yang bagus," kata Claire sambil mengulurkan tangannya dan menjabat tangannya.

"Terima kasih pujiannya," kata Joyce An berterima kasih.

Cindy Lu pada dasarnya tidak ada masalah lagi, dia melambaikan tangan dan berkata kepada Claire: "Oke Claire, kita akan bertemu besok."

Claire menganggukkan kepala, memberi pelukan besar kepada Cindy Lu, dia dan rekannya pergi ke mobil yang diparkir di samping, dan Joyce An yang ada di belakangnya, duduk di posisi terakhir.

Di perjalanan, Claire mengobrol dengan Joyce An tentang masalah China dari waktu ke waktu, Joyce An secara alami meresponnya dengan antusias,sepanjang perjalanan, mereka berdua mengobrol dengan gembira, membuat hati yang gugup menjadi santai..

Tampak sebelumnya kata-kata Rindi Yang semuanya mengkhawatirkan, Claire selain agak sombong, semuanya terlihat sangat normal.

Novel Terkait

Craving For Your Love

Craving For Your Love

Elsa
Aristocratic
3 tahun yang lalu
Cinta Yang Dalam

Cinta Yang Dalam

Kim Yongyi
Pernikahan
3 tahun yang lalu
Cinta Tak Biasa

Cinta Tak Biasa

Susanti
Cerpen
4 tahun yang lalu
Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
4 tahun yang lalu
Pergilah Suamiku

Pergilah Suamiku

Danis
Pertikaian
3 tahun yang lalu
Memori Yang Telah Dilupakan

Memori Yang Telah Dilupakan

Lauren
Cerpen
4 tahun yang lalu
My Goddes

My Goddes

Riski saputro
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Wahai Hati

Wahai Hati

JavAlius
Balas Dendam
4 tahun yang lalu