Pernikahan Kontrak - Bab 211 Sebagai Suamimu,...

Setelah keluar dari supermarket, Joyce An menarik Wilson Zhou dan pergi ke mal lagi. Pertama kalinya bertemu dengan teman Wilson Zhou, tentu saja, dia harus merias diri secantik mungkin agar Wilson Zhou tidak kehilangan muka.

Namun, Wilson Zhou tidak memiliki minat sebagus Joyce An, dia masih terjerat dengan masalah seorang teman Joyce An yang mengajak wanita itu keluar jalan-jalan.

“Joyce, kamu belum memberitahuku teman seperti apa?” Dikatakan bahwa setiap wanita memiliki indra keenam, tetapi sebagai seorang pria, Wilson Zhou merasa bahwa dia juga memiliki indra keenam. Dia merasa bahwa orang yang menghubungi Joyce An pastilah seorang pria dan perasaannya pada Joyce An juga tidak sederhana. Meskipun di perusahaan, Wilson Zhou adalah direktur besar yang tegas dan acuh tak acuh, tetapi ketika itu terkait dengan Joyce An, dia selalu tidak bisa begitu tenang dan bahkan seperti menjadi anak kecil yang licik.

Pada saat ini, Joyce An dan Wilson Zhou telah berjalan ke sebuah kounter di mal. Joyce An melirik Wilson Zhou dan menyerah, "Oke, oke, aku akan memberitahumu, memang seorang pria, tetapi aku juga belum lama mengenalnya. Dia sudah membantuku beberapa kali sebelumnya. Terakhir kali di kapal, dia juga menyelamatkanku beberapa kali, aku pernah bilang padamu."

“Dia?” Wilson Zhou dengan serius menurunkan dagunya.

"Ya, tetapi kamu jangan terlalu memikirkannya. Dia tidak memiliki ambisi yang berlebihan padaku. Jangan menganggap istrimu sebagai seorang yang menawan, yang siapapun melihatnya, akan terpesona padanya."

Wilson Zhou menarik sudut bibirnya: "Joyce, yang kamu katakan masuk akal, istriku benar-benar bukan seorang yang menawan."

Mendengar pria itu berkata demikian, Joyce An memberi Wilson Zhou sebuah pandangan yang buruk, seperti kesal: "Huh, kamu mengatakannya seperti tidak ada yang suka padaku." Setelah itu, dia tidak lagi menghiraukan Wilson Zhou. Dia mengambil sebuah rok bermotif garis-garis dan langsung menuju ke kamar pas.

Wilson Zhou yang ada di belakangnya, melihat sosok bagian belakang wanita itu yang marah dan pergi, dia memegang dahinya. Kadang-kadang wanita itu benar-benar sulit untuk dipahami. Bukankah kalimat tadi dikatakan oleh Joyce An sendiri? Dia hanya setuju dengan kalimatnya...

Ketika Joyce An keluar dari kamar pas, dia sudah mengenakan rok bermotif tadi. Meskipun warna roknya tidak terlalu cerah, tetapi itu sangat elegan dan indah. Panjang roknya tepat untuk mengekspos dua kaki ramping wanita itu. Dibawah lampu di toko, dia memiliki kilauan seperti batu giok. Ditambah dengan rambut panjang yang berkibar, itu menunjukkan gaya seorang wanita kecil.

Pegawai toko di samping tidak bisa tidak memuji: "Nona, rok ini benar-benar sangat cocok untuk Anda."

Joyce An tersenyum sopan pada pegawai itu, lalu berbalik untuk melihat Wilson Zhou yang ada di samping: "Wilson, bagaimana menurutmu?"

Wilson Zhou mengangkat bahu: "Kamu terlihat cantik memakai apapun."

Wilson Zhou mengatakan ini dengan jujur, dia benar-benar merasa bahwa sosok tubuh Joyce An tidak akan terlalu buruk dalam mengenakan pakaian apapun.

Pegawai di samping tidak bisa tidak menunjukkan pandangan iri kepada mereka berdua: "Nona, pacar Anda benar-benar pandai berbicara."

Sedikit rasa manis mengalir di lubuk hati Joyce An, tetapi dia masih marah dan menatap pada wajah Wilson Zhou: "Huh, kata-katamu sama sekali tidak berperasaan."

Namun pada akhirnya, Joyce An tidak membeli rok itu karena dia melihat harga delapan digit pada label nama. Dia memutuskan untuk menghemat uang Wilson Zhou, tetapi Wilson Zhou malah mengerutkan kening tidak puas dan menyaksikan wanita itu menariknya pergi. Dengan desahan di hatinya, Joyce An ini masih tidak bisa memahami kemampuan suaminya.

Dia segera mengirim pesan teks ke asistennya, meminta asisten untuk membeli roknya dan langsung mengantarkannya ke vila.

Pada akhirnya, Joyce An tidak membeli apa-apa, dia hanya makan dengan Wilson Zhou di restoran mal dan mereka pulang bersama. Joyce An tampak sedikit sedih. Wanita sering suka terjerat dengan hal pakaian mereka. Saat ini, Joyce An sedang dalam kondisi seperti ini. Begitu tiba di rumah, dia membongkar lemarinya dan akhirnya memutuskan untuk mengenakan dress mahal yang dia beli terakhir kali.

“Wilson, aku akan mengenakan ini untuk menghadiri pesta temanmu besok, bagaimana menurutmu?” Joyce An membandingkan dress itu di depannya dan bertanya denggan sedikit tidak yakin.

Wilson Zhou mengaitkan sudut mulutnya dengan senyum, lalu menggelengkan kepalanya: "Tidak bagus."

Joyce An jelas tidak berharap Wilson Zhou akan mengatakan ini. Selama beberapa detik, dia menjadi lebih berkecil hati: "Ah, jadi menurutmu aku harus memakai yang mana?"

Pada saat ini, terdengar suara ketukan pintu.

Wilson Zhou memperkirakan bahwa itu seharusnya asisten yang mengantarkan pakaian. Dia meminta Joyce An untuk menunggu sebentar dan bergegas menuruni tangga.

Orang yang berdiri di depan pintu memang adalah asistennya, Andreas Zhou. Andreas Zhou menyerahkan pakaian itu dengan hormat kepada Wilson Zhou, dan kemudian berbalik untuk meninggalkan villa. Wilson Zhou tersenyum dan naik ke atas, lalu menyerahkan kantong kertas ke tangan Joyce An.

Joyce An memandang Wilson Zhou dengan tatapan yang tidak bisa dijelaskan, dan tatapan itu jelas berarti 'Apa maksudmu?'

Wilson Zhou juga tidak mengatakan sepatah kata pun. Dia menunjuk ke kantong plastik dengan dagunya, mengisyaratkan untuk membukanya.

“Misterius sekali.” Joyce An bergumam pelan, tetapi masih dengan patuh membuka kantong plastik itu. Setelah melihat pakaian yang dia coba tadi ada di kantong plastik itu, dia melebarkan matanya dengan tak terbayangkan. “Wilson, bagaimana kamu dapat membelinya kembali?” Kapan kamu membelinya?"

Ada sedikit kegembiraan yang tersembunyi di wajah Joyce An, tetapi itu segera tenggelam lagi: "Bukankah kubilang itu terlalu mahal dan aku tidak mau lagi?"

Wilson Zhou meletakkan kedua tangannya di bahu wanita itu dan memaksa wanita itu untuk melihat dirinya sendiri: "Joyce, katakan saja padaku, apakah kamu menyukainya?"

Joyce An mengangguk, meskipun dia merasa sedikit tertekan, "Suka sih suka, hanya saja..."

"Baguslah kalau suka." Wilson Zhou menyela kata-kata Joyce An tepat waktu, berkata dengan serius, "Joyce, kupikir aku harus secara formal mengatakannya lagi kepadamu hari ini. Sebagai suamimu, aku harus memastikan tentang kebutuhanmu. Jika aku tidak dapat membeli barang yang kamu sukai, maka itu hanya membuktikan bahwa aku tidak melakukan tugasku sebagai suami. Kamu ini sedang tidak membantuku menghemat uang, tetapi kamu membuatku malu, apakah sudah mengerti?"

Joyce An menatap pria di depannya. Tanpa sadar, dia merasakan sentuhan emosi setelah mendengarkan kata-kata ini. Wanita mana yang tidak akan tergerak mendengar kata-kata ini, tentu saja tidak terkecuali dirinya.

“Oke, aku sudah tahu.” Setelah beberapa saat, Joyce An tersenyum cerah. “Karena aku sudah menikah denganmu, juga sudah menerimamu, maka aku tidak akan sungkan lagi kepadamu. Wilson, sebaiknya kamu melakukan persiapan mental dengan baik."

“Aku akan menunggu,” Wilson Zhou juga tertawa pelan.

Malam ini, ditakdirkan untuk menjadi harmonis dan hangat lagi.

Novel Terkait

Cinta Yang Paling Mahal

Cinta Yang Paling Mahal

Andara Early
Romantis
3 tahun yang lalu
Cintaku Pada Presdir

Cintaku Pada Presdir

Ningsi
Romantis
3 tahun yang lalu
Your Ignorance

Your Ignorance

Yaya
Cerpen
4 tahun yang lalu
1001Malam bersama pramugari cantik

1001Malam bersama pramugari cantik

andrian wijaya
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Lelah Terhadap Cinta Ini

Lelah Terhadap Cinta Ini

Bella Cindy
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Villain's Giving Up

Villain's Giving Up

Axe Ashcielly
Romantis
3 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
4 tahun yang lalu
Menantu Bodoh yang Hebat

Menantu Bodoh yang Hebat

Brandon Li
Karir
3 tahun yang lalu