Pernikahan Kontrak - Bab 27 Reuni

Hari reuni itu, Joyce sudah dari awal menghubungi Sunny Lin, mengajak Sunny bertemu dulu di depan kafe yang berada tak jauh dari Beatrice hotel.

Dari jauh, Joyce sudah melihat Sunny, 2 tahun tidak bertemu, Sunny sudah bukan wanita berambut pendek seperti yang ada di ingatan Joyce, rambut Sunny saat ini sudah panjang hingga sebahu, rambut bawahnya dibuat ikal, rambut atasnya di semir warna cokelat, membuat penampilannya terlihat imut dan cantik.

Joyce dengan langkah besar menghampiri Sunny, dari bibirnya terlukis senyum bahagia.

Dan Sunny ketika melihat Joyce, tatapan matanya terlihat mengagumi kecantikan Joyce, tapi dia dengan cepat mengalihkan pandangannya, dia sepertinya tak mengenal Joyce yang sekarang.

Hingga ketika Joyce berdiri di depannya dan terbatuk kecil, Sunny terlihat ragu bertanya: “Halo, apakah kamu ingin bertanya jalan?”

Mendengar perkataan Sunny tawa Joyce hampir meledak, dia,berusaha menahan tawanya, dan berpura-pura bertanya: “Mohon maaf, apakah kamu Sunny Lin?”

Sunny semakin ragu menganggukkan kepalanya: “Iya, benar, kamu bagaimana bisa mengenalku?”

“Karena...” Joyce sengaja menarik panjang kata-katanya, dan tertawa: “Karena aku Joyce teman kuliahmu.”

Setelah kata-kata itu keluar dari mulut Joyce, Joyce bisa melihat jelas perubahan wajah Sunny, sangking terkejutnya ia menganga hingga dagunya hampir lepas: “Kamu, kamu, kamu...Joyce?!”

Joyce menganggukkan kepalanya, dia menegapkam dadanya, dan bergaya beberapa pose cantik, tertawa dan berkata: “Sunny, ini adalah hasil dari perbaikan wajah dan penampilanku yang sebelumnya, bagaimana, lumayanlah ya?”

Sunny seperti terhipnotis, terdiam beberapa saat dan tak lama dengan sedikit lebay berteriak: “Omg, kamu bagaimana bisa bilang seperti ini lumayan, penampilanmu sekarang sungguh luar biasa dan membuat mataku tak mampu berpaling.” Nada suaranya masih terdengar tidak percaya atas apa yang dilihatnya.

“Cepat beritahu aku stylist mana yang sudah membantumu memperbaiki penampilanmu, ayo perkenalkan juga padaku.”

“Tidak masalah, tapi stylistku itu emosinya dan sifatnya sedikit aneh, nanti aku akan membantumu bertanya padanya.”

“...”

Kedua orang itu berjalan menuju Beatrice hotel sambil asik tertawa berbagi cerita.

Dan di saat bersamaan, sebuah mobil mercedes berwarna abu-abu berhenti perlahan di pintu masuk Beatrice hotel, dari dalam mobil tepatnya di bagian kursi belakang turun seorang laki-laki yang menggunakan jas yang membungkusi tubuh tegapnya, wajah laki-laki itu putih merona, bentuk wajahnya sempurna, dan di atas hidungnya yang mancung ada kacamata tipis berwarna emas, dia kelihatan seperti seorang kutu buku, dan juga terlihat seperti pekerja yang ulet.

Dan di belakang laki-laki itu turun seorang wanita yang berdandan sangat fashionable, dia memakai kemeja bergaris yang menunjukkan bahunya, bagian bawahnya memakai rok jeans yang sangat pendek, wajahnya memakai full make-up, dan membuatnya terlihat cantik dan bersinar.

Wanita itu mengamit lengan laki-laki, dan wajahnya yang terlihat ceria berkata: “Dicky, aku dengar, reuni hari ini Joyce juga datang, heh, aku tidak menyangka urat malunya begitu tebal.” Alicia sambil bicara melihat Dicky,dia ingin melihat bagaimana reaksi Dicky mendengar nama Joyce.

Dicky hanya mengucapkan “Ya” dengan singkat, yang di ucapkan Alicia padanya sama seperti ketika Alicia berkata kalau cuaca hari ini sangat indah, ya begitu tidak pentingnya kalimat itu.

Melihat reaksi Dicky yang seperti ini, Alicia menghela nafas lega, dan dia dengan cepat sadar kalau dirinya barusan sangat lucu, apa yang sebenarnya dia khawatirkan, wanita jelek rupa seperti Joyce bagaimana mungkin bisa merebut Dicky darinya, dan Alicia sejak kapan takut pada Joyce!

Lalu, Alicia kembali percaya diri menegakkan kepalanya, murid wanita yang datang ke reuni hari ini dia tahu semua, penampilan juga wajah mereka tidak lebih dari dia, bicara pacarnya, Dicky di antara murid laki-laki lainnya termasuk yang paling sukses, Alicia hari ini fix pemenang dan orang paling sukses di reuni hari ini.

Memikirkan hal ini, dari wajahnya terlukis senyum bahagia, dia semakin mengamit kencang lengan Dicky.

Ruangan nomor 606 ada lokasi reuni hari ini, dan di dalam ruangan sudah banyak orang yang datang, dari mereka ada yang berkumpul bersama ngobrol, dan ada yang tetap sendiri menundukkan kepala main ponsel.

Joyce baru berjalan sampai di depan pintu, dia tiba-tiba teringat perkataan Aaron yang selalu mengingatkannya untuk tidak lupa memperbaiki make-upnya, terlebih di tempat ramai seperti ini, oleh karena itu dia menyuruh Sunny untuk masuk duluan, dan dia sendiri pergi ke toilet memperbaiki make-upnya.

Joyce baru melangkahkan kakinya pergi, Alicia disana dengan menggandeng Dicky masuk ke dalam ruangan.

Setelah masuk, dia di dalam ruangan melirik sekeliling ruangan, dia tidak melihat Joyce, dan dari wajahnya terlukis senyum yang begitu puas.

Joyce mungkinkah sampai akhir masih tidak berani datang?

“Hey? Kamu bukannya Alicia, dengar-dengar kamu sekarang berpacaran dengan Dicky, tak disangka ternyata rumor itu benar.” Seorang murid yang sebelumnya dekat dengan Alicia menyeletuk, dari wajahnya terlihat iri dan semuanya tak mampu tertutupi, “Tak disangka laki-laki terkenal dan menjadi dambaan para wanita di sekolah berhasil kamu dapatkan.”

Mendengar kata-kata itu, Alicia dengan bangga mengangkat tinggi kepalanya, dan berpura-pura malu menyenderkan kepalanya di bahu Dicky: “Apa, bilang aku yang mengejarnya, bukan aku yang mengejarnya.”

“Jadi maksud kamu Dicky yang mengejarmu?” Dan ada satu murid wanita lagi yang penuh penasaran bertanya, dan seketika satu ruangan mulai heboh bergosip.

Masalah Dicky dan Joyce semua orang yang ada diruangan tahu, tapi mereka sengaja tidak membahas itu, alasan pertama, kalau mereka bertanya ceritanya pasti tidak ada habisnya, alasan kedua, mereka semua tahu kalau pekerjaan Dicky akhir-akhir ini bagus, mereka sengaja ingin mendekatinya berharap Dicky bisa membantu mereka menaikkan derajat mereka, jadi mereka semua dia dan sengaja tidak membahas nama Joyce.

Mendengar pertanyaan temannya, Alicia tidak menjawab, dengan manja melihat mata Dicky.

Dicky tertawa, merangkul bahu Alicia dan berkata: “Alicia begitu cantik, tentu saja aku yang mengejarnya dulu.”

Kata-katanya baru selesai terucap, dan suasana ruangan kembali heboh.

“Wah, Alicia, aku iri sekali padamu.”

“Iya, iya, seandainya ada laki-laki yang berbicara padaku seperti itu juga di depan orang banyak.”

“Kalian ya kalau saja penampilan dan wajah kalian secantik Alicia pasti bisa juga menaklukan hati laki-laki idaman kalian.”

“Kurang ajar...”

“...”

“Duh duh duh, udah selingkuh dan merebut malah merasa biasa saja, tidak takut karma ya.” Di tengah-tengah kata manis dan pujian, tiba-tiba terdengar suara yang begitu dingin dan penuh hinaan.

Sunny sungguh tidak sanggup mendengar kata-kata mereka lagi, dengan langkah besar berjalan menghampiri Dicky dan Alicia, dan dengan berani menatap langsung kedua wajah manusia di depannya.

Dalam hatinya turut merasa kalau ini semua tidak adil untuk Joyce, walaupun dia 2 tahun ini di luar negeri, tapi sebelumnya dia sudah melihat pengorbanan Joyce untuk Dicky, tidak mendapat balasan dari Dicky sudahlah ya, tapi yang di dapatnya lebih parah, Dicky malah tega berselingkuh di belakangnya, dan laki-laki brengsek ini masih dengan tidak tahu malunya bermesraan di depan orang banyak dengan selingkuhannya.

Dunia sungguh besar, dan tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini.

Wajah Dicky dan Alicia seketika berubah muram, tatapan mata mereka begitu dingin menusuk tajam ke arah Sunny.

Dan Sunny tanpa rasa takut sedikitpun menatap tajam balik keduanya, orang lain tidak berani pada Dicky, tapi Sunny, dia tidak takut sedikitpun!

“Dicky, aku tidak takut untuk memberitahu mu hal ini, Joyce, dia hari ini datang, dan kamu tunggu saja, kamu pasti akan menyesal!”

Sunny baru selesai dengan perkataannya, dari pintu luar terdengar suara jernih seorang wanita: “Halo semuanya, sorry, aku datang terlambat.”

Novel Terkait

Siswi Yang Lembut

Siswi Yang Lembut

Purn. Kenzi Kusyadi
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
After The End

After The End

Selena Bee
Cerpen
5 tahun yang lalu
Revenge, I’m Coming!

Revenge, I’m Coming!

Lucy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Be Mine Lover Please

Be Mine Lover Please

Kate
Romantis
4 tahun yang lalu
Loving The Pain

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
5 tahun yang lalu
Si Menantu Buta

Si Menantu Buta

Deddy
Menantu
4 tahun yang lalu
The Sixth Sense

The Sixth Sense

Alexander
Adventure
4 tahun yang lalu
My Enchanting Guy

My Enchanting Guy

Bryan Wu
Menantu
4 tahun yang lalu