Pernikahan Kontrak - Bab 76 Bertahanlah Maka Akan Berlalu

Joyce An berbaring diam dipelukan Wilson Zhou sejenak, rangsangan yang dia rasakan tadi juga mulai membaik perlahan-lahan, namun dia kembali merasakan rasa panas luar biasa yang tidak ada hentinya.

Brengsek! Bagaimana bisa dia diracuni oleh orang lain lagi!

Wilson Zhou menyadari keanehan dari Joyce An, melonggarkan tangannya yang memeluk tubuhnya, menatap dalam pada Joyce An: “Ada apa?”

Tanpa menunggu jawaban dari Joyce An, Wilson Zhou dapat melihat jawabannya dari wajah wanita itu yang memerah tidak seperti biasanya, kedua alis yang tebal dan tegas itu mengerut.

“Wilson, aku......” Joyce An menggigit bibirnya sendiri dengan kuat, mengendalikan diri untuk tidak memeluk pria dihadapannya dengan erat, “Bawa aku ke kamar mandi, aku ingin mandi air dingin sama seperti waktu itu!” dengan sisa kesadarannya, Joyce An mengerang.

Wilson Zhou tidak mengatakan apapun, hanya menurut menggendong Joyce An bangkit dari kasur, kakinya yang panjang berjalan ke arah kamar mandi.

Kamar mandi penginapan sangat kecil, tidak ada bath up yang besar, hanya ada sebuah shower yang terlihat tua.

Wilson Zhou melekukkan sudut bibirnya kebawah dengan tidak suka, memikirkan apakah dia harus membawa Joyce An ke hotel yang lebih baik disekitar sini, namun melihat wanita itu yang terlihat tersiksa, dia segera menghilangkan ide itu, walaupun tidak suka, namun dia tetap mengambil shower yang tergantung didinding kamar mandi, memutar kran kearah air dingin, kemudian menyiramkannya ke atas kepala Joyce An.

Seketika terasa suhu dingin yang menusuk tulang, membuat pikiran Joyce An menjadi sedikit jernih kembali, namun suhu dari air dingin itu membuat tubuhnya menggigil.

Joyce An mengeratkan giginya dengan kuat, menahan dirinya untuk tetap berada dibawah guyuran air dingin.

Setelah terlepas dari selimut yang membungkus tubuhnya, tubuh bagian atas Joyce An hanya mengenakan sebuah bra berwarna merah muda, namun kesadarannya yang diambang batas membuatnya tidak memperdulikan hal itu, ini lebih baik dibandingkan dirinya melakukan hal yang tidak terduga.

Sedangkan Wilson Zhou yang sedang memegang shower terlihat jakunnya sedikit bergerak naik turun, sepasang matanya menggelap seperti sebuah goa yang gelap.

Sebuah pemandangan indah dihadapannya, dan juga dihadapannya ini adalah wanita yang dia sukai, jika dia tidak bereaksi apapun maka dia bukanlah pria normal, namun akalnya menyuruh Wilson Zhou untuk tetap terkendali, berusaha sebisa mungkin untuk tidak menjatuhkan tatapannya pada kulit mulus wanita itu.

Setelah berguyur dengan air dingin beberapa saat, Joyce An merasa sudah tidak dapat bertahan lagi, wajahnya pucat karena kedinginan, dan Wilson Zhou juga tidak tahan melihat Joyce An tersiksa lebih lama lagi, “Klik” terdengar suara shower yang telah diletakkan kembali ke tempat asalnya, lalu mengambil sebuah handuk yang terletak disamping membantu Joyce An untuk mengeringkan badannya, kemudian berucap: “Berbaringlah sejenak diatas ranjang.”

Joyce An menatap Wilson Zhou sekilas dengan lesu, kemudian menganggukkan kepalanya, kemudian berjalan ke arah sisi ranjang, namun belum berjalan hingga dua langkah, kakinya melemas, jatuh terduduk diatas lantai, rasa panas yang tidak biasa itu bangkit kembali tanpa diduga.

Jadi ketika Wilson Zhou menarik lengannya, Joyce An merasa seperti orang yang menemukan oasis di padang gurun, melingkarkan kedua lengannya dengan tidak sabaran, ke leher panjang pria itu, menatap Wilson Zhou dengan tatapan berbinar: “Wilson, apakah kamu menyukaiku?”

Terbesit sebuah keraguan dalam tatapan Wilson Zhou, namun dengan cepat berubah menjadi sesuatu yang tidak bisa dijelaskan, tatapannya yang dalam menatap lekat wajah memerah dihadapannya, namun memiliki kharisma seorang wanita yang tidak terbatas.

“Suka.” setelah terdiam beberapa saat, Wilson Zhou menjawab.

Joyce An menggigit bibirnya sekuat tenaga, kemudian berucap dengan menggunakan semua keberanian yang dia punya: “Kalau begitu bisakah kamu membantuku, aku dapat merasakan dengan jelas jika kali ini tidak dapat diselesaikan dengan mandi air dingin.”

“Joyce, apa kamu tahu apa yang sedang kamu katakan?” Wilson Zhou bertanya dengan suara bergetar.

Joyce An menganggukkan kepalanya, walaupun pikirannya tidak terlalu jernih, namun dia tahu apa yang sedang dia lakukan, dia kembali menggigit bibirnya sekuat tenaga, sangat ingin menyatukan bibirnya dengan bibir merah pria itu, namun Wilson Zhou tanpa diduga menjauhkan wajahnya.

“Joyce, kalau begitu apakah kamu menyukaiku?” terdengar suara berat Wilson Zhou yang bergema didalam kamar.

“Hem?” melihat niat baik dirinya yang ditolak, Joyce An sedikit membuka mulutnya, tidak bereaksi pada pertanyaan yang diajukan tiba-tiba oleh pria itu.

“Aku tanya padamu, apakah kamu menyukaiku?” Wilson Zhou kembali bertanya dengan sungguh-sungguh.

Didalam ruangan menjadi sunyi seketika, hanya terdengar suara nafas wanita dan pria yang semakin memburu.

Joyce An tidak dapat menjawab, pertama karena dia tidak dalam kesadaran penuh, kedua karena rasa obsesi yang kuat membuatnya tidak dapat mengatakan apa yang dia rasakan sebenarnya, jika dia mengatakannya, pasti akan ada yang berubah dikemudian hari, dia tidak memiliki kepercayaan diri untuk bisa menang dari Mulan Chu, juga tidak memiliki kepercayaan diri jika dia dapat mendapatkan cinta Wilson Zhou yang tidak terbatas.

Setelah beberapa lama kemudian, ketika Joyce An kembali tidak dapat menahan diri untuk mendekati Wilson Zhou, dia mendengar suara Wilson Zhou yang membuat orang merasa bingung: “Jika kamu tidak menyukaiku, maka aku tidak dapat membantumu.” selesai berucap, Wilson Zhou kembali melilitkan tubuh Joyce An dengan selimut, kemudian memeluknya dengan erat.

“Bertahanlah maka akan berlalu begitu saja, aku akan menemanimu.”

Hari ini dipastikan akan terasa sulit untuk dilalui.

Ketika Joyce An merasa tersiksa, Wilson Zhou akan memeluknya, atau membawanya ke kamar mandi untuk mandi air dingin, walaupun terasa sangat menyiksa, namun akhirnya Joyce An dapat melewatinya.

Saat ini sudah sangat larut malam, langit yang awalnya terang telah ditelan oleh kegelapan, namun penerangan didalam penginapan terasa sangat hangat, walaupun sebuah lampu tua, namun membuat kedua insan yang sedang duduk disisi ranjang merasa diselimuti oleh selapis kehangatan.

Setengah tubuh Joyce An dibungkus oleh selimut, wajahnya yang memerah dengan tidak wajar telah menghilang, kembali putih seperti semula, dia melirik sejenak pada Wilson Zhou dengan perasaan sedikit tidak enak, teringat akan permintaannya tadi pada pria disampingnya, wajahnya terlihat kembali memerah, namun beruntung karena Wilson Zhou tidak melihat wajahnya, karena itu hatinya merasa bersyukur pada Wilson Zhou, dan juga terdapat sedikit perasaan takut.

“Aku sudah menyuruh orang mengantarkan pakaian bersih untukmu, nanti setelah kamu selesai mengganti pakaianmu aku akan membawamu pergi makan.” Wilson Zhou meletakkan handphone yang berada ditangannya, tersenyum ringan pada Joyce An, seperti tidak terjadi apapun, tetap tenang seperti sebelumnya.

Joyce An juga sudah tidak lagi tenggelam dalam perasaan tadi, setelah menenangkan diri, dia juga menunjukkan senyuman tipisnya, kemudian, tiba-tiba dia menatap ke arah Wilson Zhou seperti teringat akan suatu hal: “Tubuhmu tidak mengalami sesuatu yang aneh kan? Hari ini seharusnya aku yang menjagamu, tidak disangka malah kamu yang menjagaku.”

Wilson Zhou merenggangkan bahunya dengan santai: “Aku sudah tidak apa-apa, jika tidak aku tidak akan bisa berbicara padamu dengan semangat seperti ini.”

Joyce An menatap wajah Wilson Zhou beberapa kali dengan tidak yakin, auranya terlihat cukup baik, dia baru dapat menghela nafas dengan lega, sepertinya kondisi fisik Wilson Zhou jauh lebih baik dari apa yang dia bayangkan.

Namun dia masih merasa tidak tenang kemudian mengucapkan sebuah kalimat: “Nanti kita jangan makan diluar, sebaiknya makan dirumah saja, nanti temani aku ke supermarket untuk belanja beberapa sayuran, bagaimana?”

Terlihat sebuah kelembutan dalam tatapan Wilson Zhou, tidak lama kemudian dia menganggukkan kepalanya, mengucapkan kata “Ya” dengan suara yang lembut.

Novel Terkait

His Soft Side

His Soft Side

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
Memori Yang Telah Dilupakan

Memori Yang Telah Dilupakan

Lauren
Cerpen
4 tahun yang lalu
Baby, You are so cute

Baby, You are so cute

Callie Wang
Romantis
3 tahun yang lalu
You Are My Soft Spot

You Are My Soft Spot

Ella
CEO
4 tahun yang lalu
Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
3 tahun yang lalu
The True Identity of My Hubby

The True Identity of My Hubby

Sweety Girl
Misteri
4 tahun yang lalu
Love And War

Love And War

Jane
Kisah Cinta
3 tahun yang lalu
You're My Savior

You're My Savior

Shella Navi
Cerpen
5 tahun yang lalu