Pernikahan Kontrak - Bab 197 Akhrinya Tertolong

Mendengar kata Joyce An, Dicky Jiang sekejap terbengong, dan Joyce An memegang kesempatan saat Dicky Jiang terbengong beberapa detik, dengan kuat menendang Dicky Jiang, kemudian sekuat mungkin lari, dan saat itu juga, dari jauh yang awalnya jalan tiada ada orang sama sekali, mendadal muncul beberapa orang yang jalan kemari, kebetulan berjalan kearah Joyce An.

Wajah Joyce An muncul rasa gembira, kelihatannya Tuhan masih mengasihaninya, memberi dia kesempatan untuk kabur, dia segera berjalan kerarah rombongan itu, mencoba meminta pertolongan dari mereka.

Dan dibelakang Dicky Jiang kembali sadar ingin menangkap Joyce An, tapi melihat ada orang yang datang kemari, akhirnya menghentikan langkah kaki, wajah dia muncul sekejap rasa tak puas, tapi Dicky Jiang masih ada sedikit akal dan kesadaran, melihat Joyce An sudah berjalan ke rombongan orang, dia sudah taka da kesempatan menangkap wanita ini lagi, mau gak mau sembunyi di tempat kegelapan.

“Wanita cantik, kenapa?”, lelaki yang berbadan kokoh didalam rombongan itu, dengan heran melihat Joyce An dengan berpakaian tidak rapi berlari kemari.

Joyce An terdengus-dengus berkata, “Tadi aku ketemu hidung belang, dia ingin bermacam-macam dengan aku, mohon kalian tolong bantui aku…”

Joyce An tertampak begitu takut seperti tidak mirip sedang berbohong, ditambah wanita ini begitu berantakan, dapat membuktikan kata dia jelas jujur, mendengar kata Joyce An segera muncul rasa ingin membela, apalagi lelaki yang kokoh tadi, menarik-narik lengan bajunya, dengan emosinya berkata:”Di tahun seperti ini masih ada orang begitu brengsek, Wanita cantik, kamu tenang saja, kami akan menghajar lelaki itu, dimana lelaki itu sekarang?”

Joyce An dengan senang mengangguk kepala, kemudian memutar kepala melihat kebelakang, tapi saat ini mana bayangan Dicky Jiang lagi, jalan raya yang tak lebar hanya tersisa daun-daun yang tertiup jatuh.

“Kelihatannya lelaki itu melihat kita langsung lari.”, tebak lelaki kokoh itu, “Gini saja, Wanita cantik, jalan ini juga tidak begitu aman, kalau enggak kita antar kamu pulang saja, menghindar si brengsek datang cari kamu lagi.”

Joyce An sangat berterima kasih mengangguk-angguk kepala, “Terima kasih,kakak.”

“Tidak perlu, hanya lihat tak adil bantui saja, ayuk, jalan.”

“Baiklah.”, Joyce An merapikan bajunya, kemudian dengan mengikuti mereka pergi.

Joyce An barusan pergi, bayangan Dicky Jiang muncul dari kegelapan, tatapan lelaki melihat kepergian Joyce An terus, tatapan mata penuh dengan keanehan.

Atas perlindungan mereka, Joyce An berhasil tiba di jalan yang banyak, kemudian dia mengucapkan terima kasih pada mereka, kemudian melambaikan tangan pamit dengan mereka.

Sisa jalan selanjutnya, Joyce An benaran tidak berani jalan sendiri, di tepi jalan menghentikan satu mobil, segera pulang kerumah sendiri, hanya di rumah sendiri baru dia merasa nyaman, dan bisa menenangkan rasa tegang dia tadi.

Di mobil, Joyce An beberapa kali ingin menelepon Wilson Zhou, tapi ponselnya barusan terhilang ketika meronta dengan Dicky Jiang, jadi dia hanya bisa menyerah saja, berpikir nanti saat pulang rumah, baru pakai telepon genggam rumah hubungi Wilson Zhou saja.

Kejadian tadi membuat Joyce An merasa sangat capek, perjalan pulang rumah tidak jauh, tapi dia masih membelok kepala tertidur di mobil taksi, ketika sudah sampai di tujuan, supir taksi berbaik hati memanggil dia bangun.

Joyce An menglus-elus kepala yang pusing, kemudian membayar uang, kembali kerumah.

Rencana sekali pulang langsung telepon Wilson Zhou, tapi Joyce An barusan mengambil telepon genggam, dia langsung mulai ragu, karena saat ini adalah masa Wilson Zhou yang paling sibuk, juga saat yang penting dia bersaing dengan perusahaan Finansial Zhou, kalau dia saat ini mengganggu dia, akan menambah beban Wilson Zhou, dia juga tak terkena luka yang apa-apa, asal dia lain kali berhati-hati, jangan beri kesempatan pada Dicky Jiang, serasa lelaki ini tak begitu ada keberanian.

Kepikiran demikian, Joyce An meletakan telepon pada tempat asalnya, rencana ingin pergi mandi air panas, cepat-cepat istirahat.

Di saat bersamaan, Dicky Jiang mengikuti Joyce An datang hingga didepan pintu Villa, karena satpam di depan pintu menghalang dia, dia tak dapat masuk kedallam Villa, hanya dapat dari jauh melihat Villa.

Orang yang tinggal di Villa sini adalah orang yang kaya rasa, masuk keluar semua adalah mobil megah, jadi Dicky Jiang punya mobil kecilnya dibanding dengan orang-orang itu kelihatan begitu rendah dan tak mencolok.

Kebencian di mata lelaki semakin mendalam, Joyce An sudah menempel pada Wilson Zhou yang kaya raya ini kemudian, hidupnya menjadi naik beberapa tingkatan, ini semua Dicky Jiang berusaha beberapa abad pun juga tak akan tercapai! Pantesan wanita ini begitu kejamnya, begitu sadis padanya! Kejayaan seperti ini siapa yang tidak mau!

Dan dia Dicky Jiang benaran buta jatuh cinta pada Joyce An lagi, Joyce An wanita ini begitu tinggi hati.

Dicky Jiang mengeratkan tangan dia, karena terlalu kuat, urat-urat pun juga muncul, tapi Dicky Jiang masih tetap menahan gerakan yang sebelumnya.

Tidak tahu Dicky Jiang berdiri di pintu seberapa lama, tubuh dia akhirnya baru lega kembali, kemudian mengambil ponsel menekan satu nomor telepon.

“Alicia, ini aku, sekarang kita adalah orang yang dihancuri oleh Joyce An, kamu ingin dengan aku untuk membalas dendam pada Joyce An kah?”

Di ujung telepon terhening sejenak, kemudian terdengar suara sadis Alicia Bai, “Tentu.”

Dua orang ditelepon berbicara beberapa saat, kemudian Dicky Jiang menuntup telepon, dia dari jauh melihat lagi villa itu sekilas, baru mengendarai mobil pergi dari Villa.

Saat ini sudah sungguh malam, jalan raya sangat hita sekilas lihat tak ada ujungnya, seperti mulut monster yang besar, sangat sadis menelan semua yang ada disekitar, dan satu konspirasi juga di dalam kegelapan ini pelan-pelan berbentuk…

Novel Terkait

Loving The Pain

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
5 tahun yang lalu
Memori Yang Telah Dilupakan

Memori Yang Telah Dilupakan

Lauren
Cerpen
5 tahun yang lalu
Mr Huo’s Sweetpie

Mr Huo’s Sweetpie

Ellya
Aristocratic
4 tahun yang lalu
Your Ignorance

Your Ignorance

Yaya
Cerpen
5 tahun yang lalu
See You Next Time

See You Next Time

Cherry Blossom
CEO
5 tahun yang lalu
Spoiled Wife, Bad President

Spoiled Wife, Bad President

Sandra
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
My Superhero

My Superhero

Jessi
Kejam
4 tahun yang lalu
Satan's CEO  Gentle Mask

Satan's CEO Gentle Mask

Rise
CEO
4 tahun yang lalu