Pernikahan Kontrak - Bab 159 Menghubungi Wilson Zhou

Sunny Lin setelah selesai bicara langsung bersiul sambil menutup pintu kamarnya, meninggalkan Joyce An yang merasa malu yang masih berdiri di tempatnya semula, wajahnya yang putih seketika memerah hingga ke kedua telinganya, dengan cahaya putih dari lampu kristal, seperti buah ceri yang transparan, terlihat sangat menggoda.

Joyce An menenangkan perasaannya sejenak, setelah merasa ragu sejenak, akhirnya dia memutuskan mengikuti ucapan Sunny Lin, menelepon di balkon karena kedap suara disana lebih baik.

Karena menelepon Wilson Zhou menggunakan nomor asing, awalnya Joyce An merasa sedikit khawatir jika Wilson Zhou tidak akan mengangkat teleponnya, namun mungkin saja dia belum menyelesaikan urusannya, tapi tidak disangka baru berdering dua kali, telepon telah diangkat oleh seseorang, kemudian terdengar suara seorang pria yang sangat merdu, dengan suara rendahnya: “Halo?”

Walaupun hanya dua hari tidak mendengar suara Wilson Zhou, tapi Joyce An merasa seperti sudah sangat lama, terasa seperti satu abad lamanya, ditambah lagi dengan peristiwa yang dia alami di atas kapal pesiar, tanpa bisa ditahan didalam pikiran Joyce An一一terbesit, jadi membuat Joyce An tidak dapat mengatakan apapun, air matanya mengalir dari sudut matanya, tanpa bisa dicegah.

Karena Joyce An terdiam beberapa saat Wilson Zhou juga tidak menutup teleponnya, tapi dengan lembut berucap: “Apakah ini...... Joyce?”

Entah apa Joyce An yang salah tangkap, tapi dia merasa suara Wilson Zhou tidak secerah biasanya, malah terdengar serak.

Joyce An tidak dapat bersuara, hanya dapat menganggukkan kepalanya dengan kuat, tapi teringat dengan orang di seberang sana yang tidak dapat melihatnya, akhirnya dengan sekuat tenaga dia menekan perasaannya untuk tenang, kemudian menjawab dengan tenang: “Ini aku.”

Selesai berucap, kedua orang itu kembali tenggelam dalam kesunyian, dari telepon Wilson Zhou seperti terdengar suara angin, hingga terdengar suara berderu, melewati telepon jarak jauh itu, kemudian menyapu hati Joyce An, namun tidak membawa sebuah rasa dingin, malah membawa kehangatan.

“Joyce, kamu dimana?” Wilson Zhou akhirnya bersuara.

Awalnya Joyce An ingin mengatakan semua kesedihannya hari ini pada Wilson Zhou, tapi mendengar suara Wilson Zhou, dia merasa sebaiknya dia tidak mengatakannya, suaranya adalah obat penenang untuk hatinya yang terluka, jadi untuk apa lagi dia mengatakan masalahnya, itu hanya membuat Wilson Zhou semakin tidak nyaman.

Tapi siapa yang tahu, ternyata Wilson Zhou telah mengetahui masalah ini, ketika dia kembali, dia segera menyelesaikan semua urusannya, kemudian segera menelepon Joyce An, akhirnya dengan usahanya itu, Wilson Zhou dapat menelepon Joyce An, namun tidak disangka yang mengangkat telepon itu bukanlah Joyce An, tapi seorang pria, dia mengenal pria itu, seorang pria yang terkenal dengan julukan “bajingan” yaitu Zico Li.

Zico Li mengatakan pada Wilson Zhou jika Joyce An menggodanya, dan menyuruhnya untuk mendidik dengan baik wanita itu, jika tidak dia tidak akan tahu jika diselingkuhi.

Wilson Zhou mendengar ucapan Zico Li dalam diam, kemudian bertanya dimana Joyce An, namun telepon diseberang sana kehilangan sinyal.

Saat itu Wilson Zhou merasa seluruh darah ditubuhnya mengalir dengan cepat, jika Joyce An menggoda Zico Li, dia tidak percaya sama sekali, tapi jika Zico Li mencoba berbuat sesuatu pada Joyce An, maka dia sangat mempercayai hal itu, Joyce An yang terlihat menarik di mata Zico Li, Wilson Zhou sungguh tidak bisa membayangkannya, namun dia mendengar nada bicara Zico Li tadi yang sarat akan penghinaan dan kekesalan, dia dapat menebak jika Zico Li tidak berhasil melakukan hal buruk, hal ini membuat Wilson Zhou menjadi sedikit tenang.

Namun ketenangan ini belum berlangsung beberapa detik, muncul pertanyaan lainnya, kenapa handphone Joyce An diangkat oleh Zico Li? Pasti terjadi sesuatu dengan Joyce An!

Setelah itu, Wilson Zhou mengerahkan semua orang untuk mencari keberadaan Joyce An, bahkan dia berencana untuk pergi ke kapal pesiar dengan helikopter, disaat yang bersamaan, layar handphonenya menunjukkan tanda telepon masuk dari nomor asing, Wilson Zhou langsung merasa, jika Joyce An yang menelepon, jadi dengan cepat dia mengangkat telepon itu.

“Wilson, sekarang aku berada dirumah temanku, tadi ketika kapal pesiar melewati kota D, aku teringat dengan temanku yang kebetulan berada disini, dan juga aku benar-benar tidak tahan dengan pesta para orang kaya itu, jadi aku meminta untuk turun dari kapal.”

Wilson Zhou berdehem mengiyakan, tidak mengungkit kebohongan Joyce An, hatinya terasa senang dan sedih, senang karena Joyce An tidak memberitahu masalah yang sebenarnya padanya, pasti karena tidak ingin dia merasa khawatir, sedih karena gadis bodoh ini menanggung masalah ini sendirian, dan tidak ingin memberitahunya, bukankah ini menjelaskan jika Joyce An tidak bergantung padanya? Bukankah diantara suami istri harus memiliki kepercayaan untuk saling melindungi?

“Dimana rumah temanmu?” Wilson Zhou menarik kembali isi hatinya yang ingin dia ucapkan, kemudian bertanya dengan lembut.

Joyce An merasa tidak masalah jika memberitahu Wilson Zhou, dengan cepat dia memberitahukan alamatnya.

“Apakah sekarang kamu masih di Amerika? Kita berbincang seperti ini apa tidak mengganggu pekerjaanmu?” Joyce An kembali berucap beberapa kalimat dengan Wilson Zhou, tapi teringat dengan kesibukan Wilson Zhou yang sebelumnya, dia merasa khawatir jika mengganggu waktu Wilson Zhou, dan segera bertanya.

Wilson Zhou tertawa ringan, “Tidak, sekarang aku sudah kembali.” dan tidak ada yang lebih penting lagi dari pada mengetahui kabar Joyce An, lanjut Wilson Zhou di dalam hatinya.

“Kamu sudah kembali?” mendengar ucapan Wilson Zhou, Joyce An tanpa sadar meninggikan suaranya, menandakan perasaannya yang menggebu, sejak dirinya dan Wilson Zhou memastikan hubungan mereka, ini adalah pertama kalinya pria ini meninggalkannya selama ini, dan juga beberapa waktu ini terjadi banyak hal, jadi tidak heran jika menggebu-gebu.

Wilson Zhou yang berada di seberang telepon itu mendengar suara Joyce An yang sangat bersemangat, bertanya dengan jail: “Apa kamu merindukanku?”

Walaupun Joyce An sekarang tidak bisa melihat Wilson Zhou, tapi dia bisa membayangkan bagaimana ekspresi pria itu, membuat seluruh wajahnya menjadi memerah karena malu.

“Aku...... aku tidak merindukanmu.” elak Joyce An, namun suara seraknya menunjukkan perasaannya yang sebenarnya.

Senyuman diwajah Wilson Zhou semakin melebar, dia sambil menggerakan mulutnya mengisyaratkan pada asistennya untuk mencari penerbangan tercepat ke kota D, sambil bertanya pada Joyce An: “Benarkah?”

Joyce An menjawab dengan yakin: “Iya.”

Selesai berucap, dia seperti ingin membuktikan jika dirinya tidak berbohong, dia kembali berucap: “Itu, temanku memanggilku untuk mengobrol bersama, kalau begitu sudah dulu ya, aku sangat sibuk, jadi tidak ada waktu untuk merindukanmu.”

Baru saja Wilson Zhou ingin mengatakan sesuatu, tapi telepon di seberang sana sudah ditutup.

Pria itu tersenyum sambil menggelengkan kepalanya, Joyce An adalah wanita yang tidak mengatakan sesuai isi hatinya, entah bagaimana jika dia tiba-tiba muncul dihadapannya, bagaiamana ekspresi wanita itu?

Sedangkan Joyce An walaupun dia mematikan telepon dengan terburu-buru, tapi tatapannya masih menatap layar handphone yang sudah hitam itu, kesedihan yang ada dihatinya sebelumnya telah menghilang sepenuhnya, perlahan-lahan diisi dengan sesuatu yang bernama kebahagiaan.

Novel Terkait

Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
3 tahun yang lalu
Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu

Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu

Milea Anastasia
Percintaan
4 tahun yang lalu
That Night

That Night

Star Angel
Romantis
4 tahun yang lalu
The Sixth Sense

The Sixth Sense

Alexander
Adventure
3 tahun yang lalu
Meet By Chance

Meet By Chance

Lena Tan
Percintaan
3 tahun yang lalu
Loving Handsome

Loving Handsome

Glen Valora
Dimanja
3 tahun yang lalu
His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
3 tahun yang lalu
Love and Trouble

Love and Trouble

Mimi Xu
Perkotaan
3 tahun yang lalu