Pernikahan Kontrak - Bab 289 Memutuskan Untuk Kembali Semangat.

Joyce An menghela napasnya dengan berat. Wanita itu memutuskan untuk kembali semangat. Yang dikatakan Joseph Gu sama sekali tidak salah. Di sini dirinya tidak makan, tidak minum, bahkan jika dirinya mati, orang yang tidak perhatian padanya masih akan tidak peduli pada dirinya dan siapa yang tahu bahwa hidup mereka lebih baik dari dirinya.

Joyce An perlahan-lahan bangkit dari duduknya lalu dengan kasar menampar pipinya. Rasa sakit yang merambat ke wajahnya membuat pikiran Joyce An tersadar.

Joyce An turun dari kasurnya lalu masuk ke kamar mandi, mencuci wajahnya dengan air dingin. Walaupun cuaca di bulan september dan oktober tidak terlalu dingin, tapi mencuci wajah dengan air es seperti ini sudah cukup membangunkan Joyce An.

Tiba-tiba Joyce An merasa perasaannya yang memburuk beberapa hari belakangan ini menjadi lebih baik. Sensasi dingin juga membuat pikiran Joyce An yang kacau mendapatkan kembali jalan pikiran yang jernih.

Dirinya sungguh bodoh. Dulu dirinya disakiti oleh mantan kekasihnya, Dicky Jiang. Kenapa kali ini dirinya tidak memiliki rasa kebal akan rasa luka? Bahkan luka ini lebih besar dari sebelumnya. Dirinya tidak boleh seperti ini. Di dunia ini tidak ada orang yang ditinggalkan lalu tidak bisa hidup. Bahkan jika Joyce An tahu bahwa dirinya masih sangat mencintai Wilson Zhou, tapi kesalahan yang pria itu lakukan adalah masalah prinsip, yang mana adalah masalah yang sangat dikhawatirkan oleh sepasang suami istri. Cintanya masih belum cukup untuk mampu memaafkan Wilson Zhou, cinta ini hanya mengekangnya, membuat dirinya semakin tidak bisa memaafkan Wilson Zhou.

Yang paling penting adalah Wilson Zhou juga tidak membutuhkan ampunan dari Joyce An karena hati pria itu sudah memilih Mulan Chu.

Joyce An tertawa dingin. Joyce An mengangkat kepalanya menatap dirinya di cermin. Orang yang ada di cermin itu berubah kurus, wajah pucat, tidak ada sedikitpun semangat di tubuh itu. Joyce An mengernyitkan alisnya. Mengambil beberapa peralatan rias dari tasnya yang berada di luar lalu merias sedikit wajahnya. Seperti ini baru terlihat ada sedikit semangat.

Joyce An menampilkan senyumnya di cermin, dengan puas menganggukkan kepalanya. Dirinya, Joyce An sudah melewati begitu banyak kesulitan, sudah seharusnya dirinya lebih kuat dari wanita biasa. Kali ini, meskipun sudah mencapai tahap seperti ini dengan Wilson Zhou, dirinya harus memutuskan dengan cepat.

Yang berinisiatif berpisah dengan Wilson Zhou adalah dirinya sendiri. Joyce An sudah seharusnya masih menghormati pria itu. Walaupun sudah memutuskan dan hanya dirinya sendiri yang tahu, tapi ada perasaan tidak rela dan perih di hati Joyce An.

Joyce An kembali memaksa dirinya memunculkan sebuah senyuman lalu baru keluar dari dalam kamar mandi. Joyce An berjalan ke ranjangnya untuk mengambil kue yang diberikan oleh Joseph Gu lalu berjalan ke luar kamar.

Melihat Joyce An keluar dari kamar dan ada riasan di wajah wanita itu, Joseph Gu terpana sebentar. Tatapan bingung Joseph Gu terhenti beberapa detik pada Joyce An, tapi melihat tidak ada keanehan pada Joyce An, Joseph Gu menghembuskan napasnya dengan lega, sambil tersenyum pria itu berkata: "Apakah sudah makan kue yang ku belikan?"

Joyce An mengangkat kotak kue yang dibungkus dengan rapi lalu menjawab: "Belum. Aku membawanya keluar untuk makan bersamamu." Setelah itu Joyce An berjalan ke samping Joseph Gu, lalu duduk di dekat Joseph Gu.

Joseph Gu kembali terpana, tapi setelah kesadarannya kembali, senyuman di wajah pria itu semakin lebar. Hatinya juga dipenuhi oleh rasa gembira. Sepertinya Joyce An sudah sadar dan juga....  mungkin nantinya ada perkembangan antara dirinya dan Joyce An...

Saat pikiran itu muncul, Joseph Gu langsung menggelengkan kepalanya. Pikiran busuk apa yang sedang dirinya pikirkan. Kebersamaan dirinya dan Joyce An bukanlah hal penting, yang terpenting adalah wanita yang benar-benar dicintainya bisa bahagia. Kebahagiaan Joyce An juga adalah kebahagiaan terbesar Joseph Gu

Tapi jika mungkin, sebenarnya Joseph Gu tidak berharap melihat Joyce An dan saudaranya, Wilson Zhou, berpisah. Karena Joseph Gu melihat bahwa keduanya saling mencintai, walaupun si tengik Wilson Zhou saat ini melakukan hal bodoh.

"Baiklah. Walaupun aku tidak suka makan makanan manis, tapi karena kamu mengajakku makan dengan tulus, aku akan memakannya." Joseph Gu tersenyum, nada suaranya sudah kembali ke fasih. Dengan lancar Joseph Gu mengambil sebuah kue paling kecil lalu memasukkannya ke dalam mulut. Joseph Gu tidak tahu apakah kue ini yang terlalu manis atau manis karena ditemani oleh Joyce An. Joseph Gu merasa rasa manis itu melewati seluruh bagian tubuhnya, membuat tubuh Joseph Gu menjadi nyaman dan senang, kekhawatirannya akan Joyce An beberapa hari belakangan ini juga ikut menghilang.

"Tidak ku sangka makanan manis benar-benar enak. Pantas saja kalian para wanita suka."

Melihat Joseph Gu yang terbawa dalam rasa manis kue, Joyce An tertawa sambil menggelengkan kepala. Joseph Gu benar-benar mudah membuat orang menyukainya. Pria itu seperti remaja yang selamanya menyinari sinar matahari, memberikan kehangatan pada orang-orang yang berada di sampingnya.

"Mau makan satu lagi?" Joyce An memberi kotak kue itu ke samping tubuh Joseph Gu.

Joseph Gu mengibaskan tangannya: "Tidak perlu. Sisanya kamu saja yang makan. Jika wanita cantik lain tahu aku pria dewasa makan makanan manis, mereka pasti akan mentertawakanku. Joyce, kamu tidak boleh memberitahu orang lain ya." Joseph Gu mengedip-ngedipkan matanya dengan menggoda lalu menatap sepasang mata Joyce An yang menawan.

Joyce An dibuat tertawa oleh Joseph Gu. Perasaan hatinya yang tidak enak menjadi hilang. Saat Joyce An sedang bersiap memasukkan satu kue lagi ke mulut Joseph Gu, saat itu terdengar bunyi pintu diketuk dari luar dan orang yang datang itu seperti tergesa-gesa. Jika pintu tidak dibuka, sepertinya orang itu tidak akan pergi.

Joyce An dan Joseph Gu terbengong. Sekarang sudah jam sembilan malam lewat, sudah tidak pantas untuk bertamu di waktu ini dan rumah ini adalah rumah lain yang dibeli oleh Joseph Gu, di hari biasa Joseph Gu tidak akan tinggal di sini, tidak mungkin jika ada orang yang mau bertamu.

Tidak tahu kenapa, rasa khawatir yang kuat memenuhi Joyce An. Tiba-tiba Joyce An memiliki pertanda yang kuat bahwa orang yang berada di luar adalah Wilson Zhou. Tapi pemikiran ini cepat-cepat dihapus oleh Joyce An. Bukankah harusnya saat ini Wilson Zhou tinggal bersama Mulan Chu? Apa yang mau dilakukannya dengan mencari istrinya? Mengajak berdamai? Tidak, itu sama sekali tidak mungkin! Kemungkinan paling besar adalah mengajaknya bercerai...

Joyce An awalnya berpikir bahwa dirinya sudah dilapisi dengan hati sekuat baja, tapi kembali memikirkan Wilson Zhou, mengingat pengkhianatan pria itu lagi, masih membuat tubuh Joyce An dikelilingi hawa dingin, ekspresi senyum di wajah Joyce An perlahan-lahan berubah dingin.

Joyce An sangat ingin berteriak kencang untuk menghentikan Joseph Gu membuka pintu. Suaranya sudah sampai kerongkongan tapi tidak bisa keluar. Pada akhirnya, Joyce An masih ingin bertemu pria yang telah menelantarkan dan mengkhianatinya.

Perlahan-lahan pintu terbuka lalu muncul siluet seorang pria tinggi dan besar memakai jaket berwarna coklat. Wajahnya masih tampan, garis wajahnya yang sempurna, membuat Joyce An sangat merindukan pria itu sekaligus hatinya menjadi sangat sakit, yaitu Wilson Zhou.

Novel Terkait

Lelah Terhadap Cinta Ini

Lelah Terhadap Cinta Ini

Bella Cindy
Pernikahan
5 tahun yang lalu
A Dream of Marrying You

A Dream of Marrying You

Lexis
Percintaan
4 tahun yang lalu
My Only One

My Only One

Alice Song
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Kisah Si Dewa Perang

Kisah Si Dewa Perang

Daron Jay
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
 Istri Pengkhianat

Istri Pengkhianat

Subardi
18+
4 tahun yang lalu
Cinta Tapi Diam-Diam

Cinta Tapi Diam-Diam

Rossie
Cerpen
5 tahun yang lalu
Cinta Dan Rahasia

Cinta Dan Rahasia

Jesslyn
Kesayangan
5 tahun yang lalu
Everything i know about love

Everything i know about love

Shinta Charity
Cerpen
5 tahun yang lalu