Pernikahan Kontrak - Bab 73 Berjanjilah Satu Syarat Padaku, Aku akan Memakannya...

Namun, ketika bubur itu dimakan sampai setengah, Wilson Zhou menolak untuk memakannya lagi, Joyce An bahkan sudah membujuknya tetapi tidak berhasil.

"Wilson, kamu sudah umur berapa, bagaimana kamu masih bisa menolak untuk makan seperti anak kecil? Bagaimana kamu bisa memiliki kekuatan jika kamu tidak makan?" Joyce An menatap pria di depannya.

Meskipun Wilson Zhou yang dulu terlihat agak sinis, tetapi suasana yang kuat di sekitarnya adalah sesuatu yang tidak bisa diabaikan orang-orang. Joyce An telah melihat sisi kekanak-kanakannya di masa lalu, dia tidak bisa membantu tetapi merasakan perasaan yang tidak bisa muncul, ternyata Wilson Zhou tidak seperti yang dia bayangkan.

“Ayo, makan sesuap lagi.” Setelah itu, Joyce An kembali mengambil satu sendok bubur ke bibir Wilson Zhou.

"Aku benar-benar tidak ingin makan lagi, kecuali..." Wilson Zhou sekali lagi membuka wajahnya tanpa basa-basi, dan sudut mulutnya tiba-tiba mengangkat sebuah senyum jahat, dan matanya beralih ke mata Joyce An.

Joyce An menggoyangkan kepalanya dengan bingung, tidak menyadari bahwa domba kecil itu sedang merencanakan sesuatu.

"Kecuali apa? Aku akan berusaha untuk memenuhinya jika kamu mengatakannya." Untuk membuat pria yang "kekanak-kanakan" makan hari ini, dia memutuskan untuk tidak menganggap rendahnya.

“Semuanya benar-benar bisa dipenuhi?” Mata Wilson Zhou menyala, dan tubuh yang berbaring di tempat tidur lurus.

Joyce An menatap Wilson Zhou, tetapi tidak banyak berpikir, mengangguk pada pria itu.

Detik berikutnya, Joyce An merasa bibirnya panas, Wilson Zhou yang tiba-tiba membungkuk sudah mencium bibirnya, membawakan aroma yang akrab dan jernih.

Tubuh wanita itu langsung menegang di tempatnya, kedua matanya menyipit dan wajahnya menatap pria di depan wajahnya.

“Oke, aku sudah bersedia untuk makan sisa makanannya.” Wilson Zhou memandang Joyce An yang terdiam dengan puas, dan juga rona merah di wajahnya yang putih, sudut mulutnya memperlihatkan sebuah senyuman.

Joyce An kali ini baru kembali sadar, berteriak dengan marah dan malu: "Wilson, kamu..."

Tetapi "kamu" untuk waktu yang lama, Joyce An tidak tahu harus memarahi apa.

Dia dan Wilson Zhou melakukan gerakan intim seperti ini sudah lebih dari satu kali. Awalnya, masih tidak tahu apa yang ingin dia lakukan, tetapi ketika Wilson Zhou menyatakan perasaannya pada dirinya pada hari itu, Joyce An pun sudah jelas memahami pikirannya. Meskipun Joyce An juga bukan tidak memiliki perasaan pada Wilson Zhou, tetapi karena ada Mulan Chu di antara mereka, dia benar-benar tidak dapat menerima cinta yang membuatnya bahagia.

Awalnya mengira bahwa setelah dia menolak Wilson Zhou hari itu, Wilson Zhou sudah menyerah padanya, tetapi sekarang tampaknya dia tidak menyerah.

Joyce An membuka mulutnya dan ingin memperjelas segalanya dengan Wilson Zhou, tetapi saat melihat wajah pria itu yang masih agak pucat, apa yang ingin dikatakannya pun hanya berkeliling di tenggorokannya dan akhirnya kembali ditelan ke perutnya.

Lupakan saja, belum terlambat untuk menunggu sampai kondisi Wilson Zhou membaik.

Tetapi sekarang suasana di ruangan itu benar-benar canggung, setelah Joyce An menyuapkan bubur yang tersisa ke Wilson Zhou, dia pun berlari keluar ruangan.

Ketika Joyce An berusaha menenangkan emosinya dan kembali ke kamar, Wilson Zhou sudah tertidur di tempat tidur. Mungkin tubuhnya masih tidak nyaman karena penyakit seriusnya, dan dahi halus pria itu sedikit berkerut.

Joyce An secara sadar ingin menjangkau dan menghaluskan lipatan alis Wilson Zhou, tetapi saat tangannya baru saja menyentuh kulit Wilson Zhou, dia segera menariknya kembali seperti tersengat listrik.

Dia sekarang semakin bingung terhadap dirinya sendiri, dia sendiri yang mengatakan ingin menjaga jarak, mengapa dia sangat peduli dengan Wilson sekarang?

Joyce An mengambil nafas dalam-dalam dan kembali menutupi selimut pada tubuh Wilson Zhou, lalu keluar dari ruangan.

Untungnya, hari ini adalah hari Sabtu dan tidak perlu pergi bekerja, jadi Joyce An tidak tergesa-gesa. Dia hanya membersihkan rumah dan bersiap pergi ke pasar untuk membeli beberapa sayur segar, untuk membuatkan makan siang yang sehat untuk Wilson Zhou.

Awalnya Joyce An ingin memberitahu Wilson Zhou sebelum dia pergi, tetapi setelah menyaksikan lelaki itu tidur sangat nyenyak, dia memutuskan untuk tidak mengganggunya, tetapi karena takut Wilson Zhou tidak dapat menemukan dirinya saat bangun, dia pun meninggalkan sebuah catatan di tempat tidurnya.

Wilson, aku keluar untuk membeli sayur dan akan segera kembali. Masih ada air hangat di gelas termos di tempat tidurmu. Jika kamu haus, minumlah terlebih dahulu.

Dia menimpa kertas itu dengan hati-hati menggunakan gelas termos, lalu keluar dari rumah dengan tenang.

Namun, tidak lama setelah Joyce An keluar, ada dua sosok di belakang pohon yang berada tidak jauh, dan pandangannya yang serakah jatuh pada sosok Joyce An.

“Apakah dia?” Salah satu suara kasar bertanya dengan mendesak.

Orang yang ditanyai segera mengeluarkan foto dari ponsel dan dengan hati-hati memeriksanya: "Betul, dia bahkan lebih cantik daripada foto yang dikirim. Hei, kak Niu, ini adalah tugas yang bagus."

Pria yang dipanggil kak Niu itu "hihi" dan tertawa dua kali, tetapi kemudian dia teringat akan sesuatu, dan tiba-tiba bertanya: "Willy, apakah kamu sudah mengkonfirmasi bahwa wanita ini tidak memiliki latar belakang apapun, kita boleh langsung menyentuhnya?"

"Aku sudah memastikan, wanita yang mencariku adalah adalah wanita hebat yang luar biasa. Apa yang dia katakan masih layak dipercaya, dan..." kata Willy, memukul saku celana panjangnya sendiri, "Harga yang ditawarkan oleh wanita itu, masih layak untuk kita mengambil resiko."

Garis pandang kak Niu mengikuti lengan Willy Xiao yang jatuh di sakunya. Dia setuju dan mengangguk, "Kamu benar, uang ini cukup bagi kita untuk menghabiskan sisa hidup kita."

Di sisi lain, Joyce An yang telah memasuki pasar, tidak menyadari adanya bahaya, dia masih dengan hati-hati memilih sayuran mana yang cocok untuk orang yang baru sembuh dari penyakit serius.

“Bos, bagaimana kamu menjual kacang Belanda ini?” Joyce An melipat lengan bajunya, postur untuk menawarkan harga. Melihat bos terdiam, wanita ini memakai pakaian yang bagus, wajahnya yang halus terlihat tidak cocok dengan suasana pasar, tetapi dia berdiri di depan bos penjual sayur.

Bos itu terdiam untuk lama sekali, baru berkata dengan terbata-bata: "Empat, empat belas ribu untuk satu ons, biasanya aku menjualnya enam belas ribu, melihatmu cantik, maka kujual lebih murah."

Tetapi Joyce An masih tidak puas: "Dua belas ribu saja, toko di depan dua belas ribu kok. Aku lihat tokomu segar-segar, maka dari itu aku baru datang membeli, kalau tidak aku beli di sana saja."

“Jangan jangan jangan, hei, baiklah, berikan kamu dua belas ribu, tetapi kamu tidak boleh memberitahu orang lain ya.” Bos itu berpura-pura menjadi tertekan.

Joyce An telah lama terbiasa dengan tipuan yang digunakan oleh penjajah bisnis kecil, jadi dia mengangguk dengan gaya mengatasi: "Jangan khawatir, jika sayurannya bagus, lain kali aku akan kembali dan menjaga bisnismu."

"Hei, wanita cantik pandai sekali berbicara."

Bos tersenyum dan memasukkan kacang Belanda ke dalam tas. Dia membantu Joyce An menimbang satu ons. Pada akhirnya, dia tidak melupakan "ckck" dua kali: "Sekarang, sudah sangat jarang melihat wanita yang begitu modis sepertimu berbelanja di pasar, siapapun yang nantinya menikahimu pasti benar-benar beruntung."

Joyce An yang penampilan awalnya sangat cerah. Ketika dia mendengar kata-kata bos, wajahnya memerah, dan dia secara tidak sadar memiliki pikiran aneh dalam benaknya. Tidak tahu apakah Wilson Zhou benar-benar beruntung karena menikahinya?

Tetapi begitu pikiran ini muncul, Joyce An membuangnya dengan cepat, apa yang sebenarnya sedang dia pikirkan!