Pernikahan Kontrak - Bab 196 Kegilaan Dicky Jiang

Joyce An merasa mujizat melihat perubahan wajah lelaki yang dihadapannya, yang tadinya masih muncul gigi taring cakar-cakar, saking benci dia hingga gigi gatal-gatal, sekejap bisa berubah lembut bagaikan air, ini adalah hal yang orang wajar melakukannya kah? sepertinya Dicky Jiang emang benaran sudah gola.

Untuk menganggapi orang yang wajar punya logika, Joyce An merasa sendiri masih ada beberapa kemungkinan untuk membalas, tapi untuk menganggapi orang gila, Joyce An benaran merasa tidak ada cara sama sekali, dia melihat sekitar tiada orang yang menganggapi, hatinya muncul rasa frustasi, bagaimana ini-bagaimana ini Dicky Jiang mau ngapain dia sebenarnya?

Saat ini, Joyce An dia ingin sekali menelepon Wilson Zhou, suruh dia datang menolongnya, tapi ponselnya barusan terbuang tak jauh dari sini, saat ini Joyce An juga terikat dengan Dicky Jiang sama sekali tak punta kesempatan pergi ambil ponsel. Meskipun keambil pun, emangnya Dicky Jiang akan beri dia kesempatan untuk menelepon Wilson Zhou untuk minta pertolongan kah? Tentu tidak mungkin!

Tangan Dicky Jiang masih mengelus wajah Joyce An yang putih, tatapan mata yang melihat Joyce An juga mendadak berubah menjadi lembut: “Joyce, kamu masih belum menjawab aku, barusan tadi menarik rambut kamu, kamu merasa sakit kah?”

Joyce An sangat tegang menelan-nelan air ludah, akal dia beritahu padanya jika membantah sama orang gila tak akan ada keuntungan apa-paa, jadi dia menenangkan dirinya sendiri, dengan turut mengangguk-angguk kepala.

Dicky Jiang tersenyum-senyum, tangan dia terus dari wajah berpindah ke kepala belakang Joyce An, Joyce An refleks ingin menghindarinya, tapi dari telinga terdengar suara Dicky Jiang yang menenangi: “Jangan takut, asal kamu turut, aku tak akan melukai kamu, kamu tahu kah? barusan kesakitan kulit kepala kamu, dibandingkan kesakitan luka di hati aku, sebenarnya taka da apa-apanya, Joyce An, hati aku sudah dilakui habis dengan kamu, diatas tertusuk pisau yang penuh dengan darah.”

Mendengar Dicky Jiang bicara demikian, tubuh Joyce An yang awalnya sedikit lega mulai tegang kembali, tak tenang melihat kearah Dicky Jiang.

Tapi Dicky Jiang juga tetap lanjut berbicara sendiri: “Tapi lihat kamu sekarang dihadapan aku, aku merasa hati aku tidak begitu sakit lagi, kalau enggak kamu terus menemanin aku saja, hanya kamulah yang membuat aku merasa nyaman, “ selesai bicara, tubuh lelaki bersandar kerarah Joyce An, kedua lapis bibir yang pucat dia juga berarah ke mulut merah Joyce An, ingin bercoba untuk mencium gadis yang didepannya, tapi saat jarak dia dengan Joyce An hanya sisa satu genggam tangan, didorong langsung dengan Joyce An dengan kuat.

Joyce An terdengus-dengus, meskipun dia ingin seusaha mungkin untuk berkerja sama dengan Dicky Jiang, tidak membuat dia marah, tapi dia juga sama sekali tidak bisa dengan lelaki ingin ciuman!

Dicky Jiang di dorong dengan Joyce An hingga terjatuh, ekspresi wajahnya terlihat sedikit linglung, tapi hanya sekejap saja, wajah lelaki berubah menjadi elok sekali, dan tertawa bahak-bahak, dijalan raya yang kosong kelihatannya sangat mencolok, dan juga sangat menyeramkan.

Joyce An sangat tegang dari lantai berdiri, bercoba ingin kabur dari cengkraman lelaki, tapi dia belum lagi lari dua langkah, rambut dia terkencang lagi, Dicky Jiang tidak teganya menarik rambut panjang wanita yang bagaikan air terjun, sangat tidak teganya menarik kebelakang: “Joyce, maksud kamu apa! Kenapa tidak biar aku mencium kamu? Kamu tak suka aku? Atau hanya Wilson Zhou baru bisa mendapatkan kamu?”, teriak lelaki, kedua mata juga terwarnai satu lapisan darah merah.

Saat ini Joyce An karena kesakitan kulit kepala membuat dia hampir kehilangann untuk berpikir, hanya dapat membiarkan Dicky Jiang melakukan tindakan hal yang kasar padanya, tak dapat menantang sama sekali.

“Joyce, kamu jangan sudah beri muka tak kasih muka, aku suka pada kamu adalah keuntungan kamu, kamu jangan terlalu tak tahu diri, dan juga jangan menyalahkan aku tidak ada berbaik dan lembut dengan kamu. “ kata Dicky Jiang sambil menarik Joyce An ke lapangan rumput, kemudian dengan kasarnya membuang Joyce An di tanah, dan dia sendiri menahan diatas, “Joyce, aku ingin kamu dulunya sangat jaga diri, setiap kali aku ingin bermesraan dengan kamu, kamu selalu menolak sana kemari, sekarang? Kamu juga demikian dengan Wilson Zhou kah? atau hari pertama kalian bertemuan, kamu sudah naik ranjang dengan dia? Sini , kamu bagaimana melayani Wilson Zhou, kamu hari ini juga demikian melayani aku, jika kamu melayaninya aku sangat enak, hari ini sementara boleh melepaskan kamu.”

Sambil bicara, Dicky Jiang bersiap menyulurkan tangan untuk membuka baju Joyce An.

Merasa tangan lelaki yang dingin di tubuh sembarang raba, otak Joyce An sekejap ngebleng kosong, Dicky Jiang benaran gila, disini adalah lapangan rumput ditepian jalan raya, lelaki ini ingin disini dengan dia…

Kepikiran sama sini, Joyce An sambil meronta dan mendorong orang yang yang menimpahnya, sambil teriak dengan kuat: “Dicky Jiang, disini itu jalan raya! Kamu sudah gila kah!”

“Betul, aku sudah gila, dibuat kamu Joyce An menjadi gila, aku demi kamu melepaskan Alicia Bai, kamu tak tahu, keluarga dia bisa membantu seberapa banyak? Tapi kamu, kamu bagaiamana menganggap aku? Dengan Wilson Zhou sama-sama memainkan aku, sangat asyik kan?!”, selesai bicara Dicky Jiang tertawa bahak-bahak, kemudian menyulurkan tangan menarik leher gaun Joyce An hingga sampai pundak, menampakan pundak wanita yang putih bagaikan giok.,

Melihat pemandangan didepannya, warna mata Dicky Jiang menjadi lebih mendalam, dia seperti seekor hewan liar saja, menunduk kepala dengan gilanya mulai mencium pundak wanita.

Joyce An merasa hati sendiri jatuh ke jurang, sebelumnya di kapal megah, adegan dia dengan Zico Li masuk ke dalam otak wanita, waktu itu Zico Li juga ingin melakukannya, tapi saat itu dia berada di kapal, masih bisa melompat ke laut untuk melindungi nama baik dia, tapi saat ini , dia mau bagaimana melawan Dicky Jiang segila ini! atau begitu di hina dengan lelaki ini!

“Dicky, lepaskan aku! Dulunya kita juga saling mencintai, kenapa sekarang saling memaksa lawan hingga demikian.”, suara Joyce An menjadi serak dan gemetaran.

Kata ini seperti berguna pada Dicky Jiang, kepala dia terangkat dari tubuh Joyce An, meskipun matanya masih penuh dengan kegairahan dan kegilaan, tapi masih ada kembali sadar sedikit.

“Joyce, kamu bilang apa? Kita dulunya saling mencintai, aku tanya pada kamu, sekarang kamu masih mencintai aku kah?”

Joyce An memejam mata, dulunya dia demi Dicky Jiang bisa merelakan segalanya, bahkan nyawa dia pun juga tidak mau, saat itu dia benaran sangat mencintai Dicky Jiang, tapi sekarang dia benar sudah melepaskan percintaan itu, karena dia sudah punya Wilson Zhou, lelaki ini sangat baik, lelaki yang dia ingin beri seumur hidup padanya, walaupun Wilson Zhou tidak muncul, dia juga tidak bakal cinta pada Dicky Jiang lagi.

Wanita kembali membuka mata, meskipun dia tahu jika berbohong dapat menyenangkan Dicky Jiang, suruh dia melepaskannya, tapi disaat ini Joyce An tidak ingin menipu pada lelaki yang gila ini, dengan pelan berkata: “Dicky, cinta aku pada kamu tertinggal dimasa lalu, kamu bisa melihat dulunya aku pernah cinta pada kamu, kamu yang melepaskan aku kah?”

Novel Terkait

Seberapa Sulit Mencintai

Seberapa Sulit Mencintai

Lisa
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Menantu Hebat

Menantu Hebat

Alwi Go
Menantu
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Paling Mahal

Cinta Yang Paling Mahal

Andara Early
Romantis
3 tahun yang lalu
My Enchanting Guy

My Enchanting Guy

Bryan Wu
Menantu
3 tahun yang lalu
Menaklukkan Suami CEO

Menaklukkan Suami CEO

Red Maple
Romantis
3 tahun yang lalu
Mata Superman

Mata Superman

Brick
Dokter
3 tahun yang lalu
Pejuang Hati

Pejuang Hati

Marry Su
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Lelaki Greget

Lelaki Greget

Rudy Gold
Pertikaian
4 tahun yang lalu