Pernikahan Kontrak - Bab 160 Siapa yang Mengetuk Pintu Tengah Malam

Joyce An meminjam satu setel pakaian rumah Sunny Lin, kemudian berjalan ke arah kamar mandi.

Walaupun Joyce An sudah berendam air hangat sebelumnya dikamar yang mewah, tapi saat ini dia ingin mandi sekali lagi, melihat toilet yang tidak besar itu dipenuhi dengan uap, merasakan kehangatan dari air hangat yang masuk ke kulitnya, Joyce An memejamkan matanya sejenak.

Tapi tidak lama kemudian, kejadian dimana dia mengalami pelecehan ketika di kapal tadi seketika kembali memenuhi pikiran Joyce An. Masih terasa dengan jelas tangan pria itu yang meraba tubuhnya, membuat tubuh Joyce An bergemetaran, tadi ketika ada orang yang terus menemaninya, Joyce An belum merasakan apapun, bahkan merasa dirinya dapat melupakan hal ini, tertawa sambil berbincang dengan teman, tapi sekarang hanya dirinya seorang, rasa takut itu sama seperti sebuah tangan monster, yang mencekiknya dengan kuat, membuat Joyce An kesulitan untuk bernafas.

Sebenarnya apa salahnya, dia hanya memilih untuk bersama pria yang dia cintai, memilih untuk memberi balasan yang setimpal pada orang yang pernah menyakitinya, namun dia mendapatkan begitu banyak jebakan dari banyak orang, kenapa hati orang harus sejahat ini? Orang yang pernah dia anggap sebagai teman terbaikknya tidak lagi memikirkan perasaan mereka yang dulu, apakah dia sekejam itu padanya? Yang ternyata terus menerus menyakitinya.

Jelas-jelas tadi Joyce An masih merasakan kehangatan air, tapi saat ini dia hanya merasakan rasa dingin, yang masuk dari setiap pori-pori kulit Joyce An, membuatnya merasa kedinginan hingga menusuk tulang.

Joyce An tanpa sadar memeluk lengannya sendiri, tidak tahu berapa lama lagi dia bisa bertahan dengan situasi seperti ini, jika tidak ada pria seperti Wilson Zhou yang mencintai dan mendukungnya, Joyce An benar-benar tidak ingin lagi bergabung bersama para orang berkuasa itu, dia hanya ingin melewati hidupnya sebagai orang biasa yang tenang, walaupun miskin.

Teringat akan hal ini, sudut bibir Joyce An memunculkan sebuah senyuman pahit, dia terdiam sejenak, kemudian memutar keran shower, membuat suhu air menjadi lebih tinggi, setelah membilas diri selama lima menit, kemudian mengambil handuk yang tergantung, dan berjalan keluar dari bath up.

Langit di luar jendela mulai sedikit terang, langit menjadi lebih cepat terang dimusim panas, sepertinya sekarang waktu telah menunjukkan sekitar pulul empat.

Joyce An bersiap mengetuk pintu kamar Sunny Lin, ingin memberitahunya jika dia akan pergi tidur, tapi terdengar suara ketukan pintu dari pintu utama.

Jam empat subuh siapa yang mengetuk pintu rumah orang lain?

Joyce An tercengang, mengira dirinya salah dengar, namun suara ketukan pintu dari luar itu semakin terdengar semakin cepat, bahkan Sunny Lin yang masih bermain game di dalam kamar dapat mendengarnya, tanpa Joyce An mencarinya, dirinya sendiri telah membuka pintu.

Kedua wanita itu saling bertatapan, Joyce An bertanya: “Jangan-jangan orang tuamu telah kembali?”

Sunny Lin segera menggelengkan kepalanya: “Tidak mungkin, baru saja tadi malam mereka meneleponku mengatakan jika mereka berada di kota F, seperti yang kamu tahu, jarak dari sana kesini itu sangat jauh, paling cepat besok mereka baru bisa sampai.”

“Kalau begitu siapa yang mengetuk pintu?”

Sunny Lin menegak air liurnya dengan sediki tegang, pertama dia tidak berlangganan susu, kedua dia tidak berlangganan koran, saudara juga tidak mungkin dengan gilanya datang mencarinya sepagi ini, salah alamat lebih tidak mungkin lagi, orang di luar juga sangat bersemangat sekali, seperti jika tidak akan pergi jika orang dalam rumah tidak membukakannya pintu, kecuali.....

“Joyce.....” Sunny Lin memutar kaku menghadap Joyce An, “Sebelumnya area ini pernah terjadi sebuah masalah.”

“Masalah apa?” Joyce An juga ikut menjadi tegang karena Sunny Lin, bertanya dengan bergemetaran.

“Satu minggu yang lalu, di area yang terletak di samping area ini terjadi sebuah pembunuhan, seorang mahasiswa yang menyewa rumah itu...... dibunuh, sepertinya waktu kematiannya sekitar pagi pukul tiga atau empat.”

Ucapan yang keluar dari mulut Sunny Lin, membuat suasana seketika menjadi mencekam, kedua wanita itu membelalakkan matanya dengan tegang, hingga akhirnya terdengar suara musik pop yang memecah keheningan itu, membuat kedua wanita itu berteriak dengan kencang secara bersamaan.

Beberapa lama kemudian, akhirnya Sunny Lin sadar, jika yang berbunyi tadi adalah suara dering dari handphonenya, namun belum Sunny Lin memeriksa siapa yang meneleponnya, suara ketukan pintu itu berubah menjadi suara tendangan, tidak berapa lama kemudian, pintu itu terbuka karena di tendang dengan kuat, selanjutnya, muncul bayangan tinggi yang mengejutkan kedua wanita itu.

“Joyce, apa yang terjadi?” Wilson Zhou berdiri di depan pintu, dia memakai sebuah kemeja hitam, dengan rambut yang sedikit berantakan, celananya juga terlihat sedikit ternoda oleh debu, mata yang jernih itu tidak lagi bersinar, dan aliran darah yang meningkat, membuatnya terlihat seperti habis melalui hari yang berat, wajahnya yang tampan, dan auranya yang tidak pernah hilang, membuat orang-orang tidak dapat mengalihkan tatapannya.

“Wil, Wilson!” setelah sekian lama, akhirnya Joyce An sadar siapa pria yang ada dihadapannya, ekspresi wajahnya terlihat sangat terkejut, kemudian perlahan-lahan berubah menjadi senang, dengan cepat dia berlari masuk ke dalam pelukan Wilson Zhou.

Seketika, suasana rumah itu yang awalnya tegang dengan cepat berubah menjadi hangat, suhu udara juga naik perlahan-lahan.

Sunny Lin yang berada disisi lain juga akhirnya bereaksi, kemudian berteriak dengan kesal: “Apa yang telah terjadi, aku terkejut tiba-tiba diberikan tontonan romantis?! Aaaaahhh, apakah dunia ini masih memiliki rasa kemanusiaan!”

Mendengar Sunny Lin yang berteriak seperti itu, Joyce An merasa tingkah lakunya tidak layak karena dirinya yang tiba-tiba memeluk Wilson Zhou, seketika wajahnya menjadi memerah hingga ke kedua telinganya, mencoba lepas dari pelukan Wilson Zhou, tapi siapa yang tahu, Wilson Zhou tidak ada niatan sama sekali untuk melepaskan Joyce An, dia mengeratkan pelukan tangannya di pinggang Joyce An, memuat Joyce An tidak dapat bergerak sama sekali, hanya dapat berdiam pasrah di dalam pelukannya.

“Wilson!” Joyce An memberikan pukulan ringan pada Wilson Zhou dengan kesal.

Wilson Zhou yang melihat Joyce An memerah, merasakan rasa nyaman yang tak terhingga, rasa rindu dan ketakutannya telah berubah menjadi sebuah kelembutan, beberapa hari tidak bertemu dengan wanita ini, benar-benar membuatnya sangat merindukannya.

“Kamu adalah temannya Joyce? Rumah ini rumahmu?” Wilson Zhou tiba-tiba menaikkan sebelah alisnya, menatap ke arah Sunny Lin.

Awalnya Sunny Lin masih menatap Wilson Zhou dengan tatapan menilai, tapi saat Wilson Zhou tiba-tiba menatap ke arahnya, dia tidak sempat mengalihkan tatapannya, hanya dapat tersenyum dengan canggung: “Iya, aku adalah teman kuliah Joyce, ini adalah rumahku.” jawab Sunny Lin dengan jujur.

Wilson Zhou menyeringai: “Kalau begitu kamar mana yang bisa kami gunakan sebentar?”

Karena terpesona oleh kharisma pria itu, tanpa berpikir panjang, dia mengangkat jari tangan kanannya menunjuk ke arah pintu yang jaraknya sekitar tiga meter dari mereka: “Disana adalah kamar tamu, awalnya aku berencana ingin membiarkan Joyce An tidur di......”

Belum selesai Sunny Lin berbicara, ucapannya langsung dipotong oleh Wilson Zhou: “Baiklah, aku mengerti, terima kasih, maaf membuat pintu rumahmu rusak, besok pagi-pagi sekali aku akan menyuruh orang untuk menggantinya dengan pintu yang terbaik, aku dan Joyce akan istirahat dulu, kamu juga sebaiknya istirahat.” selesai berucap, tanpa menoleh lagi Wilson Zhou langsung menggendong Joyce An berjalan memasuki kamar yang tadi di tunjuk oleh Sunny Lin, dan menyisakan Sunny Lin seorang dengan wajah yang memerah.

Novel Terkait

Unplanned Marriage

Unplanned Marriage

Margery
Percintaan
5 tahun yang lalu
Menunggumu Kembali

Menunggumu Kembali

Novan
Menantu
5 tahun yang lalu
Demanding Husband

Demanding Husband

Marshall
CEO
4 tahun yang lalu
Pergilah Suamiku

Pergilah Suamiku

Danis
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Tere Liye
18+
4 tahun yang lalu
Unperfect Wedding

Unperfect Wedding

Agnes Yu
Percintaan
5 tahun yang lalu
His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
4 tahun yang lalu
Gue Jadi Kaya

Gue Jadi Kaya

Faya Saitama
Karir
4 tahun yang lalu