Pernikahan Kontrak - Bab 314 Ada Satu Jalan Keluar.

Di penjara, polisi berseragam mengeluarkan seorang pria berseragam penjara. Pria itu tinggi dan tampan, hanya saja wajahnya tampak kurus dan cekung, matanya cekung ke dalam dan matanya tampak sangat menakutkan.

Dewi Zhang menyaksikan putranya jatuh menjadi seperti ini, dirinya menjadi tidak tahan untuk berpaling. Ada kesedihan di dalam mata Dewi Zhang, sedangkan Yohanna Yu yang berdiri di samping berkedip. Walaupun sebelumnya Yohanna Yu selalu menekankan ingin bercerai dengan pria tidak setia ini, tapi sampai pria itu dilaporkan ke kantor polisi oleh asistennya, Budi Li, Yohanna Yu juga tidak jadi untuk bercerai.

Bahkan jika Yohanna Yu kejam kepada orang lain, tapi untuk suaminya, sebenarnya Yohanna Yu mengerahkan banyak ketulusan pada suaminya.

"Ibu, Yohanna!" Melihat dua orang wanita familiar yang berdiri tidak jauh darinya, sorot mata Johny Zhou yang awalnya redup akhirnya memiliki warna. Johny Zhou langsung melepaskan diri dari genggaman polisi dan seperti orang gila langsung menghambur ke Dewi Zhang dan Yohanna Yu.

Polisi tersebut mengernyitkan dahinya. Mungkin terpikir bahwa ini adalah ruang kunjungan tahanan, Johny Zhou tidak membuat keributan. Polisi memperingatkan lalu keluar dari ruangan, mengunci pintu dari luar dengan hati-hati.

"Bu, Yohanna, apakah kalian tidak memikirkan jalan keluar untuk mengeluarkanku? Aku benar-benar tidak ingin tinggal di sini, semenit pun tidak mau. Ini benar-benar penjara dan para tahanan bukanlah manusia! Pria pun tidak melepaskan...." Johny Zhou tidak melanjutkan kalimat selanjutnya. Tidak disangka-sangka pria setinggi seratus delapan puluh lebih itu menangis ketakutan. Tidak ada sedikitpun rasa angkuh pria itu saat di perusahaan sebelumnya,  penampilannya sama sekali sudah tidak memperdulikan tatapan orang-orang akan dirinya.

Dewi Zhang menggenggam tangan anaknya dengan erat, di wajah cantiknya yang terawat sudah ada beberapa penuaan, lalu Dewi Zhang buru-buru berkata: "Anakku, jangan khawatir. Kami sudah memikirkan jalan keluarnya. Pasti ada cara untuk membebaskanmu, hanya saja...."

"Hanya saja apa?" Tanya Johny Zhou gugup.

Dewi Zhang menghembuskan napasnya berat: "Kamu tahu itu. Rata-rata orang di dunia ini jika atasannya jatuh, maka semuanya akan kebingungan. Perusahaan Finansial Zhou saat ini dipegang oleh Wilson Zhou, semua orang saat ini mulai merangkul Wilson Zhou. Bagaimana mungkin masih memperdulikan hidup matinya kita sebagai pemegang saham yang dahulu? Jika tidak ada keluarga kita, apakah mereka masih bisa hidup?!"

"Lalu.. lalu bagaimana? Ah ya, bukankah kita masih memiliki saham? Ayah masih memiliki banyak saham, ditambah lagi dengan saham milikku, apa hak pemilik saham kecil itu hingga tidak tertarik dengan kita?"

"Kamu tidak tahu..." Dewi Zhang kembali menghela napas berat, "Eka Zhou si brengsek itu, entah mendapatkan angin apa, tiba-tiba dia mengganti seluruh sahamnya menjadi nama Wilson Zhou dan Wilson Zhou berkata bahwa dirimu melanggar hukum, memintamu untuk membayar semuanya, keluar dari perusahaan, lalu di rapat para pemilik saham semuanya menyetujui, maka dari itu sebenarnya kita sudah benar-benar meninggalkan perusahaan...."

"Apa?!" Johny Zhou terkejut sampai mundur beberapa langkah. Matanya penuh keputusasaan dan kepanikan, "Apa yang harus dilakukan? Apa yang harus dilakukan, bu? Yohanna? aku benar-benar tidak ingin masuk penjara. Aku mohon pada kalian. Yohanna, bisakah kamu menelepon keluargamu untuk membantuku? Aku tahu aku melakukan banyak hal yang membuatmu sedih, tetapi lelaki mana yang tidak akan bingung, aku bersumpah, jika aku bisa keluar dari sini, aku akan bersikap baik denganmu dan akan terus bersamamu sampai tua!"

Selesai Johny Zhou berucap, Yohanna Yu menatap pria itu dalam-dalam. Ucapan pria itu sebenarnya menggerakkan hatinya. Walaupun Yohanna Yu tahu pria itu akan bicara seperti itu, alasan utamanya agar pria itu dibantu olehnya.

Sebenarnya tidak perlu Johny Zhou bicara, Yohanna Yu akan membantunya. Hanya saja...

"Johny, kali ini si brengsek Wilson pasti telah memutuskan ingin menjebloskan dirimu ke penjara. Akhir-akhir ini dia tidak henti-hentinya menekan keluargaku. Saat ini keluargaku tidak bisa membantumu...."

'Bruk'.

Kedua kaki Johny Zhou seakan tidak bisa menahan beban tubuhnya. Johny Zhou terduduk dengan lemas di lantai. Dewi Zhang dan Yohanna Yu ingin maju ke depan untuk mengangkat tubuh Johny Zhou, tapi pria itu seperti orang gila menghempaskan tangannya, tidak ingin kedua wanita itu menyentuhnya.

"Kalian tidak usah memperdulikanku lagi. Anggap saja kalian sudah membiarkanku mati, lagipula tidak ada orang yang bisa menyelamatkanku. Aku akan tinggal di penjara dan mati di sana!"

"Johny, jangan seperti ini. Ibu akan terus mencari jalan keluar!" Pelupuk mata Dewi Zhang mulai berair, wanita itu tidak bisa mengontrol air matanya keluar.

"Apa jalan keluar yang kamu punya? Sekarang kita tidak memiliki apa-apa! Cara apa yang kalian punya untuk bertarung dengan Wilson Zhou! Dia ingin aku mati di tengah malam dan aku tidak mungkin bisa hidup sampai fajar! Daripada seperti ini, lebih baik aku mati. Aku tidak mau berada di penjara menjalani hari yang gelap! Bahkan jika aku bisa hidup dan keluar dari sini, aku bukanlah aku lagi, tidak ada artinya aku hidup!"

Selesai bicara, tubuh Johny Zhou bersandar di tembok putih.

Dewi Zhang begitu takut dengan gerakan Johny Zhou sehingga dia tidak meraih lengan putranya langsung. Dewi Zhang membelalakkan matanya menyaksikan putranya menebas tangannya.

Tetapi tepat ketika kepala Johny Zhou hendak mengenai dinding, Yohanna Yu juga tidak tahu dari mana kekuatan itu berasal, wanita itu menangkap Johny Zhou lalu melayangkan tamparan keras ke wajah pria itu.

Saat itu, tamparan keras terdengar di seluruh sel penjara dan waktu terasa membeku pada saat ini.

"Johny, kamu membuatku sangat kecewa. Aku Yohanna Yu adalah seorang pemilih dan apakah aku menikah denganmu pada akhirnya untuk disia-siakan sepanjang hari?" Setelah waktu yang lama, suara marah Yohanna Yu yang terengah-engah terdengar di ruangan kecil ini.

Johny Zhou dibuat mematung oleh Yohanna Yu dan tertegun menatap wanita itu, sementara Dewi Zhang terkejut dan memandang menantu perempuannya dengan tidak percaya.

"Di mana perginya kerja kerasmu yang dulu? Siapa yang mengatakan bahwa kita tidak memiliki cara? Kita jelas memiliki cara terakhir untuk keluar dari masalah ini!" Mata Yohanna Yu memancarkan tatapan yang agak ganjil, dengan sedikit aura kejam membuat orang tidak mengerti maksud wanita itu.

“Aa..  aapa?” Tanya Johny Zhou tergagap.

Yohanna Yu menarik ujung bibirnya lalu tersenyum kejam. Yohanna Yu membungkukkan tubuhnya dan berkata di samping telinga Johny Zhou: "Kita bunuh saja orangnya milik orang yang ingin kamu mati."

'Duar!'

Langit gelap di luar ruangan mengeluarkan bunyi petir yang menggelegar. Menggetarkan hati seluruh orang dan diikuti hujan deras setelahnya. Seluruh kota Anlin ditutupi oleh hujan dan kabut.

Entah kapan cuaca di kota Anlin bisa membaik.

Novel Terkait

Mi Amor

Mi Amor

Takashi
CEO
4 tahun yang lalu
Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Renita
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Si Menantu Dokter

Si Menantu Dokter

Hendy Zhang
Menantu
3 tahun yang lalu
My Only One

My Only One

Alice Song
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Akibat Pernikahan Dini

Akibat Pernikahan Dini

Cintia
CEO
4 tahun yang lalu
My Japanese Girlfriend

My Japanese Girlfriend

Keira
Percintaan
3 tahun yang lalu
Love and Trouble

Love and Trouble

Mimi Xu
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Because You, My CEO

Because You, My CEO

Mecy
Menikah
4 tahun yang lalu