Pernikahan Kontrak - Bab 117 Tuan Besar Menemaninya Berbelanja

Mobil sport yang eye-catching sedang melaju di jalan.

Di dalam mobil, Joyce An memiringkan kepalanya melihat keluar jendela, wajahnya cemberut dan melihat pemandangan yang terus-menerus mundur dengan sedikit tidak senang.

Wilson Zhou dengan santai melihat Joyce An dan sudut mulutnya memperlihatkan sebuah senyuman. Wanita itu masih marah karena kejadian sebelumnya, padahal, Wilson Zhou hanya berbaik hati untuk melakukan hal-hal buruk. Jika dia tidak melakukan demikian, apakah Dicky Jiang akan dengan mudahnya berhenti menjerat Joyce An?

Pria itu menggelengkan kepalanya diam-diam, setir di tangannya tiba-tiba berubah arah dan melaju ke persimpangan di jalan yang ditinggikan.

Joyce An masih terdiam, sampai di saat pemandangan di depan matanya menjadi semakin asing, dia baru tersadar dan menatap Wilson Zhou: "Ke mana kita akan pergi?" Wanita itu memiringkan kepalanya, terlintas sentuhan keraguan di matanya yang indah.

Wilson Zhou tersenyum, menggunakan dagunya untuk menunjuk ke sebuah bangunan modis dan luar biasa yang berada tidak jauh, berkata "Mal itu belum lama dibuka, dikatakan bahwa ia adalah mal terbesar di Asia. Lagipula hari ini, aku dan kamu tidak ada urusan apa-apa. Gimana kalau kita pergi jalan-jalan?"

Setelah itu, Wilson Zhou mengendarai mobil ke tempat parkir bawah tanah mal.

Joyce An membuka mulutnya dan memandang Wilson Zhou dengan tatapan luar biasa. Apakah tadi dia telah berilusi? Wilson mengatakan akan pergi jalan-jalan dengannya?!

Setelah beberapa lama, Joyce An baru kembali dari keterkejutannya, dia memalingkan wajahnya ke samping, memandang Wilson Zhou dengan tidak percaya. Garis samping wajah Wilson Zhou masih sempurna, temperamen seluruh tubuhnya juga sempurna, tetapi orang seperti ini, penampilannya tidak seperti orang yang akan menemani seorang wanita untuk berjalan-jalan ke mal! Apakah hari ini dia sudah salah berbicara?

Tepat di tengah keraguan, Wilson Zhou di sisi lain dengan terampil menghentikan mobil dan melepaskan ikatan sabuk pengamannya. Dia memiringkan mata dan menyaksikan Joyce An hanya tercengang dan tidak bergerak. Dia pun membungkukkan badan, ingin membantu Joyce An melepaskan sabuk pengaman.

“Tidak perlu, aku sendiri saja.” Merasakan aura lelaki itu yang tiba-tiba mendekat, hati Joyce An tiba-tiba melompat dan dia buru-buru melepaskan sabuk pengamannya, lalu turun dari mobil mendahului Wilson Zhou.

“Kamu... bagaimana kamu bisa tiba-tiba kepikiran untuk jalan-jalan denganku?” Ketika sedang menunggu lift, Joyce An tidak tahan untuk tidak menanyakan keraguan di dalam hatinya.

Wilson Zhou memandangi Joyce An sekilas. Dia mengangkat alisnya dengan suasana hati yang baik. Hanya karena tadi dia melihat Joyce An tidak senang, pikirannya tiba-tiba muncul oleh apa yang pernah dikatakan Joseph Gu. Berjalan-jalan di mal bisa membuat seorang wanita bahagia, jadi dia membawa Joyce An ke sana.

Namun, Wilson Zhou tentu saja tidak akan mengatakan yang sebenarnya, hanya tersenyum samar: "Mal ini baru dibuka, aku ingin melihat-lihat."

Ketika suara pria itu jatuh, pintu lift juga terbuka. Wilson Zhou mengisyaratkan Joyce An untuk masuk terlebih dahulu, dan dia mengikuti Joyce An di belakang.

Dalam perjalanan naik lift, Joyce An memandang Wilson Zhou dengan tatapan yang sangat rumit. Dia merasa bahwa dirinya benar-benar menemukan dunia baru. Dikatakan bahwa laki-laki paling tidak suka berbelanja, dan umumnya mereka tidak mau menemani pacar mereka. Tidak menyangka Wilson Zhou adalah pengecualian, dan pengecualian ini adalah tipe yang tidak pernah diimpikan orang lain.

Memikirkan hal ini, Joyce An tidak dapat menahan untuk tidak menarik sudut mulut, tidak tahu mengapa, suasana hatinya menjadi jauh lebih baik.

Wilson Zhou di satu sisi tampaknya tidak sedang melihat Joyce An, tetapi cahaya sudut matanya masih melekat pada tubuh wanita itu, jadi secara alami dia juga menangkap senyuman di sudut mulut Joyce An. Suasana hati yang awalnya baik menjadi lebih baik, tidak menyangka si playboy Joseph Gu ternyata masih berguna. Wanita itu benar-benar tidak memiliki perlawanan apapun terhadap mal.

Kedua orang itu saling berpikir, dan pintu lift terbuka tepat pada saat ini.

Joyce An melihat ruangan besar dengan lampu terang di luar lift pun menyingkirkan pikiran itu dalam pikirannya. Dia tanpa sadar mengucapkan "ckck" di lubuk hatinya. Meskipun dia bukan belum pernah merasakan kemakmuran kota Anlin, tetapi dia baru pertama kali datang ke mal yang desain malnya begitu halus dan modis. Lagipula, suasana hatinya tidak begitu baik karena masalah Dicky Jiang dulu. Jadi, dia sudah lama sekali tidak pergi berbelanja.

Joyce An diam-diam mengintip Wilson Zhou di sampingnya, dan kemudian melihat pria dan wanita di sekeliling yang juga berpasangan, hatinya menjadi melompat. Bukankah mereka juga seperti pasangan? Pria dan wanita dengan hubungan teman biasa tidak akan pergi berbelanja bersama kan?

Begitu ide ini muncul, Joyce An dengan cepat menggelengkan kepalanya dan tersenyum menertawakan diri sendiri. Apa yang sedang dia pikirkan? Pasangan apa, dia dan Wilson Zhou ditakdirkan itu... mustahil.

Mereka berdua berjalan-jalan di mal besar dengan mata iri dari orang-orang di sekitar mereka. Awalnya, Joyce An masih memikirkan yang tidak-tidak, dia juga menjaga jarak sedikit dari Wilson Zhou. Tetapi pada akhirnya, perhatiannya tertarik oleh pusat perbelanjaan yang ramai, bahkan dia tidak tahu bahwa Wilson Zhou secara bertahap mempersempit jarak antara mereka berdua.

Bahkan, seperti dugaan Wilson Zhou sebelumnya, wanita suka pergi berbelanja, dikelilingi oleh berbagai barang yang mempesona. Ada perasaan bahagia yang tidak bisa dikatakan, dan Joyce An tidak terkecuali.

Joyce An masuk ke sebuah toko mainan, dia tertawa cekikikan melihat mainan-mainan aneh sampai-sampai matanya hampir membengkok.

Wilson Zhou sudah sebesar ini, tetapi ini pertama kalinya berkunjung ke tempat seperti ini, dia belum pernah mengunjungi mal. Awalnya dia masih merasa sedikit tidak biasa, tetapi ketika dia melihat senyum cerah di wajah wanita itu, perasaan canggungnya itu menghilang. Dia masih sangat bekerja sama, dengan membiarkan Joyce An meletakkan tutup kepala yang sangat aneh di kepalanya.

Jika ini dilihat oleh temannya, Joseph Gu, Joseph Gu pasti akan terkejut dan bahkan dagunya akan jatuh. Meskipun penampilan Wilson Zhou agak sinis, tetapi hanya dia yang tahu bahwa temperamen orang ini sangat dingin, kalau tidak, dia tidak akan diperas oleh Wilson Zhou selama bertahun-tahun.

Joyce An begitu tenggelam dalam kegembiraan sehingga dia tidak merasa ada perilakunya yang salah, masih tidak takut mengambil telepon genggamnya dan mengambil foto tampilan eksentrik dari Wilson Zhou yang mengenakan aksesori rambut.

Meskipun Wilson Zhou di foto itu masih tampan, tetapi sudut mulutnya hanya menunjukkan senyum tipis.

Waktu kegembiraan selalu berlalu sangat cepat. Tanpa sadar, sudah waktunya makan siang. Joyce An awalnya berencana untuk mengundang Wilson Zhou makan KFC untuk membiarkan Wilson Zhou merasakan kehidupan orang-orang sepertinya, tetapi sosok cantik yang tiba-tiba masuk ke mata membuat ekspresi di wajahnya kaku dalam sekejap.

Toko pakaian yang berada tidak jauh, seorang wanita yang mengenakan topi baseball dan masker di mulutnya sedang mencoba rok hitam panjang di depan cermin. Sosok tubuh wanita yang bagus itu sangat cocok dengan rok panjangnya. Hanya dengan melihat punggungnya dapat membuat banyak orang terpesona.

Langkah kaki Joyce An terhenti, tanpa sadar dia menatap Wilson Zhou, dan Wilson Zhou rupanya juga melihat wanita itu di depan cermin, Mulan Chu.