Pernikahan Kontrak - Bab 205 Sanderaan Dicky Jiang

Tindakan Dicky Jiang kali ini sungguh di luar dugaan semua orang, Wilson Zhou sedikit mengerutkan alisnya, menatap ke arah dua body guardnya, memerintahkan mereka untuk bertindak, menangkap Dicky Jiang si pria berbahaya, jika membiarkannya kabur, Joyce An akan selalu berada dalam bahaya, mengenai Alicia Bai, bisa dibilang ini adalah akibat dari perbuatannya sendiri.

Namun Joyce An seperti mengerti maksud Wilson Zhou, sebelum kedua body guard itu bergerak, dia terburu-buru menghentikannya: “Jangan!” walaupun Alicia Bai telah begitu banyak melukainya, bahkan hampir memisahkan dia dengan orang yang paling dicintainya berada di dunia yang berbeda, tapi dia tidak bisa melihatnya mati, bagaimanapun juga ini menyangkut nyawa seseorang, dia tidak bisa membiarkan hal itu, dan juga kenyataan jika Alicia Bai pernah menjadi sahabat baiknya, mereka pernah menjadi sahabat baik.

“Joyce, kamu tidak boleh menjadi wanita yang selalu baik seperti ini.” Wilson Zhou menatap tidak setuju pada wanita dihadapannya, tapi walaupun dia berucap begitu, dia tetap menggerakkan tangannya, mengisyaratkan para body guard untuk berhenti.

“Wilson, aku tahu tidak boleh melepaskan mereka, tapi biarkan pengadilan yang menghukum mereka, okay? Aku percaya pengadilan pasti akan memberikan hasil yang terbaik untuk kita.” Joyce An berucap dengan memohon.

Wilson Zhou menatap dalam wanita dihadapannya sejenak, kemudian menganggukkan kepalanya.

Dicky Jiang tertawa yang mendengar percakapan kedua orang itu, sedangkan Alicia Bai yang berada dibawah kuasanya, tatapannya sarat akan sebuah perasaan yang tidak bisa digambarkan, dia melihat ke arah Joyce An, membuka mulutnya, tapi akhirnya dia tidak mengatakan apapun.

“Sekarang wanita ini berada dalam genggamanku, kalian semua jangan mendekat, tunggu setelah aku berhasil pergi dari Kota G dengan aman, aku akan membebaskan wanita ini.” Dicky Jiang sambil mengendalikan Alicia Bai berjalan ke arah pintu keluar, sambil berucap.

“Dicky, apa kamu benar-benar sekejam ini padaku?” Alicia Bai tidak menunjukkan rasa takutnya, baginya, Dicky Jiang memperlakukannya seperti ini, rasa sakit hatinya jauh lebih besar daripada rasa takutnya, dia adalah pria yang pernah dicintainya, mereka pernah bersama selama beberapa tahun, pernah saling melemparkan candaan, tapi sekarang, pria ini bahkan mengarahkan pisau ke lehernya, menginginkan nyawanya, dan terbalik, Joyce An wanita yang dia benci, bahkan setelah dia sakiti berkali-kali, dia masih bisa mencoba untuk melindungi nyawanya, tidak membiarkan Wilson Zhou melakukan sesuatu pada Dicky Jiang.

Cih, bukankah hidup ini sangat menggelikan.

“Tutup mulutmu, Alicia, kamu hanyalah wanita jalang, bagaimana bisa Wilson Zhou tidak mati? Bukankah sebelumnya kamu bilang jika dia sudah mati? Mereka dapat menemukanku itu karenamu, kamu masih bisa dapat berpura-pura lemah dihadapanku, apa kamu tidak tahu malu?” Dicky Jiang langsung menyemburkan amarahnya di hadapan Alicia Bai.

Lendir yang menjijikan itu perlahan-lahan jatuh di wajah Alicia Bai, dia tercengang sejenak, seperti mengerti dengan maksudnya, tidak salah lagi, diantara keselamatan dan keamanan Dicky Jiang dia lebih memilih keselamatannya, namun siapa yang tidak akan seegois dia? Memikirkan Dicky Jiang yang mencintai Joyce An, dan ketika dia terlibat dengan hidupnya sendiri dia akan melepaskan Joyce An, dunia ini ada berapa pria yang seperti Wilson Zhou, yang rela mengorbankan nyawanya demi Joyce An

Tidak salah lagi, ketika mengetahui Joyce An dan Wilson Zhou telah menikah, Alicia Bai juga tahu siapa yang datang ke rumah sakit tanpa memperdulikan keselamatan dirinya sendiri, dia adalah Wilson Zhou, jika orang lain, mungkin dia dapat menerimanya, tapi ini adalah orang seperti ini, yang rela melepaskan segalanya, hanya demi seorang wanita.

Joyce An sungguh beruntung, jauh lebih beruntung darinya, tapi saat ini Alicia Bai tidak lagi merasa benci, hanya tersisa rasa iri, dia pikir, jika dia dapat lolos dengan selamat dari Dicky Jiang, dia tidak ingin lagi bermain-main dengan orang lain, sangat melelahkan, dia hanya ingin melalui harinya sebagai manusia biasa.

“Dicky.” Alicia Bai bersuara dengan pelan, “Jangan lagi membuat kesalahan, kamu sudah tidak ada jalan untuk kabur lagi, sebaiknya bebaskan aku, dan bebaskan dirimu sendiri.”

“Tutup mulutmu, apa kamu sudah gila Alicia? Kita melakukan percobaan pembunuhan, jika tertangkap kita harus di penjara selama puluhan tahun, jika masuk ke penjara, hidup kita hancur selamanya, kamu juga pernah berada di dalam penjara selama beberapa hari, kamu juga bukannya tidak tahu bagaimana rasanya berada didalam penjara, ruangan yang gelap, tempat yang tidak layak untuk ditempati manusia, aku tidak akan pergi kesana!” Dicky Jiang berucap dengan keras.

“Tapi jika kamu kabur memangnya apa manfaatnya, harus hidup sebagai buronan selamanya, bukankah lebih baik mati saja.”

“Setidaknya aku masih bebas, asalkan bebas, tidak masalah jika dikejar, jika tidak bisa berada di suatu tempat itu, maka gantilah tempat lain, aku pasti dapat menemukan tempat yang aman untukku, walaupun miskin, aku tetap tidak ingin masuk penjara!”

“Dicky, pikiranmu sungguh picik! Kamu bahkan tidak dapat bertahan hidup!”

“Alicia, sebaiknya tutup mulutmu, kamu adalah sanderaanku, sekarang kamu tidak berhak untuk mengatakan apapun, jika kamu berucap sekali lagi, aku akan melakukan sesuatu padamu.” Dicky Jiang menjadi resah karena ucapan Alicia Bai, dia hanya dapat menenangkan dirinya melalui kata-kata buruknya.

Joyce An yang berada disisi lain berjalan mendekat, sambil berucap: “Dicky, yang diucapkan Alicia benar, kamu tidak bisa lolos, lepaskan dia, mungkin kita tidak akan menuntutmu dengan hukuman yang berat.”

Dicky Jiang terlihat ragu sejenak, kemudian berteriak: “Hentikan omong kosongmu, aku tidak percaya kalian akan sebaik itu, kalian hanya ingin aku melepaskan Alicia, mimpi saja! Aku tidak akan bisa dibodohi oleh kalian.”

Sambil berucap, pisau buah yang berada ditangan Dicky kembali diarahkan ke arah leher Alicia Bai, seketika, leher putih itu mengeluarkan aliran darah, meneteskan beberapa tetes darah.

Alicia Bai kesakitan hingga nafasnya tersengal, Joyce An juga merasa terkejut, kemudian berucap tanpa berpikir panjang: “Lepaskan Alicia, atau aku saja yang menjadi sanderamu!”

Ketika ucapan itu terlontar, suasana menjadi hening seketika, wajah Wilson Zhou telah berubah menyeramkan, sedangkan Alicia Bai menatap lekat Joyce An, kalimat yang sama keluar dari dua mulut yang berbeda: “Joyce, apa kamu sudah gila?”

Dicky Jiang yang tercengang, setelah kembali sadar, tiba-tiba dia terkekeh: “Joyce, kamu yang mengatakannya, kamu yang menjadi sanderaanku, aku tidak memintanya, jadi kamu harus menepati ucapanmu.”

Novel Terkait

Loving Handsome

Loving Handsome

Glen Valora
Dimanja
4 tahun yang lalu
You Are My Soft Spot

You Are My Soft Spot

Ella
CEO
4 tahun yang lalu
Unlimited Love

Unlimited Love

Ester Goh
CEO
4 tahun yang lalu
My Cute Wife

My Cute Wife

Dessy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Pengantin Baruku

Pengantin Baruku

Febi
Percintaan
4 tahun yang lalu
Balas Dendam Malah Cinta

Balas Dendam Malah Cinta

Sweeties
Motivasi
5 tahun yang lalu
Memori Yang Telah Dilupakan

Memori Yang Telah Dilupakan

Lauren
Cerpen
5 tahun yang lalu
My Goddes

My Goddes

Riski saputro
Perkotaan
4 tahun yang lalu