Pernikahan Kontrak - Bab 221 Ejekan Wilson Zhou.

Akhirnya, malam hari Roni Sun tidak mencari Wilson Zhou untuk bersenang-senang. Mungkin karena Roni Sun juga ingin berduaan saja dengan kekasihnya, Anna Chen. Maka ketiga orang tersebut berada di kamar masing-masing melewati satu malam.

Tapi yang berbeda adalah Joyce An dan Wilson Zhou, serta Roni Sun dan Anna Chen. Dua pasangan itu menempel semalaman, melalui malam sampai terang dengan tenang. Hanya Joseph Gu, pria itu mengatakan bahwa dirinya lelah, tetapi pria itu malah tidak bisa tidur di ranjang besar hotel. Saat malam semakin larut, Joseph Gu tidak tidur, pria itu malah memanggil pelayan hotel untuk membawakan wine. Joseph Gu menuangkan dan meminum wine untuk dirinya sendiri. Alkohol masuk ke dalam tubuh pria itu, baru membuat Joseph Gu tertidur di atas sofa

Hari kedua. Semua orang tertidur sampai terbangun dengan sendirinya. Awalnya Joyce An adalah wanita yang memiliki kebiasaan bangun awal, tapi karena kemarin dirinya ditiduri oleh Wilson Zhou semalaman, maka jam sepuluh pagi Joyce An baru terbangun dan orang yang menyebabkan dia bangun siang masih larut dalam tidurnya.

Joyce An memutar kepalanya menatap pria yang tidur lelap itu. Walaupun wajah Wilson Zhou sangat tampan, bahkan sampai memikat orang, membuat Joyce An sebagai seorang wanita tidak tahan untuk mencium pria itu. Tetapi mengingat kebrutalan Wilson Zhou semalam, pikiran Joyce An mendadak sadar. Lalu tiba-tiba muncul ide usil dari otak Joyce An. Joyce An mengambil sejumput rambutnya lalu diletakkan di tangannya. Dengan senyum usil, rambutnya disapukan ke hidung Wilson Zhou.

Sesuai dugaan. Wilson Zhou yang sedang berada di alam mimpi mengernyitkan alisnya. Ujung hidung pria itu juga bergerak-gerak. Melihat perbuatan jahilnya ada hasil, Joyce An kembali mencoba serangan tersebut. Siapa yang tahu jika percobaan kedua kalinya Wilson Zhou tiba-tiba membuka mata dan dengan mudahnya menekan tubuh Joyce An yang kini berada di bawah. Dengan penuh bahaya Wilson Zhou berkata, "Sepertinya pagi-pagi istriku sedikit nakal ya. Apakah istriku butuh sebuah pelajaran yang tepat dari suaminya?"

Joyce An terkejut didorong oleh Wilson Zhou, ditambah lagi pria itu jelas sekali sedang bicara sembarangan. Hal itu membuat wajah Joyce An langsung memerah. Jelas-jelas Joyce An hanya bersikap usil, bagaimana bisa dirinya merasa bahwa Wilson Zhou mengusilinya balik?

Joyce An mendorong tubuh Wilson Zhou dengan kesal, lalu memohon, "Baiklah, baiklah. Aku tidak akan ribut lagi. Aku panggil tapi kamu tidak bangun, makanya aku mencoba cara ini."

Wilson Zhou menarik sudut bibirnya, tersenyum tapi seperti tidak tersenyum, "Ternyata aku salah ya karena menyalahkanmu. Kamu sangatlah baik hati."

"Tentu saja!" Jawab Joyce An.

"Karena kamu baik hati, aku tidak perlu memberimu pelajaran, tapi aku harus memberimu hadiah berupa cinta! Benar, kan?" Selesai bicara, bukannya Wilson Zhou turun dari tubuh Joyce An, pria itu malah menekan tubuh Joyce An. Bibir seksi pria itu dengan cepat menempel pada bibir merah Joyce An yang menggoda.

Wajah Joyce An memerah malu begitu merasakan perbuatan apa yang selanjutnya akan dilakukan Wilson Zhou, jantungnya berdegup. Bagaimana dirinya dulu bisa tidak tahu bahwa Wilson Zhou adalah seorang maniak seks! Apakah semalaman melakukannya masih tidak cukup? Masih pagi dan pria ini sudah mau lagi....

Ketika Joyce An sedang ditempeli oleh Wilson Zhou dan entah bagaimana lepas dari pria itu, suara bel pintu menyelamatkan Joyce An. Joyce An menghembuskan napasnya, sedangkan Wilson Zhou mengerutkan alisnya tidak puas. Dengan tidak rela Wilson Zhou turun dari atas tubuh Joyce An lalu membenahi pakaian tidurnya. Joyce An juga menggunakan kesempatan ini untuk merapikan pakaiannya. Tidak peduli siapa ada di depan pintu, Joyce An merasa dirinya harus berterima kasih pada orang tersebut.

Orang yang berdiri di depan pintu adalah Roni Sun. Melihat pagi-pagi Wilson Zhou memasang wajah suram, Roni Sun diam-diam menelan ludahnya. Roni Sun tidak tahu, siapa yang membuat sang presdir tidak senang. Saat Roni Sun ingin membuka mulutnya, suara berat Wilson Zhou terdengar duluan, "Bukankah kemarin aku bilang, sebelum kesini harus kirim pesan dulu?"

Roni Sun dibuat terkejut oleh ucapan Wilson Zhou. Terkejut begitu lama, baru Roni Sun paham maksud ucapan Wilson Zhou. Saat itu bola mata Roni Sun seperti mau keluar. Benar, kemarin Wilson Zhou bicara seperti itu padanya. Hanya saja pria itu mengatakannya malam hari. Roni Sun bisa mengerti, bahkan dirinya pun juga sulit mengontrol hal itu. Tapi ini sudah pagi, apakah presdirnya juga masih harus melepaskan nafsunya?

Oh sayang, pria yang masih perjaka tentu saja berbeda. Dalam hal nafsu masih begitu bersemangat.

Roni Sun meminta maaf dengan menggoyang-goyangkan tangannya: "Presdir Zhou, aku salah. Jika lain kali presdir dan kakak ipar ingin sendirian saja, aku akan lebih awal mengirim pesan."

Wilson Zhou berdeham puas, tetapi Joyce An yang berada dibelakangnya sangat ingin masuk ke dalam sebuah lubang. Dasar  Wilson Zhou mesum!

"Ah benar. Aku mencari kalian untuk sarapan bersama. Bagaimana kalau aku sarapan duluan, kalian pergi nanti saja?" Tanya Roni Sun.

Kali ini tanpa menunggu Wilson Zhou menjawab, Joyce An buru-buru menjawab dengan suara keras" "Tidak perlu. Aku dan Wilson sudah mandi dan rapi. Sebentar lagi bisa pergi ke restoran." Mungkin Joyce An takut keluar kata-kata yang menakutkan dari mulut Wilson Zhou.

Wilson Zhou memutar kepalanya menatap Joyce An lalu kembali menatap Roni Sun. Dengan wajah tenang menjawab, "Kalian pergi duluan saja. Kami segera ke sana."

Roni Sun menganggukkan kepalanya, lalu langsung memutar tubuhnya meninggalkan kamar Wilson Zhou.

Begitu Roni Sun pergi, Joyce An langsung melempar sebuah bantal ke kepala Wilson Zhou, lalu dengan sebal memutar tubuhnya pergi ke kamar mandi.

Sepuluh menit kemudian, Joyce An dan Wilson Zhou serta Roni Su berkumpul di restoran hotel. Roni Sun masih merasa ambigu melihat ekspresi Wilson Zhou dan Joyce An, sedangkan ekspresi Joseph Gu tampak aneh.

Joyce An mengabaikan ekspresi beberapa orang, berpura-pura bertanya asal kepada Joseph Gu: "Joseph, aku lihat sepertinya kamu sedang tidak baik. Semalam tidak tidur nyenyak?"

Joyce An hanya bertanya asal tetapi mampu membuat tubuh Joseph Gu menjadi kaku. Tapi Joseph Gu langsung dengan cepat tenang, dengan senyum berkata, "Tentunya. Pergerakan kamar kalian begitu heboh dan aku sendirian, sulit sekali menahan nafsu..."

Mendengar Joseph Gu juga mengejek dirinya, Joyce An memutuskan untuk tidak bicara lagi. Lebih baik dia makan dengan diam. Tidak bicara pasti tidak akan diejek oleh orang. Kalau Wilson Zhou, terserah apa yang pria itu ingin bicarakan, Joyce An tidak bisa mengaturnya.

Setelah beberapa orang selesai makan, waktu masih pagi, mereka ingin pergi ke danau buatan yang ada di hotel. Walaupun itu adalah danau buatan, tapi pemandangannya sangat bagus, tempatnya juga sangat lapang. Di atas danau juga bisa naik perahu. Sambil melihat pemandangan samping danau, sambil berbincang. Sangat nyaman dan menyenangkan.

Awalnya sudah sepakat kelima orang akan menaiki satu perahu, tetapi Joseph Gu benar-benar tidak nyaman sendirian. Pria itu memutuskan untuk tidak naik perahu, akhirnya hanya Joyce An dan Roni Sun yang pergi.

Walaupun tidak ada Joseph Gu dan mereka menjadi sedikit kecewa, tapi keempat orang tersebut masih merasa senang naik perahu. Mereka tidak lagi melihat bayangan tubuh Joseph Gu di tepi danau. Joseph Gu mengirim pesan pada Wilson Zhou, berkata bahwa ayahnya mencarinya, menyuruhnya untuk cepat kembali dan menyuruh mereka berempat bermain dengan santai.

Novel Terkait

Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Tere Liye
18+
4 tahun yang lalu
Chasing Your Heart

Chasing Your Heart

Yany
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Untouchable Love

Untouchable Love

Devil Buddy
CEO
5 tahun yang lalu
My Charming Lady Boss

My Charming Lady Boss

Andika
Perkotaan
5 tahun yang lalu
Lelah Terhadap Cinta Ini

Lelah Terhadap Cinta Ini

Bella Cindy
Pernikahan
5 tahun yang lalu
Takdir Raja Perang

Takdir Raja Perang

Brama aditio
Raja Tentara
4 tahun yang lalu
Cintaku Pada Presdir

Cintaku Pada Presdir

Ningsi
Romantis
4 tahun yang lalu
Mr CEO's Seducing His Wife

Mr CEO's Seducing His Wife

Lexis
Percintaan
4 tahun yang lalu